Jumat, 24 Oktober 2014

Skripsi Ekonomi: Analisis Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Perkembangan Reksa Dana Di Indonesia (Tahun 20041 – 20134)

   BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Investasi  memiliki  peranan  yang  strategis  dalam  menopang  pertumbuhan ekonomi suatu negara, sebab tanpa investasi laju perekonomian  akan stagnan. Istilah investasi dapat diartikan sebagai kegiatan menempatkan  dana pada suatu instrumen keuangan dengan harapan nilainya akan meningkat  di  masa  mendatang.  Lain  halnya  dengan  menabung,  investasi  tidak  hanya  sekedar menyisihkan uang untuk disimpan namun memiliki perencanaan dan  prosedur  yang  harus  dilakukan.Investasi  dibedakan  menjadi  dua,  yakni  investasi  pada  sektor  riil  (emas,  properti,  tanah)  dan  investasi  pada  sektor  finansial/keuangan (investasi pada surat-surat berharga).
Masyarakat modern akan cenderung lebih memilih investasi keuangan  dibandingkan  dengan  investasi  dalam  bentuk  barang,  karena  dirasa  relatif  lebih  mudah,  praktis  dan  objektif.  Secara  umum,  ada  tiga  cara  alternatif  investasi  keuangan.Ketiga  alternatif  tersebut  adalah  perbankan,  asuransi  dan  investasi pasar modal.

Produk perbankan misalnya deposito, meskipun terbilang aman namun  pencairan  simpanannya  hanya  dapat  dilakukan  pada  jangka  waktu  tertentu.Pencairan  deposito  yang  dilakukan  sebelum  jatuh  tempo  umumnya  akandikenakan  denda.  Sementara  asuransi  merupakan  perlindungan  finansial  untuk  jiwa,  properti  maupun  kesehatan  yang  mana  akan  mendapatkan  ganti apabilaterjadi  peristiwa  yang  tidak  terduga  seperti  kematian,  kehilangan,  kerusakan atau sakit, dimana dalam asuransi ini melibatkan pembayaran premi     secara teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai ganti polis yang menjamin  perlindungan  tersebut.Namun,  premi  yang  dibayarkanakan  hangus  apabila  tidak terjadi klaim sampai jangka waktu asuransi habis.Sedangkanpasar modal  bertindak  sebagai  penghubung  antara  para  investor  dengan  perusahaan  ataupun  institusi  pemerintah  melalui  perdagangan  instrumen  jangka  panjang  seperti  obligasi, saham, dan lainnya, sehinggasecara efisien  dapat  menunjang  pertumbuhan riil ekonomi secara keseluruhan.
Kemajuan  teknologidan  tingginya  arus  globalisasi  menjadikan  pasar  modal  memiliki  posisi  yang  vital  dalampertumbuhan  ekonomi  Indonesia.Perkembangan pasar modal tentunya harus mendapat dukungan dari  pemerintah  maupun  masyarakat.Peran  pemerintah  dapat  berupa  menciptakan  stabilitas politik dan hukum, stabilitas  iklim investasi Indonesia serta  sebagai  pelindung dalam pelaksanaan kegiatan ekonomi.Sementara masyarakat dapat  berpartisipasi dengan caramenginvestasikan dananya di pasar modal.
Umumnya  masyarakat  pemodal  masih  mengalami  kesulitan  dalam  melakukan  investasi  sendiri  pada  surat  berharga  karena  kurangnya  pengetahuan  dan  keterbatasan  waktu  dalam  mengelola  investasinya.  Pasar  modal memberikan alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan  reksa  dana.  Reksadana  adalah  sebuah  wadah  dimana  masyarakat  dapat  menginvestasikan dananya dan oleh pengelolanya (manajer investasi) dana itu  diinvestasikan  ke  dalam  portofolio  efek.  Keberadaan  reksa  dana  diharapkan  dapat  menambah  diversifikasi  investasi,  selain  itu  berdasarkan  data  historis  yang  ada,  secara  statistik  return  reksa  dana  lebih  besar  dibandingkan  return pada deposito.
   Reksa  dana  terdiri  atas  berbagai  jenis,  diantaranya  reksa  dana  pasar  uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana campuran,  reksa  dana  terproteksi,  reksa  dana  indeks,  reksa  dana  exchange  traded  fund (ETF)  dan  reksa  dana  syariah.  Sedangkan  untuk  besar  kecilnya  risiko  dan  return  yang  akan  diperoleh  investor  tergantung  pada  jenis  reksa  dana  yang  dipilih.
Reksa  dana  berdiri  di  Indonesia  pada  tahun  1995  dan  mulai  berkembang  pada  tahun  1996.  Perkembangan  reksa  dana  dapat  dinilai  dari  kinerjanya  yang terpantau dalam Nilai Aktiva Bersih (NAB).  Perkembangan  reksa  dana  mengalami  fluktuasi  yang  beragam  dari  tahun  ke  tahun.  Kinerja  reksa  dana  sangat  dipengaruhi  fundamental  makroekonomi  dari  internal  maupun eksternal negeri.
Pada  umumnya  permasalahan  yang  sering  terjadi  dalam  reksa  dana  adalah  fluktuasi  posisi  nilai  tukar  rupiah  terhadap  dolar  Amerika  Serikat,  perekonomian  Indonesia  yang  belum  stabil,  hingga  faktor  global  seperti  kebijakan  yang  diambil  The  FedAS  terkait  penundaan  pemangkasan  nilai  stimulus  (tapering  off).Ketakutan  investor  terhadap  resiko  tapering  offmenyebabkan investor global mengurangi posisi di  emerging market  yang  sensitif  terhadap  suku  bunga.  Sehingga  hal  ini  membuat  kondisi  pasar  tidak  stabil  dan  mengganggu  kinerja  reksadana.Adanya  kecemasan  tersebut  kemudian  menyebabkan  penurunan  underlyingasset  dari  reksadana  di  pasar  modal  yang  pada  akhirnya  terpaksa  memangkas  return  investasi  pada  reksadana.  Untuk lebih jelasnya, perkembangan reksa dana dapat dilihat pada  tabel berikut:     Tabel 1.
Kala itu inflasi melonjak sangat tinggi dari yang semula 6,2 persen menjadi 58  persen,  sehingga  suku  bunga  Sertifikat  Bank  Indonesia  (SBI)  meningkat  tajamdan  membuat  investor  beralih  ke  produk  perbankan.  Peristiwa  ini  memberikan  dampak  negatif  terhadap  kinerja  reksa  dana  dari  total  NAB  sebesar Rp 4,9 Triliun menjadi Rp 2,9 Triliun.      Reksa dana kembali mengalami  penurunan drastis di tahun 2005, hal  ini  semula  disebabkan  melonjaknya  harga  minyak  mentah  dunia  dan  terus  meningkatnya  suku  bunga  Bank  Sentral  Amerika  Serikat  (The  Fed)  yang  kemudian  memaksa  Bank  Indonesia  untuk  menaikkan  suku  bunga  SBI.
Melihat  kondisi  reksa  dana  yang  menurun,  para  investor  memutuskan  untuk  mencairkan  (redemption)  unit  reksa  dana  dan  kembali  berinvestasi  pada  deposito.  Reksa  dana  merosot  tajam  dari  NAB  di  tahun  2004  yang  semula  berkisar Rp 104 Triliun menurun hingga mencapai angka Rp 29,4 Triliun di  tahun  2005.  Pada  tahun  2008  terjadi  penurunan  reksa  dana  karena  dipicu  adanya  krisis  keuangan  di  Amerika  Serikat.  Kinerja  reksa  dana  yang  belum  stabil mengakibatkan masyarakat  ragu untuk berinvestasi, hal ini jelas terlihat  dari penurunan NAB sebesar Rp 18,1 Triliun.
NAB  reksa  dana  cenderung  mengalami  penurunan  sepanjang  tahun  2013. Sentimen makro seperti kenaikan inflasi dan suku bunga SBI/ BI  Rate yang tidak terduga berdampak negatif pada kinerja  reksa dana.Hal ini dipicu  oleh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada pertengahan tahun 2013  yang  menjalar  pada  kenaikan  harga  bahan  pokok  sehingga  menyebabkan  inflasi meningkat.Selain itu, faktor utama lainnya  adalah  pertumbuhan kinerja  perusahaan tidak sebaik yang diperkirakan.
Dari  beberapa  permasalahan  di  atas,  indikator  ekonomi  makro  yang  seringkali dihubungkan dengan reksa dana antara lain harga emas dunia, harga  minyak  mentah  dunia,  tingkat  inflasi  dan  suku  bunga  SBI/  BI  rate.  Secara  teori,  harga  emas  dunia  memiliki  hubungan  negatif  terhadap  perkembangan  reksa  dana.  Kenaikan  harga  emas  dunia  akan  mempengaruhi  psikologi     investor  untuk cenderung mengalihkan investasinya pada emas sehingga NAB  reksa dana akan merosot.

Demikian  pula  halnya  dengan  harga  minyak  mentah  dunia,  kenaikan  harga minyak mentah dunia karena ketidakpastian ketersediaan minyak dapat  menyebabkan ketidakstabilan The Fed AS, sehingga perekonomian dunia akan  terganggu  termasuk  kinerja  pada  reksa  dana.  Tingkat  inflasi  yang  tinggi  biasanya  dikaitkan  dengan  buruknya  perekonomian  suatu  negara,  sehingga  bisa  mengurangi  tingkat  pendapatan  riil  yang  diperoleh  investor  terhadap  investasinya.  Dalam  keadaan  demikian  investor  akan  lebih  memilih  menginvestasikan  uangnya  pada  emas  yang  nilainya  tidak  tergerus  inflasi  dengan tingkat resiko rendah.

Skripsi Ekonomi: Analisis Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Perkembangan Reksa Dana Di Indonesia (Tahun 20041 – 20134)
Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi