BAB I.
PENDAHULUAN.
A.Latar Belakang.
Skripsi Ekonomi: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Karyawan Pemanen Di Pt Serikat Putra Lubuk Raja Riau
Crude Palm
Oil(CPO) adalah salah
satu sumber minyak
nabati yang mempunyai banyak fungsi dan kegunaan. CPO
dihasilkan dari kelapa sawit. Hasil olahan minyak
kelapa sawit dapat
digunakan sebagai bahan
baku minyak makanan,
margarin, sabun, kosmetika,
industri baja, kawat,radio,
kulit, dan indutri farmasi. Kelebihan dari minyak kelapa
sawit adalah harganya yang murah, rendah
kolesterol, dan memiliki kandungan karoten tinggi.
Tabel 1.1 Tabel Negara Produsen
Minyak Kelapa Sawit Dunia Dari
tabel negara produsenminyak kelapa
sawit dunia, dapat
diketahui bahwa Indonesia
merupakan negara produsen
CPO terbesar di
dunia. Indonesia memproduksi
Sebesar 46,32% dari total
CPO dunia. Di
ikuti oleh Malaysia sebesar 39,05%
serta Thailand diposisi
ketiga dengan produksi sebesar 28,83%.
Produksi CPO
Indonesia dari tahun
2003 sampai 2008
terus mengalami peningkatan.
Produksi CPO
dunia dari tahun
2003 hingga 2009
terus mengalami peningkatan.
Hal ini seiring
dengan meningkatnya produksi
CPO di negara –
negara produsen CPO. Melihat
besarnya prosentase produksi
CPO Indonesia terhadap
CPO dunia, tidak
mengherankan jika Indonesia
menjadi tulang punggung CPO dunia.
Indonesia menjadi negara penghasil CPO
terbesar d i dunia tidak terlepas dari
luasnya areal perkebunan kelapa sawit yang dimiliki Indonesia.
Perkebunan kelapa sawit
di Indonesia dibagi
menjadi 3 jen is
berdasarkan yangmengelola.
Pertama Perkebunan Rakyat,
kedua Perkebunan Negara dan
terakhir Perkebunan Swasta.
Tabel 1.2 Luas Areal Perkebunan
Kelapa Sawit Seluruh Indonesia Menurut Pengusaha
Dari tabel luas
areal perkebunan kelapa
sawit seluruh Indonesia dapat diketahui
bahwa luas areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia terus mengalami peningkatan.
Baik Perkebunan Swasta
maupun Perkebunan Rakyat
terus mengalami peningkatan
laus areal. Namun
hal ini berdeda
dengan Perkebunan Negara yang peningkatan luas arealnya terus
menurun dari tahun ketahun.
Awal dari peningkatan luas areal
kelapa sawit terjadi pada tahun 1990an.
Hal ini
dapat dilihat dari
luas areal lahan
perkebunan kelapa sawit
pada tahun 1990
untuk Perkebunan Rakyat
seluas 292.000ha, Perkebunan
Negara 372.000 ha,
dan Perkebunan Swasta
463.000ha. Namun pada tahun
2000an berkembang menjadi
1.167.000 ha untuk
Perkebunan Rakyat, 588.000
ha untuk Perkebunan Negara dan2.403.000 ha untuk Perkebunan Swasta.
Pada tahun 2000an peningkatanluas
areal perkebunan kelapa sawit swasta berkembang sangat
pesat, yakni dikisaran 50%,
namun pada tahun
2007 hingga 2009 peningkatan luas
areal perkebunan kelapa sawit terus mengalami penurunan yakni 50,3% pada tahun 2007, 48,6% tahun 2008 dan 47,8% di tahun 2009. Hal
ini tidak terlepas dari semakin
berkurangnya lahan kosong dan semakin ketatnya regulasi dari pemerintah tentang pembukaan
lahan perkebunan kelapa sawit.
Kelapa sawitbanyak
dibudidayakan di pulau
Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Sumatera dan
Kalimantan menjadi 2
pulau utama penghasil
CPO.
Sumatera menjadi
pulau terbesar penghasil
CPO di Indonesia. Berikut ditampilkan tabel Produksi kelapa sawit di
Indonesia.
Tabel 1.3 Produksi Kelapa
SawitAntar Provinsi di Sumatera&Kalimantan (ton) Dari tabel produksi kelapa sawit Provinsi
Sumatera dan Kalimantan dapat diketahui
bahwa Riau merupakan Provinsi pengekspor CPO terbesar di Indonesia.
Sebesar 25,6% produksi CPO
Indonesia di hasilkan oleh Provinsi Riau. Dari tabel diatas
juga dapat disimpulkan
bahwa produksi CPO
pulau Sumatera jauh
lebih besar dari produksi CPO
pulau Kalimantan. Sumatera Barat
merupakan Provinsi penghasil
CPO terbesar kedua
setalah Riau. Dari
tahun 2008 hingga
2010 Sumatera Barat hanya mampu memproduksi sebesar 20.7%, 18.6 %,
dan 18.7% CPO sedangkan
di posisi ketiga
penghasil CPO terbesar
di Indonesia adalah Provinsi
Sumatera Selatan dengan
produksi dari sebesar
10.1%, 11.1%, dan 11.2%.
Produksi CPO
Provinsi Riau dari tahun
2008 hingga 2010
terus mengalami kenaikan. Besarnya produksi kelapa sawit
di Riau tidak terlepas dari banyaknya
perusahaan kelapa sawit yang ada di Riau. Keberhasilan perusahaan – perusahaan kelapa sawit dalam memperoleh produksi tidak terlepas
dari bantuan para
tenaga kerja yang
dimiliki. Tenaga kerja
adalah faktor yang
sangat berpengaruh terhadap
produktivitas suatu perusahaan.
Perhatian dalam bidang sumber
daya manusia tidak
boleh diabaikan begitu
saja, karena merupakan langkah
awal dalam merencanakan tenaga
kerja agar dapat
menciptakan sumber daya manusia
yang lebih berkualitas di bidangnya.
PT Serikat Putra merupakan salah
satu perusahaan kelapa sawit yang ada di
Riau. Perusahaan ini merupakan anak cabang dari PT Salim Ivomas Pratama.
Sebagai salah satu perusahaan
kelapa sawit yang ada di Provinsi Riau, PT Serikat Putra memiliki salah satu keunggulan,
keunggulan tersebut adalah produksi yang diperoleh
PT Serikat Putra
Lubuk Raja yang
selalu mengalami surplus.
Hal ini dapat dilihat
dari data produksi kelapa sawit
PT Serikat Putra Lubuk Raja tahun 2012.
Tabel 1.4 Target dan Produksi
Kelapa Sawit PT Serikat Putra Lubuk Raja Tahun 2012 (Kg) 14.658.027 11.869.009 13.784.193
13.373.231 13.987.633 15.757.979 17.590.569 17.739.564 16.029.962 18.414.575 17.571.914
16.959.414 Sumber : PT Serikat Putra, data diolah Dari data
produksi PT Serikat
Putra Lubuk Raja tahun
2012 dapat kita ketahui
bahwa produksi kelapa sawit PT Serikat Putra Lubuk Raja selalumelebihi target.
Sepanjang tahun 2012
PT Serikat Putra
Lubuk Raja selalu
mengalami surplus produksi. Rata
–rata surplus produksi PT Serikat Putra Lubuk Raja adalah 426.589 kg. Jumlah produksi PT Serikat Putra
tahun 2012 sebesar 187.736.070 kg dengan
surplus produksi sebesar 5.119.070 kg.
Besarnya produksi
dari PT Serikat
Putra Lubuk Raja
disebabkan oleh produktifnya para Karyawan pemenen kelapa
sawit yang dimilikioleh PT Serikat Putra.
Salah satu tolak ukur dari keberhasilan perusahaan dapat dilihat dari tingkat produktivitasnya. Peningkatan ataupun
penurunan produksi dan
produktivitas suatu perusahaan
dipengaruhi oleh peningkatan
dan penurunan produksi
dan produktivitas tenaga kerja
yang tercakup didalamnya.
Produktivitas
tenaga kerja merupakan
faktor penting bagi
keberhasilan dunia usaha dan
merupakan landasan penting peningkatan nyata bagi tenaga kerja.
Tenaga kerja
dinilai produktif jika
ia mampu menghasilkan output yang
lebih banyak dari
tenaga kerja lainnya
untuk satuan waktu
yang sama. Dengan demikian
dapat dikatakan, seseorang
tenaga kerja menunjukkan
tingkat produktivitas yang
lebih tinggi bila
mampu menghasilkan produk
yang sesuai dengan standar yang ditentukan, dalam satuan
waktu yang lebih singkat.
Menurut Kartasapoetra (1988), produktivitas
tenaga kerja dapat meningkat jika
terpenuhinya beberapa hal dibawah ini : a. Seluruh tenaga
kerja mendapatkan upah
atau pendapatan yang
sesuai dengan bidang kerja yang
ditangan inya tanpa terkecuali.
b. Para tenaga
kerja berada dalam
perasaan yang senang
untuk menangani pekerjaan –pekerjaannya. Karena jika
perasaan ini terpenuhi maka akan menimbulkan
kegairahan kerja, yang
nantinya akan dapat
meningkatkan nilai tambah dalam
usaha kegiatan perusahaan.
c. Para tenaga
kerja berada dalam
kesesuaian atau kecocokan
lapangan pekerjaan dan
tidak adanya kerja
rangkapan yang dipastikan
untuk ditanganinya.
d. Para tenaga
kerja bekerja sesuai
dengan pengalaman, keahlian
dan ketrampilan yangdimiliki.
PT Serikat Putra sendiri dibagi
menjadi dua wilayah yakni Bukit Raja dan Lubuk Raja. Sumber daya manusia atau
karyawandi PT Serikat Putra berjumlah ribuan. Karyawannya
dibagi menjadi sub
bagian berdasarkan fungsi
dan peranannya masing –masing. Dimulai
dari yang paling
atas adalah manager, kemudian
diturunkan menjadi asisten
kepala, asisten mandor dan Pekerja lapangan.
Tabel 1.5Jumlah Karyawan PT
Serikat Putra Lubuk Raja Sumber : PT Serikat Putra,data diolah Jumlah karyawan
di kebun lubuk
raja berjumlah 1261
jiwa. Jumlah karyawan terbesar ada di divisi IV,yakni
sebesar 14,5%. Jumlah karyawan paling sedikit
di divisi V,
yakni sebesar 11,5%.
Tenaga keamanan di kebun lubuk
raja sebesar 6,8% dari jumlah seluruh
karyawan Dari semua pekerja
yang ada, karyawan pemanen
merupakankaryawan terpenting dalam
perkebunan kelapa sawit.
Hal ini dikarenakan karyawan pemanen adalah penentu banyak sedikit dan baik
buruknya hasil dari buah kelapa sawit. Pemanen
di perkebunan kelapa sawit
merupakan tulang punggung dan bagian
paling vital dalam
kegiatan perkebunan kelapa
sawit. Untuk itu, produktivitas
pemanen sangat penting untuk diketahui.
Ada banyak
faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas pemanen, faktor –faktor tersebut biasanya merupakan
faktor sosial. Berdasarkan penelitian Siti, Salmiah,
Lily Fauzia dalam
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja Karyawan Pemanen
Dan Pemupuk Di PTP Nusantara IV meneliti bahwa faktor –faktor sosial
(umur, tingkat pendidikan,
pengalaman bekerja, jumlah
tanggungan dan premi)
merupakan faktor yang
mempengaruhi produktivitas
pekerja pemanen dan
pemupuk. Hal ini
dibuktikan dengan hasil estimasi
regresi berganda yang menunjukkan produktivitas tenaga kerja pemanen dan pemupuk dipengaruhi secara nyata oleh
premi sedangkan faktor umur, tingkat pendidikan,
jumlah tanggungan dan pengalaman bekerja tidak berpengaruh secara nyata.
Berdasarkan uraian
diatas, maka saya
berniat untuk mengadakan penelitian
dengan judul: “Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Karyawan Pemanen Di PT Serikat Putra
Lubuk Raja ”.
B.Rumusan masalah.
Dari pembahasan
yang telah dipaparkan
dalam latar belakang
di atas, permasalahan yang akan dibahas lebih lanjut
adalah :.
1. Bagaimana produktivitas
tenaga kerja karyawan
Pemanen di PT
Serikat Putra Lubuk Raja?.
2. Apakah umur,
tingkat pendidikan,jumlah tanggungan,
masa kerja dan premi berpengaruh
secara bersama – sama
terhadap produktivitas Pemanen kelapa sawit Di PT Serikat Putra Lubuk
Raja?.
3. Apakah umur,
tingkat pendidikan, jumlah
tanggungan, masa kerja
dan premi berpengaruh
terhadap produktivitas
Pemanen kelapa sawit
di PT Serikat Putra Lubuk Raja?.
C.Tujuan Penelitian.
Berdasarkan identifikasi
masalah di atas
maka dapat dirumuskan
tujuan penelitian sebagai
berikut:.
1. Untuk menganalisis
produktivitas tenaga kerja
karyawan pemanen didaerah penelitian.
2. Untuk menganalisis apakah
secara bersama –sama faktor sosial ekonomi ( umur,
tingkat pendidikan, jumlah tanggungan,
masa kerja dan
premi) terhadap produktivitas
tenaga kerja karyawan
pemanen didaerah penelitian.
3. Untuk menganalisis seberapa
besar pengaruh nyata faktor sosial ekonomi ( umur,
tingkat pendidikan, jumlah tanggungan,
masa kerja dan
premi) terhadap produktivitas
tenaga kerja karyawan
pemanen didaerah penelitian.
D.Manfaat Penelitian.
1. Bagi peneliti / mahasiswa.
a. Sebagai bahan
informasi / masukan
dalam upaya meningkatkan kemampuan,
kreativitas yang berkaitan
dengan produktivitas kerja dimasa
yang akan datang.
b. Merupakan sarana
pelatihan bagi mahasiswa
untuk dapat mengidentifikasi, menganalisis,
dan mengevaluasi antara
teori yang diberikan dengan praktek d ilapangan.
c. Tambahan wawasan
dan pemahaman mengenai bidang
sumber daya manusia yang berhubungan dengan produktivitas
kerja.
2. Bagi Perusahaan / Instansi
terkait.
a. Sebagai bahan
pertimbangan bagi perusahaan
untuk menentukan kebijakan terhadap tenaga
kerja dengan memberikan
motivasi yang dibutuhkan.
b. Sebagai dasar
penilaian yang obyektif
dalam rangka meningkatkan produktivitas melalui langkah yang telah
ditetapkan.
c. Dapat dijadikan sebagai bahan
pemikiran khususnya pimpinan dalam mengatasi
permasalahan yang berhubungan
dengan produktivitas tenaga kerja.
Skripsi Ekonomi: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Karyawan Pemanen Di Pt Serikat Putra Lubuk Raja Riau
Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi