Selasa, 25 November 2014

Skripsi Ekonomi: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Karyawan Pemanen Di Pt Serikat Putra Lubuk Raja Riau

 BAB I.
PENDAHULUAN.
A.Latar Belakang.
 Skripsi Ekonomi: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Karyawan Pemanen Di Pt Serikat Putra Lubuk Raja Riau
Crude  Palm  Oil(CPO)  adalah  salah  satu  sumber  minyak  nabati  yang  mempunyai banyak fungsi dan kegunaan. CPO dihasilkan dari kelapa sawit. Hasil  olahan  minyak  kelapa  sawit  dapat  digunakan  sebagai  bahan  baku  minyak  makanan,  margarin,  sabun,  kosmetika,  industri  baja,  kawat,radio,  kulit,  dan  indutri farmasi. Kelebihan dari minyak kelapa sawit adalah harganya yang murah,  rendah kolesterol, dan memiliki kandungan karoten tinggi.

Tabel 1.1 Tabel Negara Produsen Minyak Kelapa Sawit Dunia Dari  tabel  negara  produsenminyak  kelapa  sawit  dunia,  dapat  diketahui  bahwa  Indonesia  merupakan  negara  produsen  CPO  terbesar  di  dunia.  Indonesia  memproduksi  Sebesar  46,32%  dari total  CPO  dunia.  Di  ikuti  oleh  Malaysia  sebesar 39,05%  serta  Thailand  diposisi  ketiga dengan produksi sebesar 28,83%.
Produksi  CPO  Indonesia  dari  tahun  2003  sampai  2008  terus  mengalami  peningkatan.
Produksi  CPO  dunia  dari  tahun  2003  hingga  2009  terus  mengalami  peningkatan.  Hal  ini  seiring  dengan  meningkatnya  produksi  CPO  di  negara –  negara  produsen  CPO. Melihat  besarnya  prosentase  produksi  CPO  Indonesia  terhadap  CPO  dunia,  tidak  mengherankan  jika  Indonesia  menjadi  tulang  punggung CPO dunia.
Indonesia  menjadi negara  penghasil CPO  terbesar d i  dunia  tidak terlepas  dari  luasnya  areal perkebunan  kelapa sawit yang dimiliki Indonesia. Perkebunan  kelapa  sawit  di  Indonesia  dibagi  menjadi  3  jen is  berdasarkan  yangmengelola.
Pertama Perkebunan  Rakyat,  kedua Perkebunan  Negara dan terakhir Perkebunan  Swasta.
Tabel 1.2 Luas Areal Perkebunan Kelapa Sawit Seluruh Indonesia Menurut  Pengusaha Dari  tabel  luas  areal  perkebunan  kelapa  sawit  seluruh Indonesia  dapat  diketahui bahwa luas areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia terus mengalami  peningkatan.  Baik  Perkebunan  Swasta  maupun  Perkebunan  Rakyat  terus  mengalami  peningkatan  laus  areal.  Namun  hal  ini  berdeda  dengan  Perkebunan  Negara yang peningkatan luas arealnya terus menurun dari tahun ketahun.
Awal dari peningkatan luas areal kelapa sawit terjadi pada tahun 1990an.
Hal  ini  dapat  dilihat  dari  luas  areal  lahan  perkebunan  kelapa  sawit  pada  tahun  1990  untuk  Perkebunan  Rakyat  seluas  292.000ha,  Perkebunan  Negara  372.000   ha,  dan  Perkebunan  Swasta  463.000ha.  Namun pada  tahun  2000an  berkembang  menjadi  1.167.000  ha  untuk  Perkebunan  Rakyat,  588.000  ha  untuk  Perkebunan  Negara dan2.403.000 ha untuk Perkebunan Swasta.
Pada tahun 2000an peningkatanluas areal perkebunan kelapa sawit swasta  berkembang  sangat  pesat, yakni  dikisaran  50%,  namun  pada  tahun  2007 hingga  2009 peningkatan luas areal perkebunan kelapa sawit terus mengalami penurunan  yakni 50,3% pada tahun 2007,  48,6% tahun 2008 dan 47,8% di tahun 2009. Hal  ini tidak terlepas dari semakin berkurangnya lahan kosong dan semakin ketatnya  regulasi dari pemerintah tentang pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit.
Kelapa  sawitbanyak  dibudidayakan  di  pulau  Sumatera,  Kalimantan  dan  Sulawesi.  Sumatera dan  Kalimantan  menjadi  2  pulau  utama  penghasil  CPO.
Sumatera  menjadi  pulau  terbesar  penghasil  CPO  di  Indonesia. Berikut  ditampilkan tabel Produksi kelapa sawit di Indonesia.
Tabel 1.3 Produksi Kelapa SawitAntar Provinsi di Sumatera&Kalimantan (ton)  Dari tabel produksi kelapa sawit Provinsi Sumatera dan Kalimantan dapat  diketahui bahwa Riau merupakan Provinsi pengekspor CPO terbesar di Indonesia.
Sebesar 25,6% produksi CPO Indonesia di hasilkan oleh Provinsi Riau. Dari tabel  diatas  juga  dapat  disimpulkan  bahwa  produksi  CPO  pulau  Sumatera  jauh  lebih besar dari produksi  CPO pulau Kalimantan. Sumatera  Barat merupakan  Provinsi  penghasil  CPO  terbesar  kedua  setalah  Riau.  Dari  tahun  2008  hingga  2010  Sumatera  Barat hanya mampu  memproduksi sebesar 20.7%,  18.6 %,  dan 18.7%  CPO  sedangkan  di  posisi  ketiga  penghasil  CPO  terbesar  di  Indonesia  adalah  Provinsi  Sumatera  Selatan  dengan  produksi  dari  sebesar  10.1%,  11.1%,  dan  11.2%.
Produksi  CPO  Provinsi  Riau  dari  tahun  2008  hingga  2010  terus  mengalami  kenaikan. Besarnya  produksi kelapa  sawit  di Riau  tidak terlepas  dari  banyaknya perusahaan kelapa sawit yang ada di Riau. Keberhasilan perusahaan – perusahaan  kelapa sawit dalam memperoleh produksi tidak  terlepas  dari  bantuan  para  tenaga  kerja  yang  dimiliki.  Tenaga  kerja  adalah  faktor  yang  sangat  berpengaruh  terhadap  produktivitas  suatu  perusahaan.  Perhatian  dalam  bidang  sumber  daya  manusia  tidak  boleh  diabaikan  begitu  saja,  karena  merupakan  langkah  awal dalam merencanakan  tenaga kerja  agar  dapat  menciptakan sumber  daya manusia yang lebih berkualitas di bidangnya.
PT Serikat Putra merupakan salah satu perusahaan kelapa sawit yang ada  di Riau.  Perusahaan ini merupakan  anak cabang dari  PT Salim Ivomas Pratama.
Sebagai salah satu perusahaan kelapa sawit yang ada di Provinsi Riau, PT Serikat  Putra memiliki salah satu keunggulan, keunggulan tersebut adalah produksi yang  diperoleh  PT  Serikat  Putra  Lubuk  Raja  yang  selalu  mengalami  surplus.  Hal  ini   dapat dilihat  dari  data  produksi kelapa  sawit  PT  Serikat  Putra Lubuk Raja tahun  2012.
Tabel 1.4 Target dan Produksi Kelapa Sawit PT Serikat Putra Lubuk Raja  Tahun 2012 (Kg) 14.658.027 11.869.009 13.784.193 13.373.231 13.987.633 15.757.979 17.590.569 17.739.564 16.029.962 18.414.575 17.571.914 16.959.414 Sumber : PT Serikat Putra, data diolah Dari  data  produksi  PT  Serikat  Putra  Lubuk  Raja tahun  2012  dapat  kita  ketahui bahwa produksi kelapa sawit PT Serikat Putra Lubuk Raja selalumelebihi  target.  Sepanjang  tahun  2012  PT  Serikat  Putra  Lubuk  Raja  selalu  mengalami  surplus produksi. Rata –rata surplus produksi PT Serikat Putra Lubuk Raja adalah  426.589 kg. Jumlah produksi PT Serikat Putra tahun 2012 sebesar 187.736.070 kg  dengan surplus produksi sebesar 5.119.070 kg.
Besarnya  produksi  dari  PT  Serikat  Putra  Lubuk  Raja  disebabkan  oleh  produktifnya para Karyawan pemenen kelapa sawit yang dimilikioleh PT Serikat  Putra. Salah satu tolak ukur dari keberhasilan perusahaan dapat dilihat dari tingkat  produktivitasnya. Peningkatan  ataupun  penurunan  produksi  dan  produktivitas  suatu  perusahaan  dipengaruhi  oleh  peningkatan  dan  penurunan  produksi  dan  produktivitas tenaga kerja yang tercakup didalamnya.
 Produktivitas  tenaga  kerja  merupakan  faktor  penting  bagi  keberhasilan  dunia usaha dan merupakan landasan penting peningkatan nyata bagi tenaga kerja.
Tenaga  kerja  dinilai  produktif  jika  ia  mampu  menghasilkan output  yang  lebih  banyak  dari  tenaga  kerja  lainnya  untuk  satuan  waktu  yang  sama.  Dengan  demikian  dapat  dikatakan,  seseorang  tenaga  kerja  menunjukkan  tingkat  produktivitas  yang  lebih  tinggi  bila  mampu  menghasilkan  produk  yang  sesuai  dengan standar yang ditentukan, dalam satuan waktu yang lebih singkat.
Menurut Kartasapoetra (1988), produktivitas tenaga kerja dapat meningkat  jika terpenuhinya beberapa hal dibawah ini : a. Seluruh  tenaga  kerja  mendapatkan  upah  atau  pendapatan  yang  sesuai  dengan bidang kerja yang ditangan inya tanpa terkecuali.
b. Para  tenaga  kerja  berada  dalam  perasaan  yang  senang  untuk  menangani  pekerjaan –pekerjaannya. Karena jika perasaan  ini terpenuhi  maka akan  menimbulkan  kegairahan  kerja,  yang  nantinya  akan  dapat  meningkatkan  nilai tambah dalam usaha kegiatan perusahaan.
c. Para  tenaga  kerja  berada  dalam  kesesuaian  atau  kecocokan  lapangan  pekerjaan  dan  tidak  adanya  kerja  rangkapan  yang  dipastikan  untuk  ditanganinya.
d. Para  tenaga  kerja  bekerja  sesuai  dengan  pengalaman,  keahlian  dan  ketrampilan yangdimiliki.
PT Serikat Putra sendiri dibagi menjadi dua wilayah yakni Bukit Raja dan  Lubuk Raja. Sumber daya manusia atau karyawandi PT Serikat Putra berjumlah  ribuan.  Karyawannya  dibagi  menjadi  sub  bagian  berdasarkan  fungsi  dan  peranannya  masing –masing.  Dimulai  dari  yang  paling  atas  adalah  manager,   kemudian  diturunkan  menjadi  asisten  kepala, asisten  mandor dan  Pekerja  lapangan.
Tabel 1.5Jumlah Karyawan PT Serikat Putra Lubuk Raja Sumber : PT Serikat Putra,data diolah Jumlah  karyawan  di  kebun  lubuk  raja  berjumlah  1261  jiwa.  Jumlah  karyawan terbesar ada di divisi IV,yakni sebesar 14,5%. Jumlah karyawan paling  sedikit di  divisi  V,  yakni  sebesar  11,5%.  Tenaga  keamanan di kebun lubuk raja  sebesar 6,8% dari jumlah seluruh karyawan Dari  semua  pekerja  yang  ada, karyawan  pemanen  merupakankaryawan  terpenting  dalam  perkebunan  kelapa  sawit.  Hal  ini  dikarenakan karyawan  pemanen adalah penentu banyak sedikit dan baik buruknya hasil dari buah kelapa  sawit.  Pemanen  di perkebunan  kelapa  sawit  merupakan  tulang  punggung dan  bagian  paling  vital  dalam  kegiatan  perkebunan  kelapa  sawit.  Untuk  itu,  produktivitas pemanen sangat penting untuk diketahui.
Ada  banyak  faktor  yang  dapat  mempengaruhi  produktivitas  pemanen,  faktor –faktor tersebut biasanya merupakan faktor sosial. Berdasarkan penelitian  Siti,  Salmiah,  Lily  Fauzia  dalam  Faktor-Faktor  Yang  Mempengaruhi  Produktivitas Tenaga Kerja Karyawan Pemanen Dan Pemupuk Di PTP Nusantara  IV  meneliti bahwa  faktor –faktor  sosial  (umur, tingkat pendidikan,  pengalaman   bekerja,  jumlah  tanggungan  dan  premi)  merupakan  faktor  yang  mempengaruhi produktivitas  pekerja  pemanen  dan  pemupuk.  Hal  ini  dibuktikan  dengan  hasil  estimasi regresi berganda yang menunjukkan produktivitas tenaga kerja pemanen  dan pemupuk dipengaruhi secara nyata oleh premi sedangkan faktor umur, tingkat  pendidikan, jumlah tanggungan dan pengalaman bekerja tidak berpengaruh secara  nyata.
Berdasarkan  uraian  diatas,  maka  saya  berniat  untuk  mengadakan  penelitian  dengan  judul:  “Analisis  Faktor-Faktor  Yang  Mempengaruhi  Produktivitas Karyawan Pemanen Di PT Serikat Putra Lubuk Raja ”.
B.Rumusan masalah.
Dari  pembahasan  yang  telah  dipaparkan  dalam  latar  belakang  di  atas,  permasalahan yang akan dibahas lebih lanjut adalah :.
1. Bagaimana  produktivitas  tenaga  kerja  karyawan  Pemanen  di  PT  Serikat  Putra Lubuk Raja?.
2. Apakah  umur,  tingkat  pendidikan,jumlah  tanggungan,  masa  kerja  dan  premi  berpengaruh  secara  bersama  – sama  terhadap  produktivitas  Pemanen kelapa sawit Di PT Serikat Putra Lubuk Raja?.
3. Apakah  umur,  tingkat  pendidikan,  jumlah  tanggungan,  masa  kerja  dan  premi  berpengaruh  terhadap produktivitas  Pemanen  kelapa  sawit  di  PT  Serikat Putra Lubuk Raja?.
 C.Tujuan Penelitian.
Berdasarkan  identifikasi  masalah  di  atas  maka  dapat  dirumuskan  tujuan  penelitian sebagai berikut:.
1. Untuk  menganalisis  produktivitas  tenaga  kerja  karyawan  pemanen  didaerah penelitian.
2. Untuk menganalisis apakah secara bersama –sama faktor sosial ekonomi (  umur,  tingkat  pendidikan, jumlah  tanggungan,  masa  kerja  dan  premi)  terhadap  produktivitas  tenaga  kerja  karyawan  pemanen  didaerah  penelitian.
3. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh nyata faktor sosial ekonomi (  umur,  tingkat  pendidikan, jumlah  tanggungan,  masa  kerja  dan  premi)  terhadap  produktivitas  tenaga  kerja  karyawan  pemanen  didaerah  penelitian.
D.Manfaat Penelitian.
1. Bagi peneliti / mahasiswa.
a. Sebagai  bahan  informasi  /  masukan  dalam  upaya  meningkatkan  kemampuan,  kreativitas  yang  berkaitan  dengan  produktivitas  kerja  dimasa yang akan datang.
b. Merupakan  sarana  pelatihan  bagi  mahasiswa  untuk  dapat  mengidentifikasi,  menganalisis,  dan  mengevaluasi  antara  teori  yang  diberikan dengan praktek d ilapangan.
c. Tambahan  wawasan  dan  pemahaman mengenai  bidang  sumber  daya  manusia yang berhubungan dengan produktivitas kerja.
2. Bagi Perusahaan / Instansi terkait.
a. Sebagai  bahan  pertimbangan  bagi  perusahaan  untuk  menentukan  kebijakan terhadap  tenaga  kerja  dengan  memberikan  motivasi  yang  dibutuhkan.
b. Sebagai  dasar  penilaian  yang  obyektif  dalam  rangka  meningkatkan  produktivitas melalui langkah yang telah ditetapkan.
c. Dapat dijadikan sebagai bahan pemikiran  khususnya pimpinan dalam  mengatasi  permasalahan  yang  berhubungan  dengan  produktivitas  tenaga kerja.

 Skripsi Ekonomi: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Karyawan Pemanen Di Pt Serikat Putra Lubuk Raja Riau

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi