Rabu, 20 Agustus 2014

Skripsi Dakwah:NILAI-NILAI DAKWAH DALAM FILM UPIN DAN IPIN EPISODE 1-10 DI MNC TV


BAB I PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang Aktivitas  dakwah  muncul  semenjak  Islam  dihadirkan  Allah  kepada  manusia.  Dakwah  mempunyai  arti;  penyiaran,  propaganda,  seruan  untuk  mempelajari  dan  mengamalkan  ajaran  agama  Islam.  Dakwah  juga  berarti  suatu proses upaya mengubah dari situasi kepada situasi lain yang lebih baik  sesuai ajaran agama Islam atau suatu proses mengajak manusia ke jalan Allah  SWT (Arifin, 2006 : 5).
Menurut  Thoha  Yahya  Omar  (1971  :  1),  dakwah  Islam  adalah  mengajak manusia dengan cara kebijaksanaan kepada jalan yang benar sesuai  dengan  perintah  Tuhan,  untuk  kemaslahatan  dan  kebahagiaan  mereka  di  dunia dan akhirat.  Lapangan dakwah meliputi semua aktivitas manusia dalam  hubungannya secara totalitas, sebagai individu, sebagai anggota masyarakat,  bahkan sebagai makhluk alam semesta. Orang yang mengaku dirinya sebagai  muslim, maka dia menjadi seorang juru dakwah, sebagaimana yang diajarkan  dan diperintahkan oleh Nabi Muhammad SAW yang mengatakan : Artinya  :  “Sampaikanlah  dari  padaku  walaupun  satu  ayat”.  (H.R.  AlBuchary) ( Kitab Al-Buchary , 254 : 328 ).
Hadist  di  atas  menjelaskan  bahwa  setiap  diri  manusia  mempunyai kewajiban  untuk  melakukan  amar  ma’ruf  nahi munkar. 
Dakwah  dalam  arti   amar ma’ruf nahi munkar,  merupakan syarat mutlak bagi kesempurnaan dan  keselamatan  hidup  manusia.  Kewajiban  ini  adalah  manusia  yang  memiliki  pembawaan    fitrah sebagai mahluk sosial. Dakwah haruslah mengarah untuk  memperbaiki  suasana  kehidupan  yang  lebih  baik  dan  layak,  sesuai  dengan  kehendak  dan  tuntutan  kebenaran.  Seperti  yang  telah  dituliskan  dalam  AlQur’an surat Ali Imran ayat 104 yang berbunyi : Artinya: “Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru  kepada  kebajikan,  menyuruh  kepada  yang  ma’ruf  dan  mencegah  dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung”.  (QS.
Ali Imron (3) :104) (Depag RI, 2002 : 79).
Berdasarkan ayat di atas, dakwah merupakan ajakan, dorongan, atau  memanggil  umat  manusia  untuk  menyebarluaskan  Islam  dan  merealisir  ajarannya  di  tengah  masyarakat  dan  kehidupannya  agar  mereka  memeluk  Islam dan mengamalkannya.  Agar tujuan dakwah dapat tercapai semaksimal  mungkin,  maka  salah  satu  hal  yang  perlu  diperhatikan  adalah  pemilihan media  (Syukir,  1983:  164-165).  Media  merupakan  sarana  untuk  mempermudah  mencapai  tujuan  dakwah,  yang  berbentuk  media  elektronik,  televisi.
Televisi  merupakan  salah  satu  media  modern  yang  dapat  digunakan  untuk  berdakwah  pada  masa  sekarang.  Munculnya  media  televisi  dalam  kehidupan manusia menghadirkan suatu peradaban, khususnya dalam proses  komunikasi dan informasi yang bersifat massa. Televisi juga  melahirkan satu   efek sosial yang bermuatan perubahan,  nilai-nilai sosial dan budaya manusia (Kuswandi, 1996 : 21-22 ).
Kemampuan  media  televisi  dianggap  efektif  dan  efisien  sebagai  media  dakwah,  dan  alat  audiovisual  yang  berpengaruh  dalam  membentuk  sikap dan kepribadian masyarakat secara luas.  Jaringan  televisi  berkembang  pesat  menjangkau  masyarakat  hingga  pelosok  wilayah  yang  terpencil.
Teknologi  televisi  telah  berkembang  sedemikian  maju  sehingga  mampu  menciptakan  realitas  sosial  yang  menyerupai  realitas  sebenarnya  di  masyarakat (Labib, 2002: 15).
Unsur  esensial  dari  televisi  berupa  penggunaan  bahasa  verbal  dan  visual, dalam rangka menyampaikan pesan, informasi, pengajaran, ilmu dan  hiburan.  Menguntungkan  jika  televisi  memiliki  daya  tarik  yang  luar  biasa  apabila  sajian  program  dapat  menyesuaikan  dengan  karakter  manusia.
Manusia  yang  terbiasa  dengan  televisi  berarti  manusia  yang  memiliki  ekstensi (perpanjangan) dari mata dan telinga (Wibowo, 2002: 17-19 ).
Televisi dalam menyampaikan informasi dakwahnya melalui program  siarannya, seperti lagu-lagu, sinetron,  dan  film.  Film dakwah atau film Islam  adalah  film  yang  di  dalamnya  mengandung  nilai  Islami,  tidak  harus  menonjolkan ayat-ayat Al-Qur’an, tetapi pesan dan perilaku dalam kehidupan  ada  unsur  dakwahnya.  Film  yang  ada  unsur  dakwah  adalah  film  yang  diharapkan  mampu  mengubah  akhlak  masyarakat  sesuai  dengan  akhlakul  karimah. Film dapat memberikan pengaruh cukup besar kepada jiwa manusia  pemirsanya.  Di saat sedang menonton film, terjadi suatu gejala yang menurut   ilmu  jiwa  sosial  sebagai  identifikasi  psikologis.  Ketika  proses  decoding terjadi,  para  penonton  kerap  menyamakan  atau  meniru  seluruh  pribadinya  dengan salah seorang peran film. Melihat pengaruh  film  sangat besar kepada  jiwa  yang  sedang  menontonnya,  maka  besar  manfaatnya  film  dijadikan sebagai media berdakwah (Arifin, 2006: 15).
Film memiliki berbagai ragam  jenis dengan  cara pendekatan berbedabeda.  Semua  film  mempunyai  satu  sasaran,  yaitu  menarik  perhatian  orang  terhadap  muatan  masalah  yang  dikandung.  Pada  dasarnya  film  dapat  dikelompokkan ke dalam dua pembagian besar, yaitu kategori film cerita dan  non  cerita,  atau  film  fiksi  dan  non  fiksi.  Film  cerita  adalah  film  yang  di produksi  berdasarkan  cerita  yang  dikarang,  dan  dimainkan  oleh  aktor  dan  aktris  bersifat  komersial.  Sedangkan  film  non  cerita  (non  fiksi)  merupakan  kategori film yang mengambil kenyataan sebagai  obyeknya (Sumarno, 1996 :  10 ).
Arti  animasi  adalah  menghidupkan  gambar,  sehingga  perlu  mengetahui  dengan  pasti  setiap  detail  karakter,  mulai  dari  tampak  (depan,  belakang,  ¾  dan  samping)  detail  muka  si  karakter  dalam  berbagai  ekspresi  (normal,  diam,  marah,  senyum,  ketawa,  kesal,  dan  lain-lain)  lalu  pose  atau  gaya khas karakter bila sedang melakukan kegiatan tertentu yang menjadi ciri  khas  si  karakter  tersebut.  Sifat  animasi  adalah  membuat  gambar  kelihatan  hidup,  sehingga  bisa  mempengaruhi  emosi  penonton  menjadi  turut  merasa  sedih, menangis, jatuh cinta, kesal, gembira  bahkan tertawa (Wardah. 2009 :  7 november).
 Film  animasi  yang  menjadi  fenomena  sampai  saat  ini  adalah  film  Upin dan Ipin. Film ini berasal dari negara Malaysia, yang memuat pesan dan  nilai  dakwah  dengan  menceritakan  kehidupan  masyarakat  pedesaan,  tidak  jauh  beda  dengan  kebudayaan  di  negara  Indonesia.  Selain  itu,  banyak  film  animasi  diputar  di  Indonesia  yang  menampilkan  adegan  perkelahian,  kekerasan  yang  berdampak  kepada  anak  untuk  menirukan  adegan  tersebut  dengan  berkelahi  melawan  temannya  sendiri.  Anak  mempunyai  kecenderungan untuk menirukan apa yang dilihatnya.
Film  animasi  juga  mempunyai  pengaruh  besar  terhadap  setiap  individu  masing-masing  penonton,  terutama  pengaruh  segi  budaya  yang  ditampilkan dalam cerita animasi atau kartun tersebut. Contohnya segi bahasa  (dialog),  penampilan,  dan  tingkah  laku.  Selain  itu,  dalam  segi  ekonomi.
mereka  berlomba-lomba  memberikan  kepuasan  pada  konsumen  yang  menikmati film animasi atau kartun. Contohnya, penjualan boneka, tas, kaoskaos, aksesoris dan bahkan ring back tone.
Film animasi yang sampai saat ini masih tanyang di MNC  TV adalah  film  animasi  Upin  dan  Ipin  yang  tanyang  setiap  dan  selalu  berpindah  jam  tanyangnya.  Film tersebut menceritakan tentang bocah kembar yang bernama  Upin  dan  Ipin  yang  lucu,  polos,  cerdas  dan  juga  menggemaskan.  Dalam  ceritanya berisi tentang  aspek kebudayaan Malaysia yang berlatarkan  sebuah  kampung  yang  sederhana.  Sejak  serial  pertamanya  diputar  tanggal  14  September 2007 Upin dan Ipin ditayangkan khusus untuk menyambut bulan   Ramadhan  tahun  2007,  tujuannya  untuk  mendidik  anak-anak  mengenai  arti  dan pentingnya bulan suci Ramadhan.  Film Upin dan  Ipin menarik perhatian  diberbagai  negara,  Turki,  Brunai,  Malaysia  dan  salah  satunya  di  negara  Indonesia.  Anak-anak  saja  menyukai  film  Upin  dan  Ipin,  bahkan  remaja,  hingga  orang  tua  pun  juga  menyukai  film  Upin  dan  Ipin.  Sambutan  positif  dari pemirsa, membuat  MNC TV kembali  menayangkan di bulan Ramadhan  setahun kemudian. Tidak hanya di serial televisi, tokoh Upin dan Ipin dibuat  film  layar  lebar  yang  berjudul  “Geng  Pengembaraan  Bermula”  dan  “kembara ke pulau harta karun (Adipedia. 2008 : 14 Juni 2010).
Cerita  yang  digambarkan  dalam  film  Upin  dan  Ipin  ini  tidak  hanya  menawarkan  hiburan  saja,  tetapi  juga  memberikan  pelajaran  dan  nilai-nilai  moral,  agama,  etika,  dan  budaya.  Pelajaran  yang  diceritakan  dalam  per  episode film Upin dan Ipin adalah esok puasa, terawih, esok raya, anak bulan,  dugaan, dan tidak boleh berbuat tamak turut diajarkan dalam film ini. Saat ini  sulit didapatkan dari film animasi yang tanyang di televisi (Prasetya. 2008  :  14 juni 2010).
Berdasarkan  latar  belakang,  penulis  ingin  mengetahui  kandungan  dakwah  dalam  film  Upin  dan  Ipin  dengan  mengangkat  judul  penelitian  “NILAI-NILAI DAKWAH DALAM  FILM UPIN DAN  IPIN EPISODE 1-10 DI MNC TV”  1.2.   Rumusan Masalah Berdasarkan  latar  belakang  di  atas,  pertanyaan  dalam  penelitian  ini  adalah  untuk mengetahui kandungan makna nilai dakwah film Upin dan Ipin  episode 1-10 di MNC TV? 1.3.  Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1.   Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk  mengetahui  kandungan makna  nilai dakwah  dalam  film  Upin dan Ipin  Episode 1-10 di MNC TV.
1.3.2.   Manfaat Penelitian Penelitian  ini  diharapkan  dapat  memberikan  manfaat,  baik  teoritis maupun praktis.
1.  Secara  teoritis  penelitian  ini  diharapkan  dapat  memberikan  sumbangan  pemikiran  bagi  khasanah  pengembangan  dakwah  khususnya Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam yang mempunyai  konsentrasi pada bidang penyiaran.
2.  Secara praktis penelitian ini diharapkan mampu menjadi tolak ukur  bagi  para  da’i  khususnya  dan  umat  Islam  pada  umumnya  dalam  melaksanakan  aktivitas  dakwah,  salah  satunya  melalui  film  animasi.
 1.4.  Tinjauan Pustaka Dalam  penelitian  ini,  penulis  akan  mendeskripsikan  pada  penelitian  lain yang berbentuk skripsi yang ada relevansinya dengan judul di atas.
1.4.1.   Skripsi  Ani  Amaliyah  (2009)  dengan  judul  “Muatan  Dakwah  Dalam  Sinetron  Lorong  Waktu  4  Episode  1-4  Di  SCTV”.  Bertujuan  mengetahui muatan dakwah dalam sinetron lorong waktu 4 episode 1-4  dalam  dakwah  saat  ini.  Untuk  meneliti  muatan  dakwah  dalam  sinetron lorong waktu penulis menggunakan kontogensi sebagai tehnik  analisis  data.  Sedangkan  pendekatan  yang  digunakan  adalah  pendekatan semiotik.
Penulis  merasa  perlu  mengkaji  lebih  dalam  terhadap  muatan  dakwah  tersebut.  Dimana    untuk  dapat  mengetahui  muatan  dakwah  sinetron  Lorong  Waktu  4,  episode  1-4  sebagai  salah  satu  media  komunikasi  yang  didirikan  oleh  sebagian  anggota  DGCS  (Demi  Gissela  Citra  Sinema)  yang  dapat  dimanfaatkan  kegunaannya  untuk  kelangsungan  proses dakwah Islamiah.
1.4.2.   Skripsi  Fitri  Nur  Inayah  (2005)  dengan  judul  Pesan-Pesan  Dakwah  dalam  sinetron  “Para  Pencari  Tuhan  Jilid  1  Di  SCTV  (Analisis  Terhadap Episode 1-5). Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui  pesan  dakwah  yang  terkandung  di  dalamnya  yang  merupakan  gambaran terhadap fenomena kehidupan masyarakat Indonesia dengan  segala  keterbatasannya.  Pada  intinya  skripsi  Fitri  Nur  Inayah  yang  bertujuan  untuk  memperkaya  khasanah  ilmu  pengetahuan  dalam   bidang dakwah Islamiyah melalui media televisi yang dikemas dalam  bentuk sinetron.
1.4.3.   Skripsi  Aziz  Syarifudin  (2002)  dengan  judul  “Nilai-Nilai  Dakwah  Dalam Misteri Gunung Merapi Episode 1-5 Di INDOSIAR” penelitian  ini  untuk  mengetahui  sasaran  dakwah  yang  hendak  dicapai  dalam  sinetron  misteri  gunung  merapi  kemantapan  aqidah,  muamalah,  persatuan dan kesatuan baik yang dilakukan dengan cara lisan maupun  perbuatan.  Dan  penonjolan  dakwah  Islamiyah  dalam  sinetron  tidak  selalu  berupa  ayat-ayat  Al-qur’an  dan  penampilan  jubah  dan  sorban.


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi