Jumat, 22 Agustus 2014

Skripsi Syariah:METODE PENDIDIKAN DALAM AL-QUR’AN (Analisis Tafsir Surat An-Nahl Ayat 125)


 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam pengertian yang sederhana dan umum adalah sebagai usaha  manusia  untuk  menumbuhkan  dan  mengembangkan  potensi-potensi  bawaan,  baik  jasmani  maupun  rohani  sesuai  dengan  nilai-nilai  yang  ada  dalam  masyarakat  dan  kebudayaan.
 Sedangkan  menurut  Freeman  Butt  pendidikan  adalah  kegiatan  menerima dan memberikan pengetahuan sehingga kebudayaan dapat diteruskan dari  generasi ke generasi berikutnya.
 Di samping itu, pendidikan dapat diartikan dengan proses transformasi ilmu  pengetahuan dari pendidik kepada peserta didik, agar ia memiliki sikap dan semangat  yang  tinggi  dalam  memahami  dan  menyadari  kehidupannya,  sehingga terbentuk  ketakwaan, budi pekerti dan pribadi yang luhur.
 Menurut Ahmad D. Marimba, sebagaimana dikutip oleh Suwarno, pendidikan  adalah  bimbingan  atau  pimpinan  secara  sadar  oleh  si  pendidik  terhadap  perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang  utama.
M. Djumransjah, Filsafat Pendidikan (Malang, Bayumedia Publishing, edisi kedua cetakan pertama,  2006), Abdul Mujib dan Jusuf Muzakkair, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006),  hlm.12-  Suwarno, Pengantar Umum Pendidikan, (Jakarta: Aksara Baru, 1985), hlm.

Selanjutnya  menurut Mulyahardjarpendidikan  adalah  segala  pengaruh yang  diupayakan  sekolah  terhadap  anak  dan  remaja  yang  diserahkan  kepadanya  agar  mempunyai kemampuan.
 Pendidikan  juga  dapat  diartikan  bimbingan  secara  sadar  oleh  pendidik  terhadap  perkembangan  jasmani  dan  rohani  peserta  didik  menuju  terbentuknya  kepribadian yang utama.
 Dari  pengertian  di  atas  dapat  digaribawahi,  bahwa  dalam  pendidikan  ada  sebuah  proses  dan  transformasi  pengetahuan  dari  pendidik  terhadap  peserta  didik.
Sehingga terjadi suatu perubahan ke arah yang positif pada peserta didik, baik dalam  aspek kognitif, afektif, maupun psikomutorik.
Adapun  tujuan  pendidikan  khususnya  di  Indonesia  sebagaimana  terdapat  dalam  Undang-Undang  RI  Nomor  20  Tahun   2003 Tentang  Sistem  Pendidikan  Nasional Bab II Pasal 3 adalah bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik  agar  menjadi manusia  yang beriman  dan bertakwa  kepada  Tuhan Yang Maha  Esa,  berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara  yang demokratis serta bertanggung jawab.
 Dalam  proses  pelaksanaannya,  pendidikan  tidak  berjalan  sendirian,  ada  hal  lain yang sangat menunjang terhadap keberhasilan pendidikan, agar kemudian tujuan   Dalam bahasa arab disebut "At-Tarbiyah" (mengembangkan, menumbuhkan, menyuburkan) berakar  satu dengan kata " Rabb" (Tuhan Yang Maha memelihara). Hal ini mengindikasikan bahwa pendidikan  adalah  sebuah  nilai-nilai  luhur  yang  tidak  dapat  dipisahkan  dari,  serta  dipilah-pilah  dalam  kehidupan  manusia.  Terpisahnya  pendidikan  dan  terpilah-pilahnya  bagian-bagiannya  dalam  kehidupan  manusia berarti  pula  terjadi  disintegrasi  dalam  kehidupan  manusia,  yang  konsekwensinya  melahirkan  ketidakharmonisan  dalam  kehidupannya.  M.  Syamsi  Ali, Dai  Muda  di  New  York  City, (Jakarta:  Gema  Insani, 2007), hlm. 157.
 Mulyahardjar, redja, Pengantar Pendidikan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001) hlm.
 Zuhairini  dan  Abdul  Ghafir, Metodologi  Pembelajaran  Pendidikan  Agama  Islam, (Malang:  UM  PRESS, Cetakan Pertama, 2004) hlm. 1   M. Djumransjah. Op. Cit,.hlm. 116  pendidikan  tercapai.  Dengan  kata  lain,  pendidikan  merupakan  suatu  sistem,  antara  sub sistem dangan yang lainnya saling berkaitan.
Di antara sub sistem tersebut tersebut adalah metode. Menurut Kamus Besar  Bahasa Indonesia, metode berarti: ”Cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan  suatu  pekerjaan agar  tercapai  sesuai  dengan  yang  dikehendaki,  cara  kerja  yang  bersistem  untuk  memudahkan  pelaksanaan  suatu  kegiatan  guna  mencapai  tujuan  yang ditentukan”.
 Dalam  syair  dikatakan  bahwa  "al- Thariqatu  Ahammu  Minal  Mâdah"  maksudnya  bahwa  metode  itu  dianggap  lebih  penting  dari  pada  menguasai  materi.
Rasionalisasi  dari  pernyataan  di  atas  adalah  apabila  seorang  pendidik  menguasai  banyak materi, namun tidak memahami bagaimana materi tersebut bisa dididikkan ke  peserta  didik  (tidak menguasai metode),  maka  proses transformasi pewarisan nilainilai  pendidikan  Islam  sulit  dicapai.  Namun  sebaliknya,  apabila  seorang  pendidik  hanya  menguasai  sejumlah  atau  sedikit  materi,  tetapi  menguasai  berbagai  macam  cara/  stratergi/  teknik  pendidikan,  maka  dimungkinkan  peserta  didik  akan  kreatif  dalam  mencari  dan  mengembangkan  materi  sendiri dan  tidak  harus  menerima  dari  pendidikannya.
 Jadi  adanya  metode  dalam  pendidikan  sangat  penting,  agar  kemudian pelaksanaan pendidikan berjalan maksimal.
Dewasa  ini  banyak  sekali  metode  dan  pendekatan  yang  terus  bermunculan  dan diterapkan dalam pendidikan diberbagai bidang mata pelajaran. Lebih-lebih jika  dikaitkan dengan model pembelajaran KTSP (kurikulum tingkat sataun pendidikan).
 Ibid.hlm.
 A.  Fatah  Yasin, Dimensi-dimensi  Pendidikan  Islam, (Malang:  UIN-MALANG  PRESS,  Cetakan  Pertama, 2008), hlm.
Tapi kemudian dalam model pembelajaran tersebut, tidak ada yang bersumber dari  al-Qur’an.  Misalnya  peneliti  kutipkan  dari bukunya  Martinis  Yamin  ,  dalam buku  tersebut  hanya  dijelaskan  metode-metode  pembelajaran  yang  meliputi;  metode  ceramah,  demonstrasi  dan  eksperimen,  tanya  jawab,  penampilan,  diskusi,  studi  mandiri,  pembelajaran  terprogram,  latihan  bersama  teman,  simulasi,  pemecahan  masalah,  studi  kasus,  insiden,  praktikum,  proyek,  bermain  peran,  seminar,  simposium,  tutorial,  deduktif, induktif  dan computer  assisted  learning (CAL).  Dari  beberapa  metode  tersebut  tidak  ditemukan  suatu  metode  pembelajaran  atau  suatu  istilah yang berasal dari al-Qur’an.


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi