Selasa, 26 Agustus 2014

Skripsi Syariah:STRATEGI PEMASARAN PRODUK TARBIAH (TABUNGAN ARISAN BERHADIAH) DI KJKS BINAMA SEMARANG

 BAB I PENDAHULUAN
 I.  Latar Belakang Menurut UU nomor 25 tahun 1992, koperasi adalah suatu bentuk  badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi  yang  melandaskan  kegiatannya  pada  prinsip  koperasi  sekaligus  sebagai  gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
 Dewasa  ini  koperasi  telah  berkembang  cukup  pesat  di  beberapa  Negara.  Menurut  data  statistik  koperasi  dari  International  Alliance  yang  merupakan induk dari gerakan koperasi dunia, gerakan koperasi mewakili  tidak  kurang  dari  delapan  ratus  juta  penduduk  dari  berbagai  belahan  penjuru dunia, bahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengungkapkan pada  tahun 1994 terdapat tiga  miliar orang (setengah dari jumlah penduduk saat  itu) yang menggantungkan hidupnya pada usaha koperasi.
 Di Indonesia sendiri, munculnya koperasi dipelopori oleh R. Aria  Wiriatmadja  yaitu  patih  di  Purwokerto  (1896)  yang  mendirikan  koperasi  simpan-pinjam dengan modal sebagian besar berasal dari dirinya sendiri.
Kemudian  ide  koperasi  dikembangkan  oleh  Boedi  Oetomo  pada  tahun  1908 dan serikat Islam pada tahun 1911.
Koperasi syariah mulai dibicarakan ketika banyak orang menyikapi  pesatnya pertumbuhan Baitul Maal Wattamwil (BMT) di Indonesia. BMT   M. Fuad, et al.,  Pengantar Bisnis, Jakarta : GramediaPustakaUtama, 2000, hlm.69.

 Hendar, Manajemen Perusahaan Koperasi, Jakarta : Erlangga, 2010, hlm 2.
 Bina Insan Kamil Jakarta yang berdiri pada tahun 1992 menjadi inspirasi  berdirinya BMT-BMT di seluruh Indonesia.
BMT  memiliki  basis  kegiatan  ekonomi  rakyat  dengan  falsafah  yang  sama  yaitu  dari  anggota,  oleh  anggota,  dan  untuk  anggota.
Berdasarkan  Undang-Undang  RI  Nomor  25  Tahun  1992,  BMT  berhak  menggunakan badan hukum koperasi. Berdasarkan UU tersebut BMT pada  dasarnya  sama  dengan  koperasi  simpan  pinjam  atau  unit  simpan  pinjam  konvensional,  perbedaannya  hanya  terletak  pada  kegiatan  operasional  yang menggunakan prinsip syari’ah dan etika moral dengan melihat kaidah  halal dan haram dalam melakukan usahanya.
Dalam lingkungan pasar yang bersaing, koperasi adalah salah satu  organisasi  yang  ikut  serta  bersaing  memperebutkan  pelanggan,  baik  pelanggan internal (anggota) maupun pelanggan eksternal (non anggota).
Keberlangsungan  koperasi  hanya  akan  terus  dirasakan  jika  koperasi  memiliki keunggulan bersaing dan para anggota mampu mempertahankan  keunggulan bersaing itu dengan berpartisipasi aktif pada koperasinya.
 Di KJKS Binama (Bina Niaga Utama) yang memiliki kantor pusat  di  Tlogosari  Semarang,  telah  mampu  membuka  lima  kantor  cabang  di  berbagai  daerah.  Hal  ini  menunjukkkan  bahwa  KJKS  Binama  telah  mampu  bersaing  dan  berpartisipasi  aktif  pada  koperasinya.  Beberapa  produk  yang  dimiliki  juga  mendapat  respon  yang  baik  dari  masyarakat.
Misalnya  pada  produk  Tarbiah  (Tabungan  Arisan  Berhadiah)  produk  ini   Ibid.hlm 112.
 merupakan kombinasi dari arisan dan tabungan, dimana mitra yang keluar  nomor  rekeningnya  pada  saat  pengundian  maka  ia  berhak  mendapatkan  dana  arisan  dan  tidak  perlu  menyetor  lagi  untuk  periode  berikutnya.
Dengan waktu promosi yang singkat, karena masa pendaftaran pembukaan  rekeningnya  hanya  berlangsung  selama  tiga  bulan,  sehingga  bagaimana  para staf marketing melakukan kegiatan pemasaran produk Tarbiah kepada  masyarakat,  strategi  pemasaran  yang  seperti  apa  yang  harus  diterapkan  pada produk Tarbiah, dan apa saja yang membuat masyarakat tertarik pada  produk Tarbiah tersebut.
Pada  penulisan  Tugas  Akhir  ini  tidak  semua  pertanyaan  yang  muncul  akan  penulis  uraikan,  tetapi  hanya  berfokus  pada  strategi  pemasaran  produk  Tarbiah,  sehingga  dalam  penulisan  Tugas  Akhir  ini  penulis  akan  mengangkat  judul“  STRATEGI  PEMASARAN  PRODUK  TARBIAH  (TABUNGAN ARISAN  BERHADIAH) DI KJKS BINAMA SEMARANG”.
II.  Rumusan Masalah Dalam  penulisan  tugas  akhir  ini  penulis  akan  memaparkan  beberapa hal yang berkaitan dengan bagaimana strategi pemasaran  yang  diterapkan  di  KJKS  Binama  Semarang  dalam  menarik  minat  nasabah  untuk menggunakan produk Tarbiah (Tabungan Arisan Berhadiah) dengan jangka  waktu  promosi  yang  terbatas,   bagaimana  prosedur  dan  pelaksanaan  produk  Tarbiah,  apa  saja  kelebihan  produk  Tarbiah,  serta  ketentuan-ketentuan apa saja yang berlaku pada produk Tarbiah tersebut.
 Adapun pokok permasalahannya adalah : 1.  Bagaimana gambaran umum produk Tarbiah? 2.  Bagaimana  strategi  pemasaran  produk  Tarbiah  di  KJKS  Binama  Semarang? III.  Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah : a.  Mengetahui gambaran umum produk Tarbiah b.  Mengetahui prosedur dan pelaksanaan produk Tarbiah c.  Mengetahui  strategi  pemasaran  yang  diterapkan  KJKS  Binama  untuk memasarkan produk Tarbiah.
Manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah : a.  Bagi penulis : 1)  Lebih  memahami  dan  mengetahui  tentang  mekanisme  pelaksanaan Tarbiah.
2)  Dapat mengetahui kelengkapan syarat dan prosedur produk  Tarbiah.
3)  Dapat  menganalisis  strategi  yang  digunakan  untuk  memasarkan produk Tarbiah.
4)  Sebagai tambahan ilmu bagi penulis b.  Bagi pihak yang terkait : Sebagai bahan pertimbangan untuk dapat mengembangkan  produk Tarbiah di masa depan.

 c.  Bagi pembaca : 1)  Sebagai  salah  satu  sarana  untuk  sosialisasi  /  pengenalan  kepada masyarakat tentang produk Tarbiah 2)  Sebagai  tambahan  referensi  dan  informasi  khususnya  bagi  mahasiswa mengenai salah satu produk dalam perbankan.

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi