BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Teriring dengan
semakin berkembangnya pendidikan
di Indonesia pada era
globalisasi ini, maka
semakin banyak pula
dibutuhkan tenaga pengajar yang
ada di lembaga
atau instansi masyarakat,
baik di lembaga formal maupun
lembaga non formal,
tenaga pengajar tersebut
dibutuhkan tenaga pengajar yang
memiliki kompetensi atau
kemampuan dibidangnya.
Kalau hanya
mencari tenaga pengajar
yang hanya bisa
menyampaikan ilmunya pada era
globalisasi ini, sangat
mudah dalam artian
tenaga pengajar yang hanya
bisa menyampaikan ilmunya
saja kepada siswa-siswinya, akan tetapi
mencari tenaga pengajar
yang memiliki kemampuan
atau kompetensi dalam mentransfer
materinya itu masih
sulit sekali, untuk
itu lembaga formal atau
lembaga non formal
saat ini membutuhkan
tenaga pengajar yang memiliki
kompetensi dan profesional
dalam mengajar sehingga
peserta didiknya dapat terarahkan
dan mudah mengerti
dalam memahami pelajarannya.
Pendidikan merupakan
suatu upaya mewariskan
nilai yang akan menjadi
penolong dan menuntun
dalam menjalani kehidupan
sekaligus untuk memperbaiki nasib
dan peradaban umat
yang bisa dilakukan
sejak masih dalam kandungan
dengan demikian alangkah pentingnya pendidikan bagi kita, tampa pendidikan
manusia tidak bisa
dibayangkan untuk menjadi
manusia yang lebih
baik kedapan, maka
tenaga pengajar sangat
di tuntut benar-benar bisa mendidik
kepada anak didiknya
agar nanti anak
didiknya dapat di
didik dengan matang dan dapat menjadi harapan bangsa dan masyarakat
kedepan .
Menjadi guru
sangatlah di tuntut
menjadi guru yang
memiliki kompetensi dan bisa memahami kurikulum yang saat ini lagi berkembang, dan kurikulum menjadi
tujuan pendidikan sebagai
landasan dan acuan.
Kurikulum mempunyai
kedudukan sentral dalam
seluruh proses pendidikan.
Dan kurikulum mengarahkan dalam
segala bentuk aktivitas
pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan
pendidikan. Kurikulum dalam
sistem persekolahan atau kelembagaan
merupakan suatu rencana
yang memberi pedoman
atau pegangan dalam proses kegiatan belajar mengajar.
Jabatan
guru telah hadir
cukup lama di
Negara kita tercinta
ini, meskipun hakikat, fungsi,
latar tugas, dan
kedudukan sosiologinya telah banyak
mengalami perubahan. Bahkan
ada yang secara
lugas mengatakan bahwa sosok
guru telah berubah
dari tokoh yang
digugu dan ditiru,
dipercaya dan dijadikan panutan,
diteladani, agaknya menurun
dari tradisi latar padepokan menjadi
wagu dan kuru,
kurang pantas dan
kurus, ditengah berbagai bidang
pekerjaan dalam masyarakat
yang semakin terspesialisasikan.
Sejalan dengan
kenyataan itu, keberhasilan
nasional akan ditentukan
oleh keberhasilan kita dalam
mengelola pendidikan nasional.
Dimana di dalamnya guru
menempati posisi utama
dan penting, memang
harus di akui
dan tidak di Khoiruddin,
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Konsep dan Implementasinya di Madrasah
(Jogjakarta), 20 2 Mahfud Junaedi, dkk. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,
Konsep dan Implementasinya di madrasah (Jogjakarta), 20 sangkal,
selama ini peran
guru diperlakukan kurang
taat asas dalam
arti dinyatakan sebagai sosok
yang teramat penting,
namun tidak disertai kesediaan untuk menghargai mereka
sebagaimana mestinya.
Proses pembelajaran adalah merupakan suatu
system, dengan demikian pencapaian
standar proses untuk
meningkatan kualitas pendidikan
dapat di mulai dari
proses menganalis setiap
komponen yang dapat
membentuk dan mempengaruhi proses
pembelajaran, komponen yang
selama ini di
anggap sangat mempengaruhi proses
pendidikan adalah komponen
guru atau pendidik. Hal
ini sangat wajar
sebab guru atau
pendidik merupakan ujung tombak
yang berhubungan langsung
dengan siswa sebab
subjek dan objek belajar. Bagaimanapun
bagus dan idealnya
kurikulum pendidikan, bagaimanapun
lengkapnya sarana dan pra-sarana pendidikan, tampa diimbangi kemampuan
guru (keprofesionalan guru)
dalam mengimplementasikannya, maka semuanya
akan kurang bermakna.
Oleh sebab itu,
untuk mencapai proses pendidikan
seharusnya di mulai
dengan menganalisis komponen
guru sebagai sumber informasi
kepada anak didinya dengan demikian
seorang guru atau pendidik di
tuntut menjadi pendidik
yang berpengalaman luas
dan berpendidikan setidak-tidaknya menjadi guru memiliki Ijazah S1.
Akhir-akhir ini
dikembangkan corak pendidikan
yang berorientasi kepada kompetensi
anak didik (Student
Oriented) sehingga siswalah
yang menjadi unsur determinan
pendidikan (Student Centered).
Akan tetapi, tidak mengurangi arti
dan peran guru
dalam proses pendidikan.
Guru tetap Syaifuddin, dan M. Basyiruddin Usman, Guru
Profesional & Implementasi Kurikulum, Jakarta : 2002 merupakan
unsur dasar pendidikan
yang sangat berpengaruh2.
Guru adalah suatu predikat
yang mulia. Apabila
predikat tersebut benar-benar
dimiliki atas dasar kesadaran yang tinggi Untuk meyakinkan setiap orang hususnya pada
setiap guru bahwa guru harus
memiliki kompetensi pada
keahliannya, dan pekerjaannya
merupakan pekerjaan
professional. Apabila mengajar
di aggap sebatas
proses penyampaian materi pelajaran.
Pendapat semacam itu
ada benarnya, konsep mengajar yang
demikian, tuntutannya sangat
sederhana, yaitu asal
paham informasi yang akan
diajarkan kepada siswa
maka ia dianggap
menjadi guru.
Tetapi mangajar
tidak sederhana seperti
itu, mengajar tidak
sekedar menyampaikan materi pelajaran,
akan tetapi suatu
proses mengubah prilaku siswa
sesuai dengan tujuan
yang di harapkan.
Oleh sebab itu
dalam proses mengajar terdapat
kegiatan pembimbing siswa
agar siswa berkembang
sesuai tugas-tugas
perkembangannya, melatih keterampilan
baik keterampilan intelektual maupun
keterampilan motorik sehingga
dapat dan berani
hidup di masyarakat yang
cepat berubah dan
penuh persaingan, motivasi
siswa agar mereka dapat
memecahkan berbagai masalah
atau persoalan hidup
dalam masyarakat yang penuh
tantangan dan rintangan
dan bisa membentuk
siswa yang memiliki kemampuan
innovative, creative dan
dialiktive. Itulah tujuan utama
tuntutan dari seoarang
guru yang prosesional
dan profesional guru dalam
mengajarkan dan menyampaikan
informasi pengetahuan kepada
siswasiswi dan anak didiknya.
Daryanto, Petunjuk Praktek Mengajar, (Bandung:
PT Binakarya,1981), Hal. 1 Saat ini
Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu
baru saja menjadi
Sekolah Negeri yang awalnya
adalah berstatus persiapan
negeri, menjadi Negeri.
Dengan adanya
perubahan status tersebut
maka guru harus
lebih profesional dalam
melaksanakan dan menjalankan pendidikan. Dan Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu
ini dikelola oleh
kepala sekolah yang
baru menyandang gelar
S beliau baru menyelesaikan
S2nya. dan guru
yang berjumlah 35
orang yang berkualifikasi pendidikan
85 % S1, 5 %
S2 dan 10
% D3. Adapun
siswa dan siswi Madrasah
Tsanawiyah Negeri Batu
ini mayoritas lulusan
MI sehingga dalam mengembangkan
keagamaan mereka MTs.
Negeri Batu siap mengembangkan dengan
baik. dan menoritas
mereka lulusan SD,
bagi yang lulusan SD
ini guru memperhatikan
kamampuan mereka dalam
bidang Agama.
Dari
latar belakang ini,
peneliti merasa penting
untuk mengetahui dan meneliti
bagaimana kompetensi pedagogik
guru dalam mengajar
sebagai sentral perubahan di
lingkungan pendidikan. Sehingga
peneliti merumuskan penelitian ini
dengan judul "
Uapaya Peningkatan Kompetensi
Pedagogik IPS Guru dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar
Siswa di Kelas
VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri
Batu”
B. Rumusan Masalah Dari beberapa
uraian pemikiran yang
telah penulis rangkum
pada latar belakang di atas,
terdapat permasalahan sebagai berikut: Hasil
wawancara dengan kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu pada tanggal 25 Mei
2009 1.
Bagaimana upaya kompetensi
pedagogik guru IPS
dalam meningkatkan prestasi
belajar siswa di kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu? 2. Apa
aspek-aspek kompetensi pedagogik
Guru IPS dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas VIII Madrasah Tsanawiyah
Negeri Batu?
C. Tujuan Penelitian Tujuan merupakan
target yang hendak
dicapai dalam melakukan
suatu kegiatan. Berdasarkan rumusan
masalah yang dirumuskan
penulis ini, tujuannya adalah
sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui
upaya kompetensi pedagogik guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di
kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu.
2. Untuk
mengetahui aspek-aspek kompetensi
pedagogik guru dalam meningkatkan prestasi
belajar siswa di
kelas VIII Madrasah
Tsanawiayah Negeri Batu.
D. Manfaat Penelitian Dalam mempelajari
suatu ilmu pengetahuan
tidak hanya cukup
belajar dari segi yang
bersifat teoritis saja,
karena penelitian merupakan
suatu hal yang sangat
penting bagi perkembangan
berikutnya. Adapun hasil
penelitian dan guna penelitian,
bagi hak yang
diteliti diharapkan dapat
berguna sebagai berikut : 1.
Untuk mengembangkan potensi
dan keahlian guru
dalam menerapakan materi pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial
di kelas VIII,
Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu.
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi