Rabu, 02 Juli 2014

Skripsi IPS: UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BATU


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Teriring  dengan  semakin  berkembangnya  pendidikan  di  Indonesia pada  era  globalisasi  ini,  maka  semakin  banyak  pula  dibutuhkan  tenaga pengajar  yang  ada  di  lembaga  atau  instansi  masyarakat,  baik  di  lembaga formal  maupun  lembaga  non  formal,  tenaga  pengajar  tersebut  dibutuhkan tenaga  pengajar  yang  memiliki  kompetensi  atau  kemampuan  dibidangnya.
Kalau  hanya  mencari  tenaga  pengajar  yang  hanya  bisa  menyampaikan ilmunya  pada  era  globalisasi  ini,  sangat  mudah  dalam  artian  tenaga  pengajar yang  hanya  bisa  menyampaikan  ilmunya  saja  kepada  siswa-siswinya,  akan tetapi  mencari  tenaga  pengajar  yang  memiliki  kemampuan  atau  kompetensi dalam  mentransfer  materinya  itu  masih  sulit  sekali,  untuk  itu  lembaga  formal atau  lembaga  non  formal  saat  ini  membutuhkan  tenaga  pengajar  yang memiliki  kompetensi  dan  profesional  dalam  mengajar  sehingga  peserta didiknya  dapat  terarahkan  dan  mudah  mengerti  dalam  memahami pelajarannya.

Pendidikan  merupakan  suatu  upaya  mewariskan  nilai  yang  akan menjadi  penolong  dan  menuntun  dalam  menjalani  kehidupan  sekaligus  untuk memperbaiki  nasib  dan  peradaban  umat  yang  bisa  dilakukan  sejak  masih dalam kandungan dengan demikian alangkah pentingnya pendidikan bagi kita, tampa  pendidikan  manusia  tidak  bisa  dibayangkan  untuk  menjadi  manusia   yang  lebih  baik  kedapan,  maka  tenaga  pengajar  sangat  di  tuntut  benar-benar bisa  mendidik  kepada  anak  didiknya  agar  nanti  anak  didiknya  dapat  di  didik dengan matang dan dapat menjadi harapan bangsa dan masyarakat kedepan  .
Menjadi  guru  sangatlah  di  tuntut  menjadi  guru  yang  memiliki kompetensi dan bisa memahami kurikulum yang  saat ini lagi berkembang, dan kurikulum  menjadi  tujuan  pendidikan  sebagai  landasan  dan  acuan.  Kurikulum mempunyai  kedudukan  sentral  dalam  seluruh  proses  pendidikan.  Dan kurikulum  mengarahkan  dalam  segala  bentuk  aktivitas  pendidikan  demi tercapainya  tujuan-tujuan  pendidikan.  Kurikulum  dalam  sistem  persekolahan atau  kelembagaan  merupakan  suatu  rencana  yang  memberi  pedoman  atau pegangan dalam proses kegiatan belajar mengajar.
 Jabatan  guru  telah  hadir  cukup  lama  di  Negara  kita  tercinta  ini, meskipun  hakikat,  fungsi,  latar  tugas,  dan  kedudukan  sosiologinya  telah banyak  mengalami  perubahan.  Bahkan  ada  yang  secara  lugas  mengatakan bahwa  sosok  guru  telah  berubah  dari  tokoh  yang  digugu  dan  ditiru,  dipercaya dan  dijadikan  panutan,  diteladani,  agaknya  menurun  dari  tradisi  latar padepokan  menjadi  wagu  dan  kuru,  kurang  pantas  dan  kurus,  ditengah berbagai  bidang  pekerjaan  dalam  masyarakat  yang  semakin  terspesialisasikan.
Sejalan  dengan  kenyataan  itu,  keberhasilan  nasional  akan  ditentukan  oleh keberhasilan  kita  dalam  mengelola  pendidikan  nasional.  Dimana  di  dalamnya guru  menempati  posisi  utama  dan  penting,  memang  harus  di  akui  dan  tidak  di  Khoiruddin, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Konsep dan Implementasinya di Madrasah (Jogjakarta), 20 2 Mahfud Junaedi, dkk. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Konsep dan Implementasinya di madrasah (Jogjakarta), 20  sangkal,  selama  ini  peran  guru  diperlakukan  kurang  taat  asas  dalam  arti dinyatakan  sebagai  sosok  yang  teramat  penting,  namun  tidak  disertai kesediaan untuk menghargai mereka sebagaimana mestinya.
 Proses pembelajaran adalah merupakan suatu system, dengan demikian pencapaian  standar  proses  untuk  meningkatan  kualitas  pendidikan  dapat  di mulai  dari  proses  menganalis  setiap  komponen  yang  dapat  membentuk  dan mempengaruhi  proses  pembelajaran,  komponen  yang  selama  ini  di  anggap sangat  mempengaruhi  proses  pendidikan  adalah  komponen  guru  atau pendidik.  Hal  ini  sangat  wajar  sebab  guru  atau  pendidik  merupakan  ujung tombak  yang  berhubungan  langsung  dengan  siswa  sebab  subjek  dan  objek belajar.  Bagaimanapun  bagus  dan  idealnya  kurikulum  pendidikan, bagaimanapun lengkapnya sarana dan pra-sarana pendidikan, tampa diimbangi  kemampuan  guru  (keprofesionalan  guru)  dalam  mengimplementasikannya, maka  semuanya  akan  kurang  bermakna.  Oleh  sebab  itu,  untuk  mencapai proses  pendidikan  seharusnya  di  mulai  dengan  menganalisis  komponen  guru sebagai  sumber  informasi  kepada anak didinya dengan demikian  seorang guru atau  pendidik  di  tuntut  menjadi  pendidik  yang  berpengalaman  luas  dan berpendidikan setidak-tidaknya menjadi guru memiliki Ijazah S1.
Akhir-akhir  ini  dikembangkan  corak  pendidikan  yang  berorientasi kepada  kompetensi  anak  didik  (Student  Oriented)  sehingga  siswalah  yang menjadi  unsur  determinan  pendidikan  (Student  Centered).  Akan  tetapi,  tidak mengurangi  arti  dan  peran  guru  dalam  proses  pendidikan.  Guru  tetap  Syaifuddin, dan M. Basyiruddin Usman, Guru Profesional & Implementasi Kurikulum, Jakarta : 2002   merupakan  unsur  dasar  pendidikan  yang  sangat  berpengaruh2.  Guru  adalah suatu  predikat  yang  mulia.  Apabila  predikat  tersebut  benar-benar  dimiliki atas dasar kesadaran yang tinggi  Untuk meyakinkan setiap orang hususnya pada setiap guru bahwa guru harus  memiliki  kompetensi  pada  keahliannya,  dan  pekerjaannya  merupakan pekerjaan  professional.  Apabila  mengajar  di  aggap  sebatas  proses penyampaian  materi  pelajaran.  Pendapat  semacam  itu  ada  benarnya,  konsep mengajar  yang  demikian,  tuntutannya  sangat  sederhana,  yaitu  asal  paham informasi  yang  akan  diajarkan  kepada  siswa  maka  ia  dianggap  menjadi  guru.
Tetapi  mangajar  tidak  sederhana  seperti  itu,  mengajar  tidak  sekedar menyampaikan  materi  pelajaran,  akan  tetapi  suatu  proses  mengubah  prilaku siswa  sesuai  dengan  tujuan  yang  di  harapkan.  Oleh  sebab  itu  dalam  proses mengajar  terdapat  kegiatan  pembimbing  siswa  agar  siswa  berkembang  sesuai tugas-tugas  perkembangannya,  melatih  keterampilan  baik  keterampilan intelektual  maupun  keterampilan  motorik  sehingga  dapat  dan  berani  hidup  di masyarakat  yang  cepat  berubah  dan  penuh  persaingan,  motivasi  siswa  agar mereka  dapat  memecahkan  berbagai  masalah  atau  persoalan  hidup  dalam masyarakat  yang  penuh  tantangan  dan  rintangan  dan  bisa  membentuk  siswa yang  memiliki  kemampuan  innovative,  creative  dan  dialiktive.  Itulah  tujuan utama  tuntutan  dari  seoarang  guru  yang  prosesional  dan  profesional  guru dalam  mengajarkan  dan  menyampaikan  informasi  pengetahuan  kepada  siswasiswi dan anak didiknya.
 Daryanto, Petunjuk Praktek Mengajar, (Bandung: PT Binakarya,1981), Hal. 1   Saat  ini  Madrasah  Tsanawiyah  Negeri  Batu  baru  saja  menjadi  Sekolah Negeri  yang  awalnya  adalah  berstatus  persiapan  negeri,  menjadi  Negeri.
Dengan  adanya  perubahan  status  tersebut  maka  guru  harus  lebih  profesional dalam melaksanakan dan menjalankan pendidikan. Dan Madrasah Tsanawiyah Negeri  Batu  ini  dikelola  oleh  kepala  sekolah  yang  baru  menyandang  gelar  S beliau  baru  menyelesaikan  S2nya.  dan  guru  yang  berjumlah  35  orang  yang berkualifikasi  pendidikan  85  %  S1,  5  %  S2  dan  10  %  D3.  Adapun  siswa  dan siswi  Madrasah  Tsanawiyah  Negeri  Batu  ini  mayoritas  lulusan  MI  sehingga dalam  mengembangkan  keagamaan  mereka  MTs.  Negeri  Batu  siap mengembangkan  dengan  baik.  dan  menoritas  mereka  lulusan  SD,  bagi  yang lulusan  SD  ini  guru  memperhatikan  kamampuan  mereka  dalam  bidang Agama.
 Dari  latar  belakang  ini,  peneliti  merasa  penting  untuk  mengetahui  dan meneliti  bagaimana  kompetensi  pedagogik  guru  dalam  mengajar  sebagai sentral  perubahan  di  lingkungan  pendidikan.  Sehingga  peneliti  merumuskan penelitian  ini  dengan  judul  "  Uapaya  Peningkatan  Kompetensi  Pedagogik  IPS Guru  dalam  Meningkatkan  Prestasi  Belajar  Siswa  di  Kelas  VIII  Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu”
B.  Rumusan Masalah Dari  beberapa  uraian  pemikiran  yang  telah  penulis  rangkum  pada  latar belakang di atas, terdapat permasalahan sebagai berikut:  Hasil wawancara dengan kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu pada tanggal 25 Mei 2009   1.  Bagaimana  upaya  kompetensi  pedagogik  guru  IPS  dalam  meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu? 2.  Apa  aspek-aspek  kompetensi  pedagogik  Guru  IPS  dalam  meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu?
C.  Tujuan Penelitian Tujuan  merupakan  target  yang  hendak  dicapai  dalam  melakukan  suatu kegiatan.  Berdasarkan  rumusan  masalah  yang  dirumuskan  penulis  ini, tujuannya adalah sebagai berikut : 1.  Untuk mengetahui upaya kompetensi pedagogik guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu.
2.  Untuk  mengetahui  aspek-aspek  kompetensi  pedagogik  guru  dalam meningkatkan  prestasi  belajar  siswa  di  kelas  VIII  Madrasah  Tsanawiayah Negeri Batu.
D.  Manfaat Penelitian Dalam  mempelajari  suatu  ilmu  pengetahuan  tidak  hanya  cukup  belajar dari  segi  yang  bersifat  teoritis  saja,  karena  penelitian  merupakan  suatu  hal yang  sangat  penting  bagi  perkembangan  berikutnya.  Adapun  hasil  penelitian dan  guna  penelitian,  bagi  hak  yang  diteliti  diharapkan  dapat  berguna  sebagai berikut :  1.  Untuk  mengembangkan  potensi  dan  keahlian  guru  dalam  menerapakan materi  pelajaran  Ilmu  Pengetahuan  Sosial  di  kelas  VIII,  Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu.


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi