Senin, 09 Juni 2014

Skripsi IPS: STRATEGI PEMBELAJARAN GURU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 2 BATU

BAB I PENDAHULUAN
 A. Latar Belakang Pendidikan adalah sesuatu yang esensial bagi manusia. Melalui pendidikan manusia dapat belajar menghadapi problematika yang ada di alam semesta demi mempertahankan kehidupannya. Kebutuhan manusia akan pendidikan merupakan suatu yang sangat mutlak dalam hidup ini, dan manusia  tidak bisa dipisahkan dari kegiatan pendidikan. Pendidikan secara alami merupakan kebutuhan hidup manusia, upaya melestarikan kehidupan manusia  dan telah berlangsung sepanjang peradaban manusia itu ada. Dan hal ini sesuai  dengan kodrat manusia yang memiliki peran rangkap dalam hidupnya yaitu sebagai makhluk individu yang perlu berkembang dan sebagai anggota masyarakat di mana mereka hidup.
1  Mansur dalam bukunya Khaeruddin mengatakan bahwa pendidikan merupakan suatu upaya mewariskan nilai, yang akan menjadi penolong dan penuntun dalam menjalani kehidupan, sekaligus untuk memperbaiki nasib dan peradaban umat manusia yang bisa dilakukan sejak masih dalam kandungan.
Sedangkan Abdurrahman Masud mengatakan, begitu pentingnya pendidikan bagi kita. Tak dapat dibayangkan misalkan tanpa pendidikan, manusia sekarang tidak akan berbeda dengan manusia zaman dahulu, bahkan mungkin akan lebih terpuruk atau lebih rendah kualitas peradabannya. Sedangkan perlu  A. Fatah Yasin, Dimensi-Dimensi Pendidikan Islam, (Malang: UIN-Malang Press, 2008), hlm.
15-16.

1  menjadi kekhawatiran bersama bila hal senada ternyata mulai menggejala pada masyarakat kita. Sangat memilukan bahwa masyarakat Indonesia yang religius dewasa ini terpuruk dalam himpitan krisis dan terbelakang dalam berbagai aspek kehidupan.
 Pendidikan memberikan kontribusi yang sangat besar  terhadap  kemajuan suatu bangsa. Pendidikan  juga merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana dalam membangun watak bangsa (Nation Character Building). Masyarakat yang cerdas akan memberi nuansa kehidupan yang cerdas pula, dan secara progresif akan membentuk kemandirian. Masyarakat bangsa yang demikian merupakan investasi besar untuk berjuang ke luar dari krisis dan menghadapi dunia global. Namun sebaliknya, apabila masyarakat tidak cerdas akan memberikan nuansa kehidupan tidak cerdas yangakan mengakibatkan kemunduran suatu bangsa.
 Secara kuantitas, dalam kemajuan pendidikan kita sudah cukup menggembirakan, namun secara kualitas perkembangannya masih belum merata. Idealnya, negara harus mempunyai banyak sekolah yang berkualitas supaya dapat menjadikan lulusan yang berkualitas tinggi. Jika keadaan memungkinkan, pemerintah harus memprioritaskan masalah kuantitas dan kualitas pendidikan untuk ditangani secara sekaligus. Akan tetapi, tampaknya bagi Indonesia tidaklah demikian. Terbukti bahwa selama ini di Indonesia yang menjadi prioritas untuk ditangani adalah masalah kuantitas pendidikan,  Khaeruddin, dkk, Kurikulum dalam Tingkat Satuan Pendidikan, (Jogjakarta: Pilar Media, 2007),  hlm. 3.
 Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 4.
dengan  tidak meninggalkan sama sekali menangani masalah kualitas pendidikan.
Mengingat bahwa pendidikan formal di tanah air berjenjang, maka upaya untuk mempercepat peningkatan kualitas pendidikan tidaklah harus secara berurutan, melainkan dapat dilaksankan secara stimultan. Selama ini upaya peningkatan kualitas pendidikan itu telah diprioritaskan pada Sekolah  Dasar, tanpa menunda upaya peningkatan kualitas pendidikan jenjang di atasnya. Hal ini juga dilihat dari banyaknya sekolah yang ada serta dengan letak dan kondisi berbeda yang mempunyai banyak perbedaan, baik yang ada di kota maupun yang ada di desa.
 Di dalam proses pembelajaranterdapat tiga strategi yang menjadi pusat  perhatian, yaitu: (1) strategi pengorganisasian (organizational strategy) yang  merupakan metode untuk mengorganisasi bidang studi yang telah dipilih, (2) strategi penyampaian (delivery strategy) yang merupakan komponen variabel metode untuk melaksanakan proses pengajaran, dan (3) strategi pengelolaan (management strategy) yang digunakan untuk menata interaksi antara siswa dengan variabel-variabelmetode pengajaran lainnya.
5  Strategi mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar, di mana guru harus memiliki berbagai macam strategi yang tepat sesuai materi yang disampaikan. Dengan demikian penyajian bahan pelajaran di kelas mudah dan dapat di tangkap, dipahami, dan digunakan oleh siswa dengan baik. Selain itu, dengan penguasaan strategi yang baik oleh guru  Ali Rohmad, Kapita Selekta Pendidikan, (Jakarta: PT Bina Ilmu, 2004), hlm. 19.
 Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), hlm. 154-155.
maka diharapkan kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien serta mengena pada tujuan yang ingin dicapai.
Adapun dalam melaksankan tugas secara profesional, seorang guru memerlukan wawasan yang mantap tentang kemungkinan-kemungkinan  strategi belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan belajar yang telah dirumuskan, baik dalam arti efek intruksional (tujuan belajar yang dirumuskan secara eksplisit dalam proses belajar mengajar) maupun dalam arti efek pengiring (hasil ikutan yang didapat dalam proses belajar mengajar). Misalnya  berpikirkritis, kreatif, sikap terbuka setelah siswa mengikuti diskusi kelompok  kecil dalam proses belajarnya.
 Strategi yang baik adalah bila dapat melahirkan metode yang baik pula, sebab metode adalah merupakan suatu cara pelaksanaan strategi. Dengan  demikian strategi pendidikan Islam adalah seperti yang ditunjukkan Allah dalam firman-Nya, antara lain: Artinya:  Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (Al-Qashas: 77).
  Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetyo, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 2005),  hlm. 12.
 Alquran dan Terjemahnya, (Jakarta: PT Intermasa, 1974), hlm. 623.   Artinya:  Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu",  maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orangorang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan(Al-Mujadalah: 11).
8  Menurut Nani Soedarsono guru merupakan jabatan maupun sebagai profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Jenis profesi ini tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang kependidikan walaupun kenyataannya masih ada dan banyak dilakukan orang di luar kependidikan. Masyarakat menempatkan guru pada tempat yang lebih terhormat di lingkungannya, karena dari seorang guru diharapkan masyarakat memperoleh  ilmu pengetahuan. Ini berarti bahwa guru berkewajiban mencerdaskan bangsa menuju kepada pembentukan manusia seutuhnya.
Kedudukan guru yang demikian merupakan penghargaan masyarakat yang tidak kecil artinya bagi guru, tetapi juga sekaligus merupakan tantangan yang menuntut pretise dan prestasi yang senantiasa terpuji dan teruji dari setiap guru, bukan saja di depan kelas, tidak saja di batas-batas pagar sekolah, tetapi juga di tengah-tengah masyarakat.
  Ibid., hlm. 910.
 M. Uzer Usman,Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1989), hlm. 5.
Proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas sekarang ini banyak dilaksanakan sesuai dengan kemampuan dan selera guru. Padahal kenyataannya kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran tidak merata sesuai dengan latar belakang pendidikan guru serta motivasi dan kecintaan mereka terhadap profesinya. Di dalam proses pembelajaran, ada guru yang dalam melaksanakan pengelolaan pembelajarannya dilakukan dengan sungguh-sungguh melalui perencanaan yang matang, dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada dan memerhatikan taraf perkembangan intelektual dan perkembangan psikologi belajar anak. Guru yang demikian akan dapat menghasilkan kualitas lulusan yang lebih tinggi dibandingkan dengan guru yang dalam pengelolaan pembelajarannya dilakukan seadanya tanpa mempertimbangkan berbagai  faktor yang bisa mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran.
10  Selain itu, pada kenyataannya kurikulum di Indonesia sering kali berubah, bahkan sampai muncul kesan bahwa setiap ganti menteri pendidikan hampir dapat dipastikan terjadi pergantian kurikulum. Padahal perubahan kurikulum itu jelas perpengaruh kuat terhadap proses belajar mengajar antara peserta didik dengan pendidik, serta terhadap beban hidup masyarakat. Tiga pihak inilah yang secara langsung merasakan dampak positif/negatif dari perubahan kurikulum tersebut. Berarti, tiga pihak itu pula yang acap kali harus  mengadaptasikan diri terhadap perubahan kurikulum.
  Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:  Kencana Prenada Media Group, 2008), hlm. 5.
 Ali Rohmad, op. cit., hlm. 30.
Akibat perubahan kurikulum, terjadi perubahan yang menyangkut proses pembelajaran, hal yang perlu diperhatikan adalah apa yang ingin dicapai dengan kurikulum tersebut. Bagaimana mencapai tujuan kurikulum, serta ukuran/ kriteria mana yang dapat digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan kurikulum. Dengan adanya kemajuan zaman dan kepentingan dalam peningkatan sumber daya manusia yang merupakan tuntutan dalam era globalisasi ini, maka guru dihadapkan masalah di mana banyaknya inovasi yang memasuki dunia pendidikan. Juga  timbulnya kesenjangan yang mengakibatkan kehausan pengetahuan, di satu pihak dan belum dikuasainya pengetahuan dari pihak lain sebagai tuntutan pembaharuan tersebut.
 Pentingnya strategi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran mata pelajaran ekonomi dan juga menciptakan suasana belajar yang kondusif dan efisien juga terdapat dalam penelitian terdahulu, diantaranya: 1. Sitatun Nafiah (2006), mengatakan bahwa Strategi yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran siswa adalah strategi inkuiri, di mana dengan menerapkan strategi ini suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis logis, analitis, sehingga dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
 2. Khoirmatul Ariza, (Skripsi, Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, 2007). Penerapan Pendekatan (Contextual Teaching and Learning) CTL dalam pembelajaran ekonomi di MAN Malang I. Dalam skripsi ini  Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: PT Alfabeta, 2006), hlm. 254.
 Sitatun Nafiah, (Skripsi), Strategi Guru Ekonomi Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran  Siswa di Madrasah Aliyah Negeri Tlogo Kota Blitar, (malang: UIN Malang: 2006).
dikatakan bahwa dalam menggunakan pendekatan CTL di MAN Malang I menerapkan beberapa hal diantaranya pembelajaran berbasis masalah, memanfaatkan lingkungan belajar, memberikan aktivitas kelompok, mmbuat aktivitas belajar mandiri, menyusun refleksi, membuat aktivitas belajar bekerja sama dengan masyarakat, dan membuat penilaian autentik.
 Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwasanya dalam pembelajaran mata pelajaran ekonomi dapat menggunakan berbagai macam strategi pembelajaran. Sebab, dengan variasi strategi berdasarkan materi yang dipelajari kegiatan belajar mengajar akan lebih kondusif dan efisien serta membuat pembelajaran yang menyenangkan.
SMA Negeri 2 Batu yang merupakan salah satu sarana pendidikan yang memiliki fullday school ekstrakurikuler pada Hari Sabtu. Hal itu menyita waktu kegiatan belajar mengajar khususnya pada mata pelajaran ekonomi.
Berkurangnya waktu untuk belajar merupakan permasalahan yang harus diperhatikan oleh seorang guru dan dicari cara penyelesaiannya. Pada materi ekonomi dalam kurikulum itu sendiri banyak sekali dan untuk menuntaskan  materi tersebut seorang guru harus memiliki bermacam strategi yang harus digunakan dengan harapan materi tuntas dan siswa paham serta bisa menerimanya dengan mudah. Adapun dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pada mata pelajaran ekonomi, guru menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)dan indikator keberhasilan sebagai acuan.
 Khoirmatul Ariza,(Skripsi), Penerapan Pendekatan (Contextual Teaching and Learning) CTL  dalam pembelajaran ekonomi di MAN Malang I, (Malang: UIN Malang: 2007).
Berpijak dari latar belakang di atas, maka perlu kiranya diadakan suatu penelitian pendidikan. Salah satu upaya guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran mata pelajaran ekonomi adalah dengan menggunakan berbagai macam strategi pembelajaran yang ada dan bagaimana strategi itu tepat digunakan berdasarkan materi yang disampaikan kepada peserta didik. Untuk itu, dalam hal ini penulis mengangkat suatu topik Strategi pembelajaran  Guru Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 2 Batu.
B. Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas, maka peneliti mengemukakan rumusan masalah, antara lain: 1. Strategi pembelajaran apa yang digunakan guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri  Batu? 2. Bagaimanakah peran,  tugas, dan  tanggung  jawab guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 2 Batu? 3. Faktor-faktor apa saja yang dapat menunjang dan menghambat guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 2 Batu?  
 C. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah tersebut, dalam penelitian ada beberapa tujuanyang hendak dicapai diantaranya sebagai berikut:  1. Untuk mengetahui strategi pembelajaran yang digunakan guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 2 Batu.
2. Untuk mendeskripsikan peran, tugas, dan tanggung jawab guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 2 Batu.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor penunjang dan penghambat guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pada mataa pelajaran ekonomi di SMA Negeri 2 Batu.
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini sangat penting dan berguna bagi sekolah, guru, siswa, dan peneliti.

1. Bagi Sekolah Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi, pedoman maupun pertimbangan untuk menetapkan visi, misi, dan strategi sekolah yang berkaitan dengan pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran ekonomi.    2. Bagi Guru Ekonomi Dapat memberikan tambahan wawasan serta profesionalisme guru ekonomi di tengah-tengah masyarakat modern 

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi