Rabu, 20 Agustus 2014

Skripsi Dakwah:ANALISIS PESAN DAKWAH DALAM SYAIR ALBUM DON’T MAKE ME SAD KARYA BAND LETTO


BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Budaya populer yang berciri menghibur dan komersial tidak dipungkiri  memberikan dampak kepada perilaku, kebiasaan, watak, aktivitas, hubungan  antar  manusia,  serta  pikiran-pikiran  yang  dapat  mempengaruhi,  mengubah,  mengembangkan,  ataupun  merusak  apa  yang  sudah  ada  di  dalam  sebuah  komunitas  masyarakat,  seperti,  cara  berpakaian,  toleransi  dan  sebagainya.
 Perubahan  ini,  secara  perlahan-lahan  akan  menimbulkan  sikap  ketergantungan, konsumtif, dan lunturnya nilai-nilai, kemerosotan  moral dan  etos kerja (Darmanto, Majalah MISSI, edisi 24, 2004 : 4).
 Dengan  kondisi  yang  demikian,  metode  dakwah  harus  berubah  mengikuti  perkembangan  budaya  seperti  dakwah  melalui  media  cetak  maupun  elektronik  yang  tidak  bertentangan  dengan  nilai-nilai  syar’I,  misalnya  masalah  aqidah  (Arifin,  2006  :  4).  Pada  dasarnya  tujuan  dakwah  adalah  untuk  menegakkan  ajaran  agama  Islam  kepada  setiap  insan  baik  individu  atau  kelompok,  sehingga  ajaran  tersebut  mampu  mendorong  suatu  perbuatan  yang  sesuai  dengan  pedoman-pedoman  agama  Islam  (Tasmara,  1987 : 47).

 Dakwah  dengan  menggunakan  musik  mudah  diterima  berbagai  kalangan  masyarakat  baik  itu  orang  tua,  remaja,  ataupun  anak-anak  artinya  dengan  media  ini menyampaikan  dan  mengkomunikasikan  pesan  bisa  lebih   luas  daripada  Face  to  face  communication.  Musik,  mudah  diterima  dikarenakan  musik  merupakan  seni  surgawi  yang  mampu  menyentuh  perasaan  dan  dalam  syairnya  berisi  pesan,  perintah  dan  isyarat  tertentu.
 Musik juga, bisa menjadikan  seseorang mengetahui  arti cinta dan keindahan  yang ada (http:// www .wordpress.com 23 Juni 2009).
 Ia  (musik)  juga  merupakan  stimulan  yang  bisa  membangkitkan   rasa  rindu  seorang  hamba  kepada  Tuhan  (Nasr,  1994  :  169).  Dalam  syair  lagu  terdapat  unsur  seni  yang  akan  mampu  menggugah  jiwa  seseorang,  karena  pada  dasarnya  setiap manusia  mempunyai  rasa  keindahan.  Unsur  seni  yang  ada  pada  syair  lagu  merupakan  faktor  penting,  karena  syairnya  berfungsi  untuk menentramkan pikiran dari beban hidup yang membelenggunya.
 Syair lagu merupakan salah satu sarana untuk menyebarluaskan ajaran  Islam kepada masyarakat, dimana  saat ini syair lagu masih dianggap paling  mudah untuk diterapkan. Mengingat, syair atau nyanyian merupakan sebuah  karya sastra  yang banyak disukai orang.  Pasalnya syair menyajikan untaian  kata-kata  indah,  menarik  dan  tentu  saja  mengandung  banyak  makna.  Ia  (syair) merupakan sebuah karya yang mampu mendobrak kemerosotan moral  dan nilai-nilai agama saat ini (Munhanif, 2004 : 108).
 Di tengah redupnya spiritual masyarakat, Band  Letto  asal Yogyakarta  mencoba  memberikan  kebutuhan  itu,  Band  yang  terbentuk  tahun  2004  ini,  digawangi oleh Noe (vokal), Patub (gitar), Arian (bas), Dedy (drum).  Band  tersebut  berbeda  dengan  group  band  musik  lainnya,  meskipun  sama-sama  mengangkat tema cinta, tetapi  di dalam lirik atau syair lagunya  mempunyai   pesan  dan  missi  agama  yang  diusung,  dengan  balutan  bahasa  yang  puitis.
 Artinya  bahasa  yang  digunakan  band  Letto  adalah  bahasa  figuratif  (bahasa  yang kaya makna) (http://www.the-letto.blogspot.com 17 Maret 2010).
 Salah  satu  lagu  dalam  album  pertama  Letto  yang  mempunyai  karakteristik  pesan  dan  missi  dakwah  adalah  lagu  yang  berjudul  Sandaran  Hati. Sepintas lagu ini, seperti umumnya  lagu  di Indonesia yang mengangkat  masalah  percintaan  sebagai  tema,   jika  ditelusuri  dan  diresapi,  lagu  ini  memuat  pesan  bahwa  apabila  manusia  mau  merenungi  sejenak  keberadaannya  di  dunia,  akan  didapati  bahwa  manusia  sangatlah  dekat  dan  senantiasa  membutuhkan  Tuhan.  Sebagaimana  terdapat  dalam  makna  lirik  lagu Letto, Tuhan sebagai sandaran hati yang hakiki.
 Berangkat dari hal di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti syair  lagu  karya   group   band  Letto  dalam  Album  Don’t  Make  Me  Sad,   yang  merupakan contoh yang relevan bahwa setiap syair lagu yang diciptakan oleh  group  band  Letto  memiliki  pesan  yang  positif  dan  memberikan  pencerahan  bagi masyarakat yang gersang akan kebutuhan spiritual .
 Berdasarkan latar belakang tersebut,  penulis ingin mengetahui makna  pesan  dakwah  yang terkandung di  dalam  syair  atau lirik lagu  Letto, Album  Don’t Make Me Sad. Yaitu dalam skripsi dengan judul : “ ANALISIS PESAN  DAKWAH  DALAM  SYAIR  ALBUM  DON’T  MAKE  ME  SAD  KARYA  BAND LETTO.”  1.2.  Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka yang  menjadi  permasalahan  dalam penelitian ini adalah  apa makna pesan dakwah yang terkandung dalam syair lagu group band  Letto  pada Album  Don’t Make  Me Sad?.
 1.3.  Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian Tujuan  yang  hendak  dicapai  dalam  penelitian  ini adalah  untuk  mengetahui  makna pesan dakwah  yang terkandung dalam syair atau  lirik lagu Letto pada Album Don’t Make Me Sad.
 1.3.2. Manfaat Penelitian Dari  penelitian  tersebut,  manfaat  penelitian  yang  diharapkan  oleh penulis adalah sebagai berikut :  1.  Manfaat  secara  praktis  adalah  dapat  diketahui  bagaimana  menggunakan syair lagu untuk berdakwah.
 Manfaat  secara  praktis  yang  lain  adalah  penelitian  ini  dapat  memberikan  gambaran  bagaimana  pesan  dakwah  yang  disampaikan  melalui  syair  lagu,  agar  dakwah  berjalan  secara  efektif.
 2.  Manfaat secara teoritis diharapkan penelitian ini dapat memberikan  gambaran  tentang  seberapa  besarkah  porsi  nilai-nilai  keislaman,   seperti  aqidah,  syari’ah,  dan  akhlak  dalam  syair-syair  yang  dinyanyikan oleh Letto dalam Album Don’t Make Me Sad.
 Manfaat  secara  teoritis  yang  lain,  diharapkan  penelitian  yang  menggunakan  syair  lagu  sebagai  bahan  kajiannya  dapat  diteliti  lebih dalam dengan menggunakan disiplin keilmuan yang sesuai.
 1.4.  Tinjauan Pustaka Dalam  penelitian  ini,  Penulis  akan  mendeskripsikan  pada  penelitianpenelitian lain yang berbentuk skripsi yang ada relevansinya dengan judul di  atas.
 Pertama,  skripsi  Siti  Maziyaturrodiyah  (2008)  dengan  judul  “PesanPesan Dakwah dalam Album “Surga-Mu Karya Band Ungu.”  Dalam skripsi  Siti  Maziyaturrodiyah  ini  dapat  disimpulkan  bahwa  segala  sesuatu  akan  kembali  kepada  Allah  SWT.  Penelitian  ini  menunjukkan  bahwa  syair  lagu  Surga-Mu  milik  group  band  Ungu  menjelaskan  tentang  kehidupan,  kematian,  dan  penyesalan.  Penulis  menggunakan  metode  penelitian  kualitatif dengan pendekatan semiotik analitik (Maziyaturrodiyah, 2008).
 Kedua,  skripsi  Puji  Astuti  (2004)  dengan   judul  “Muatan  Dakwah  dalam Album Raihan Demi Masa.”  Penelitian ini menyatakan bahwa hanya  syair  lagu  Raihan  Album  “Demi  Masa”  sebagai  musik  Islami  yang  mempunyai  visi  misi  amar  ma’ruf  nahi  munkar.  Sedangkan  kesimpulan  dalam  skripsi  ini  adalah  mengajak  pada  kita  semua  untuk  senantiasa  menghargai  waktu  dan  mensyukuri  nikmat  Allah  dan  juga  mengajak  kita   senantiasa  untuk  berdzikir  dengan  dua  kalimah  syahadat,  berjihad  demi  mempertahankan  agama  dan  saling  menghargai  sesama  manusia  serta  mengakui keEsaan Tuhan (Astuti, 2004).
 Ketiga,  skripsi  Anisa  Zuhaeda (2005) dengan  judul  “Muatan Dakwah  Dalam  Syair  Lagu  Iwan  Fals  (Studi  terhadap  Album  Salam  Reformasi).” Dalam  penelitian  tersebut  peneliti  menggunakan  metode  kualitatif  dengan  pendekatan  semiotik.  Penelitian  Anisa  Zuhaeda  ini  menitik  beratkan  pada  pesan  dakwah  yang  terdapat  dalam  Album  “Salam  Reformasi”  yang  bertema reformasi dan kritikan kepada para pejabat pemerintah. Berdasarkan  data  yang  telah  diteliti  kesimpulannya  adalah  bahwa  Album  Salam  Reformasi  memiliki  muatan  dakwah  di  dalamnya  yang  mencakup  tiga  bidang kategori yaitu aqidah, syari’ah dan akhlak. (Zuhaeda, 2005).
 Berbeda  dengan  penelitian  sebelumnya  yang  meneliti  dengan  pemaknaan heuristik dan pemaknaan retroaktif, penelitian yang dilakukan  oleh penulis akan lebih mengedepankan tentang makna dibalik tanda -tanda  dan  simbol  yang  terkandung  dalam   syair  lagu  “Letto”  pada  album  Don’t  Make  Me  Sad  dengan  pendekatan  semiotika  strukturalis  menurut  teori  Ferdinand de Saussure.
 1.5.  Metode Penelitian  1.5.1.  Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis  penelitian  ini  adalah  kualitatif.  Penelitian  kualitatif  adalah   tradisi  tertentu  dalam  ilmu  pengetahuan  sosial  yang  secara   fundamental  bergantung  pada  pengamatan  manusia  dalam  kawasannya maupun dalam peristilahannya (Moleong, 2007 : 4).
 Sebuah  karya  sastra,  tentunya  akan  bersinggungan  dengan  permasalahan  penafsiran  sebuah  teks.  Oleh  karena  itu,  pendekatan  yang  tepat  untuk  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  pendekatan  semiotika strukturalis.
 Strukturalisme  secara  bahasa,  adalah  suatu  cara  berfikir tentang  dunia  yang  secara  khusus  memperhatikan  persepsi  dan  deskripsi  mengenai  struktur  (Budiman,  1999  :  111).  Sedangkan  menurut  Ferdinand  de  Saussure  Strukturalisme  merupakan  bentuk dari perlawanan-perlawanan (atau dikotomi-dikotomi di dalam sebuah  kelas) yang menyangkut hubungan-hubungan antara tanda dengan arti  (Jean  Piaget,  1995  :  67).  Semiotik  adalah  ilmu  tentang  tanda -tanda.
 Jadi,  Strukturalisme  semiotik  adalah  cara  untuk  menganalisis  karya  sastra yang merupakan tanda-tanda yang bermakna (Pradopo, 2008 :  142).
 Pendekatan  semiotika  strukturalis  ini  berfikir  dengan  menggunakan  simbol  atau  tanda  sebagai  titik  tolaknya.  Simbol  atau  tanda  disini  diartikan  sebagai  tulisan  atau  teks  yang  mempunyai  makna.  Simbol  atau  tanda  ini  mengasumsikan  adanya  objek,  yaitu  dapat  dilihat  sesuai  konteks  sosio-historis,  fenomena,  kenyataan,  maupun wacana.
  Dalam  penelitian  ini,  Penulis  menggunakan  pendekatan  analisis  semiotika  strukturalis  menurut  teori  Ferdinand  de  Saussure,  untuk membedah makna syair Album Don’t Make Me Sad.
 1.5.2.  Batasan Operasional  Untuk  memberi  kejelasan  wilayah  penelitian,  maka  perlu  adanya  batasan  definisi  operasional  dari  judul  “Analisis  Pesan  Dakwah dalam Syair Album Don’t Make Me Sad Karya Band Letto.” Adapun batasan operasional dalam penelitian ini meliputi: a.  Pesan Dakwah Secara  operasional,  pesan  dakwah  diartikan  dalam  penelitian  ini  adalah  pesan-pesan  dakwah  yang  meliputi  aspek  tentang  masalah  aqidah  dan  akhlak  (Syukir,  1983  :  60).  Adapun  batasan-batasannya antara lain :  1.  Pesan Aqidah Pesan  aqidah  yang  terkandung  dalam  penelitian  ini  berisikan tentang  keimanan.  Keimanan adalah  keyakinan  atau  kepercayaan  yang  teguh  dan  kokoh  tidak  tergoyahkan,  yang  ada dalam hati setiap manusia yang terkait dengan rukun  iman  (Zuhdi,  1993  :  4).   Adapun  kategorisasi  keimanan  yang  ada  dalam  penelitian  ini,  meliputi  tentang:  pesan  berdo’a  kepada  Allah.    Do’a  merupakan  inti  kehidupan  manusia  di  dunia,  yakni  penghambaan  hanya  kepada  Allah  SWT.  Do’a  merupakan salah satu bentuk manusia meyakini adanya Tuhan.
 2.  Pesan Akhlak  Dalam penelitian ini, penulis mengkaji tentang  akhlak  mahmuudah  (akhlak baik), yakni  akhlak yang mencakup: sifat  sabar, syukur, tawadhu, tawakkal, ikhtiyar, dan introspeksi diri.
 a)  Sabar  artinya  membiarkan  semua  yang  terjadi  lewat,  baik  tentang kesedihan, cobaan hidup, dan lain sebagainya. Sabar  merupakan  ketegaran  dan  keteguhan  hati  seseorang  dalam  menghadapi kesulitan (Abdul, 2006 : 203).
 Hal  ini  sesuai  dengan  firman  Allah  dalam  Surat Luqman ayat 17, yakni: Artinya:  Dan  bersabarlah  terhadap  apa  yang  menimpa  kamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk  perkara yang penting  (QS. Luqman : 17) (Depag,  2002 : 582).
 b)  Syukur  adalah  mencurahkan  semua  rasa  terima  kasih  kita  kepada Allah SWT atas segala nikmat yang  telah diberikanNya.  Sesuai  dengan  firman  Allah  dalam  surat  Al-Baqarah  ayat 152, yakni:  Artinya: Dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu  mengingkari  nikmat-Ku  (QS.  Al-Baqarah  :  152)  (Depag, 2002 : 29).
 c)  Tawadhu’  adalah rendah hati. Merendahkan diri dan hati di  hadapan  Allah  yang  dilandasi  oleh  kesadaran  akan  Kebesaran  dan  keagungan-Nya  sebagai  Pencipta  Alam  Semesta (Mulyadi, dkk, 1994 : 14 ).
 d)  Tawakkal  adalah  menyerahkan  diri  sepenuhnya  hanya  kepada Allah,  tanpa keraguan sedikit pun,  dan  hanya padaNya meminta pertolongan (Mulyadi, dkk, 1994 : 128).
 e)  Ikhtiar,  merupakan  bentuk  usaha  manusia  yang  diikuti  dengan do’a, tawakkal dan sabar.
 f)  Introspeksi,  berarti  manusia  yang  sadar,  dan  mau  belajar  dari kejadian yang pernah dialami.   b.   Syair Lagu / Album Don’t Make Me Sad Syair  lagu  secara  operasional,  yakni   syair  yang  akan  diteliti  dalam  penelitian  ini,  yang  ada  dalam  album  Don’t  Make  Me  Sad,  terdapat  dua  belas  lagu,  dari  dua  belas  lagu  tersebut,  penulis  hanya  akan  meneliti  sembilan  saja  agar  penelitian lebih  spesifik.  Di  mana  setiap  peneliti  dapat  membatasi  kajiannya,  sesuai  kebutuhan,  jadi  penulis  membatasi  hanya  sembilan  lagu  saja  dari  album  Don’t  Make  Me  Sad,  antara  lain  :  Sebelum  Cahaya,  Hantui  Aku,  Memiliki  Kehilangan,  Permintaan  Hati,   Bunga di Malam Itu, Rasakanlah Makna, Sejenak, Kau Aku dan  Obsesiku, dan Don’t Make Me Sad.


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi