Sabtu, 23 Agustus 2014

Skripsi Syariah:GAYA BELAJAR SISWA PROGRAM AKSELERASI DI MTsN MALANG III GONDANGLEGI

BAB I  PENDAHULUAN  
A. LATAR BELAKANG  Anak  berbakat  memiliki  kepribadian  yang  unik.  Umumnya  mereka  memiliki  minat  yang  kuat  terhadap  berbagai  bidang  yang  menjadi  interestnya,  sangat tertarik terhadap berbagai persoalan moral dan etika, sangat otonom dalam  membuat keputusan dan menentukan tindakan. Sejumlah karakteristik yang unik  ini  jika  tidak  dipahami  dengan  benar  oleh  para  pendidik  dan  orang  tua,  maka  akan  menimbulkan  persepsi  seolah-olah  anak  berbakat  adalah  individu  yang  keras kepala, tidak mau kompromi bahkan ada yang secara ekstrim menilai anak  berbakat rendah sikap.
Mempertimbangkan  keunikan  karakteristik  kepribadian  anak  berbakat  seperti tersebut di atas maka diperlukan cara-cara khusus dalam mengelola atau  memfasilitasi  kegiatan  belajar  anak  berbakat.  Sikapnya  yang  otonom  dipadu  dengan task  commitment yang  tinggi  dan  minatnya  terhadap  banyak  aspek  kehidupan  serta  nilai-nilai  moral  maka  wajar  jika  anak  berbakat  memiliki  perilaku belajar yang berbeda dengan anak umum.

Mereka  membutuhkan  layanan  pendidikan  spesifik  agar  potensi  keberbakatannya  dapat  berkembang  sehingga  mencapai  aktualisasi  diri  yang  optimal.  Mendorong  aktualisasi  potensi  keberbakatan  anak,  pada  perkembangannya  akan  menjadi  salah  satu  pilar  kekuatan  bangsa  dalam  pertarungan dan persaingan antar bangsa-bangsa di era global. Tanpa pelayanan  pendidikan  yang  relevan,  anak  berbakat  akan  menjadi  kelompok  marjinal  yang  gagal memberikan sumbangan signifikan bagi kemajuan bangsa ini. Jika hal itu  dibiarkan  terus  berlangsung  maka  sesungguhnya  kita  telah  melakukan  “penganiayaan” dan menyia-nyiakan anugerah Ilahi yang amat besar.
Salah  satu  koridor   pelayanan  pendidikan  bagi  peserta  didik  yang  memiliki  kemampuan  dan  kecerdasan  luar  biasa  adalah  melalui  program  akselerasi  (percepatan  belajar).  Sebagaimana  dikatakan  E.  Mulayasa  Menyediakan  program-program  khusus  sebagai  usaha  untuk  penanganan  anak  berbakat  diantaranya  adalah  dengan  diselenggarakannya  program  akselerasi  sebagai layanan terhadap perbedan perorangan dalam diri siswa.
 Melihat kecepatan perkembangan teknologi yang menuntut adanya SDM  berkualitas,  dunia  pendidikan  perlu  segera  melangkah  menyelenggarakan  program  akselerasi  (percepatan  belajar).  Ini  perlu  dilakukan  sebagai  pemikiran  dan  alternatif  yang  berwawasan  masa  depan  untuk  menyiapkan  anak  bangsa  sedini  mungkin  sebagai  calon  pemimpin  berkualitas  namun  tetap  bermoral  dengan  menjunjung  budaya  dan  adat  ketimuran  dalam  menghadapi  globalisasi  teknologi yang penuh kompetisi. Untuk itu, siswa pemilik bakat dan kecerdasan  luar  biasa  jauh  di  atas  normal  (yang  memiliki  skor  IQ  125  ke  atas)  harus  mendapat  perhatian  khusus.  Mereka  cenderung  lebih  cepat  menguasai  materi  pelajaran. Keadaan ini memungkinkan, kemunculan perilaku baru, mereka akan   E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung: PT Rosdakarya, 2004), hlm. 128  membuat  kelas  kurang  tertib.  Disamping  itu,  lambat  laun  akan  menjadikan  bersangkutan  melakukan  perbuatan  di  luar  kontrol.  Melihat  hal  tersebut,  siswa  berkemampuan luar biasa perlu ditangani secara khusus agar dapat berkembang  secara alamiah dan optimal. Yaitu lewat proses akselerasi (percepatan) belajar.
Program  akselerasi  atau  program  percepatan  merupakan  suatu  program  untuk peserta didik yang memiliki tingkat kecerdasan luar biasa atau dengan kata  lain  program  untuk  mempercepat  masa  studi  bagi  peserta  didik  yang  memiliki  tingkat  kecerdasan  tinggi  yang  berhak  untuk  mendapat  perhatian  khusus  agar  dipacu perkembangan prestasi dan bakatnya. Misalnya SD diselesaikan dalam 4  tahun,  SMP  dalam  2  tahun  begitu  juga  dengan  SMA.  Dengan  kata  yang  lebih  klise,menyiapkan “pendekar” calon pemimpin masa depan.
Jaminan  pemerintah  terhadap  pelayanan  pendidikan  bagi  anak  berbakat  akademik  (intelektual)  atau  lazim  disebut  peserta  didik  yang  memiliki  potensi  kecerdasan dan bakat istimewa dinyatakan dalam Undang-undang No. 20 Tahun  2003 tentang sistem Pendidikan Nasional. Bab IV pasal 5 ayat (2) yang berbunyi:  “warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan /  atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus”.

Diperjelas  dalam  pasal  5  ayat  (4)  yang  berbunyi:  “warga  negara   yang  memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan  khusus”. Disebutkan  juga dalam pasal 12  ayat (1) point b  yaitu:  “mendapatkan  pelayanan  pendidikan  sesuai  dengan  bakat,  minat,  dan  kemampuannya”.  Dan  point f yang berbunyi: “setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak  menyelesaikan  program  pendidikan  sesuai  dengan  kecepatan  belajar  masingmasing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan.

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi