BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang
diperlakukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.
Itulah tujuan pendidikan
agama Islam yang dicantumkan dalam pasal Undang-undang RI
No. 20 tentang SISDIKNAS.
Sedangkan Pendidikan
Islam adalah pendidikan
individual dan masyarakat,
karena di dalam
ajaran Islam berisi
tentang sikap dan
tingkah laku pribadi
masyarakat, menuju kesejahteraan
hidup perorangan dan
bersama serta lebih
banyak menekankan kepada
perbaikan sikap mental
yang akan terwujud dalam amal perbuatan, baik bagi keperluan
sendiri maupun orang lain.
Pendidikan
Agama Islam (PAI)
di sekolah atau
di madrasah, dalam pelaksanaannya selama
ini masih menunjukkan
berbagai permasahalan yang kurang menyenangkan
khususnya dalam mata
pelajaran fiqih. Seperti
halnya proses pembelajaran
Pendidikan Agama Islam
(PAI) di sekolah saat
ini masih sebatas sebagai proses penyampaian
“pengetahuan tentang Agama Islam”. Hanya sedikit
yang arahnya pada
proses internalisasi nilai-nilai
Islam pada diri
siswa.
Hal ini dapat dilihat dari proses
pembelajaran yangdilakukan guru masih dominan
Zakiah Derajat, Ilmu Pendidikan
Islam(Jakarta:bumi aksara,1996), hlm29 dengan menggunakan metode ceramah. Proses internalisasi
tidak secara otomatis terjadi ketika
nilai-nilai tertentu sudah
dipahami oleh siswa.
Artinya, metode ceramah
yang digunakan guru
ketika mengajar Pendidikan
Agama Islam (PAI) berpeluang besar
gagalnya proses internalisasi
nilai-nilai agama Islam
pada diri siswa, hal ini disebabkan siswa kurang
termotivasi untuk belajar mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI).
Begitu juga
selama ini banyak
berbagai kritik terhadap
pelaksanaan pendidikan agama yang
sedang berlangsung di sekolah, bahwa Pendidikan Agama Islam
(PAI) di sekolah
lebih bersifat verbalistik
dan formalis atau
merupakan tempelan saja.
Metodologi pendidikan agama Islam tidak kunjung berubah sejak dulu
hingga sekarang, padahal
masyarakat yang dihadapi
sudah banyak mengalami
perubahan. Pendekatan Pendidikan
Agama Islam (PAI)
cenderung normatif tanpa
dibarengi ilustrasi konteks
sosial budaya, sehingga siswa
kurang menghayati nilai-nilai
agama sebagai nilai yang hidup dalam keseharian.
Seperti
halnya metode pembelajaran
agama Islam yang selama
ini lebih ditekankan
pada hafalan (padahal
Islam penuh dengan nilai-nilai yang
harus dipraktekkan dalam
perilaku keseharian), akibatnya
siswa kurang memahami kegunaan dan manfaat dari apa yang telah
dipelajaridalam pelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI) yang menyebabkan tidak adanya motivasi siswa untuk belejar materi
pendidikan agama islam
Dalam upaya untuk
merealisasikan pelaksanaan pendidikan
agama Islam, guru
dituntut untuk menguasai
pengetahuan yang memadai dan teknik-teknik mengajar yang baik
agar siswa mampu menciptakan suasana
pengajaran yang efektif dan efisien atau dapat mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Karena itu
pendidikan seharusnya menyediakan
jalan bagi pertumbuhan manusia
dalam segala aspek
spiritual, intelektual, imaginatif,
ilmiah, linguistic, baik secara individual maupun secara kolektif
dan memotifasi semua aspek untuk mencapai
semua kebaikan dan kesempurnaan.
Oleh karena itu maka penulis tertarik untuk
mengambil objek penelitian di SDN Kedung
Solo, karena lembaga
ini merupakan lembaga
pendidikan formal yang bercirikan keislaman yang didirikan
ditengah masyarakat yang masih awam dalam dunia
pendidikan. Dan selanjutnya
peneliti tertarik untuk mengangkatnya sebagai
objek penelitian dengan
sebuah judul “Aplikasi
Model Pembelajaran Contekstual Teaching
And Learning (CTL)
Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar
Siswa Pada Mata
Pelajaran Pendidikan Agama
Islam( PAI) Di SDN
Kedung Solo Porong ”.
B. Rumusan Masalah 1.
Bagaimana aplikasi model
pembelajaran Contekstual Teaching
And Learning(CTL) pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Di
SDN Kedung Solo Porong? 2. Bagaimana prestasi siswa setelah di
terapkannya model pembelajaran Contekstual Teaching
And Learning (CTL) pada
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Di SDN Kedung
Solo Porong? Ali Ashraf, Horison Baru
Pendidikan Islam, terj. Sori siregar, (Bandung: pustaka firdaus,1996),hlm.2. C. Tujuan Penelitian 1.
Untuk mengetahui pengaplikasian model
pembelajaran Contekstual Teaching
And Learning (CTL) pada
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Di SDN Kedung Solo Porong.
2. Untuk
mengetahui prestasi siswa
setelah diterapkannya model pembelajaran
Contekstual Teaching And Learning(CTL) dalam mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam
(PAI) Di SDN
Kedung Solo Porong.
D. Manfaat Penelitian.
1. Lembaga Pendidikan Memberikan informasi dan bahan perbandingan
dalam pelaksanaan.
Strategi pengembangan
pembelajaran pendidikan agamaIslam di sekolahnya.
2. Pengembangan Ilmu Pengetahuan Penelitian
ini dapat digunakan
sebagai referensi atau
bahan rujukan untuk
pengembangan ilmu pengetahuan
dan penelitian yang
akan dilakukan dimasa yang akan
datang.
3. Penulis Penelitian
ini berguna sebagai
sarana peningkatan pengetahuan, pengalaman,
keterampilan, wawasan berpikir,
serta meningkatkan kemampuan untuk menganalisis dan memecahkan
masalahilmiah.
E. Ruang Lingkup Pembahasan Pembahasan
penelitian tidak lepas
dari ruang lingkup
pembahasan. Hal ini untuk menghindari
kesalapahaman dan kesimpangsiuran dalam pembahasan, sehingga dapat mengarah kepada pokok bahasan
yang ingin dicapai peneliti.
Adapun ruang lingkup pembahasan
skripsi ini adalah: 1. Penelitian ini
hanya membahas tentang
pembelajaran kontekstual pada Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).
2. Upaya
peningkatan prestasi belajar
siswa terhadap pelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI)
melalui penerapan pembelajaran kontekstual.
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi