Jumat, 05 September 2014

Skripsi Ekonomi: Pengaruh pemberdayaan pada usaha pelayanan dan intensi turnover dengan sikap kerja sebagai variabel mediasi

  BAB I.
PENDAHULUAN.
A.  Latar Belakang Masalah.
Skripsi Ekonomi: Pengaruh pemberdayaan pada usaha pelayanan dan intensi turnover dengan sikap kerja sebagai variabel mediasi
Organisasi  merupakan  suatu  sistem  yang  terdiri  dari  pola  aktivitas  kerjasama yang dilakukan secara teratur dan berulang-ulang oleh sekelompok  orang untuk mencapai suatu tujuan. Dikatakan suatu sistem,  karena organisasi  itu terdiri dari berbagai bagian yang saling tergantung satu sama lain.  Apabila  satu  bagian  terganggu,  maka  akan  ikut  berpengaruh  pada  bagian  yang  lain.

Bagi  sebuah  organisasi,  terlebih  perusahaan  yang  bertujuan  mencari  keuntungan, pendayagunaan sumber daya manusia sangat diperlukan meskipun  penggunaan  teknologi  modern  semakin  berkembang  dengan  pesat  dalam  dekade ini. Dengan semakin canggihnya teknologi yang dimiliki akan semakin  membutuhkan  tenaga  kerja  yang  benar-benar  berkualitas.  Seiring  dengan  perkembangan teknologi  yang semakin maju, semakin bertambah pula tugastugas yang harus diemban suatu organisasi, baik organisasi pemerintah ataupun  swasta.  Tugas-tugas  yang  diemban  oleh  organisasi  tersebut  adalah  dalam  rangka  mencapai  tujuan,  ragam  dan  tujuan  organisasi  tersebut  bermacammacam.  Untuk  mencapai  tujuan  tersebut  diperlukan  faktor-faktor  produksi  yang salah satunya adalah faktor tenaga kerja (Sopiah, 2008: 2).
Salah  satu  elemen  terpenting  dalam  keterlibatan  manajemen  terpadu  adalah  pemberdayaan  karyawan.  Pemberdayaan  merupakan  salah  satu  upaya  yang wajib dilakukan bagi terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas,  memiliki  kemampuan  memanfaatkan,  mengembangkan  dan  menguasai  ilmu  pengetahuan  dan  teknologi  serta  kemampuan  manajemen.  Tujuan  utamanya    adalah  untuk  meningkatkan  komitmen  karyawan  demi  kesuksesan  organisasi/perusahaan.  Dalam  penelitian  Fadzilah  (2006)  menyebutkan  pemberdayaan  selain  berpengaruh  terhadap  peningkatan  kinerja,  juga  dapat  menyebabkan  karyawan  memiliki  keinginan  untuk  mengakhiri  tugas  atau  meninggalkan  organisasi.  Individu  yang  merasa  puas  dengan  pekerjaannya  cenderung untuk bertahan dalam organisasi, sedangkan individu  yang merasa  kurang terpuaskan dengan pekerjaannya akan memilih keluar dari organisasi.
Pelayanan  adalah  setiap  tindakan  yang  dapat  ditawarkan  oleh  suatu  pihak  kepada  pihak  lain,  yang  pada  dasarnya  bersifat  intangible  (tidak  berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Seorang individu  yang masuk ke dalam suatu organisasi dengan bermacam kebutuhan, keinginan  dan kemampuan  serta  berharap  dapat menemukan sebuah lingkungan kerja di mana  individu  tersebut  dapat  menggunakan  kemampuan  serta  memenuhi  berbagai  macam  kebutuhan  dasarnya.  Dalam  hal  ini  perusahaan  memberikan  pelayanan pada seorang individu tersebut.
Saat  individu  tersebut  menemukan  peluang-peluang  tersebut  dalam  pekerjaannya,  maka  komitmen  terhadap  organisasi  akan  meningkat.
Sebaliknya,  saat  perusahaan  gagal  memberikan  pemenuhan  kebutuhan,  maka  komitmen terhadap organisasi cenderung menurun.  Hal ini sebagaimana hasil  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Handaru  (2012)  yang  menyebutkan  bahwa  kepuasan  gaji  dan  komitmen  organisasi  di  PT.  JAMSOSTEK  cukup  rendah  karena  adanya  peningkatan  turnover  karyawan  setiap  tahunnya.  Sebagian  karyawan menyatakan gaji yang diterima dari perusahaan tidak sesuai dengan  pekerjaan  yang  dilakukan  dan  menyatakan  gaji  tidak  memotivasi  karyawan  untuk  bekerja  lebih  baik  lagi,  ini  memberikan  indikasi  bahwa  adanya    ketidakpuasan karyawan atas gaji dan kurangnya komitmen karyawan terhadap  perusahaan ini.
Pada sisi lain, kepuasan pada dasarnya merupakan sesuatu yang bersifat  individual  yang  menyangkut  sikap  kerja.  Sikap  kerja  dapat  disebabkan  oleh  faktor-faktor  dari  dalam,  yaitu  hal-hal  yang  berkenaan  dengan  tindakan  selektivitas  atau  minat  perhatiannya  atau  menerima  dan  mengolah  pengaruhpengaruh  yang  datang  dari  luar.  Setiap  individu  memiliki  tingkat  kepuasan  yang  berbeda-beda,  sesuai  dengan  sistem  nilai  yang  berlaku  pada  dirinya.
Secara  umum  kepuasan  kerja  adalah  perasaan  seseorang  terhadap pekerjaannya.  Kepuasan  kerja  merupakan  sikap  umum  sebagai  hasil  dari beberapa sikap khusus terhadap faktor-faktor pekerjaan, penyesuaian diri  dan  hubungan sosial individu di luar kerja.  Kepuasan kerja  merupakan  sikap  atau  sekumpulan  sikap  individu  terhadap  pekerjaannya.  Dengan  demikian,  dapat  dikatakan bahwa kepuasan kerja adalah sikap dan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya (Handaru, 2012).
Pemberi  jasa  dalam  aktifitasnya  berhubungan  dengan  pemberdayaan  petugas oleh  pimpinan institusi,  termasuk  dalam hal ini adalah  institusi  PLN.
Pemberdayaan  dilakukan  dengan  pemberian  kebebasan  dalam  hal  tugas  yang telah  ditetapkan,  kebebasan  dalam  penyelesaian  pekerjaannya,  memberikan wewenang  mengambil  keputusan  dalam  batas  yang  telah  digaransikan,  memberi  izin  kepada  setiap  pegawai  dalam  memperhitungkan  atau memutuskan  hal-hal  yang  bersifat  teknik.  Dengan  diterapkannya  pemberdayaan  pegawai,  maka berbagai tugas  setiap pegawai berpeluang untuk  terjadinya  rasa  percaya  diri,  di  mana  pegawai  menganggap  dirinya  dapat  melakukan  tugas/pekerjaan  berdasarkan  keahlian,  pengetahuan,  kemampuan    dan  ketrampilannya.  Hal  inilah  yang  kemudian  pada  akhirnya  akan  menimbulkan  sikap  positif  pegawai  dalam  menjalankan  tugasnya  untuk  memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
Fenomena  yang  tergambar  pada  lokasi  penelitian  menggambarkan  bahwa  setiap pegawai  pada setiap level yang ada merasa  kurang puas dengan  proses pemberdayaan  yang dilakukan pihak manajemen perusahaan  selama ini.
Ada  yang  merasa  bahwa  pimpinan  kadang  tidak  memberikan  kesempatan kepada pegawai untuk lebih mengaplikasikan semua pengetahuan yang mereka  peroleh.  Ada  pegawai  yang  merasa  terbatas  dan  hanya  bertindak  sesuai  instruksi dari pimpinan saja.  Hal  lain yang mempengaruhi adalah timbal balik yang  diterima  atas  prestasi  kerja  setiap  pegawai  yang  kadang  juga  kurang  diperhatikan,  sehingga  hal  ini  juga  dapat  berpengaruh  terhadap  keinginan  pindah  dari  pegawai.  Pegawai  juga  masih  kurang  didorong  untuk mengembangkan  ketrampilan  dan  skill  yang  dimiliki  sehingga  kadang  pelayanan belum  maksimal.  Hal-hal inilah yang pada akhirnya dapat membuat  sikap kerja pegawai menjadi kurang maksimal.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik  untuk  mengkaji  tentang  pemberdayaan  karyawan  pada  PT.  PLN  Area  Surakarta  dalam  penelitian  dengan  judul  “Pengaruh  Pemberdayaan  Pada  Usaha  Pelayanan dan Intensi Turnover Dengan Sikap Kerja Sebagai Variabel Mediasi  Pada Karyawan PT. Perusahaan Listrik Negara Area Surakarta”.
B. Perumusan Masalah.
Berdasarkan  uraian  pada  latar  belakang  masalah,  maka  ada  permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut:    1.  Apakah pemberdayaan secara positif dan signifikan berpengaruh pada usaha  pelayanan karyawan PT. PLN Area Surakarta? 2.  Apakah  pemberdayaan  secara  positif  dan  signifikan  berpengaruh  pada  intensi turnover karyawan PT. PLN Area Surakarta? 3.  Apakah pemberdayaan secara postif dan signifikan berpengaruh pada sikap  kerja karyawan PT. PLN Area Surakarta? 4.  Apakah  sikap  kerja  memediasi  pengaruh  pemberdayaan  karyawan  pada usaha pelayanan PT. PLN Area Surakarta? 5.  Apakah  sikap  kerja  memediasi  pengaruh  pemberdayaan  karyawan  pada intensi turnover pada PT. PLN Area Surakarta? C.  Tujuan Penelitian.
Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:.
1.  Untuk  menguji  apakah  pemberdayaan  secara  positif  dan  signifikan  berpengaruh pada usaha pelayanan karyawan PT. PLN Area Surakarta.
2.  Untuk  menguji  apakah  pemberdayaan  secara  positif  dan  signifikan  berpengaruh pada intensi turnover karyawan PT. PLN Area Surakarta.
3.  Untuk  menguji  apakah  pemberdayaan  secara  positif  dan  signifikan  berpengaruh pada sikap kerja karyawan PT. PLN Area Surakarta.
4.  Untuk  menguji  apakah  sikap  kerja  memediasi  pengaruh  pemberdayaan  karyawan pada usaha pelayanan PT. PLN Area Surakarta.
5.  Untuk  menguji  apakah  sikap  kerja  memediasi  pengaruh  pemberdayaan  karyawan pada intensi turnover PT. PLN Area Surakarta.
  D.  Manfaat Penelitian.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:  1.  Bagi Akademisi .
Diharap  dapat  menambah  wawasan  pemikiran  dalam  hal  sumber  daya  manusia  khususnya  berkaitan  dengan  pemberdayaan  karyawan,  upaya  pelayanan, intensi turnover, dan sikap kerja.
2.  Bagi Perusahaan/Institusi.
Penelitian  ini  diharapkan  dapat  memberikan  pertimbangan  bagi  PT.  PLN  Area  Surakarta,  khususnya  dalam  hal  pemberdayaan  karyawan  terutama  yang  berkaitan  dengan  sikap  kerja  dan  intensi  turnover  sehingga  dapat  memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat.
3.  Bagi Penulis.
Penelitian  ini  merupakan  sebuah  proses  pembelajaran  dalam  mengaplikasikan  pengetahuan  dan  teori-teori  yang  diperoleh  dan  untuk  memenuhi  syarat-syarat  akademis  meraih  gelar  kesarjanaan  Fakultas  Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4.  Bagi Peneliti Selanjutnya.
Hasil  penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan yang berguna bagi  penelitian selanjutnya dan kegunaannya dapat berdampak baik  yang  bersifat  praktis maupun teoritis.
Skripsi Ekonomi: Pengaruh pemberdayaan pada usaha pelayanan dan intensi turnover dengan sikap kerja sebagai variabel mediasi



Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi