BAB I.
PENDAHULUAN.
1.1. Latar Belakang.
kripsi Ekonomi: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penurunan Kualitas Lingkungan Hidup
Lingkungan yang bersih adalah
dambaan setiap insan. Namun kenyataannya, manusia
jugalah yang melakukan kerusakan di muka bumi ini dengan berbagai macam kegiatan yang berdampak negatif pada
lingkungannya. Padahal lingkungan alam
merupakan tempat berbagai organisme hidup beserta segala keadaan dan kondisinya untuk menunjang kehidupan manusia
itu sendiri di bumi yang menjadi tempat
tinggalnya. Salah satu permasalahan hidup yang dialami sekarang ini adalah dampak dari kerusakan lingkungan.
Kerusakan lingkungan salah satunya dapat dilihat dengan kerusakan
dan penyusutan luas areal hutan. Hutan
sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa yang dianugerahkan kepada bangsa Indonesia,
merupakan kekayaan yang dikuasai oleh negara
yang memberikan manfaat serbaguna bagi umat manusia. Hutan juga merupakan salah satu sumber daya alam yang
berperan dalam menjaga, mempertahankan
dan meningkatkan ketersediaan air dan kesuburan tanah.
Ketersediaan air dan kesuburan
tanah merupakan urat nadi kehidupan manusia.
Indonesia dikenal memiliki hutan
yang cukup luas dengan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi dan bahkan tertinggi kedua
di dunia setelah Brazil.
Berdasarkan data yang
dipublikasikan oleh Departemen Kehutanan RI tahun 2000, luas hutan Indonesia adalah 106,94 juta
hektar atau 3,1% dari luas hutan dunia.
Namun, seiring dengan berjalannya waktu dan
tingkat kebutuhan akan hasil hutan seperti
kayu yang semakin meningkat, mendorong
masyarakat baik secara individu maupun
kelompok melakukan eksploitasi hasil hutan dengan tidak memperhatikan kelestariannya. Eksploitasi hasil hutan
tersebut biasanya dilakukan secara ilegal seperti melakukan pembalakan liar, perambahan
dan pencurian yang mengakibatkan kerusakan
hutan menjadi tidak terkendali.
Eksploitasi hasil hutan juga terjadi di Indonesia
dimana penyusutan degradasi hutan
setiap tahunnya, rata-rata 1,8 juta hektar.
Akibatnya, kerusakan hutan atau
lingkungan yang tak terkendali tersebut mengakibatkan
degradasi hutan semakin meningkat, lahan kritis semakin bertambah, dan sering terjadi bencana alam seperti
banjir, tanah longsor yang menelan korban harta dan jiwa yang tidak sedikit, terjadinya
kebakaran dan kekeringan, dan lain sebagainya.
Hal ini tentunya merupakan tantangan bagi semua pihak untuk mencari akar permasalahan dan solusi pemecahannya.
Pembalakan liar, pembukaan lahan pertanian
dan perkebunan, pembukaan pemukiman
baru, transmigrasi, dan pemberlakuan
izin HPH dan lain sebagainya, disinyalir merupakan penyebab rusaknya kawasan hutan dan meningkatnyanya
degradasi hutan di Indonesia. Selain itu,
pertumbuhan dan perkembangan penduduk yang semakin tinggi, sementara luas tanah adalah tetap, serta diiringi oleh
pembangunan yang terus berkembang di setiap negara, desakan kebutuhan ekonomi yang semakin
meningkat, lapangan kerja kurang tersedia
memaksa kawasan hutan dijadikan sebagai alternatif sasaran bagi masyarakat, baik masyarakat sekitar kawasan
maupun masyarakat yang jauh dari kawasan
untuk memperoleh penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Walaupun demikian, setiap negara
haruslah melakukan pembangunan untuk meningkatkan
perekonomiannya, termasuk negara Indonesia.
Saat ini Indonesia sedang melakukan
pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat. Pembangunan yang dilakukan banyak menggunakan lahan hutan sebagai tempat
dilaksanakannya pembangunan tersebut sehingga
menyebabkan terjadinya degradasi hutan yang tinggi setiap tahunnya. Pada tahun 1974, luas degradasi hutan Indonesia
600.000 hektar. Laju degradasi hutan yang
semakin tinggi tiap tahunnya yang dilihat dari hasil pemetaan Dephut 1985- 1977 mencapai angka rata- rata 1,87 juta ha
pertahunya. Dan kemudian mengalami peningkatan
yang pesat pada tahun 1997 – 2000 menjadi 2,83 juta ha per tahun.
Pertumbuhan penduduk juga
menyebabkan terjadinya kerusakan dan degradasi lahan hutan di Indonesia tahun 2006 yang meningkat menjadi 4 juta hektar. Sektor pertanian yang semakin meningkat menyebabkan
terjadinya perluasan lahan pertanian
baik itu lahan pertanian bahan pangan, lahan holtikultura maupun untuk lahan perkebunan. Pada tahun1974, luas lahan pertanian dan
perkebunan adalah 29.885.993 juta hektar
dan pada tahun 2006 meningkat menjadi 37.390.401 juta hektar. Jumlah industri di Indonesia juga
semakin meningkat dimana pada tahun 1974 banyaknya jumlah industri di Indonesia adalah
7.091.000 unit, pada tahun 2006 menjadi
23.224.000 unit. Keberadaan industri
memberikan pengaruh yang besar terhadap
penurunan kualitas lingkungan hidup yang dapat dilihat dari kerusakan yang ditimbulkan akibat limbah yang dihasilkan oleh
industri maupun degradasi hutan akibat lahan hutan yang digunakan untuk pembangunan
industri. Dalam setiap menitnya setiap
hari rata-rata kita kehilangan 5 hektar atau setara dengan 5 kali lapangan sepak bola atau setiap hari kita
kehilangan Rp 83 Milliar. Hal ini sangat memerlukan perhatian dari pemerintah maupun
masyarakat. Dalam hal ini pemerintah
berupaya untuk mengurangi tingkat kerusakan hutan dan berusaha melakukan pelestarian keberadaan hutan dengan
melakukan pembangunan yang berwawasan
lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan, yaitu lingkungan diperhatikan sejak mulai pembangunan itu
direncanakan sampai pada waktu proses pembangunan
itu. Dengan pembangunan berwawasan lingku ngan maka pembangunan dapat dikatakan berkelanjutan.
Dalam laporan Komisi Sedunia tentang Lingkungan
dan Pembangunan (WCED,1987) pembangunan berkelanjutan didefinisikan sebagai “pembangunan yang
mengusahakan dipenuhinya kebutuhan sekarang
tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan mereka”.
Pembangunan berkelanjutan
mengandung arti, lingkungan dapat mendukung pembangunan dengan terus menerus
karena tidak habisnya sumber daya yang menjadi
modal pembangunan. Modal terdiri dari
buatan manusia, seperti ilmu pengetahuan
dan teknologi, pabrik dan prasarana pembangunan dan sumberdaya alam, baik yang bersifat terperbaharui maupun
yang tak terperbaharui. Walaupun pemerintah
telah menyediakan anggaran lingkungan, namun hal ini tetap tidak bisa memperbaiki lingkungan yang telah rusak
ataupun tercemar dan habis. Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran dari
para pengusaha dan masyarakat akan pentingnya
pelestarian lingkungan hidup dan keberadaan akan hutan.
Akibat dari pembangunan yang
masih belum memperhatikan lingkungan dan sumber daya alamnya serta keberadaan hutan
yang semakin sempit menyebabkan banyaknya
bencana alam terjadi dan semakin tingginya tingkat polusi/pencemaran baik itu pencemaran air, udara, tanah dan
polusi suara.
Berdasarkan uraian di atas, penulis
mencoba melakukan penelitian melalui penulisan
skripsi dengan mengangkat judul “
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penurunan Kualitas Lingkungan
Hidup Indonesia ”.
1.2. Perumusan Masalah.
Berdasarkan uraian di atas, maka
perumusan masalah yang dapat diambil sebagai dasar kajian dalam penelitian yang akan
dilakukan adalah sebagai berikut: 1.
Apakah sektor industri, pertanian, dan perkebunan secara langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi? 2.
Apakah sektor industri, pertanian, perkebunan, jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi, dan anggaran lingkungan
hidup secara langsung berpengaruh
terhadap degradasi hutan? 3. Apakah
sektor industri, pertanian dan perkebunan secara tidak langsung berpengaruh terhadap degradasi hutan melalui pertumbuhan
ekonomi? 4. Apakah sektor industri,
pertanian dan perkebunan secara total berpengaruh terhadap degradasi hutan melalui pertumbuhan
ekonomi? 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian.
Adapun tujuan dari penulisan
skripsi ini adalah :.
1. Untuk mengetahui pengaruh sektor industri,
pertanian, dan perkebunan terhadap
pertumbuhan ekonomi.
2. Untuk mengetahui pengaruh sektor industri,
pertanian, perkebunan, jumlah penduduk,
pertumbuhan ekonomi, dan anggaran lingkungan hidup terhadap degradasi hutan.
Sedangkan manfaat dari penelitian
ini adalah sebagai berikut :.
1. Sebagai bahan studi dan tambahan ilmu
pengetahuan bagi mahasiswa Fakultas
Ekonomi , terutama bagi mahasiswa Departemen
Ekonomi Pembangunan yang ingin melakukan penelitian selanjutnya.
2. Sebagai masukan bagi kalangan akademisi dan
peneliti yang tertarik membahas kondisi
lingkungan hidup Indonesia.
3. Sebagai tambahan referensi dan informasi bagi
peneliti lain yang mengambil bahan yang
sama di masa mendatang.
Skripsi Ekonomi: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penurunan Kualitas Lingkungan Hidup
Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi