Senin, 09 Juni 2014

Skripsi IPS: STRATEGI PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DALAM BERKOPERASI DI SMPN I NGANTANG MALANG

BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah Pada  hakekatnya  manusia  memiliki  keterbatasan  dan  ketergantungan dengan  sesama  manusia  lainnya.  Manusia  tidak  dapat  hidup  sendiri  tanpa bekerja  yang  saling  menguntungkan  untuk  kesejahteraan  bersama,  maka dalam  bidang  perekonomian  dibentuk  koperasi  sebagai  salah  satu  badan usaha. Karena koperasi merupakan satu-satunya badan usaha yang mempunyai asas kekeluargaan dan gotong royong yang sangat penting peranannya dalam demokrasi  ekonomi  Indonesia.  Pada  masa  perkembangannya  koperasi  patut dibanggakan, akan tetapi sebagai langkah awal untuk mencapai keberhasilan dalam  pengembangan  koperasi  perlu  dilakukan  peranan  jiwa  dan  semangat berkoperasi di kalangan masyarakat.
Pada  dasarnya  tidaklah  menjadi  masalah  siapa  sebenarnya  yang  menjadi pemrakarsa  berdirinya  suatu  koperasi.  Dalam  hubungan  ini  sebenarnya siapapun dapat mengambil inisiatif untuk membangun koperasi, permasalahan penting adalah bahwa koperasi yang didirikan itu benar-benar dibutuhkan dan dapat memberikan pelayanan kepada para anggota dan masyarakat sekitarnya.
Dalam  praktek  apabila  pembentukan  koperasi  tidak  mempertimbangkan  hal itu,  maka  sudah  dapat  diterka  bahwa  kelangsungan  hidup  koperasi  tersebut tidak akan langgeng.
Anggota koperasi  adalah  orang-orang,  maka  yang  dipentingkan  disini adalah  perkumpulan  orang,  bukan  perkumpulan  modal.

 Jadi  partisipasi anggota  merupakan  unsur  yang  sangat  penting  dalam  kehidupan  koperasi.
Makna  usaha  bersama  ini  adalah  semua  kegiatan  usaha  dilakukan  bersamasama  untuk  kepentingan  bersama,  diurus  secara  kekeluargaan,  sehingga memberikan dasar bekerja yang saling menguntungkan, saling membantu satu sama lain seperti layaknya dalam keluarga sendiri yang harmonis.
Tahap awal menentukan jenis koperasi yang akan didirikan, sangat sulit siapa  gerangan  yang  mungkin  cocok  sebagai  atau  menjadi  anggotanya  serta lain-lain  permasalahan.  Sehingga  diperlukan  langkah-langkah  tindakan  yang terencana  secara  baik  agar  kelak  keberhasilan  didirikannya  suatu  koperasi benar-benar  memberikan  manfaat  yang  besar  bagi  para  anggotanya. Dengan demikian  secara  otomatis  kelangsungan hidup  koperasi  yang  bersangkutan akan terjamin.
Koperasi  sebagai  salah  satu  penggerak  ekonomi  rakyat,  diharapkan mampu  meningkatkan  taraf  hidup  para  anggota  khususnya  dan  masyarakat pada  umumnya.
 Untuk  itu  koperasi  harus  berperan  sebagai  penggerak ekonomi rakyat  yang  tangguh,  sehingga  koperasi  benar-benar  mampu mengemban  fungsi  dan  peranannya  sebagai  pelaku  ekonomi  dalam  sistem perekonomian  nasional.  Sesuai  dengan  bentuknya  sebagai  bangun  usaha, maka tujuan koperasi adalah mencapai keuntungan. Keuntungan ini dirasakan sangat penting, demi kelangsungan dan perkembangan kegiatan usaha.
 Nirbito, J. G. Modul Pengantar Koperasi, (Surabaya, Sinar wijaya, 1987), hlm   Undang-Undang RI No.25, Tentang Perkoperasian.(Surabaya: Arkola,1992), hlm  Eksistensi  koperasi  sekolah  adalah  sebagai  wujud  dari  upaya  untuk menanamkan  jiwa  dan  semangat  koperasi  yang  dilakukan  melalui  jalur pendidikan  formal. Koperasi  sekolah  adalah koperasi  yang  didirikan  di lingkungan  sekolah  dan  anggotanya  terdiri  dari  siswa-siswa. Pendirian koperasi  sekolah  ini  berperan  kepada  siswa  dalam  rangka  pendidikan nasional.
 Sebagai penunjang  program  pembangunan  pemerintah  disektor perekonomian  melalui  program  pendidikan  koperasi  di  sekolah, menumbuhkan koperasi sekolah dan kesadaran berkoperasi dikalangan siswa, membina rasa tanggung jawab, disiplin, serta setia kawan dan jiwa demokrasi pada  siswa-siswa  sekolah  yang  sangat  berguna  bagi  pembangunan  diri  dan negara,  sebagai  sarana  untuk  memenuhi  kebutuhan  para  siswa,  terutama menyangkut peralatan dan buku-buku di sekolah.
Apabila melihat  ke  lapangan,  maka dihadapkan  pada  kenyataan  bahwa masih sedikit sekali partisipasi siswa yang aktif terhadap pelaksanaan kegiatan koperasi sekolah. Padahal partisipasi aktif siswa sebagai anggota merupakan syarat  mutlak  bagi  kemajuan  koperasi.  Dengan  demikian  dapat  kita  pahami bahwa berhasil atau tidaknya suatu koperasi, tak terkecuali koperasi sekolah tergantung pada kualitas atau loyalitas diri para anggota dan pelaksanaannya.
Disisi  lain bahwa  siswa  akan  tertarik  untuk  berpartisipasi  aktif  dalam kegiatan  koperasi  sekolah  benar-benar  dapat  memberikan  pelayanan  yang optimal  kepada  siswa  sebagai  anggotanya.  Apabila  keberadaan koperasi sekolah  dapat  menjadi  daya  tarik  bagi  siswa,  maka  pada  akhirnya  dapat  Ibid, hlm  mendorong  siswa  untuk  memanfaatkannya  sebagai  sarana  memperoleh pengetahuan  berwira  koperasi,  pengalaman  berwiraswasta  dan  pemenuhan kebutuhan siswa.
Salah satu hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Achmad Riyadi (2004) yang berjudul ”Pengaruh Kualitas Layanan Usaha Terhadap Partisipasi anggota  Koperasi  Mahasiswa  Universitas  Negeri  Malang”,  peneliti menemukan bahwa kondisi partisipasi anggota pada KOPMA UM adalah baik dapat dilihat dari hasil penelitian responden secara mayoritas menjawab sangat tinggi  partisipasinya  terhadap  KOPMA  UM  terutama  partisipasi  dalam bertransaksi  di  koperasi.  Jadi  dengan  demikian  kondisi  partisipasi  anggota terhadap KOPMA UM dapat dikatakan baik.
Koperasi sekolah yang ada di SMPN I Ngantang ini, sudah bisa dijadikan cerminan bagi sekolah lainnya yang belum memaksimalkan koperasi sekolah sebagai wadah untuk praktek bagi siswa. Di sekolah ini, para siswa juga sudah mulai  menyadari  pentingnya  berpartisipasi  dalam  koperasi  di  sekolah.
Sehingga  koperasi  sekolah  disini  setiap  tahunnya  sudah  bisa  berkembang dengan baik sesuai dengan harapan dari seluruh anggota koperasi. Dari latar belakang yang dipaparkan di atas maka dalam hal ini peneliti mengambil judul Strategi  Peningkatan  Partisipasi  Siswa  Dalam  Berkoperasi  di  SMPN  I Ngantang Malang.
B Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dipaparkan di atas, maka dapatlah dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana  strategi  SMPN I  Ngantang  Malang  dalam  meningkatkan partisipasi siswa dalam berkoperasi? 2. Bagaimana bentuk partisipasi dalam kegiatan koperasi sekolah di SMPN I Ngantang Malang?
C Tujuan Penelitian Dengan  berpijak  pada  rumusan  masalah  di  atas,  ada  dua  tujuan  yang hendak dicapai dalam penelitian ini, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Untuk  mengetahui  strategi  SMPN  I  Ngantang  Malang  dalam meningkatkan partisipasi siswa dalam berkoperasi.
2. Untuk mengetahui bentuk partisipasi siswa dalam berkoperasi sekolah di SMPN I Ngantang Malang.
D Manfaat Penelitian Sedangkan  kegunaan  hasil  penelitian  ini,  diharapkan  dapat  memberi manfaat pada dunia pendidikan pada umumnya dan khususnya pada: Bagi Sekolah 1. Dapat  digunakan  sebagai  masukan  atau  informasi  pada  koperasi  tentang pentingnya  partisipasi  anggota  dalam  rangka  peningkatan  keberhasilan koperasi.
2. Sebagai  bahan  pertimbangan  koperasi  dalam  mengambil  keputusan  baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Bagi Pihak Universitas Islam Negeri Malang 1. Menambah referensi dalam rangka melengkapi dan mengembangkan hasil penelitian yang sudah ada.
Bagi Peneliti 1. Dapat  memperluas  cakrawala  pandang  dan  menambah  pengetahuan dibidang koperasi, serta ingin mengetahui lebih dalam tentang koperasi.
2. Merupakan langkah yang nyata dari teori-teori yang kita dapat dari bangku kuliah, kemudian kita adakan pembuktian dalam praktek yang sebenarnya.
3. Menambah pengalaman dan wawasan dalam mengetahui apa saja strategi yang digunakan untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam berkoperasi.
E Definisi Operasional Dalam penulisan skripsi ini, dibutuhkan penegasan dari definisi variabelvariabel  yang  ada.  Hal  ini  dimaksudkan  agar  tidak  terjadi  kesalahpahaman dalam  memahami  penulisan  skripsi  ini.  Untuk  itu  penulis  paparkan  definisi operasional  yang  mencangkup  strategi,  partisipasi dan  koperasi  sekolah.
Selain bertujuan sebagai pencegahan dari kesalahpahaman dalam memahami penulisan skripsi ini, definisi operasional ini penulis cantumkan sebagai upaya dalam  membantu  pembaca  untuk  memahami  skripsi  ini  secara  garis  besar.
Adapun definisi yang akan dijelaskan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Strategi dalam kamus adalah ilmu siasat perang, muslihat untuk mencapai sesuatu.
 Sedangkan  strategi  dalam  penelitian  ini  adalah  bagaimana  cara  koperasi sekolah  di  SMPN  I  Ngantang  meningkatkan  partisipasi siswa  terhadap keberadaan koperasi sekolah.
2. Partisipasi  dalam  kamus  adalah  pengambilan  bagian  (di  dalamnya); keikutsertaan; peran serta; penggabungan diri (menjadi peserta).
 Sedangkan  partisipasi  dalam  penelitian  ini  adalah  keikutsertaan  siswa dalam kegiatan koperasi di SMPN I Ngantang Malang.
3. Koperasi sekolah adalah koperasi yang anggotanya para siswa/murid dari suatu sekolah yang fungsinya sebagai wadah untuk mendidik tumbuhnya kesadaran berkoperasi di kalangan anggota.
 Sedangkan  koperasi  sekolah  dalam  penelitian  ini  adalah  koperasi  yang anggotanya para siswa di SMPN I Ngantang Malang.
F Kajian Terdahulu Kajian pustaka/teori akan banyak mengemukakan beberapa teori yang ada hubungannya dengan pokok permasalahan yang akan dijadikan sebagai dasar dan pedoman untuk mengetahui jawaban dari permasalahan tersebut. Adapun titik  berat  pada  penelitian  ini  adalah  mengenai partisipasi  siswa dilihat  dari strategi  yang  digunakan.  Akan  tetapi  sebelum  kajian  teori  tersebut dipaparakan, akan diungkapkan mengenai penelitian yang terdahulu.
 M. Dahlan Al Barry, Kamus Modern Bahasa Indonesia. (Yogyakarta: Arkola, 1994). Hlm.
 Ibid, hlm.
 Nirbito, J. G, Modul Pengantar Koperasi. (Surabaya: Sinar Wijaya, 1987). Hlm,  1. Penelitian  yang  dilakukan  oleh  Ita  Fitrianing  (2005)  yang  berjudul  ” Pengaruh Pembelajaran Koperasi Terhadap Keikutsertaan Siswa Dalam Berkoperasi  di  Madrasah  Aliyah  Negeri  Model  Bangkalan”,  peneliti menemukan  adanya  hubungan  yang  positif  antara  pembelajaran  koperasi dengan  keikutsertaan  siswa  dalam  berkoperasi.  Hal  ini  dapat  dibuktikan dengan  hasil  koefisien  korelasi  antara  pembelajaran  koperasi  dengan keikutsertaan  siswa  dalam  berkoperasi  sebesar  0,877  dengan  taraf kesalahan 5 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif  dan  signifikan  antara  pembelajaran  koperasi  dengan  keikutsertaan siswa dalam berkoperasi.
2. Penelitian  yang  dilakukan  oleh  Lilis  Qomariana  (2003)  yang  berjudul ”Hubungan  antara  Partisipasi  Siswa di  Koperasi  Sekolah  Dengan Prestasi  Belajar  Siswa  Pada  Mata  Pelajaran  Ekonomi  Koperasi  di Madrasah  Aliyah  Negeri  Malang  I”, peneliti  menemukan  adanya hubungan  positif  antara  partisipasi  siswa  di  koperasi  sekolah  dengan prestasi  belajar  siswa.  Hal  ini  dapat  dibuktikan  dengan  hasil  koefisien korelasi antara partisipasi siswa di koperasi sekolah dengan prestasi belajar siswa sebesar 0,775 dengan taraf kesalahan 5 % dan n 222, maka r tabel= 0,100  (0,775>0,100),  dengan  demikian  dapat  disimpulkan  bahwa  ada hubungan  yang  positif  dan  signifikan  (0,000)  antara  partisipasi  siswa dengan prestasi belajar siswa.
3. Penelitian  yang  dilakukan  oleh  Achmad  Riyadi  (2004)  yang  berjudul ”Pengaruh  Kualitas  Layanan  Usaha  Terhadap  Partisipasi  Anggota Koperasi  Mahasiswa  Universitas  Negeri  Malang”, peneliti  menemukan bahwa  kondisi  partisipasi  anggota  pada  KOPMA  UM  adalah  baik  dapat dilihat dari hasil penelitian responden secara mayoritas menjawab sangat tinggi  partisipasinya  terhadap  KOPMA  UM  terutama  partisipasi  dalam bertransaksi di koperasi.



Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi