BAB I.
PENDAHULUAN.
A. Latar Belakang Masalah.
Skripsi Ekonomi: Penerapan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe the power of two untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS
Indikator kemajuan suatu bangsa
dan Negara dapat dilihat dari berbagai aspek diantaranya aspek ekonomi, pendidikan,
kesehatan, kesejahteraan dan masih
banyak lagi. Aspek pendidikan adalah salah satu dari sekian banyak aspek
yang penting dalam memajukan suatu bangsa dan Negara. Seperti yang kita ketahui
bahwa pendidikan tentunya akan
mencetak Sumber Daya
Manusia yang berkualitas
baik dari segi spritual, intelegensi,
skill dan pendidikan
merupakan proses mencetak
generasi penerus bangsa. Apabila
output dari proses pendidikan ini gagal maka sulit dibayangkan bagaimana
suatu bangsa dapat mencapai
kemajuan, bagi suatu bangsa yang ingin maju maka pendidikan harus dipandang sebagai
suatu kebutuhan sama halnya dengan kebutuhan- kebutuhan lainnya, karena suatu
peningkatan mutu pendidikan akan sangat berpengaruh
terhadap perkembangan suatu bangsa.
Beberapa penerapan pola
peningkatan mutu pendidikan di Indonesia telah
banyak dilakukan, namun masih
belum dapat secara langsung memberikan makna
perbaikan mutu. Di antaranya
adalah usaha peningkatan mutu dengan perubahan kurikulum dan proyek peningkatan lain, Proyek Manajemen
Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS),
Proyek Perpustakaan, Proyek
Bantuan Meningkatkan Manajemen
Mutu (BOMM), Proyek Bantuan lmbal Swadaya (BIS),
Proyek Pengadaan Buku Paket, Proyek Peningkatan Mutu Guru, Dana Bantuan
Langsung (DBL), Bantuan Operasional Sekolah
(BOS) dan Bantuan
Khusus Murid (BKM).
Memperhatikan sejumlah proyek tersebut, dapatlah kita simpulkan bahwa
pemerintah telah banyak menghabiskan anggaran
dana untuk membiayai proyek tersebut sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan.
Namun upaya-upaya
pemerintah tersebut tidak
akan berarti tanpa
dibarengi perbaikan nyata dalam
proses belajar mengajar di sekolah, dan bila diamati keberhasilan dalam pendidikan tidaklah lepas dari kegiatan
proses belajar mengajar. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar biasanya diukur
dengan keberhasilan siswa dalam memahami
dan menguasai materi yang diberikan. Semakin banyak siswa yang dapat 1
mencapai tingkat pemahaman dan
penguasaan materi maka semakin tinggi tingkat keberhasilan dari pengajaran tersebut.
Pemerintah terus berupaya memperbaiki
kurikulum pendidikan di Indonesia
dengan diberlakukannya Kurikulum 2004 Berbasis Kompetensi yang
telah direvisi melalui
Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yang menuntut perubahan
paradigma dalam pendidikan
dan pembelajaran, salah
satu perubahan tersebut adalah
orientasi pembelajaran yang semula berpusat pada guru (Teacher
Centered) beralih berpusat
pada peserta didik
(Student Centered) dan metode yang
semula lebih didominasi
ekspositori berganti ke
partisipasi, tetapi kenyataannya sekolah
belum menerapkannya secara
utuh. Pembelajaran yang efektif seyogyanya menggunakan berbagai macam
pendekatan atau metode yang tepat yang
dapat menyenangkan dan menarik perhatian siswa, tetapi faktanya penggunaan metode yang tidak tepat akan memunculkan masalah-masalah,
antara lain: 1. Perhatian siswa tidak
terfokus pada pelajaran.
2. Siswa mudah merasa jenuh dan bosan dalam
pembelajaran.
3. Pembelajaran masih bersifat “teacher
centered” 4. Prestasi belajar yang belum
mencapai batas tuntas minimal.
Hal ini juga dicemaskan oleh guru
Akuntansi SMA Negeri 2 Boyolali sehingga dalam kegiatan belajar mengajar guru
mengkombinasikan beberapa metode pembelajaran seperti ceramah, tanya jawab, dan penugasan.
Dalam setiap kegiatan pembelajaran guru
berusaha untuk melibatkan siswa, tetapi respon siswa yang kurang aktif menyebabkan guru tidak dapat melihat sejauh mana para
siswa memahami materi yang disampaikan, selain itu
konsentrasi siswa juga kurang, keadaan ini secara langsung berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Dari hasil
observasi yang dilakukan oleh peneliti sebagai data awal diketahui bahwa hasil
belajar yang dicapai siswa belum
memuaskan, hasil ulangan
harian terakhir menunjukkan
bahwa nilai rata-rata
67,17 dengan KKM 70 dan ketuntasan secara klasikal 56,67%,
kenyataan ini masih jauh dari yang diharapakan
dimana ketuntasan yang diharapkan sebesar 75%.
Dengan mempelajari
data awal yang
diperoleh, peneliti menarik
kesimpulan bahwa permasalan
sebenarnya adalah kurangnya konsentrasi
dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran sehingga mereka
mengalami kesulitan belajar yang secara langsung berdampak pada hasil belajar siswa.
Oleh karena itu harus ada suatu
pendekatan baru dalam
mengajar yang memungkinkan siswa untuk
dapat terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Sebuah pendekatan pembelajaran
yang tidak hanya
sekedar transfer ilmu pengetahuan
saja, tetapi sebuah pendekatan pembelajaran yang mendorong siswa untuk berpikir dan menemukan jawabannya sendiri. Tugas guru yang utama bukan lagi menyampaikan pengetahuan, melainkan
memupuk pengertian, membimbing mereka untuk belajar sendiri.
Sebagaimana pernyataan W.Gulo
(2004: 6) yang mengatakan bahwa “tujuan mengajar
adalah membelajarkan siswa.
Membelajarkan siswa berarti
meningkatkan kemampuan siswa untuk memproses, menemukan, dan menggunakan
informasi bagi pengembangan dirinya dalam konteks
lingkungannya”. Nasution (2008: 21) juga
berpendapat bahwa: “ada yang mengemukakan bahwa menemukan sesuatu
oleh murid memakan waktu yang lebih
banyak. Apa yang dapat diajarkan dalam 30 menit, mungkin memerlukan 4-5 jam
dengan metode penemuan. Namun apa yang dipelajari dalam 4 - 5 jam itu, yakni merumuskan masalah,
merencanakan cara memecahkannya, melakukan percobaan, membuat kesalahan, berpikir
untuk mengatasinya, dan akhirnya menemukan penyelesaiannya tidak ternilai
harganya bagi cara belajar selanjutnya
atas kemampuan sendiri”.
Salah satu pendekatan
pembelajaran yang sejalan dengan pemikiran tersebut adalah pendekatan pembelajaran kooperatif
tipe the power of two. The power of
two yang juga dikenal dengan nama Strategi Belajar Kekuatan Berdua ini
mengkolaborasikan kemampuan
berpikir dua anak untuk menyelesaikan suatu masalah. Dalam pendekatan pembelajaran
kooperatif tipe the
power of two,
siswa diberi kesempatan
untuk bekerja sama secara
berpasangan dalam menyelesaikan suatu soal dan dapat secara aktif mengikuti kegiatan
diskusi. Dengan cara
ini siswa dapat mengetahui bagaimana suatu
soal akuntansi dapat
ditemukan jawabannya, sehingga
proses pembelajaran lebih bermakna bagi siswa dalam kehidupan
jangka panjangnya. Oleh karena itu penelitian
ini dilakukan dengan
mengambil tema yang
berkaitan dengan metode pembelajaran dengan maksud untuk meningkatkan
hasil belajar siswa pada pelajaran akuntansi, pelajaran akuntansi merupakan
pelajaran yang membutuhkan pemahaman yang mendalam
dan mempunyai keterkaitan
yang tidak terpisahkan
dari materi yang paling dasar sampai dengan materi yang
paling rumit.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan
judul: “Penerapan Pendekatan
Pembelajaran Kooperatif Tipe
The Power of Two untuk
Meningkatkan Hasil Belajar
Akuntansi Siswa Kelas XI IPS 2 SMA
Negeri 2 Boyolali Tahun Pelajaran 2010/2011”.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar
belakang masalah diatas, maka masalah dapat di identifikasikan sebagai berikut : 1. Apakah metode pembelajaran yang diterapkan
dalam proses pembelajaran Akuntansi selama ini mampu mengaktifkan siswa di dalam
kelas? 2. Apakah model pembelajaran yang
diterapkan dalam pembelajaran Akuntansi selama ini
telah mampu meningkatkan
hasil belajar siswa
kelas XI IPS di
SMA Negeri 2 Surakarta? C. Pembatasan
Masalah Agar suatu masalah dapat dikaji secara mendalam, maka perlu pembatasan
masalah.
Hal ini penting agar masalah yang
dikaji menjadi jelas dan mengarahkan perhatian dengan
tepat, karena suatu
masalah apabila terlalu
luas, maka masalah
tersebut harus dibatasi dahulu
sehingga dalam pemecahannya dapat dilakukan
secara jelas dan tepat.
Pembatasan masalah ini dapat
didiskripsikan secara operasional batasan-batasan masalah yang akan diteliti, yaitu sebagai
berikut: 1. Pendekatan pembelajaran yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan pembelajaran kooperatif
tipe the power
of two. Pendekatan
pembelajaran kooperatif tipe
the power of two adalah
pendekatan pembelajaran yang menekankan pada
keaktifan siswa dengan
melibatkan siswa secara
aktif melalui diskusi
dengan pasangan masing-masing
mengenai jawaban dari pertanyaan – pertanyaan yang diberikan
oleh guru.
2. Hasil belajar dalam penelitian ini adalah
hasil yang berupa kesan-kesan yang menunjukkan
perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas belajar yang diukur dengan beberapa indikator sebagai
berikut: a) Ranah kognitif Untuk mengukur ranah
kognitifnya dilakukan dengan memberikan tes tertulis kepada siswa pada akrir siklus.
b) Ranah psikomotorik Untuk menilai
ranah psikomotorik siswa
dilakukan dengan melakukan pengamatan
terhadap partisipasi siswa
pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Indikator yang digunakan dalam pengamatan ini
antara lain: partisipasi siswa dalam berdiskusi dengan pasangannya, partisipasi
siswa dalam menjawab pertanyaan,
partisipasi siswa dalam mengajukan pertanyaan yang
relevan, dan partisipasi
mendukung dan ikut
aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
c) Ranah afektif.
Untuk menilai ranah afektifnya
dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap
aktivitas siswa pada
saat proses pembelajaran
berlangsung.
Indikator yang digunakan dalam
pengamatan ini antara lain: jujur dalam menerjakan
tugas, mengikuti proses pembelajaran dengan tertib dan tenang, mengerjakan
tugas dengan rapi
dan teliti, serta
bersungguh-sungguh dan menunjukkan keseriusan dalam mengikuti proses
pembelajaran.
3. Standar Kompetensi yang diajarkan adalah
kemampuan memahami sistem informasi,
dasar hukum, struktur
dasar, dan menerapkan
siklus akuntansi perusahaan jasa.
Kompetensi dasar yang diajarkan adalah kemampuan menerapakan tahapan siklus akuntansi perusahaan jasa.
D. Perumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang masalah,
identifikasi masalah dan pembatasan
masalah yang telah dikemukakan di
atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: ”Apakah dengan
diterapkannya pendekatan pembelajaran kooperatif tipe The Power of
Two dapat meningkatkan
hasil belajar Akuntansi
siswa kelas XI IPS
SMA Negeri 2 Boyolali tahun pelajaran
2010/2011?”.
E.
Tujuan Penelitian.
Berdasarkan perumusan masalah,
maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada
peningkatan hasil belajar akuntansi pada siswa kelas XI IPS 2
SMA Negeri 2 Boyolali Tahun Pelajaran
2010/2011 melalui pendekatan
pembelajaran kooperatif dengan tipe the power of two.
F. Manfaat Penelitian.
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberi manfaat bagi dunia pendidikan yang dapat ditinjau dari dua segi, yaitu: 1.
Manfaat Teoritis.
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat menambah dan mengembangkan pengetahuan dalam dunia pendidikan dan sebagai bahan pertimbangan
dalam pengembangan penelitian di masa yang akan datang.
2. Manfaat Praktis.
a. Bagi Siswa.
1) Meningkatkan konsentrasi dan aktivitas siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran
akuntansi.
2) Mendapatkan
kemudahan dalam belajar
dan memahami konsep
mata pelajaran akuntansi,
sehingga hasilnya akan memuaskan.
b. Bagi Guru.
Sebagai masukan bagi guru di
dalam menentukan metode mengajar yang tepat sesuai dengan kemampuan tiap kelas pada
mata pelajaran yang bersangkutan, dalam rangka peningkatan pemahaman konsep mata
pelajaran akuntansi sehingga mampu meningkatkan hasil pembelajaran siswa.
c. Bagi Peneliti.
Untuk menerapakan ilmu
pengetahuan yang telah peneliti terima di bangku kuliah khususnya yang berkaitan dengan akuntansi, serta untuk membekali peneliti sebagai calon guru untuk menentukan
metode pembelajaran yang tepat.
Skripsi Ekonomi: Penerapan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe the power of two untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS
Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi