Kamis, 28 Agustus 2014

Skripsi Syariah:PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK PENGHIMPUNAN DANA KJKS BINA NIAGA UTAMA (BINAMA) CABANG WELERI DALAM MENINGKATKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF

BAB I PENDAHULUAN
A.  LATAR BELAKANG Pemasaran tidak  terlepas dari unsur persaingan. Biasanya, tidak ada  satu  bisnis  pun,  yang  dengan  leluasa  bisa  santai  menikmati  penjualan  dan  keuntungan.  Paling  tidak,  bukan  untuk  waktu  yang  lama  karena  akan  ada  persaingan yang ingin turut menikmatinya. Bahkan, yang sering  terjadi adalah  sebuah  persaingan  yang  sangat  kejam,  persaingan  tidak  mengenal  belas  kasihan. Persaingan tidak akan menanyakan apakah modal si  pesaing itu dari  warisan, atau berasal dari hasil pinjaman. Oleh  karena itu, masalah persaingan  mendapatkan perhatian dalam pemasaran.
 Dalam  arti  yang  lebih  luas,  pemasar  berusaha  mendapatkan  tanggapan terhadap suatu penawaran. Tanggapan tersebut mungkin lebih dari  sekedar  pembelian  sederhana  atau  perdagangan  produk  dan  jasa.  Pemasaran  terdiri  dari  tindakan-tindakan  yang  diambil  untuk  memperoleh   tanggapan  yang diharapkan dari sekelompok  audiens  sasaran terhadap beberapa produk,  jasa, gagasan, dan objek lainnya. Transaksi pemasaran merupakan bagian dari  gagasan yang lebih besar mengenai hubungan pemasaran. Lebih dari sekedar  menciptakan  transaksi-transaksi  jangka  pendek,  pemasar  harus  membangun hubungan  jangka  panjang  dengan  pelanggan  yang  berharga,  distributor,  dan  pemasok.

Philip  Kotler  dan  Gary  Armstrong,  Prinsip-  Prinsip  Pemasaran,  (Jakarta:  Erlangga,  2001), hlm. 15.    Dalam  memasarkan  produk  simpanan,  ada  beberapa  strategi  yang  dapat diterapkan KJKS BMT, antara lain: 1.  Penetapan target dan insentifnya. Dalam hal ini harus ditetapkan beberapa  target  funding  (nominal per-produk sinpanan dan jumlah customer) yang  akan  dihimpun  hingga  target  per-individu  marketer  agar  jelas  arah  kebijakan  fundingnya.  Ini  agar  marketer  termotivasi  untuk  melakukan  kinerja yang maksimal  2.  Melakukan inovasi pendanaan.
3.  Pencitraan  (brand  image).  Mewujudkan  bahwa  KJKS  BMT  dikelola  secara  profesional  (baik  SDM,  pembukuan,  dan  pelayanan).  Secar a  kelembagaan  harus  diupayakan  meraih  dukungan  dari  tokoh-tokoh  masyarakat.  Pengelola  harus  menanamkan  bahwa  KJKS  BMT  adalah  lembaga  dari,  oleh,  dan  untuk  umat.  Menanamkan  bahwa  KJKS  BMT  adalah  sebagai  sebuah  lembaga  yang  strategis  untuk  memberdayakan  umat  baik  ekonomi,  pola  pikir  dan  ketaqwaan.  Mewujudkan  dan  membuktikan  bahwa  simpanan  dialokasikan  untuk  peningkatan  kualitas  hidup umat.
4.  Keunggulan  produk.  Misalnya;  bagi  hasil  simpanan  bersaing  dengan  lembaga lain, minimal sama. Dari segi pelayanan, prosedu r pembiayaan,  dan simpanan aman, mudah dan profesional.
 BMT  lahir  ditengah-tengah  masyarakat  dengan  tujuan  memberikan  solusi  pendanaan  yang  mudah  dan  cepat,  terhindar  dari  jerat  rentenir,  dan   Ahmad Sumiyanto, BMT Menuju Koperasi Modern, (Yogyakarta, PT ISES Consulting  indonesia, 2008), hlm 117.
 mengacu  pada  prinsip  syariah.  Geraknya  yang  gesit,  dikelola  oleh  tenagatenaga muda yang progresif dan inovatif, serta pelayanannya yang berorientasi  kepada kepuasan nasabah membuat BMT cepat popular.
Namun pada kenyataannya gairah munculnya begitu banyak BMT ini  tidak  dibarengi  dengan  faktor-faktor  pendukung  yang  memungkinkan  BMT  untuk terus berkembang dan berjalan dengan baik. Fakta yang ada di lapangan  menunjukkan  banyak  BMT  yang  tenggelam  dan  bubar  disebabkan  oleh  berbagai  macam  sebab  seperti;  pengelola  yang  tidak  amanah,  sumber  daya  manusia  yang  kurang  mampu  bekerja  profesional,  tidak  dapat  menarik  kepercayaan  masyarakat,  kesulitan  modal  dan  seterusnya.  Akibatnya,  citra  yang  timbul  di  masyarakat  menjadi  negatif .  BMT  identik  dengan  lembaga  yang buruk, tidak dapat dipercaya, hanya menjal isu syariah, bisnisnya orang  yang ingin punya bank tapi tidak mau ikut aturan perbankan, dan sebagainya.
Dengan  banyaknya  lembaga  keuangan  syariah,  menjadikan  posisi  KJKS  Bina  Niaga  Utama  (BINAMA)  sebagai  salah  satu  lembaga  keuangan  syariah harus mampu  bersaing secara kompetitif  memiliki karakter tersendiri  dalam  bersaing,  terutama  dengan  lembaga  keuangan  maupun  bank  syariah  ataupun  konfensional  yang  sudah  mempunyai  nama  dibidang  keuangan,  sumber  daya  manusia   dan  produk  yang  berkualitas.  Melihat  perkembangan  lembaga  keuangan  syariah  yang  begitu  banyak  muncul  sebagai  salah  satu  alternatif  lembaga  keuangan  mikro  (  KJKS  BINAMA  )  sebagai  salah  satu  lembaga  keuangan  syariah  memberikan  solusi  dengan  menawarkan  berbagai  macam produk, pembiayaan ataupun jasa yang mampu untuk bersaing.  Untuk   memasarkan produk dan jasa KJKS BINAMA mempunyai pasar yang cukup  potensial  karena  terletak  di  Jl.  Raya  Barat  No.  291  Weleri  Kendal  ,  yang  merupakan salah satu KJKS yang dekat dengan pasar weleri, dan usaha kecil  lainnya.  Jumlah  mitra  binaan  KJKS  BINAMA  sampai  dengan  akhir  tahun  2010  mencapai  kurang  lebih  1.601  pengusaha  kecil  meliputi  segala  sektor  yang telah diberi pembiayaan oleh KJKS BINAMA dengan besar pembiayaan  antara  Rp  1.000.000,-  sampai  dengan  Rp  200.000.000,-.  Dan  strategi  pemasaran  KJKS  BINAMA  yang  sudah  relatif  lama  yaitu  16  tahun,  KJKS  BINAMA  juga  memiliki  jaringan  kerjasama  yang  luas  hingga  mencapai  11  perusahaan  swasta  maupun  negeri  dalam  rangka  pembinaan  usaha  kecil  dan  menengah.
Melihat latar  belakang  tersebut  penulis  mencoba  mengulasnya  dalam  bentuk  tulisan  berupa  skripsi  dengan  tema  ”PENERAPAN  STRATEGI  PEMASARAN  PRODUK  PENGHIMPUNAN  DANA  KJKS  BINA  NIAGA  UTAMA  (BINAMA)  CABANG  WELERI  DALAM MENINGKATKAN  KEUNGGULAN  KOMPETITIF  ”,  dengan  alasan  bahwa  letak  KJKS  BINAMA  sangat  strategis,  jaringan  banyak, pengelolaannya  sesuai  dengan  prinsip  syariah,  terbuka  untuk  di  teliti  dan  transparan  dalam  memberikan  tanggapan  dan  jawaban  atas  pertanyaan pertanyaan yang di tanyakan oleh peneliti.
 B.  PERUMUSAN MASALAH Berangkat  dari  latar  belakang  yang  telah  dipaparkan  di  atas,  dapat  dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1.  Produk apa saja  yang paling diminati  KJKS BINAMA dalam menerapkan strategi pemasaran? 2.  Bagaimanakah  strategi  pemasaran  KJKS  BINAMA  dalam  meningkatkan  keunggulan kompetitif? C.  TUJUAN PENELITIAN 1.  Untuk mendiskripsikan produk-produk yang diminati  di  KJKS BINAMA  yang berpengaruh terhadap pendapatan BMT.
2.  Untuk  mendiskripsikan  strategi  pemasaran  KJKS  BINAMA  dalam meningkatkan keunggulan kompetitif pada produk yang dipasarkan .
D.  MANFAAT PENELITIAN Adapun manfaat dari penelitian ini diharapkan untuk: 1.  Manfaat Akademis  Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah perbendaharan  ilmu  bagi  aktivitas  akademik  pendidikan  khususnya  tentang  strategi  pemasaran.  Selain  itu,  bagi  perkembangan  penelitian  bidang  BMT  khususnya pada bidang pemasaran.
 2.  Manfaat Praktis a.  Bagi Peneliti Menambah pengetahuan tentang strategi pemasaran di BMT dan untuk  memperluas pengetahuan di dunia kerja khususnya di KJKS BINAMA b.  Bagi KJKS BINAMA Memberikan  saran  dan  masukan  bagi  KJKS  BINAMA  dalam  hal  strategi pemasaran, dan pengembangan produk.
c.  Bagi Masyarakat Diharapkan  penelitian  ini  dapat  menambah  informasi  yang  lengkap  mengenai KJKS BINAMA yang diharapkan masyarakat akan tergerak  untuk meningkatkan pertumbuhan dan  perkembangan BMT di tanah  air.
E.  TELAAH PUSTAKA Dalam  kegiatan  penelitian  biasanya  bertitik  tolak  pada  ilmu  pengetahuan  yang  sudah  ada,  pada  umumnya  semua  peneliti  akan  memulai  penelitiannya dengan cara menggali dari apa yang telah diteliti oleh para pakar  peneliti sebelumnya. Pemanfaatan terhadap apa yang telah dikemukakan dan  ditemukan  oleh  peneliti  dapat  dilakukan  dengan  mempelajari,  mencermati,  mendalami  dan  menggali  kembali  serta mengidentifikasi  hal-hal  yang  sudah  ada maupun yang belum ada. Untuk mengetahui hal-hal yang ada dan belum  ada, dapat melalui laporan hasil penelitian dalam bentuk jurnal ataupun karya -  karya  ilmiah. Disini  peneliti akan meneliti tentang strategi pemasaran KJKS  BINAMA untuk lebih kompeten dalam memasarkan produk-produknya.
Untuk  memasarkan  produk  BMT,  maka  perlu  adanya  pengenalan,  promosi  dan  pemasaran  nama  dan  produk  BMT  terhadap  masyarakat.
Penelitian  Siti  Asiyah  ,  yang  mengangkat  tentang  Peran  BMT  Bina  Ummat  Sejahtera Lasem Rembang Terhadap Perkembangan Usaha Mikro dan Kecil  dikecamatan  Lasem  dimana  peneliti  menjelaskan  bahwa  Usaha  mikro  dan  kecil merupakan  sektor  usaha  yang  strategis  dan  potensial  dalam membantu  pengembangan  perekonomian  di  Indonesia.  Namun  di  satu  sisi  kebanyakan  mereka  kesulitan  dalam  mengakses  permodalan.  Bank  yang  diharapkan  mampu  menjadi  perantara  keuangan  ternyata  hanya  mampu  bermain  pada  level menengah atas. Sementara lembaga keuangan non formal yang notabene  mampu menjangkau pengusaha mikro, tidak mampu meningkatkan kapitalitas  usaha keil. Maka keberadaan BMT diharapkan tidak terjebak pada dua kutub ekonomi  yang  berlawanan  tersebut.  BMT  Bina  ummat  Sejahtera  merupakan  BMT  yang  pertama  kali  berdiri  di  Lasem-Rembang  dan  sudah  berkembang  pesat.  Dalam  membantu  pengembangan  usaha  mikro  dan  kecil  BMT  Bina  Ummat  Sejahtera  di  Lasem-Rembang  memberikan  bantuan  modal  atau  pembiayaan  berdasarkan  prinsip  syariah  selain  itu  juga  di  dukung  dengan  adanya pendampingan usaha.

Dari  hasil  penelitian  Peran  BMT  Bina  Ummat  sejahtera  dalam  hal  pembiayaan terhadap perkembangan usaha mikro dan kecil sangat   membantu   Siti asiyah (52411096),  Peran BMT Bina Ummat Sejahtera Lasem Rembang Terhadap  Perkembangan Usaha Mikro dan Kecil di Kecamatan Lasem.  Fakultas  syariah IAIN  Walisongo  Semarang, tahun 2009.

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi