Jumat, 22 Agustus 2014

Skripsi Syariah:PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MTS SUNAN GIRI PROBOLINGGO


 BAB I PENDAHULUAN
A.  LATAR BELAKANG MASALAH  Belajar merupakan suatu proses yang kompleks terjadi pada diri setiap  orang  sepanjang  hidupnya.  Proses  belajar  itu  terjadi  karena  adanya  interaksi  antara  seorang  dengan  lingkungannya.  Oleh  karena  itu,  belajar  dapat  terjadi  kapan  saja  dan  dimana  saja.  Salah  satu  bertanda  seseorang  itu  telah  belajar  adalah  adanya  perubahan  tingkah  laku  pada  diri  orang  itu  yang  mungkin  disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan  dan sikapnya.
 Ketika  teknologi  belum  berkembang  sekarang  ini,  ketika  ilmu  pengetahuan  belum  sepesat  ini  proses  pembelajaran  biasanya  berlangsung  pada tempat  dan waktu. Proses pembelajaran adalah proses komunikasi antara  guru  dan  siswa  melalui  verbal  sebagai  media  utama  penyampaian  materi  pelajaran.  Ketika  ilmu  pengetahuan  dan  teknologi  berkembang  sangat  pesat,  proses  pembelajaran  tidak  lagi  dimonopoli  oleh  adanya  kehadiran  guru  di  dalam kelas, siswa dapat belajar dimana dan kapan saja sesuai dengan minat  dan  gaya  belajar.  Sesorang  desainer  pembelajaran  dituntut  untuk  dapat  merangcang  pembelajaran  dengan  memanfaatkan  berbagai  jenis  media  dan   Azhar Arsyad,  Media Pembelajaran  (Jakarta: PT raja Grafindo Persada 2007) hlm. 1   sumber  belajar  yang  sesuai  agar  proses  pembelajaran  berlangsung  secara  efektif dan efisien.

 Jadi,  perkembangan  ilmu  pengetahuan  dan  teknologi  semakin  mendorong  upaya-upaya  pembaharuan  dalam  pemanfaatan  hasil-hasil  teknologi   dalam  proses  belajar.
 Para  guru  dituntut  agar  mampu  menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup  kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan zaman.
Teknologi pendidikan sebagai suatu cara mengajar yang menggunakan  alat-alat  tehnik  yang  sebenarnya  dihasilkan  bukan  khusus  untuk  keperluan  pendidikan  akan  tetapi  dapat  dimanfaatkan  dalam  pendidikan  seperti  radio,  televisi,  film,  overhead  projector,  video,  tape  recorder,  komputer,  dan  lain lain. Alat-alat in dalam metodologi pengajaran lazim disebut alat peraga, alat  pengajaran  audio  visual.  dalam  teknologi   pendidikan  alat-alat  itu  disebut  hardware dan software.
 Kemajuan yang dicapai oleh manusia dalam bidang ilmu pengetahuan  dan  teknologi  membuat  pengetahuan  dan  teknologi  itu  sendiri  berkembang  semakin  pesat.  Pola  hidup  manusia  dengan  kemajuan  teknologi  mempunyai  hubungan  erat,  pendidikan  mungkin  wadah  paling  menonjol  dalam  rangka  kemajuan  itu.  Dalam  rangka  kegiatan  pendidikan,  ada  beberapa  media  yang  dapat digunakan yaitu menggunakan alat-alat media audio  visual karena audio   Wina Sanjaya, Perencanaan dan desain Sistem Pembelajaran (Jakarta: Kencana, 2009),  hlm. 197-198   Azhar Arsyad,  op. cit. hlm.
 Nasution,  Teknologi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2005) hlm. 2    visual dapat menyampaikan pengertian  atau informasi dengan cara yang lebih  konkrit atau lebih nyata daripada yang dapat disampaikan oleh kata-kata yang  diucapkan.  Dengan  melihat  sekaligus  mendengar,  orang  yang  menerima  pelajaran,  penerangan  atau  penyuluhan  dapat  lebih  mudah  dan  lebih  cepat  mengerti.
Guru  biasanya  dihadapkan  dengan  demikian  banyaknya  bahan  audio  visual, sehingga  sering sulit  bagi mereka  untuk  memilih  hal-hal  yang paling  banyak  dapat  menolongnya  dalam  tugas-tugasnya..  namun  demikian  sekali  tujuan-tujuan  belajar  serta  struktur  bahannya  telah  ditentukan,  guru  lebih  mudah  memilih  bahan-bahan  audio  visual  yang  dapat  lebih  membantu  para  siswa  untuk  mencapai  tngkat  penguasaan  yang  dibutuhkan.
 Alat-alat  audio  visual ada faedahnya kalau yang menggunakan telah mempunyai keterampilan  yang  lebih  yang  lebih  dari  memadai  dalam  penggunaanya,  beberapa  cara  menggunakan  alat-alat  audio  visual  yaitu  dengan  adanya  persiapan,  pelaksanaan dan kegiatan lanjutan.
 Kelengkapan fasilitas belajar memberi pengaruh yang berarti terhadap  prestasi  belajar  siswa.  Fasilitas  belajar  lebih  lengkap,  prestasi  belajarnya  menjadi  lebih  baik.  Penemuan  ini  mendukung  beberapa  pendapat  yang  mengatakan  bahwa  sarana  dan  fasilitas  merupakan  salah  satu  faktor  mempengaruhi proses dan hasil belajar.
  Ivor K Davies, Pengelolaan Belajar  (Jakarta: Rajawali Pers, 1991) hlm. 150   Oemar Hamalik,  Media Pendidikan (Bandung: Alumni, 1985) hlm. 141-  Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan  (Jakarta: Bumi Aksara, 1994) hlm. 73    Menurut  UUD  Sistem  Pendidikan  Nasional  pasal  45  ayat  1  menjelaskan tentang sarana dan prasarana pendidkan yaitu:  ”Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana  dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan  pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual,  sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik”.
 Alat pelajaran yang biasa juga disebut alat peraga ini dikenal dengan  istilah  media  pendidikan.  Guru  harus  memadang  media  pendidikan  sebagai  alat  bantu  utama  untuk  menunjang  keberhasilan  mengajar  dan  memperkembangkan metode-metode  yang  dipakainya  dengan memanfaatkan  media pendidikan. Ditangan gurulah alat-alat itu bermakna bagi pertumbuhan  pengetahuan,  keterampilan  dan  pembentukan  sikap  keagamaam  siswa.  di  samping itu guru mempunyai peran sebagai pengajar, mendidik, melatih dan  mengevaluasi.
 Dalam  pembelajaran,  siswa  menggunakan  asas  pendidikan  dan teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran  merupakan  proses  komunikasi  dua  arah,  mengajar  dilkukan  oleh  pihak  guru  atau  pendidik,  sedangkan  belajar  dilakukan  oleh  peserta  didik  atau  siswa.
 Begitu  juga  dengan  adanya  pendidikan  agama  Islam,  upaya  sadar  dan  terencana  dalam  menyiapkan  peserta  didik  untuk  mengenal,  memahami,   Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan  Nasional  (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), hlm.
 Team Didaktik Metodik Kurikulum IKIP Surabaya, Metodik Kurikulum Proses Belajar  Mengajar (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 1995). hlm.
 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran  (Bandung: Alfabeta, 2008) hal. 61   menghayati,  mengimani,  dan  saling  menghormati.
 Serta  usaha   untuk  membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa memahami ajaran Islam  secara menyeluruh, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan  Islam  sebagai  pedoman  hidup.  Adapun  pendidikan  agama  Islam  dalam  penyusunan  sikripsi  ini  adalah  tentang  fiqih,  yaitu  bidang  studi  yang  memberikan pendidikan untuk mengamalkan dan memahami fiqih.
Fiqih  merupakan  pengetahuan  tentang  hukum-hukum  syariat  Islam  mengenai  perbuatan-perbuatan  manusia,  yang  diambil  dari  dalil-dalil  secara  terinci.


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi