BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Salah satu tantangan yang dihadapi umat
manusia di masa depan adalah untuk menciptakan
organisasi yang beraneka
ragam sehingga menuntut
pengelolaan yang semakin
efektif, efesien dan
produktif. Oleh karenanya,
sebuah organisasi harus mempunyai
perhatian utama pada
manajemen pengembangan sumber
daya manusia dalam
hal ini takmir.
Untuk mewujudkan situasi
yang demikian, perlu
peningkatan kesadaran tentang
maksud dari semua
kegiatan manajemen takmir,
yaitu untuk meningkatkan sumber daya manusia terhadap
keberhasilan organisasional. Dengan kata lain,
bahwa kebijaksanaan apapun
yang diterapkan dan
dirumuskan dalam pengembangan
takmir dan langkah-langkah apapun
yang diambil dalam
manajemen takmir itu,
semuanya harus berkaitan
dengan pencapaian berbagai
jenis tujuan yang telah
ditetapkan untuk dicapai.
Dalam
bidang apapun organisasi
bergerak, sebenarnya menghasilkan
sesuatu produk atau jasa bagi
kelompok-kelompok tertentu bagi masyarakat. Dengan demikian jelas
terlihat bahwa tidak
ada satupun organisasi
yang dapat mempertahankan eksistensinya
dan melestarikan keberadaanya
tanpa mengkaitkan tujuan
organisasi dengan tujuan
masyarakat luas (Siagian, 2002 : 26).
Apabila
dikatakan bahwa takmir
atau pengurus merupakan
sumber daya yang terpenting yang
dimiliki oleh organisasi
masjid, salah satu
implikasinya ialah bahwa investasi
terpenting yang mungkin dilakukan suatu organisasi masjid adalah dibidang sumber daya manusia dalam hal ini takmir.
Pertanyaan yang harus dihadapi dan harus di 13 jawab
oleh setiap organisasi masjid bukan lagi apakah akan melakukan investasi dalam rangka
pengembangan pengelolaan masjid
yang dimiliki, melainkan
berapa besar investasi
yang harus dibuat.
Artinya, pilihannya bukan
antara pengembangan pengelolaan
masjid atau tidak,
melainkan dalam bidang
apa pengembangan itu dilakukan dengan
intensitas yang bagaimana
dan melalui penggunaan
teknik pengembangan apa.
Dewasa
ini umat Islam
terus menerus mengupayakan
pembangunan masjid.
Bermunculan masjid-masjid baru di berbagai
tempat. Disamping renovasi atas
masjidmasjid lama. Semangat
untuk mengupayakan pembangunan
rumah Allah itu
layak dibanggakan. Hampir
seantero tanah air
tidak ada yang
tidak tersentuh oleh pembangunan masjid.
Ada yang berukuran
kecil ada yang
besar dan megah.
Namun tidak sedikit
pula masjid yang
terkatung-katung
pembangunannya dan tak
kunjung rampung, terutama di
daerah-daerah yang solidaritas jamaahnya belum kuat.
Setelah
bangunan fisik masjid
berdiri, volume kegiatan
yang berlangsung didalamnya
juga beragam ada
yang mampu mengintensifkan kegiatannya
seharian penuh dengan menyelenggarakan tingkat
pendidikan rendah sampai
tingkat tinggi.
Sebaliknya tidak sedikit jumlah masjid yang
pembangunannya diusahakan dengan susah payah justru
sunyi dari kegiatan.
Disana-sini banyak dijumpai
masjid yang berfungsi seminggu sekali, yakni untuk sholat jum’at
(Ayub,1996 : 15). Permasalahan tersebut terkait dengan
pengurus atau takmir
yang yang kurang
proaktif dalam merencanakan kemakmuran masjid.
Ketika
masjid hanya digunakan
untuk melaksanakan ibadah
mahdoh seperti sholat
dan sejenisnya, tidak
banyak orang yang
terlibat atau dilibatkan
dalam 14 kepengurusan,
apalagi memang banyak
masjid yang tidak
memiliki struktur kepengurusan yang memadai. Masa itu sudah
berlalu, meskipun masih banyak sekarang ini
kita temukan masjid yang kepengurusannya tidak memadai.
Kini
kesadaran jamaah masjid
akan pentingnya peran
takmir dalam memakmurkan
masjid semakin besar.
Hal ini karena
manakala masjid hendak difungsikan
sebagi pusat pembinaan
umat, sudah tidak
mungkin lagi kalau kepengurusan masjid
ditangani oleh satu
atau dua orang.
Diperlukan tenaga kepengurusan yang jumlahnya cukup dan
kualitasnya memadai. Personil takmir masjid tersebut
selanjutnya harus menjalin
kerja sama atau
amal jama’i yang
baik agar terwujud
kemakmuran masjid yang
diidam-idamkan dan terbina
jamaahnya hingga menjelma menjadi
masyarakat yang Islami (Yani, 1999: 100).
Agar
takmir masjid dapat
bekerja sama dengan
baik dalam menjalankan
roda kepengurusan, diperlukan
mekanisme kerja yang
baik. Untuk itu,
manajemen masjid harus diterapkan. Perkembangan dan perubahan
masyarakat tersebut tidak terlepas dari peran masjid
sebagai tempat bernaungnya
kaum muslimin dalam
menterjemahkan ajakan-ajakan Nabi
Muhammad SAW sebagai
pembawa risalah dari
Allah ke dalam kehidupan sehari-hari.
Perubahan tersebut telah
menjadikan manusia sadar
akan posisinya sebagai
makhluk yang diciptakan
oleh tuhannya untuk
berinteraksi dan bersosialisasi dengan makhluk lainnya.
Kesadaran ini mendorong kepada manusia
agar bersikap luwes dan peka
terhadap lingkungan yang semakin bergerak dan berkembang secara
terus - menerus.
Untuk itu masjid
harus memberikan fungsi-fungsi
yang jelas terhadap perkembangan lingkungan masyarakat.
15 Dapat kita
lihat seperti saat
ini, bahwa masjid
tidak hanya difahami
sebagai tempat ibadah mahdoh saja
akan tetapi sudah lebih luas, seperti tempat kegiatan sosial kemasyarakatan, pembinaan
umat yang bernilai
ibadah yang dijabarkan
dalam bentuk kegiatan-kegiatan
yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang dan
sebagainya. Pengembangan ini
tidak terlepas dari
peran pengurus yang
ada didalamnya. Lewat takmirlah
masjid bisa berkembang dan menampakkan eksistensinya dihadapan
para jama’ah. Fenomena
ini banyak muncul
di kota-kota besar,
dimana masjid telah menampakkan
fungsi-fungsi sebagaimana mestinya
sehingga keberadaan masjid
memberikan manfaat bagi
para jemaah serta
masyarakat sekitarnya. Takmir tentu saja sangat besar peranannya dalam
memakmurkan masjid. Oleh karena itu takmir harus
betul-betul solid, mulai
dari jumlahnya yang
cukup, memiliki semangat kerja, memiliki
pemahaman yang utuh
mengenai masjid yang
ideal, memahami tugas
dan tanggung jawabnya
sebagai pengurus yang
tertera pada struktur
dan job description (uraian kerja)
dan meningkatkan kemampuan
kerja dalam kapasitasnya
sebagai pengurus masjid.
Takmir
sangatlah penting untuk
meningkatkan peran masjid,
karena semua kegiatan kuncinya pada manusianya jika masjid
dikelola dengan baik dan terarah oleh takmir yang
baik, maka masyarakat
akan merasakan manfaat
dari keberadaan masjid tersebut.
Salah satu fenomena
yang dapat kita
lihat adalah keberadaan
Masjid Agung Tegal. Kota ini merupakan kota yang dijuluki
sebagai Kota Bahari hal ini dikarenakan kota ini secara geografis terletak di pesisir
pantai utara dan sebagian besar penduduknya bermata
pencaharian sebagai nelayan.
Kota ini memberikan
satu gambaran tentang fungsi masjid yang memiliki berbagai macam
kegiatan dan bertujuan mengembangkan 16 masyarakat
Islam gambaran tersebut
dapat dibuktikan salah
satunya adalah Masjid Agung Kota Tegal.
Masjid
Agung Tegal adalah
salah satu masjid
yang ada di
kota Tegal dan terletak dipusat
kota yaitu di
alun–alun kota Tegal.
Dengan kegiatan yang
sangat banyak dan beraneka ragam,
masyarakat yang sangat heterogen, yaitu masyarakat yang terdiri dari berbagai macam golongan, baik
orang yang mengenyam pendidikan rendah sampai
tingkat tinggi, golongan kaya maupun sederhana dan lain-lain. Masyarakat yang heterogen
ini memunculkan para
pengelola atau para
takmir masjid yang
sangat heterogen pula, sehingga
dalam pengelolaannya muncul fenomena-fenomena baruyaitu pengembangan
dan pemberdayaan kegiatan-kegiatan yang
ada khususnya dibidang dakwah yang sangat dinamis dan terorganisir.
Karena beraneka ragamnya kegiatan yang ada, maka
dibutuhkan sumber daya
manusia yang memadai
agar kegiatan -
kegiatan dakwah yang
dilaksanakan di Masjid
Agung Tegal dapat
terealisasi dengan baik
dan dapat dipertanggung jawabkan.
Dari
latar belakang yang
telah diuraikan diatas,
maka penulis mencoba untuk mengetahui
bagaimana pola manajemen
takmir di Masjid
Agung Tegal dengan melakukan penelitian yang memfokuskan diri
pada manajemen pengurus atau takmir di Masjid
Agung Tegal, dengan memilih judul “Manajemen Takmir Masjid Agung Tegal Dalam Melaksanakan Kegiatan Dakwah”.
B.
RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar
belakang yang telah
diuraikan tersebut diatas
permasalahan dari penelitian
yang berjudul “Manajemen
Takmir Masjid Agung
Tegal Dalam 17 Melaksanakan
Kegiatan Dakwah”.Maka rumusan permasalahan yang akan diangkat adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana takmir mengelola kegiatan dakwah
di Masjid Agung Tegal ? 2. Bagaimana
strategi takmir Masjid Agung Tegal dalam rangka mengelola kegiatan dakwah? C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1. Tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : a.
Mengetahui Bagaimana takmir
mengelola kegiatan dakwah
di Masjid Agung Tegal.
b.
Mengetahui bagaimana strategi
strategi takmir Masjid
Agung Tegal dalam rangka
mengelola kegiatan dakwah.
2. Manfaat Penelitian ini adalah : a.
Secara Teoritis Hasil penelitian
ini diharapkan dapat
menjadi sumbangan yang
bermanfaat sebagai salah satu pengembangan manajemen dakwah.
b.
Secara Praktis 1). Sebagai
bahan pertimbangan Masjid
Agung Tegal untuk
menjadi acuan dalam
menentukan dan mengembangkan
sumber daya manusia
yang berkualitas dan mampu
bersaing di era globalisasi.
2).
Sebagai bahan masukan
bagi lembaga-lembaga masjid
lain agar mempertimbangkan aspek
manajemen sebelum melaksanakan
program kerja agar semua program
yang direncanakan sesuai
dengan tujuan yang diinginkan.
18 D. TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka ini penulis menyertakan
beberapa judul skripsi yang berkaitan skripsi
penulis. Adapun skripsi-skripsi tersebut antara lain : Pertama,
Mahtum Afiati, Dengan
judul skripsi “fungsi
masjid sebagai pembentukan
ahlak remaja (Studi
kasus di kodya
semarang)” yang menjadi pembahasan dalam skripsi ini bahwa masjid
merupakan tempat ibadah umat islam baik yang bersifat
horizontal maupun vertical,
oleh karena itu
fungsi atau tidaknya
masjid sebagai tempat kegiatan
umat islam menjadi kewajiban dan tanggug jawab umat islam terutama remaja sebagai generasi penerus.
Upaya
untuk mengoptimalkan funsi
masjid sudah dilakukan
oleh Pembina masjid,
yaitu dengan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang
melibatkan seluruh unsure
masyarakat termasuk remaja.
Kegiatan tersebut antara
lain : khutbah
jumat, peringatan hari
besar islam, bakti
sosial, kuliah ahad
pagi, pemberian beasiswa
dan wisata dakwah.
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi