Selasa, 14 Oktober 2014

Skripsi Ekonomi: Analisis Pengaruh Produktivitas Dan Strategi Cost Leadership Terhadap Risiko Kebangkrutan Perusahaan Di Indonesia

   BAB I.
PENDAHULUAN.
A.  Latar Belakang.
Skripsi Ekonomi: Analisis Pengaruh Produktivitas Dan Strategi Cost Leadership Terhadap Risiko Kebangkrutan Perusahaan Di Indonesia
Kebangkrutan  adalah  fakta  penting  dari  kehidupan  dalam  lingkungan  bisnis  modern.  Ini  memiliki  efek  yang  sangat  mengganggu  bagi  pemegang  saham,  karyawan, kreditur, pemasok dan  pelanggan.  Ada  banyak  faktor yang  mempengaruhi,  salah  satunya  adalah  kondisi  kesehatan  perusahaan  yang  mencerminkan kemampuan menghasilkan laba suatu perusahaan.

Pada umumnya perusahaan dalam setiap operasinya mempunyai tujuan  untuk  menentukan  kelangsungan  perusahaan  dimasa  mendatang.  Menurut  Indriyo  Gitosudarmo  (2000;5)  tujuan  utama  di dirikan  suatu  perusahaan  adalahuntuk  memaksimumkan  keuntungan  perusahaan  dan  memaksimumkan  kemakmuran pemilik perusahaan. Dari dua tujuan utama tersebut, maka pihak  manajemen  harus  dapat  menghasilkan  keuntungan  yang  optimal  serta  pengendalian  yang  seksama  terhadap  kegiatan  operasional,  terutama  yang  berkaitan dengan keuangan perusahaan.
Ada  dua  macam  kegagalan  yang  akan  menyebabkan  terjadinya  kebangkrutan,  yaitu  kegagalan  ekonomi  dan  kegagalan  keuangan.  Kegagalan  ekonomi  suatu  perusahaan  dikaitkan  dengan  ketidakseimbangan  antara  pendapatan  dengan  pengeluaran.  Kegagalan  ekonomi  juga  dapat  disebabkan  oleh  biaya  modal  perusahaan  yang  lebih  besar  dari  tingkat  laba  atas  biaya  investasi.  Sementara  jika  perusahaan  dikategorikan  mengalami  kebangkrutan,    perusahaan  tersebut  tidak  mampu  membayar  kewajibannya  pada  waktu  jatuh  tempo meskipun total aktiva melebihi kewajibannya.
Kebangkrutan terjadi ketika suatu perusahaan tidak mampu memenuhi  kewajibannya,  tidak  mampu  mengelola  utang-utang  atau  untuk  melikuidasi  aset-aset  perusahaannya.  Gejala  awal  kebangkrutan  biasanya  ditandai  dengan  kesulitan  keuangan  yang  dialami  oleh  masing-masing  perusahaan,  indikator  awalnya  yaitu  termasuk  kerugian  di  beberapa  tahun  berturut-turut,  arus  kas  yang  mengering,  penjualan  di  perusahaan  tersebut  menurun.  Jika  kesulitan  keuangan  tersebut  tidak  langsung  ditangani  oleh  pihak  perusahaan,  maka  kebangkrutan atau likuidasi akan terjadi pada perusahaan tersebut.
Penyebab  dari  kebangkrutan  suatu  perusahaan  dapat  melalui  faktor  internal  dan  eksternal,  m asalah  dari  sisi  internal  dan  eksternal  perusahaan  merupakan  dua  masalah  penting  yang  memicu  kebangkrutan  pada  sebuah  perusahaan.  Masalah  dari  sisi  internal,  biasanya  disebabkan  karena  strategi  yang  diterapkan  manajemen  tidak  sesuai  dengan  kondisi  pasar,  atau  pihak  manajemen  yang kurang teliti  memperhatikan perubahan pasar  yang  semakin  berkembang,  sehingga  keuntungan  yang  didapatkan  perusahaan  tidak  bisa  menutupi  kewajibannya. Faktor produktivitas dan strategi yang diterapkan di  suatu  perusahaan  merupakan  faktor-faktor  internal  yang  dapat  memicu  kebangkrutan.
Sedangkan  dari  faktor  eksternal,  biasanya  dipicu  oleh  kondisi  perekonomian  Indonesia  ataupun  global  ketika  terjadi  krisis.  Hal  ini  menjadi  penyebab  tingginya  risiko  suatu  perusahaan  untuk  mengalami  kesulitan    keuangan  atau  bahkan  kebangkrutan  jika  perusahaan  tersebut  tidak  siap  menghadapi kondisi yang berkembang saat ini.
Efek  dari  kebangkrutan  perusahaan  bisa  menyebar  dan  meluas  mulai  dari pemegang saham  yang kehilangan semua  nilai  yang  mereka  investasikan  hingga penutupan perusahaan. Oleh karena  itu perlu diketahui penyebab  atau  mendeteksi  lebih  dini  mengenai  adanya  tanda-tanda  kebangkrutan  dari  suatu  perusahaan.
Ada  beberapa  penelitian  terdahulu  mengenai  ukuran  dalam  risiko  kebangkrutan  perusahaan.  Studi  mengenai  kebangkrutan  perusahaan  pertama  kali  dikemukakan  oleh  Beaver  (1966)  yang  menggunakan  rasio  keuangan  perusahaan  pada  lima  tahun  sebelum  terjadi  kebangkrutan.  Tujuan  penelitiannya  untuk  mengetahui  apakah  rasio-rasio  keuangan  terpilih  bisa  digunakan  untuk  mendeteksi  kebangkrutan  suatu  perusahaan.  Terdapat  enam  kelompok  rasio  yaitu:  cash  flow  ratios,  net  income  ratios,  debt  to  total  asset  ratios,  liquid asset to  current debt ratios,  turnover ratios, dan  liquid asset to  total  asset  ratios.  Beaver  juga  memakai  univariate  discriminant  analysis  sebagai  alat  uji  statistik,  sehingga  mendapatkan  kesimpulan  bahwa  cash  flow  ratio  to  total  debt  merupakan  prediktor  yang  paling  baik  untuk  menentukan  tingkat kebangkrutan suatu perusahaan.
Menurut  Altman  (1968)  dalam  artikelnya  tersebut  menggunakan  pengukuran  Altman-Z  yang  menggabungkan  beberapa  ukuran  kinerja perusahaan  dan  risiko  yang  kemungkinan  akan  terjadi  yang  menunjukkan adanya  indikasi  risiko  kebangkrutan  dalam  suatu  perusahaan.  Bryan  et  al.
  (2012) mengemukakan  korelasi positif antara produktivitas perusahaan dengan  ri siko  kebangkrutan  perusahaan.  Dalam  artikelnya  Porter  (1980)  mengemukakan  bahwa  ada  dua  strategi  yang  berpengaruh  terhadap  risiko  kebangkrutan  suatu  perusahaan,  yaitu  strategi  kepemimpinan  biaya  (cost  leadership) dan diferensiasi (differentiation).
Penelitian  menunjukkan  bahwa  perusahaan-perusahaan  yang  berhasil  menerapkan  kedua  strategi  tersebut  dengan  baik   akan  mampu  mengungguli  pesaingnya  sehingga  dapat  mencapai  kinerja  yang  unggul.  Karena  kinerja  perusahaan  yang  unggul  sangat  erat  kaitannya  dengan  risiko  kebangkrutan  yang  lebih  rendah.  Begitu  juga  dalam  artikelnya   Balsam  et  al.  (2011)  yang  mengemukakan  bahwa  perusahaan  yang  berhasil  mengejar  strategi  tersebut  dengan baik memiliki risiko kebangkrutan yang rendah.
Sektor  industri  Indonesia  pernah  terkena  dampak  krisis  pada  tahun  1998 ketika jatuhnya nilai rupiah yang meninggalkan hampir 80% perusahaan  yang secara teknis bangkrut. Industri manufaktur Indonesia kembali memburuk  ketika  krisis  ekonomi  global  yang  terjadi  mulai   tahun  2008  karena  krisis  keuangan  di  AS.  Pemulihan  harus  terus  dilakukan  baik  secara  internal  oleh  perusahaan  maupun secara eksternal oleh pemerintah, hal  ini  harus dilakukan  agar perusahaan dapat terus bertahan. Penerapan produktivitas dan strategi cost leadership  yang tinggi diharapkan menjadi upaya dari sisi internal perusahaan  untuk terhindar dari risiko kebangkrutan.
Berdasarkan  latar  belakang  dan  penjelasan  tersebut,  penulis  tertarik  untuk  melakukan  analisis  tentang  kebenaran  pengaruh  produktivitas  dan    strategi   cost  leadership    terhadap  risiko  kebangkrutan  perusahaan.  Selain  itu  penulis juga ingin mengetahui apakah hubungan antara strategi cost  leadership dan  risiko  kebangkrutan  yang  dimediasi  oleh  produktivitas  perusahaan.  Oleh  karena  itu,  penulis  melakukan  penelitian  yang  berjudul  “ANALISIS  PENGARUH  PRODUKTIVITAS  dan  STRATEGI  COST  LEADERSHIP TERHADAP  RISIKO  KEBANGKRUTAN  PERUSAHAAN  DI  INDONESIA  (studi  pada  perusahaan  manufaktur  yang  termasuk  dalam  LQ 45 periode 2008 - 2012 )”.
B.  Rumusan Masalah.
Berdasarkan  uraian  diatas,  maka  permasalahan  dalam  penelitian  ini  adalah untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut :.
1.  Apakah  produktivitas  perusahaan  yang  lebih  tinggi  mengurangi  risiko  kebangkrutan perusahaan?.
2.  Apakah  perusahaan  yang  memiliki  strategi  cost  leadership  yang  tinggi  dapat mengurangi risiko kebangkrutan perusahaan?.
3.  Apakah hubungan antara strategi  cost leadership  dan risiko kebangkrutan dimediasi oleh produktivitas perusahaan?.
  C.  Tujuan Penelitian.
Dari  rumusan  masalah  di  atas,  diperoleh  tujuan  penelitian  ini  adalah  sebagai berikut:.
1.  Mengetahui produktivitas perusahaan yang lebih tinggi mengurangi risiko  kebangkrutan perusahaan.
2.  Mengetahui perusahaan yang memiliki  strategi  cost leadership  yang tinggi  dapat mengurangi risiko kebangkrutan perusahaan.
3.  Mengetahui  hubungan  antara  strategi  cost  leadership  dan  risiko  kebangkrutan dimediasi oleh produktivitas perusahaan.
D.  Manfaat Penelitian.
Penelitian  ini diharapkan dapat  memberikan  sumbangan dan  manfaat  bagi  pihak-pihak  yang  berminat  dan  terkait  dengan  permasalahan  yang  akan  dibahas. Adapun pihak-pihak yang dimaksud antara lain:  .
1.  Bagi calon investor.
Hasil  penelitian  ini  diharapkan  menjadi  sumber   informasi   yang  penting dalam pengambilan keputusan investasi yang akan    dilakukan  dalam   memilih   perusahaan  yang  memiliki  risiko  kebangkrutan  yang  paling rendah.
2.  Bagi pengambil kebijakan.
Hasil  penelitian  ini  diharapkan  menjadi  referensi  dalam  pengambilan  kebijakan  khususnya  dalam  kebijakan  produktivitas  dan strategi  cost  leadership  yang  digunakan  perusahaan  dalam  hubungannya terhadap risiko kebangkrutan perusahaan.
3.  Bagi akademisi.
Hasil  penelitian  ini  akan  menambah  wawasan  dan  pengetahuan  mengenai  pengaruh  produktivitas  dan  strategi  cost  leadership  terhadap  risiko  kebangkrutan perusahaan.

 Skripsi Ekonomi: Analisis Pengaruh Produktivitas Dan Strategi Cost Leadership Terhadap Risiko Kebangkrutan Perusahaan Di Indonesia

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi