BAB I.
PENDAHULUAN.
A. Latar Belakang.
Skripsi Ekonomi: Analisis Pengaruh Produktivitas Dan Strategi Cost Leadership Terhadap Risiko Kebangkrutan Perusahaan Di Indonesia
Kebangkrutan adalah
fakta penting dari
kehidupan dalam lingkungan bisnis
modern. Ini memiliki
efek yang sangat
mengganggu bagi pemegang saham,
karyawan, kreditur, pemasok dan
pelanggan. Ada banyak
faktor yang mempengaruhi, salah
satunya adalah kondisi
kesehatan perusahaan yang mencerminkan
kemampuan menghasilkan laba suatu perusahaan.
Pada umumnya perusahaan dalam
setiap operasinya mempunyai tujuan untuk menentukan
kelangsungan perusahaan dimasa
mendatang. Menurut Indriyo
Gitosudarmo (2000;5) tujuan
utama di dirikan suatu
perusahaan adalahuntuk memaksimumkan
keuntungan perusahaan dan
memaksimumkan kemakmuran pemilik
perusahaan. Dari dua tujuan utama tersebut, maka pihak manajemen
harus dapat menghasilkan
keuntungan yang optimal
serta pengendalian yang
seksama terhadap kegiatan
operasional, terutama yang berkaitan
dengan keuangan perusahaan.
Ada dua
macam kegagalan yang
akan menyebabkan terjadinya kebangkrutan,
yaitu kegagalan ekonomi
dan kegagalan keuangan.
Kegagalan ekonomi suatu
perusahaan dikaitkan dengan
ketidakseimbangan antara pendapatan
dengan pengeluaran. Kegagalan
ekonomi juga dapat
disebabkan oleh biaya
modal perusahaan yang
lebih besar dari
tingkat laba atas
biaya investasi. Sementara
jika perusahaan dikategorikan
mengalami kebangkrutan, perusahaan
tersebut tidak mampu
membayar kewajibannya pada
waktu jatuh tempo meskipun total aktiva melebihi
kewajibannya.
Kebangkrutan terjadi ketika suatu
perusahaan tidak mampu memenuhi kewajibannya, tidak
mampu mengelola utang-utang
atau untuk melikuidasi aset-aset
perusahaannya. Gejala awal
kebangkrutan biasanya ditandai
dengan kesulitan keuangan
yang dialami oleh
masing-masing perusahaan, indikator awalnya
yaitu termasuk kerugian
di beberapa tahun
berturut-turut, arus kas yang mengering,
penjualan di perusahaan
tersebut menurun. Jika
kesulitan keuangan tersebut
tidak langsung ditangani
oleh pihak perusahaan,
maka kebangkrutan atau likuidasi
akan terjadi pada perusahaan tersebut.
Penyebab dari
kebangkrutan suatu perusahaan
dapat melalui faktor internal
dan eksternal, m asalah
dari sisi internal
dan eksternal perusahaan merupakan
dua masalah penting
yang memicu kebangkrutan
pada sebuah perusahaan.
Masalah dari sisi
internal, biasanya disebabkan
karena strategi yang diterapkan manajemen
tidak sesuai dengan
kondisi pasar, atau
pihak manajemen yang kurang teliti memperhatikan perubahan pasar yang
semakin berkembang, sehingga
keuntungan yang didapatkan
perusahaan tidak bisa menutupi kewajibannya. Faktor produktivitas dan
strategi yang diterapkan di suatu perusahaan
merupakan faktor-faktor internal
yang dapat memicu kebangkrutan.
Sedangkan dari
faktor eksternal, biasanya
dipicu oleh kondisi perekonomian
Indonesia ataupun global
ketika terjadi krisis.
Hal ini menjadi penyebab
tingginya risiko suatu
perusahaan untuk mengalami
kesulitan keuangan atau
bahkan kebangkrutan jika
perusahaan tersebut tidak
siap menghadapi kondisi yang
berkembang saat ini.
Efek dari
kebangkrutan perusahaan bisa
menyebar dan meluas
mulai dari pemegang saham yang kehilangan semua nilai
yang mereka investasikan hingga penutupan perusahaan. Oleh karena itu perlu diketahui penyebab atau mendeteksi lebih
dini mengenai adanya
tanda-tanda kebangkrutan dari
suatu perusahaan.
Ada beberapa
penelitian terdahulu mengenai
ukuran dalam risiko kebangkrutan
perusahaan. Studi mengenai
kebangkrutan perusahaan pertama kali
dikemukakan oleh Beaver
(1966) yang menggunakan
rasio keuangan perusahaan
pada lima tahun
sebelum terjadi kebangkrutan.
Tujuan penelitiannya untuk
mengetahui apakah rasio-rasio
keuangan terpilih bisa digunakan untuk
mendeteksi kebangkrutan suatu
perusahaan. Terdapat enam kelompok rasio
yaitu: cash flow
ratios, net income
ratios, debt to
total asset ratios,
liquid asset to current debt
ratios, turnover ratios, dan liquid asset to total
asset ratios. Beaver
juga memakai univariate
discriminant analysis sebagai
alat uji statistik,
sehingga mendapatkan kesimpulan
bahwa cash flow ratio to
total debt merupakan
prediktor yang paling
baik untuk menentukan tingkat kebangkrutan suatu perusahaan.
Menurut Altman
(1968) dalam artikelnya
tersebut menggunakan pengukuran
Altman-Z yang menggabungkan
beberapa ukuran kinerja perusahaan dan
risiko yang kemungkinan
akan terjadi yang
menunjukkan adanya indikasi risiko
kebangkrutan dalam suatu
perusahaan. Bryan et al.
(2012) mengemukakan korelasi
positif antara produktivitas perusahaan dengan ri siko
kebangkrutan perusahaan. Dalam
artikelnya Porter (1980) mengemukakan
bahwa ada dua
strategi yang berpengaruh
terhadap risiko kebangkrutan
suatu perusahaan, yaitu
strategi kepemimpinan biaya
(cost leadership) dan
diferensiasi (differentiation).
Penelitian menunjukkan
bahwa perusahaan-perusahaan yang
berhasil menerapkan kedua
strategi tersebut dengan
baik akan mampu
mengungguli pesaingnya sehingga
dapat mencapai kinerja
yang unggul. Karena
kinerja perusahaan yang
unggul sangat erat
kaitannya dengan risiko
kebangkrutan yang lebih
rendah. Begitu juga
dalam artikelnya Balsam
et al. (2011)
yang mengemukakan bahwa
perusahaan yang berhasil
mengejar strategi tersebut dengan baik memiliki risiko kebangkrutan yang
rendah.
Sektor industri
Indonesia pernah terkena
dampak krisis pada
tahun 1998 ketika jatuhnya nilai
rupiah yang meninggalkan hampir 80% perusahaan yang secara teknis bangkrut. Industri
manufaktur Indonesia kembali memburuk ketika krisis
ekonomi global yang
terjadi mulai tahun
2008 karena krisis keuangan
di AS. Pemulihan
harus terus dilakukan
baik secara internal
oleh perusahaan maupun secara eksternal oleh pemerintah,
hal ini
harus dilakukan agar perusahaan
dapat terus bertahan. Penerapan produktivitas dan strategi cost leadership yang tinggi diharapkan menjadi upaya dari
sisi internal perusahaan untuk terhindar
dari risiko kebangkrutan.
Berdasarkan latar
belakang dan penjelasan
tersebut, penulis tertarik untuk
melakukan analisis tentang
kebenaran pengaruh produktivitas
dan strategi cost
leadership terhadap risiko
kebangkrutan perusahaan. Selain
itu penulis juga ingin mengetahui
apakah hubungan antara strategi cost
leadership dan risiko kebangkrutan
yang dimediasi oleh
produktivitas perusahaan. Oleh karena itu,
penulis melakukan penelitian
yang berjudul “ANALISIS PENGARUH
PRODUKTIVITAS dan STRATEGI
COST LEADERSHIP TERHADAP RISIKO
KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN DI INDONESIA (studi
pada perusahaan manufaktur
yang termasuk dalam LQ
45 periode 2008 - 2012 )”.
B. Rumusan Masalah.
Berdasarkan uraian
diatas, maka permasalahan
dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut :.
1. Apakah
produktivitas perusahaan yang
lebih tinggi mengurangi
risiko kebangkrutan perusahaan?.
2. Apakah
perusahaan yang memiliki
strategi cost leadership
yang tinggi dapat mengurangi risiko kebangkrutan
perusahaan?.
3. Apakah hubungan antara strategi cost leadership dan risiko kebangkrutan dimediasi oleh
produktivitas perusahaan?.
C. Tujuan Penelitian.
Dari rumusan
masalah di atas,
diperoleh tujuan penelitian
ini adalah sebagai berikut:.
1. Mengetahui produktivitas perusahaan yang
lebih tinggi mengurangi risiko kebangkrutan
perusahaan.
2. Mengetahui perusahaan yang memiliki strategi
cost leadership yang tinggi dapat mengurangi risiko kebangkrutan
perusahaan.
3. Mengetahui
hubungan antara strategi
cost leadership dan
risiko kebangkrutan dimediasi
oleh produktivitas perusahaan.
D. Manfaat Penelitian.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan dan manfaat bagi
pihak-pihak yang berminat
dan terkait dengan
permasalahan yang akan dibahas.
Adapun pihak-pihak yang dimaksud antara lain:
.
1. Bagi calon investor.
Hasil penelitian
ini diharapkan menjadi
sumber informasi yang penting
dalam pengambilan keputusan investasi yang akan dilakukan dalam
memilih perusahaan yang
memiliki risiko kebangkrutan
yang paling rendah.
2. Bagi pengambil kebijakan.
Hasil penelitian
ini diharapkan menjadi
referensi dalam pengambilan
kebijakan khususnya dalam
kebijakan produktivitas dan strategi
cost leadership yang
digunakan perusahaan dalam
hubungannya terhadap risiko kebangkrutan perusahaan.
3. Bagi akademisi.
Hasil penelitian
ini akan menambah
wawasan dan pengetahuan mengenai
pengaruh produktivitas dan
strategi cost leadership
terhadap risiko kebangkrutan perusahaan.
Skripsi Ekonomi: Analisis Pengaruh Produktivitas Dan Strategi Cost Leadership Terhadap Risiko Kebangkrutan Perusahaan Di Indonesia
Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi