Kamis, 27 November 2014

Skripsi Ekonomi: Penanganan Kredit Macet Pembiayaan Kendaraan Bermotor Pada Pt. Bpr Nguter Surakarta

 BAB I.
PENDAHULUAN.
A. Latar Belakang.
Skripsi Ekonomi: Penanganan Kredit Macet Pembiayaan Kendaraan Bermotor Pada Pt. Bpr Nguter Surakarta
Perkembangan  pesat  alat –alat  transportasi  kin i  telah  merambah  ke  kota-kota  besar  maupun  pedesaan-pedesaan.  Banyak  perusahaanperusahaan  otomotif  yang  selalu  gencar  mengeluarkan  design  dan  kecanggihan  mesin  terbaru dengan harga terjangkau.  Di  sisi ini  lah  para  konsumen memanfaatkan situasi tersebut agar dapat memiliki kendaraan  bermotor  dengan  segala  kebutuhannya.Maka tidak  heran  apabila  di  daerah-daerah yang padat penduduk sering kali terjadi kemacetan.

Terlebih  pada  saat  in i  masyarakat  telah  di  dukung  dengan  banyaknya  bank-bankbaik  yang  di  kelo la  pemerintah  maupun  swasta  telah  turut  ambil  bagian  dalam  penyaluran  kredit  bagi  masyarakat  atau  perusahaan  yang  membutuhkan  dana  atau  modal  usaha.  Peranan  bank  tersebut sangat menunjang kelancaran pemberian kredit bagi pihak yang  memerlukan. Semakin  tinggitingkatpemberian  kredit  yang  diberikan  pihak  bank,  maka semakin  tinggi  pula  tingkat  kepercayaan  masyarakat  pada bank tersebutdan secara otomatis juga meningkatkan profitabilitas  bank itu sendiri.
Perkreditan tidak boleh di anggap hanya sebagai salah satu fungsi  bank saja, melainkan perkreditan tidak boleh di pisahkan dari kebutuhan  perekonomian  rakyat  untuk  mencapai  kesejahteraan  hidup.  Perusahaan  perbankan  yang  menerapkan  sistem  kredit  untuk  mendukung  kesejahteraan perekonomian  rakyat  salah  satu  nya  adalah  PT.  BPR  Nguter  Surakarta.  Perusahaan  tersebut  mempunyai  beberapa  macam  produk  dalam  bentuk  kredit  yang  di  berikan  pada  masyarakat  yang  membutuhkan modal atau dana. Salah satu produk dari PT. BPR Nguter   Surakarta  tersebut adalah  pemberian  kredit konsumtif  yang  melayani pembiayaan pembelian kendaraan  bermotor.  Produk  ini diluncurkan  dengan  tujuan  membantu  masyarakat  yang  kurang  mampu  untuk  melunasi pembelian kendaraan bermotor.Salah satu produk ini di yakini  akan  sangat  membantu  masyarakat  menengah  ke  bawah  karena  di  sisi  lain pihak dealer membebani konsumen dengan bunga kredit yang relatif  tinggi di bandingkan dengan kredit di BPR Nguter ini.
Prosedur  dalam  proses  pemberian  kredit merupakan  hal  yang  utama  dalam  perusahaan  ini,  karena  jika  terjadi  kesalahan,  maka  dapat  berdampak  buruk  dalam  kelanjutan perusahaan,  yaitu  kredit  macet.  Agar  dapat menentukan besarnya pinjaman yang akan di berikan, kreditur harus  mengetahui  kondisi  keuangan  debitur  melalui  prosedur  yang  telah  ditetapkan untuk memperkecil resiko yang ditimbulkan.
Dalam pemberian  atau  penyaluran  kredit konsumtif,  PT.  BPR  Nguter  Surakarta  menggunakan sistem  perjanjian  kredit,  dimana  pihak  banktelah menyiapkan dana dan formulir tertentu yang diberikan kepada  pemohon atau debitur yang setelah di isi dan dipenuhinya syarat –syarat  tertentu, pihak bank akan meneliti terlebih dahulu permohonan dan syarat  yang  telah  ditentukan tersebut.  Kemudian  berkas  dan  syarat  –syarat  tersebut akan di serahkan kepada pimpinan ataudireksi untuk di otorisasi.
Langkahini dilakukan karena pihak bank menilai bahwa langkah tersebut  merupakan  salah  satu  upaya  untuk  menekan  terjadinya  kredit  macet.
Namun,  pada  kenyataannya  langkah tersebut  ternyata  tidak  cukup berhasiluntuk menekankredit macet. Hal tersebut dapat dilihat dari data  –data NPL tahunan yang di buat oleh PT. BPR nguter itu sendiri. Berikut  data –data NPL tahunan PT. BPR Nguter Surakarta:  Tabel 1.1 Data NPL Tahunan PT. BPR Nguter Surakarta 2010 Sumber : LaporanNPL Tahunan PT. BPR Nguter Surakarta Bln Kol  2 Kol  3 Kol  4 Total JML  Nominal Kredit Yg  Diberikan NPL % Jan 50 7 30 87 1.261.415.626 20.512.211.297 6,15 Feb 40 13 31 84 1.261.415.626 20.053.513.899 5,99 Mar 45 17 12 74 1.540.447.441 18.939.770.767 8,13 Apr 51 21 13 85 1.650.089.111 17.322.861.937 9,53 Mei 59 22 15 96 1.598.233.661 16.036.172.144 9,97 Jun 71 25 17 113 2.159.812.611 15.383.168.011 14,04 Jul 75 36 17 128 2.056.126.861 15.762.876.511 13,04 Agu 84 45 14 143 2.025.425.211 15.716.731.561 12,89 Sep 89 40 20 149 2.229.953.211 16.362.854.386 13,63 Okt 73 56 20 149 2.094.654.911 16.573.599.286 12,64 Nov 59 59 25 143 1.984.150.661 16.948.422.936 11,71 Des 78 56 13 147 1.653.849.150 18.066.770.175 9,15 Rata –Rata NPL 9,9  Tabel 1.2 Data Laporan NPL Tahunan PT. BPR Nguter Surakarta 2011 Sumber : Laporan NPL Tahunan PT. BPR Nguter Surakarta Bln Kol  2 Kol  3 Kol  4 Total JML Nominal Kredit Yg  Diberikan NPL % Jan 72 48 19 87 1.556.513.000 17.092.144.675 9,11 Feb 89 51 26 166 1.657.198.050 16.933.191.850 9,79 Mar 115 60 29 204 1.796.353.950 15.816.365.025 11,36 Apr 116 57 40 213 1.803.735.500 14.618.106.150 12,34 Mei 121 68 47 236 1.900.986.350 13.856.778.275 13,72 Jun 146 89 51 286 2.062.905.450 13.266.735.525 15,55 Jul 151 101 54 36 2.276.633.700 12.235.657.675 18,61 Agu 169 103 63 335 2.282.653.600 11.766.398.175 19,40 Sep 138 113 73 324 2.176.843.600 11.135.337.675 19,35 Okt 143 115 81 339 2.245.719.000 11.135.337.925 20,17 Nov 148 115 94 357 2.248.860.850 10.639.320.925 21,14 Des 118 100 38 256 1.803.574.850 9.624.002.075 18,74 Rata –Rata NPL 15,7  Tabel 1.3 Data Laporan NPL Tahunan PT. BPR Nguter Surakarta 2012 Sumber : Laporan NPL Tahunan PT. BPR Nguter Surakarta Dari data laporan NPL tahunan PT. BPR Nguter Surakarta di atas,  makadapat  disimpulkan  bahwa  prosedur  pemberian atau  penyaluran  kredit yang di terapkan PT. BPR Nguter Surakarta dengan menggunakan  sistem  perjanjian  kredit  tidak  cukup  berhasil  untuk  menekan  terjadinya  kredit macet, karena dari tabel data di atas menunjukkan nilai prosentase  NPL  yang masih  tergolong cukup  tinggi  dalam  3  tahun  terakhir.  Maka  Bln Kol  2 Kol  3 Kol  4 Total JML Nominal Kredit Yg  Diberikan NPL % Jan 115 92 47 254 1.813.063.100 9.439.868.475 19,2 Feb 116 74 47 237 1.663.617.500 9.290.324.725 17,9 Mar 97 52 54 203 1.454.556.500 10.065.757.300 14,5 Apr 86 45 59 190 1.425.210.000 10.732.785.950 13,3 Mei 93 46 67 206 1.438.701.050 12.261.792.300 11,7 Jun 100 45 72 217 1.438.699.750 13.175.594.550 10,9 Jul 95 37 79 211 1.408.311.600 15.135.794.800 9,3 Agu 105 38 80 223 1.411.487.500 16.518.969.950 8,5 Sep 133 46 86 265 1.478.096.450 17.675.566.500 8,4 Okt 136 58 87 281 1.599.937.450 18.645.863.200 8,6 Nov 118 60 93 271 1.661.620.900 19.670.097.050 8,4 Des 91 73 22 186 1.229.949.600 20.442.905.600 6,0 Rata –Rata NPL 11,4  dari  itu, untuk  menekan  terjadinya kredit macet dibutuhkan penanganan  serta pencegahan kredit macet yang lebih signifikan.
Kredit  macet merupakan resiko  yangpaling  di takuti oleh  bank – bank konvensional  maupun Lembaga Keuangan  Mikro.  Karena  dampak  dari  resiko  tersebut  sangat berpengaruh besar  terhadap ekspektasi  profitabilitas  perusahaan. Dampak  paling  buruk  yang  mungkin  dapat  terjadi adalah bank mengalami kebangkrutan.
MenurutWigati Dwi Safitri(2011) hasil penelitian yang dilakukan  di PT.  Bank  Bukopin Cabang  Surakarta, perusahaan  perbankan  tersebut  memilih  cara  penanganan  kredit  macet  di  luar  jalur  hukum  dengan  langkah  pertama  yaitu  melakukan  penyelamatan  kredit,  yaitu  mengadakan  perundingan  antara  pihak  bank  dengan  debitur  mengenai  permasalahan kredit tersebut. Setelahperundingan menemui titik terang,  maka  pihak  bank  melakukan  penyelesaian  kredit  dengan  cara  3R  yaitu,  rescheduling,  restructuring,  dan  reconditioning.PT.  Bank  Bukopin  Cabang  Surakarta  memilih  jalur  non  litigasi  sebagai  upaya  penanganan  kredit  macet  karena  dianggap  bisa  mencapai  hasil  yang  maksimal,  sedangkan  jalur  litigasi/hukum  kadangkala  hasil  yang  diperoleh  dengan  biaya  yang  telah  dikeluarkan  kadang  tidak  sesuai,  bahkan  lebih  besar  (rugi).
Menurut Lucia  Aprilia Anggriani(2012) hasil  penelitian  yang  dilakukan di PT. BPR Solo Baru Permai, perusahaan tersebut menangani  debitur  yang  melakukan  kredit  macet  dengan  cara  memberikan  surat  pemberitahuan dengan batas waktu 1 bulan dari pemberian surat tersebut.
Apabila  pada  waktu  jatuh  tempo  debitur  belum  juga  membayar  hutangnya, maka PT. BPR Solo Baru Permai mengirimkan surat somasi  dengan  batas  waktu 3  bulan.  Dan  bilamana  surat  somasi  tersebut  dianggap diabaikan oleh debitur atau dalam arti pada jatuh tempo debitur  tidak juga membayar hutangnya, maka langkah terakhir yang di  lakukan   oleh  PT.  BPR  Solo Baru Permai adalah  penanganan  secara  langsung  ke  tempat debitur yang berakhir dengan penarikan jaminan.
Sedangkan hasil penelitian menurut Onesiforus Pulung Aji (2012) yang  dilakukan di  PD.  Bank  Perkred itan  Rakyat  BKK  Wonogiri  Kota  Cabang  Girimarto,  penanganan  kredit  yang  dilakukan  oleh  perusahaan  tersebut menerapkan sistem atau prosedur yang ada dalam buku pedoman  perusahaan. Yaitu  dengan  melakukan  pemantauan  dan  pendekatan,  penetapan  strategi,  penyelamatan  kredit,  dan  yang  terakhir  adalah  penyelamatan menggunakan jaminan.
Berdasarkan  uraian  tersebut  di  atas,  penulis  berkeinginan  untuk  mengulas dan melakukan penelitian mengenai bagaimana prosedur dalam  pemberian  kredit  pembiayaankendaraan  bermotor  serta  penanganan  kredit macet yang dilakukan oleh PT. BPR Nguter Surakarta. Oleh karena  itu,  penulis  memilih  judul  “PENANGANAN  KREDIT  MACET  PEMBIAYAAN  KENDARAAN  BERMOTOR  PADA PT.  BPR  NGUTER SURAKARTA”.
B. Rumusan Masalah.
Pokok  permasalahan  yang  akan  di  bahas  dalam  penulisan  tugas  akhir ini adalah : .
1)  Bagaimana  prosedur  pemberian  kredit  pembiayaan  kendaraan  bermotor  yang di lakukan oleh PT. BPR Nguter Surakarta?.
2)  Upaya apa yang di gunakan PT.  BPR Nguter Surakarta untuk mencegah  terjadinya kredit macetpembiayaan kendaran bermotor?.
3)  Bagaimana  langkah-langkah  PT.  BPR  Nguter  Surakarta  dalam  menangani kredit macet apabila upaya pencegahan masih gagal?.
 C. Tujuan Penelitian.
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka  dapat di ketahui bahwa tujuan penelitian ini adalah:.
1)  Untuk  menganalisa  dan  mengetahui  prosedur  pemberian  kredit  pembiayaan kendaraan bermotor pada PT. BPR Nguter Surakarta.
2)  Untuk mengetahui usaha apa yang di terapkan PT.BPR Nguter Surakarta  dalam  mencegah  terjadinya  kredit  macet pembiayaan  kendaraan  bermotor.
3)  Untuk mengetahui  langkah-langkah  PT.  BPR  Nguter  Surakarta  dalam  menangani kredit macet.
D. Manfaat Penelitian.
1. Bagi Penulis :.
1. Mendapatkan  wawasan  dan  pengalaman  baru  tentang  dunia  kerja  terutama di bidang perbankan.
2. Mengetahui beberapa prosedur yang berkaitan dengan perbankan.
3. Penulisan  Tugas Akhir  ini kelak berguna untuk memenuhi  salah  satu  persyaratan  akademik  dalam  menyelesaikan  pendidikan  di  Program  Diploma III Keuangan dan  Perbankan  Fakultas Ekonomi  Universitas  Sebelas Maret.
2. Bagi Perusahaan : Bagi  PT.  BPR  Nguter  Surakarta  hasil  penelitian  ini  diharapkan  dapatdi jadikan evaluasi agar  dalam  mengelola  perusahaan ke depannya  lebih baik dan sekaligus untuk mendukung perkembangan perusahaan.
3. Bagi Pembaca :  Sebagai  bahan referensi  dan  informasi  tambahan  kepada pembaca  yang  ingin  mengetahui  tentang  dunia  perbankan  khususnya  pada  PT.
BPRNguter Surakarta.

 Skripsi Ekonomi: Penanganan Kredit Macet Pembiayaan Kendaraan Bermotor Pada Pt. Bpr Nguter Surakarta

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi