Minggu, 19 Oktober 2014

Skripsi Ekonomi:Pengaruh Insider Ownership, Utang, Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen


 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian Suatu  konflik  kepentingan  sering  kali  muncul  dalam  sebuah  perusahaan.
Konflik  kepentingan  terjadi baik  antara  manajemen  dengan  pemegang  saham,  maupun  antara  manajemen  dengan  kreditur.  Konflik  tersebut  muncul  dalam  hubungan  keagenan  atau agency  relationship. Agency  relationship merupakan  suatu kontrak dimana pemegang saham (prinsipal) perusahaan memerintah orang  lain  (agen)  untuk  melakukan  suatu  jasa  atas  nama  perusahaan  serta  memberi  wewenang kepada agen untuk membuat keputusan yang terbaik bagi perusahaan  (Jensen dan Meckling, 1976).
Konflik  terjadi  dikarenakan  pemegang  saham  lebih  menginginkan  investasi  berisiko  tinggi  dengan  harapan  memperoleh  return  yang  tinggi,  sedangkan manajemen lebih  menginginkan investasi dengan risiko lebih  rendah.

Demimengatasi  konflik  tersebut,  para pemegang  sahammemberikan  persentase  kepemilikan  atas  perusahaan  kepada  manajemen untuk  menyejajarkan  kepentingan mereka. Insider Ownership atau kepemilikan orang dalam merupakan  ukuran persentase saham yang dimiliki oleh dewan direksi, manajemen, komisaris  ataupun  pihak  yang  terlibat  secara  langsung  dalam  pembuatan  keputusan  perusahaan  (Jensen  dan  Meckling,  1976). Kepemilikan  orang  dalam  ini  yang  nantinya akan mempengaruhi kebijakan dividen perusahaan.
   Kebijakan  dividen  perusahaan  juga  dipengaruhi  oleh  hutang. Hutang  merupakansumber  dana  eksternal  yang  digunakan  untuk  kegiatan  operasional  perusahaan  dalam  jangka  waktu  tertentu.  Hutang  dapat  menurunkan  aliran  kas  bebas atau free cash flow yang ada dalam perusahaan, sehingga dapat membantu  mengurangikemungkinan  pemborosan  yang  dilakukan  oleh  manajemen  untuk  kepentingan pribadi manajemen (Jensen, 1986). Free cash flow itu sendiri adalah  ketersediaan  dana  dalam  jumlah  yang  melebihi  kebutuhan  untuk  pendanaan  investasi yang menguntungkan (Sartono, 2001).
Penurunan  aliran  kas  bebas  ini  menyebabkan  manajemen  harus  mencari  tambahan  sumber  dana  dari  pihak  eksternal  sebagai  modalinvestasi  bagi  perusahaan.  Penambahan sumber  dana  dari  pihak  eksternal  tersebut  dapat  dilakukan  dengan  cara  meningkatkan hutang  dan  penambahan  modal  saham.
Peningkatan  hutang  akan  menurunkan  tingkat  konflik  yang  akan  terjadi  antara  pemegang  saham  dan  manajemen  (Sartono,  2001).  Hal  ini  disebabkanapabila perusahaan  memiliki  hutangmakaharus  siap  untuk  diawasi  dan  dievaluasi  oleh  pihak  eksternal.  Tindakan  pengawasan  yang  dilakukan  oleh  pihak  eksternal  ini  membuat  manajemen  cenderung  bekerja  lebih  baik  sesuai  dengan  keinginan  pemegang saham, yaitu pembagian laba perusahaan berupa dividen.
Dividen  adalah  persentase  laba  yang  akan  diterima  oleh  para  pemegang  saham  sesuai  dengan  persentase  kepemilikannya.  Besarnya dividen  yang  akan  dibagikan tergantung  pada  keputusan  yang  diperoleh  dari  para  pemegang saham  tersebut dalam rapat umum pemegang saham (Wiagustini, 2007). Pembagian laba    dalam bentuk dividen akan mengurangijumlah aliran kas bebas yang dimiliki oleh  perusahaan  sebagai  sumber  dana  internal.  Kebijakan  dalam  menentukan  pembayaran dividen yangakan dibayarkan oleh perusahaan ini disebut kebijakan  dividen (Jensen, Solberg, danZorn, 1992).
Dari penjelasan diatas dapat dirunut adanya hubungan antara kepemilikan  orang  dalam, kebijakan  dividen  dan hutang.  Hubungan  interdependensi  antara  kepemilikan orang dalam, kebijakan dividen dan hutang telah diteliti sebelumnya  oleh  Jensen et  al. (1992) yang menyatakan  bahwa  hubungan  ketiga  kebijakan  tersebut dapat mengurangi konflik keagenan.Hubungan antara kepemilikan orang  dalam dengan kebijakan dividen terjadi pada saat proses pengambilan keputusan  pembagian  dividen  yang  dipengaruhi  oleh  manajemen  perusahaan  serta  kepemilikan orang dalam. Kaitan antara hutang terhadap kebijakan dividen terjadi  dalam hubungan substitusi dimana kebijakan pembiayaan hutang yang tinggi akan  berhubungan dengan pembagian dividen yang rendah, dan sebaliknya.
Hubungan antara kepemilikan orang dalam dengan kebijakan dividen telah  ditemukan  dalam  beberapa  penelitian terdahulu,  yaitu  Silvi  dan  Lestari  (2008),  Yadnyana  dan  Wati  (2010)  dan  Nuringsih  (2005) yang menemukan  pengaruh  positif  antara  kepemilikan  orang  dalam  dengan  kebijakan  dividen.  Sedangkan  Harjito  dan  Nurfauziah  (2006),  Ismiyanti  dan  Hanafi  (2003),  dan  Putra  (2006)  menyatakan dalam  penelitiannya  bahwa  terdapat  pengaruh  negatif  antara  kepemilikan orang dalam dengan kebijakan dividen.
  Penelitian mengenai hubungan antara kebijakan hutang terhadap kebijakan  dividen telah dilakukan oleh Nuringsih (2005), Ismiyanti dan Hanafi (2003), Dewi  (2008),  dan  Harjito  dan  Nurfauziah  (2006).  Penelitian-penelitian  tersebut  menemukan adanya pengaruh negatif antara kebijakan hutang terhadap kebijakan  dividen. Sedangkan Mulyono (2008)dalam penelitiannya yang menguji pengaruh  debt  to  equity  ratio terhadap  dividend  payout  ratio menyatakan  sebaliknya,  dimanaterdapat pengaruh positif antara kebijakan hutang dan kebijakan dividen.
Di  Indonesia kepemilikan orang  dalam, kebijakan dividen, dan kebijakan  hutang  banyak  memperoleh  perhatian  peneliti,  terutama  yang  menggunakan  kebijakan  dividen  sebagai  variabel  dependen.  Terdapat  beberapa  peneliti  yang  melakukan  kajian  ulang  dengan  pengembangan  atas  penelitian  terdahulu  mengenai  hubungan  maupun  pengaruh  antara  ketiganya.  Suharli  (2007)  yang  menambahkan  variabel profitability dalam  penelitiannya  menunjukkan  bahwa  kebijakan  dividen  dipengaruhi  oleh  profitabilitas  perusahaan  dan  diperkuat  oleh  likuiditas  perusahaan.  Temuan  lain  oleh  Sadalia  dan  Saragih  (2008)  juga  memperkuat  hasil  penelitian  tersebut  dimana profitability yang  diproksikan  dengan Return  on  Equity (ROE)  mempunyai  pengaruh  positif  dan  signifikan  terhadap  dividen  tunai.  Penelitian  ini  membuktikan  bahwa  apabila  laba  perusahaan  yang  diperoleh   besar,  maka  dividen  yang  akan  dibagikan  kepada  investor juga semakin besarkarena investor sangat penting bagi perusahaan.
Penelitian  lain  mengenai  faktor-faktor  yang  mempengaruhi  kebijakan  dividen menambahkan  ukuran  perusahaan  sebagai  varibel  independen.  Seperti    yang dilakukan Nuringsih (2005) yang menguji pengaruh kepemilikan manajerial,  kebijakan hutang, ROA, dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen (studi  1995-1996). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh  positif  tetapi  tidak  signifikan  terhadap  kebijakan  dividen.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  perusahaan  yang  memiliki  aset  besar  cenderung  membayar  dividen  yang  besar  kepada  pemegang  dikarenakan  untuk  menjaga  reputasi  perusahaan  di  kalangan investor.
Banyak  faktor  yang  menjadi  pertimbangan  kebijakan  dividen  sebuah  perusahaan.  Dari  sekian  banyak  faktor  diatas  sulit  untuk  menyimpulkan faktor mana yang paling dominam dalam mempengaruhi kebijakan dividen perusahaan.
Penelittian  ini  merupakan  pengembangan  penelitian  terdahulu  mengenai  faktor  yang mempengaruhi kebijakan pembayaran dividen (dividend payout ratio) yang  perlu  dikaji  kembali. Perbedaan  penelitian  ini  dengan  penelitian  sebelumnya  adalah  penelitian  ini  menggunakan beberapa  variabel  independen  yaitu  kepemilikan orang dalam, hutang, profitabilitasdan ukuran perusahaan. Periode  penelitian juga diperbaharui dan diperpanjang lagi untuk memperoleh hasil yang  lebih  akurat  dari  perilaku  perusahaan  publik yang  terdaftar  di  Bursa  Efek  Indonesia (BEI).

Skripsi Ekonomi:Pengaruh Insider Ownership, Utang, Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen
Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi