BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan
dalam pengertian yang sederhana dan umum adalah sebagai usaha manusia
untuk menumbuhkan dan
mengembangkan potensi-potensi bawaan,
baik jasmani maupun
rohani sesuai dengan
nilai-nilai yang ada
dalam masyarakat dan kebudayaan.
Sedangkan
menurut Freeman Butt
pendidikan adalah kegiatan menerima dan memberikan pengetahuan sehingga
kebudayaan dapat diteruskan dari generasi
ke generasi berikutnya.
Di samping itu, pendidikan dapat diartikan
dengan proses transformasi ilmu pengetahuan
dari pendidik kepada peserta didik, agar ia memiliki sikap dan semangat yang
tinggi dalam memahami
dan menyadari kehidupannya,
sehingga terbentuk ketakwaan,
budi pekerti dan pribadi yang luhur.
Menurut Ahmad D. Marimba, sebagaimana dikutip
oleh Suwarno, pendidikan adalah bimbingan
atau pimpinan secara
sadar oleh si
pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik
menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
M. Djumransjah, Filsafat Pendidikan (Malang, Bayumedia Publishing, edisi
kedua cetakan pertama, 2006), hlm.
Ibid. hlm.
Abdul Mujib dan Jusuf Muzakkair, Ilmu
Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006), hlm.12-
Suwarno, Pengantar Umum Pendidikan, (Jakarta: Aksara Baru, 1985), hlm.
Selanjutnya menurut Mulyahardjarpendidikan adalah
segala pengaruh yang diupayakan
sekolah terhadap anak
dan remaja yang
diserahkan kepadanya agar mempunyai
kemampuan.
Pendidikan
juga dapat diartikan
bimbingan secara sadar
oleh pendidik terhadap
perkembangan jasmani dan
rohani peserta didik
menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
Dari
pengertian di atas
dapat digaribawahi, bahwa
dalam pendidikan ada sebuah proses
dan transformasi pengetahuan
dari pendidik terhadap
peserta didik.
Sehingga terjadi suatu perubahan
ke arah yang positif pada peserta didik, baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomutorik.
Adapun tujuan
pendidikan khususnya di
Indonesia sebagaimana terdapat dalam
Undang-Undang RI Nomor
20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 adalah bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dalam
proses pelaksanaannya, pendidikan
tidak berjalan sendirian,
ada hal lain yang sangat menunjang terhadap
keberhasilan pendidikan, agar kemudian tujuan Dalam bahasa arab disebut
"At-Tarbiyah" (mengembangkan, menumbuhkan, menyuburkan) berakar satu dengan kata " Rabb" (Tuhan Yang
Maha memelihara). Hal ini mengindikasikan bahwa pendidikan adalah
sebuah nilai-nilai luhur
yang tidak dapat
dipisahkan dari, serta
dipilah-pilah dalam kehidupan manusia.
Terpisahnya pendidikan dan
terpilah-pilahnya bagian-bagiannya dalam
kehidupan manusia berarti pula
terjadi disintegrasi dalam
kehidupan manusia, yang
konsekwensinya melahirkan ketidakharmonisan dalam
kehidupannya. M. Syamsi
Ali, Dai Muda di
New York City, (Jakarta: Gema Insani,
2007), hlm. 157.
Mulyahardjar, redja, Pengantar
Pendidikan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001) hlm.
Zuhairini
dan Abdul Ghafir, Metodologi Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam, (Malang: UM PRESS,
Cetakan Pertama, 2004) hlm. 1 M.
Djumransjah. Op. Cit,.hlm. 116 pendidikan tercapai.
Dengan kata lain,
pendidikan merupakan suatu
sistem, antara sub sistem dangan yang lainnya saling
berkaitan.
Di antara sub sistem tersebut
tersebut adalah metode. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode berarti: ”Cara
teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu
pekerjaan agar tercapai sesuai
dengan yang dikehendaki,
cara kerja yang bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan suatu
kegiatan guna mencapai
tujuan yang ditentukan”.
Dalam
syair dikatakan bahwa
"al- Thariqatu Ahammu Minal
Mâdah" maksudnya bahwa
metode itu dianggap
lebih penting dari
pada menguasai materi.
Rasionalisasi dari
pernyataan di atas
adalah apabila seorang
pendidik menguasai banyak materi, namun tidak memahami bagaimana
materi tersebut bisa dididikkan ke peserta didik
(tidak menguasai metode),
maka proses transformasi
pewarisan nilainilai pendidikan Islam
sulit dicapai. Namun
sebaliknya, apabila seorang
pendidik hanya menguasai
sejumlah atau sedikit
materi, tetapi menguasai
berbagai macam cara/
stratergi/ teknik pendidikan,
maka dimungkinkan peserta
didik akan kreatif dalam
mencari dan mengembangkan
materi sendiri dan tidak
harus menerima dari pendidikannya.
Jadi
adanya metode dalam
pendidikan sangat penting,
agar kemudian pelaksanaan
pendidikan berjalan maksimal.
Dewasa ini
banyak sekali metode
dan pendekatan yang
terus bermunculan dan diterapkan dalam pendidikan diberbagai
bidang mata pelajaran. Lebih-lebih jika dikaitkan
dengan model pembelajaran KTSP (kurikulum tingkat sataun pendidikan).
Ibid.hlm.
A.
Fatah Yasin, Dimensi-dimensi Pendidikan
Islam, (Malang: UIN-MALANG PRESS,
Cetakan Pertama, 2008), hlm.
Tapi kemudian dalam model
pembelajaran tersebut, tidak ada yang bersumber dari al-Qur’an.
Misalnya peneliti kutipkan
dari bukunya Martinis Yamin , dalam buku tersebut
hanya dijelaskan metode-metode
pembelajaran yang meliputi;
metode ceramah, demonstrasi
dan eksperimen, tanya
jawab, penampilan, diskusi,
studi mandiri, pembelajaran
terprogram, latihan bersama
teman, simulasi, pemecahan masalah,
studi kasus, insiden,
praktikum, proyek, bermain
peran, seminar, simposium,
tutorial, deduktif, induktif dan computer
assisted learning (CAL). Dari beberapa metode
tersebut tidak ditemukan suatu
metode pembelajaran atau
suatu istilah yang berasal dari
al-Qur’an.
Tentu banyak
sekali objek yang
bisa dijadikan bahan
kajian untuk menghasilkan
metode pendidikan, baik
yang berasal dari
akal pikiran manusia maupun dari sumber lain. Dan salah satu sumber
yang utama itu adalah al-Qur’an, kitab suci
pedoman umat Islam.
Di dalamnya pasti
banyak menjelaskan metode pendidikan. Tergantung pada kita, apakah mampu
menggalinya atau tidak? Al-Qur’an merupakan kitab suci yang berisi petunjuk
untuk kehidupan umat manusia di dunia
ini. Dengan petunjuk aI-Qur'an, kehidupan manusia akan berjalan dengan
baik. Manakala mereka
memiliki problem, maka
problem itu dapat terpecahkan sehingga
ibarat penyakit akan
ditemukan obatnya dengan
aI-Qur'an .
Oleh karena itu, menjadi amat
penting bagi kita sebagai umat Islam untuk memahami aI-Qur'an dengan sebaik-baiknya sehingga bisa
kita gunakan sebagai pedoman hidup di
dunia ini dengan sebenar-benarnya, Allah berfirman: Martinis
Yamin, Desain Pembelajaran Berbasis
Tingkat Satuan Pendidikan,(Jakarta: Gaung Persada
Press, Cetakan Pertama, 2007), hlm. 152 “Sesungguhnya al-Quran ini memberikan
petunjuk kepada (jalan) yang lebih Lurus”.
“Dan
Kami turunkan kepadamu
Al kitab (al-Quran)
untuk menjelaskan segala
sesuatu dan petunjuk
serta rahmat dan
kabar gembira bagi
orangorang yang berserah diri.” Adalah amat
jelas bahwa dalam
al-Qur’an terdapat banyak
ayat yang mengandung
berbagai ragam metode
pendidikan yang bisa dijadikan sebagai
salah satu pilihan
metode pendidikan saat
ini. Metode pendidikan
yang sangat berharga dapat kita petik dari kisah nabi Musa yang
diperintahkan oleh Allah secara langsung untuk belajar kepada sang guru pilihan Allah,
yaitu Khidhir. Juga pendidikan yang diberikan
Luqman al-Hakim kepada anaknya.
Peneliti sendiri tertarik untuk
meleliti atau mengkaji surat an-Nahl ayat 125.
Sebab peneliti
menemukan di banyak
buku yang menjelaskan
tentang dakwah , yang
dapat dikatakan semuanya mengaitkan dengan ayat ini (surat an-Nahl ayat 125.
Padahal jika
dikaji dalam konteks
pendidikan terkait dengan
metodenya, tentunya ayat
tersebut sangat menarik,
lebih-lebih pada saat
ini perkembangan pendidikan khususnya pendidikan Islam sudah ada
signifikansi kemajuan yang luar biasa. Dalam beberapa buku pendidikan Islam sebenarnya
Surat an-Nahl ayat 125 sudah dijelaskan Al-Qur’an surat al-Isra’ ayat 9. Op. Cit.hlm.
Al-Qur’an surat an-Nahl ayat 89, Ibid. hlm.
Silahkan
baca bukunya Fathul
Bahri An-Nabiry, Meniti Jalan
Dakwah Bekal Perjuangan
Para Da’i, (Jakarta:
AMZAH, Cetakan Pertama,
2008), hlm. 47.,
M. Munir dan
Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Prenada
Media, Cetakan Pertama, 2006).
hlm. 33., Fawaz bin Hulail bin Rabah AsSuhaimi, Pokok-pokok Dakwah
Manhaj Salaf, Penerjemah: Abu
Zuhair Muhammad zuhlm,
(Jakarta: Griya Ilmu, Cetakan
Pertama, 2007). hlm. 45., dan bukunya M.
Munir, Editor Munzier Suparta dan H.
Harjani Hefni, Metode
Dakwah,(Jakarta: Prenada Media Group, Cetakan ketiga, 2009). hlm.
terkait dengan
metode pendidikan, hanya
saja pembahasan tersebut
masih sangat sederhana dan sangat singkat .
Sudah tidak
diragukan lagi, bahwa
al-Qur’an mempunyai sumbangan
yang sangat besar
dalam pelaksanaan pendidikan
bagi manusia. Ia
juga telah memberi banyak
contoh yang bisa
diambil sebagai bagian
dari metode pendidikan.
Umat Islam harus selalu berusaha
menggali isi dan kandungan al-Qur’an tersebut sebagai upaya
untuk memberikan pengajaran
kepada peserta didik
agar ide-ide yang
ingin diberikan bisa diserap dengan
mudah sesuai yang diharapkan.
Dalam usaha menyukseskan setiap
pendidikan, maka perlu ditopang dengan berbagai
metode dan strategi khusus. Untuk mendapatkan ragam metode dan strategi tersebut,
perlu kiranya selalu
diadakan kajian-kajian diberbagai
tempat dan kesempatan, selalu dicari formula yang tepat
sesuai kebutuhan, situasi dan kondisi.
Dan salah satu sarana yang
menjadi obyek kajian paling utama adalah al-Qur’an.
Dari pemaparan
di atas, peneliti
sangat tertarik untuk
ikut mencari dan menggali konsep
metode pendidikan yang
ada dalam salah
satu ayat Al-Qur’an, dengan
sebuah penelitian berjudul
“METODE PENDIDIKAN DALAM
ALQUR’AN (Analisis Tafsir Surat An-Nahl Ayat 125)".
Sebagaimana dijelaskan dalam bukunya Abdul
Mujib dan Jusuf Muzkkir, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada
Media, 2006) hlm.
189-190 dan dalam
bukunya A. Fatah
Yasin, Op. Cit,.
hlm.
:y� F � 0� ��� dia audio visual
pada mata pelajaran fiqih di MTs Sunan Giri? C.
TUJUAN PENELITIAN Sesuai dengan
rumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan: 1.
Untuk mengetahui tujuan
guru dalam penggunaan
media audio visual pada mata pelajaran fiqih di MTs Sunan Giri
Probolinggo 2. Untuk mendiskripsikan proses
penggunaan media audio
visual dalam meningkatkan belajar siswa pada mata
pelajaran fiqih di MTs Sunan Giri Probolinggo
3. Untuk
mengetahui hasil belajar
siswa setelah menggunakan
media audio visual dalam mata pelajaran fiqih di MTs Sunan
Giri Probolinggo.yang bermutu, proses pembelajaran untuk setiap mata pelajaran harus fleksibel, bervariasi, dan memenuhi standar. Proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fsik serta psikologis peserta didik.
Sesuai
dengan amanat Peraturan
Pemerintah Nomor 19
tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan
salah satu standar
yang harus dikembangkan
adalah standar proses.
Standar proses adalah
standar nasional pendidikan
yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai
kompetensi lulusan.
Standar
proses berisi kriteria
minimal proses pembelajaran
pada satuan pendidikan
dasar dan menengah
di seluruh wilayah
hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar proses
ini meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan
proses pembelajaran, penilaian
hasil pembelajaran, dan
pengawasan proses pembelajaran
untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efsien.
Standar proses tersebut berlaku untuk
jenjang pendidikan dasar dan menengah pada jalur formal, baik pada sistem paket maupun pada sistem kredit
semester.
Madrasah sebagai
representatif dari sekolah
berciri khas Islam pun Badan
Standar Nasional Pendidikan,
Peraturan Menteri Pendiidkan
Nasional Republik Indonesia
nomor 41 tahun
2007 tentang Standar
Proses Untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah,
(Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan, 2007),hlm. 5-7.
yang
secara khusus penanganannya
di bawah naungan
Departemen Agama sudah
mulai menyelenggarakan Madrasah
Bertaraf Internasional (MBI).
Kualitas
lulusan madrasah dapat
memperoleh pengakuan dan
kualitas yang sama dengan sekolah umum lainnya.
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi