Selasa, 14 Oktober 2014

Skripsi Ekonomi: Penerapan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe the power of two untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS

  BAB I.
PENDAHULUAN.
A.  Latar Belakang Masalah.
Skripsi Ekonomi: Penerapan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe the power of two untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS
Indikator kemajuan suatu bangsa dan Negara dapat dilihat dari berbagai aspek  diantaranya aspek ekonomi, pendidikan, kesehatan, kesejahteraan dan masih   banyak lagi. Aspek pendidikan adalah salah satu dari sekian banyak aspek yang  penting dalam  memajukan suatu  bangsa dan Negara. Seperti yang kita ketahui bahwa pendidikan  tentunya  akan  mencetak  Sumber  Daya  Manusia  yang  berkualitas  baik  dari  segi  spritual,  intelegensi,  skill  dan  pendidikan  merupakan  proses  mencetak  generasi  penerus bangsa. Apabila output dari proses pendidikan ini gagal maka sulit dibayangkan  bagaimana  suatu bangsa  dapat mencapai kemajuan, bagi suatu  bangsa yang ingin  maju maka pendidikan harus dipandang sebagai suatu kebutuhan sama halnya  dengan  kebutuhan- kebutuhan lainnya, karena suatu peningkatan mutu pendidikan akan  sangat berpengaruh terhadap perkembangan suatu bangsa.

Beberapa penerapan pola peningkatan mutu pendidikan di Indonesia telah  banyak  dilakukan, namun masih belum dapat secara langsung memberikan makna  perbaikan  mutu. Di antaranya adalah usaha peningkatan mutu dengan perubahan kurikulum  dan proyek peningkatan lain, Proyek Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis  Sekolah  (MPMBS),  Proyek  Perpustakaan,  Proyek  Bantuan  Meningkatkan  Manajemen  Mutu  (BOMM),  Proyek Bantuan lmbal Swadaya (BIS), Proyek  Pengadaan Buku Paket,  Proyek Peningkatan Mutu Guru, Dana Bantuan Langsung (DBL), Bantuan  Operasional  Sekolah  (BOS)  dan  Bantuan  Khusus  Murid  (BKM).  Memperhatikan  sejumlah  proyek tersebut, dapatlah kita simpulkan bahwa pemerintah telah banyak menghabiskan  anggaran dana untuk membiayai proyek tersebut sebagai upaya meningkatkan mutu  pendidikan.
Namun  upaya-upaya  pemerintah  tersebut  tidak  akan  berarti  tanpa  dibarengi  perbaikan nyata dalam proses belajar mengajar di sekolah, dan bila diamati keberhasilan  dalam pendidikan tidaklah lepas dari kegiatan proses belajar mengajar.  Keberhasilan  dalam proses belajar mengajar biasanya diukur dengan keberhasilan siswa dalam  memahami dan menguasai materi yang diberikan. Semakin banyak siswa yang  dapat  1    mencapai tingkat pemahaman dan penguasaan materi maka semakin tinggi tingkat  keberhasilan dari pengajaran tersebut. Pemerintah terus berupaya memperbaiki  kurikulum  pendidikan di Indonesia dengan diberlakukannya Kurikulum 2004 Berbasis Kompetensi  yang  telah  direvisi  melalui  Kurikulum  Tingkat  Satuan  Pendidikan  (KTSP)  yang  menuntut  perubahan  paradigma  dalam  pendidikan  dan  pembelajaran,  salah  satu  perubahan tersebut adalah orientasi pembelajaran yang semula berpusat pada guru  (Teacher  Centered)  beralih  berpusat  pada  peserta  didik  (Student  Centered)  dan  metode  yang  semula  lebih  didominasi  ekspositori  berganti  ke  partisipasi,  tetapi kenyataannya  sekolah  belum  menerapkannya  secara  utuh.  Pembelajaran  yang  efektif  seyogyanya menggunakan berbagai macam pendekatan atau metode yang  tepat yang dapat menyenangkan dan menarik perhatian siswa, tetapi faktanya  penggunaan  metode yang tidak tepat akan memunculkan masalah-masalah, antara lain: 1.  Perhatian siswa tidak terfokus pada pelajaran.
2.  Siswa mudah merasa jenuh dan bosan dalam pembelajaran.
3.  Pembelajaran masih bersifat “teacher centered” 4.  Prestasi belajar yang belum mencapai batas tuntas minimal.
Hal ini juga dicemaskan oleh guru Akuntansi SMA Negeri 2 Boyolali sehingga  dalam kegiatan belajar mengajar guru mengkombinasikan beberapa metode pembelajaran  seperti ceramah, tanya jawab, dan penugasan. Dalam setiap kegiatan pembelajaran  guru berusaha untuk melibatkan siswa, tetapi respon siswa yang kurang aktif   menyebabkan  guru tidak dapat melihat sejauh mana para siswa memahami materi yang  disampaikan,  selain itu  konsentrasi siswa juga kurang, keadaan ini secara langsung berdampak  pada rendahnya hasil belajar siswa. Dari hasil observasi yang dilakukan oleh  peneliti  sebagai data awal diketahui bahwa hasil belajar yang dicapai siswa belum  memuaskan,  hasil  ulangan  harian  terakhir  menunjukkan  bahwa  nilai  rata-rata  67,17  dengan  KKM 70 dan ketuntasan secara klasikal 56,67%, kenyataan ini masih jauh dari yang  diharapakan dimana ketuntasan yang diharapkan sebesar 75%.
Dengan  mempelajari  data  awal  yang  diperoleh,  peneliti  menarik  kesimpulan  bahwa permasalan sebenarnya adalah kurangnya  konsentrasi dan partisipasi  siswa  dalam proses pembelajaran sehingga mereka mengalami kesulitan belajar yang  secara  langsung berdampak pada hasil belajar siswa. Oleh karena itu harus ada suatu   pendekatan    baru dalam mengajar  yang memungkinkan siswa untuk dapat terlibat aktif dalam  kegiatan  pembelajaran.  Sebuah  pendekatan  pembelajaran  yang  tidak  hanya  sekedar  transfer ilmu pengetahuan saja, tetapi sebuah pendekatan pembelajaran yang mendorong  siswa untuk berpikir dan menemukan  jawabannya sendiri. Tugas guru yang utama  bukan lagi menyampaikan pengetahuan, melainkan memupuk pengertian,  membimbing  mereka untuk belajar sendiri.
Sebagaimana pernyataan W.Gulo (2004: 6) yang mengatakan bahwa  “tujuan  mengajar  adalah  membelajarkan  siswa.  Membelajarkan  siswa  berarti  meningkatkan kemampuan siswa untuk memproses, menemukan, dan menggunakan informasi  bagi  pengembangan dirinya dalam konteks lingkungannya”.  Nasution (2008: 21) juga  berpendapat bahwa:  “ada yang mengemukakan bahwa menemukan sesuatu oleh murid memakan  waktu yang lebih banyak. Apa yang dapat diajarkan dalam 30 menit, mungkin memerlukan 4-5 jam dengan metode penemuan. Namun apa yang dipelajari  dalam 4 - 5 jam itu, yakni merumuskan masalah, merencanakan cara memecahkannya,  melakukan  percobaan, membuat kesalahan, berpikir untuk  mengatasinya, dan  akhirnya menemukan penyelesaiannya tidak   ternilai  harganya bagi cara belajar  selanjutnya atas kemampuan sendiri”.
Salah satu pendekatan pembelajaran yang sejalan dengan pemikiran tersebut  adalah pendekatan pembelajaran kooperatif tipe  the power of two.  The power of  two yang juga dikenal dengan nama Strategi Belajar Kekuatan Berdua  ini   mengkolaborasikan  kemampuan berpikir dua anak untuk menyelesaikan suatu masalah. Dalam  pendekatan  pembelajaran  kooperatif  tipe  the  power  of  two,  siswa  diberi  kesempatan  untuk  bekerja sama secara berpasangan dalam menyelesaikan suatu soal dan dapat secara  aktif mengikuti  kegiatan  diskusi.  Dengan  cara  ini siswa  dapat mengetahui  bagaimana  suatu  soal  akuntansi  dapat  ditemukan   jawabannya,  sehingga  proses  pembelajaran  lebih bermakna bagi siswa dalam kehidupan jangka  panjangnya. Oleh karena itu  penelitian  ini  dilakukan  dengan  mengambil  tema  yang  berkaitan  dengan  metode  pembelajaran dengan maksud untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada   pelajaran  akuntansi, pelajaran akuntansi merupakan pelajaran yang membutuhkan pemahaman  yang  mendalam  dan  mempunyai  keterkaitan  yang  tidak  terpisahkan  dari  materi  yang paling dasar sampai dengan materi yang paling rumit.
  Berdasarkan uraian tersebut diatas, penulis tertarik untuk mengadakan  penelitian  dengan  judul:  “Penerapan  Pendekatan  Pembelajaran  Kooperatif  Tipe  The  Power of Two  untuk  Meningkatkan  Hasil Belajar Akuntansi  Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Boyolali Tahun Pelajaran 2010/2011”.
B.  Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah dapat di identifikasikan  sebagai berikut : 1.  Apakah metode pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran  Akuntansi  selama ini mampu mengaktifkan siswa di dalam kelas? 2.  Apakah model pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran Akuntansi  selama  ini  telah  mampu  meningkatkan  hasil  belajar  siswa  kelas  XI  IPS  di SMA Negeri 2 Surakarta? C.  Pembatasan Masalah Agar suatu masalah dapat dikaji secara mendalam, maka perlu pembatasan masalah.
Hal ini penting agar masalah yang dikaji menjadi jelas dan mengarahkan perhatian  dengan  tepat,  karena  suatu  masalah  apabila  terlalu  luas,  maka  masalah  tersebut  harus dibatasi dahulu sehingga dalam pemecahannya dapat dilakukan  secara jelas dan  tepat.
Pembatasan masalah ini dapat didiskripsikan secara operasional batasan-batasan  masalah yang akan diteliti, yaitu sebagai berikut: 1.  Pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah  pendekatan  pembelajaran  kooperatif  tipe  the  power  of  two.  Pendekatan  pembelajaran  kooperatif  tipe  the  power  of  two   adalah  pendekatan  pembelajaran  yang menekankan  pada  keaktifan  siswa  dengan  melibatkan  siswa  secara  aktif  melalui  diskusi  dengan  pasangan  masing-masing  mengenai  jawaban  dari pertanyaan – pertanyaan yang diberikan oleh guru.
2.  Hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil yang  berupa kesan-kesan  yang  menunjukkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas  belajar  yang diukur dengan beberapa indikator sebagai berikut:    a)  Ranah kognitif Untuk mengukur ranah kognitifnya dilakukan dengan memberikan tes  tertulis kepada siswa pada akrir siklus.
b)  Ranah psikomotorik Untuk  menilai  ranah  psikomotorik  siswa  dilakukan  dengan  melakukan  pengamatan  terhadap  partisipasi  siswa  pada  saat  proses  pembelajaran  berlangsung.  Indikator yang digunakan dalam pengamatan ini antara lain: partisipasi siswa dalam berdiskusi dengan pasangannya, partisipasi siswa  dalam menjawab pertanyaan, partisipasi siswa dalam mengajukan pertanyaan  yang  relevan,  dan  partisipasi  mendukung  dan  ikut  aktif  dalam  kegiatan  belajar mengajar.
c)  Ranah afektif.
Untuk menilai ranah afektifnya dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap  aktivitas  siswa  pada  saat  proses  pembelajaran  berlangsung.
Indikator yang digunakan dalam pengamatan ini antara lain: jujur dalam  menerjakan tugas, mengikuti proses pembelajaran dengan tertib dan tenang,  mengerjakan  tugas  dengan  rapi  dan  teliti,  serta  bersungguh-sungguh  dan  menunjukkan keseriusan dalam mengikuti proses pembelajaran.
3.  Standar Kompetensi yang diajarkan adalah kemampuan memahami  sistem  informasi,  dasar  hukum,  struktur  dasar,  dan  menerapkan  siklus  akuntansi perusahaan jasa. Kompetensi dasar yang diajarkan adalah kemampuan   menerapakan  tahapan siklus akuntansi perusahaan jasa.
D.  Perumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan  masalah  yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: ”Apakah dengan diterapkannya pendekatan pembelajaran kooperatif tipe  The  Power  of  Two  dapat  meningkatkan  hasil  belajar  Akuntansi  siswa  kelas  XI  IPS  SMA Negeri 2 Boyolali tahun pelajaran 2010/2011?”.
 E.  Tujuan Penelitian.
Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini  adalah untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar akuntansi pada siswa kelas XI  IPS 2  SMA Negeri 2 Boyolali Tahun Pelajaran  2010/2011 melalui  pendekatan pembelajaran kooperatif dengan tipe the power of two.
F.  Manfaat Penelitian.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi dunia pendidikan  yang dapat ditinjau dari dua segi, yaitu: 1. Manfaat Teoritis.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan pengetahuan  dalam dunia pendidikan dan sebagai bahan pertimbangan dalam  pengembangan  penelitian di masa yang akan datang.
2.  Manfaat Praktis.
a.  Bagi Siswa.
1)  Meningkatkan konsentrasi dan aktivitas siswa dalam mengikuti proses  pembelajaran akuntansi.
2)  Mendapatkan  kemudahan  dalam  belajar  dan  memahami  konsep  mata  pelajaran akuntansi, sehingga hasilnya akan memuaskan.
b.  Bagi Guru.
Sebagai masukan bagi guru di dalam menentukan metode  mengajar yang  tepat sesuai dengan kemampuan tiap kelas pada mata pelajaran yang   bersangkutan,  dalam rangka peningkatan pemahaman konsep mata pelajaran akuntansi  sehingga  mampu meningkatkan hasil pembelajaran siswa.
c.  Bagi Peneliti.
Untuk menerapakan ilmu pengetahuan yang telah peneliti terima di bangku kuliah khususnya  yang berkaitan dengan akuntansi, serta untuk  membekali  peneliti sebagai calon guru untuk menentukan metode pembelajaran yang tepat.
Skripsi Ekonomi: Penerapan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe the power of two untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS



Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi