Senin, 27 Oktober 2014

Skripsi Ekonomi: Analisis Komersialisasi Terhadap Produktivitas Lembaga Keuangan Mikro Di Indonesia

   BAB I.
PENDAHULUAN.
A.  LATAR BELAKANG.
Skripsi Ekonomi: Analisis Komersialisasi Terhadap Produktivitas Lembaga Keuangan Mikro Di Indonesia
Keadaan  dunia  yang  terus  maju  dan  berkembang,  telah  menghadapkan  kita kepada situasi  ekonomi  yang selalu dinamis.  Munculnya usaha mikro bagi kebanyakan  masyarakat  menengah  ke  bawah  di  negara-negara  berkembang merupakan sumber utama pendapatan dan peluang dalam bekerja.  Di Indonesia  sendiri,  diketahui  bahwa  kebanyakan  aktivitas  bisnis  mayoritas  adalah  usaha  kecil dan mikro  (UMKM)  yang selalu tumbuh setiap tahunnya.  Hal ini secara  tidak langsung juga memaksa Lembaga Keuangan Mikro (LKM)  di Indonesia  untuk  ikut  tumbuh  dalam  bantuan  masalah  pendanaan  dan  meningkatnya  persaingan sektor perbankan di Indonesia. Dampak ini juga dialami oleh bank  konvensional  yang  turut  memaksa  untuk  melakukan  perubahan  pangsar  pasar  yang baru, karena sebagian pasar bawahnya dikuasai oleh LKM.

Proses kerja LKM  telah berlangsung lama di berbagai negara dan telah  memegang peranan penting dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat, LKM merupakan penyediaan jasa keuangan  yang tertuju  bagi masyarakat  menengah  ke  bawah.  Pada  awal  terbentuknya,  tujuan  dari  LKM  adalah  memberikan  pinjaman  dana  dalam bentuk kredit mikro kepada masyarakat  kalangan bawah,  membantu mereka  untuk lebih  produktif, atau mengembangkan bisnis mereka     dengan  bantuan  dana  yang  dinilai  mudah  dari  pada  bank  komersial  yang  ada. Namun,  seiring  berjalannya  waktu,  fungsi  LKM  mulai  bergerak  ke  arah  yang  lebih  luas,  termasuk  kredit  untuk  pinjaman  dana,  pinjaman  KPR,  pembayaran  dan  transfer  dana,  pinjaman  pembelian  suatu  produk,  tabungan,  asuransi,  deposito,  dan  fasilitas  lainnya  yang  bank  konvensional  tidak  menawarkan fasilitas tersebut kepada kalangan menengah ke bawah.
Permasalahan yang pada intinya adalah mulai berubahnya fokus bisnis  dari  segmen  mikro  (kecil)  yang  dilakukan  oleh  LKM  menjadi  segmen  yang  lebih besar karena adanya komersialisasi tersebut.  Permasalahan kedua dengan  adanya  perubahan  segmen  bisnis  ini  adalah  sumber  dana  yang  dibutuhkan.
Sumber  pendanaan  internal  LKM  berasal  dari  dana  subsidi  yang  berasal  dari  sektor lembaga swadaya masyarakat (LSM). Namun karena perkembangannya yang  begitu  pesat,  industri  ini  mengalami  tingkat  pertumbuhan  yang  sangat  cepat  dan  pada  akhirnya  dana  subsidi  tidak  mampu  memenuhi  berbagai  permintaan,  sehingga  menyebabkan  LKM  mengalami  kekurangan  sumber  pendanaan dalam memenuhi permintaan dari masyarakat.
Di tahun 90-an, lembaga keuangan mikro (LKM) mulai berinovasi ke  arah komersial. Sumber pendanaan eksternal dari LKM memungkinkan mereka  untuk  memperluas  sistem  operasi. LKM  menyadari  bahwa  program  yang  dijalankan  telah  meningkat  hingga  ke  tingkat  efisiensi,  yang  memungkinkan  mereka  untuk  menutupi  biaya  mereka  bahkan  untuk  membayar  bunga  atas  modal  mereka. Beberapa  LSM  keuangan  mikro  turut  serta  dalam  sektor     komersial  ini  dengan  menarik  investor  internasional,  yang  tidak  hanya  menginginkan laba atas investasi mereka, tetapi juga ingin berkontribusi untuk  alasan  sosial.  Selain  itu,  LKM  juga  bergerak  pada  kegiatan  ekonomi  dalam  rangka  mencari  sumber  dana  eksternal  seperti  memberikan  fasilitas  tabungan,  pinjaman, dsb kepada berbagai mayarakat dengan syarat yang relatif mudah dari  pada  bank  konvensional.  Keadaan  inilah  yang  membawa  LKM  terus  berkembang karena mendapat dukungan dari masyarakat elemen menengah ke  bawah  yang  mayoritas  mempunyai  usaha  dengan  memanfaatkan  fasilitas  pinjaman. Dampak yang ditimbulkan dari keadaan ini adalah adanya persaingan  antara bank konvensional dengan  LKM. Bank konvensional secara nyata  juga  harus  mewaspadai  pangsa  pasar  mereka  bahwa  LKM  mulai  masuk  dengan  aturan yang lebih mudah dari pada bank konvensional.
Peneliti mengangkat topik mengenai komersialisasi  disini dikarenakan  sekarang  ini  komersialisasi  telah  menjadi  sebuah  pendekatan  utama  dalam  mencapai  tujuan  usaha  LKM.  Secara  logika,  bahwa  kegagalan  dalam  hal  pembiayaan  operasional  dapat  mengakibatkan  kerusakan sistem keuangan dan  pendanaan,  serta  yang  lebih  fatalnya  bisa  menyebabkan  bangkrutnya  LKM.
Setiap  kebijakan  yang  diambil  oleh  penguasa  perusahaan  dalam  pengelolaan  pendanaan  yang  diterapkan  sangat  penting  bagi  keadaan  keuangan  suatu  perusahaan maupun lembaga keuangan  mikro.  Financial distress,  likuidasi, dan  collapse  (bangkrut)  merupakan  risiko  yang  bisa  terjadi karena kesalahan  yang  dilakukan  terkait  dengan  kebijakan  yang  diambil.  Untuk  itu  diperlukan     ketepatan  dalam  penetapan  kebijakan  manajemen  keuangan  untuk  mengoptimalkan  kinerja  keuangan  dan  meminimalisir  risiko  yang  mungkin  terjadi  karena  adanya  komersialisasi  terhadap  LKM  yang  akan  menentukan  tingkat produktivitas LKM yang bersangkutan.
Penelitian  ini  bermaksud  untuk  melakukan  studi  lebih  lanjut  dengan  memodifikasi  artikel  utama  penelitian  yang  dilakukan  Chisty  dan  Halloway  (2011). Alasan untuk melakukan  penelitian modifikasi ini  adalah peneliti ingin  mengetahui  apakah  jika  dilakukan  penelitian  ulang  dengan  menggunakan  sampel  dan  periode  yang  berbeda,  hasil  penelitian  ini  akan  konsisten  dengan  penelitian sebelumnya.
Berdasarkan  latar  belakang  yang  dipaparkan,  penulis  tertarik  untuk  melakukan  penelitian  dengan  judul  :  “ANALISIS  KOMERSIALISASI  TERHADAP  PRODUKTIVITAS  LEMBAGA  KEUANGAN  MIKRO  DI  INDONESIA  (  Studi  Pada  Lembaga  Keuangan  Mikro  yang  Terdaftar  di  MIX Market Tahun 2007 – 2012 ).”.
B.  RUMUSAN MASALAH.
1.  Apakah  size  of  loan  portfolio  berpengaruh  terhadap  produktivitas  LKM yang terdaftar di Mix Market Indonesia?.
2.  Apakah  ROE  (return  on  equity)  berpengaruh  terhadap  produktivitas  LKM  yang terdaftar di Mix Market Indonesia? .
   3.  Apakah leverage berpengaruh terhadap produktivitas LKM yang terdaftar di  Mix Market Indonesia?.
4.  Apakah age of MFI berpengaruh terhadap produktivitas LKM yang terdaftar  di Mix Market Indonesia?.
5.  Apakah  women  clientele  berpengaruh  terhadap  produktivitas  LKM  yang  terdaftar di Mix Market Indonesia?.
C.  TUJUAN PENELITIAN.
1.  Untuk  menguji  dan  menganalisis  pengaruh  size  of  loan  portfolio  terhadap  produktivitas LKM yang terdaftar di Mix Market Indonesia.
2.  Untuk  menguji  dan  menganalisis  pengaruh  ROE  terhadap  produktivitas LKM yang terdaftar di Mix Market Indonesia.
3.  Untuk  menguji dan  menganalisis pengaruh  leverage  terhadap  produktivitas LKM yang terdaftar di Mix Market Indonesia.
4.  Untuk  menguji  dan  menganalisis  pengaruh  age  of  MFI  terhadap produktivitas LKM yang terdaftar di Mix Market Indonesia.
5.  Untuk  menguji  dan  menganalisis  pengaruh  women  clientele  terhadap  produktivitas LKM yang terdaftar di Mix Market Indonesia.
 D.  MANFAAT PENELITIAN.
1.  Bagi manajemen.
Penelitian  ini  diharapkan  mampu  memberikan  informasi  mengenai  beberapa  variabel  independen  yang  diteliti  yang  dapat  mempengaruhi  produktivitas  perusahaan.  Selain  itu  dapat  bermanfaat  untuk  menambah  pemahaman mengenai  size of loan portfolio,  ROE, leverage, age of MFI,  dan women clientele  serta pengaruhnya terhadap  produktivitas  LKM di Indonesia, dan juga dalam menentukan keputusan pendanaan perusahaan.
2.  Bagi Akademisi.
Penelitian  ini  diharapkan  dapat  memberikan  bukti  empiris  mengenai  pengaruh  size  of  loan  portfolio,  ROE,  leverage,  age  of  MFI,  dan  women  clientele  terhadap  produktivitas  di  lembaga  keuangan  mikro  yang  ada  di  Indonesia  dan  digunakan  sebagai  bahan  referensi  tambahan  bagi  penelitian  selanjutnya.
3.  Bagi Praktisi.
Hasil  penelitian  ini  diharapkan  dapat  digunakan  sebagai  bahan  pertimbangan  dalam  pengambilan  keputusan  untuk  menentukan  alternatif  pendanaan  lembaga  keuangan  mikro  yang  tepat  pada  pengelolaan  atas  pendanaan perusahaan di masa yang akan datang.

 Skripsi Ekonomi: Analisis Komersialisasi Terhadap Produktivitas Lembaga Keuangan Mikro Di Indonesia

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi