BAB I.
PENDAHULUAN.
A. Latar Belakang.
Skripsi Ekonomi: Pengaruh Harga Minyak Dunia Dan Nilai Tukar Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Analisis Perbandingan Asean 4 Dan China
Kenaikan harga
minyak dunia merupakan
fenomena yang mengkhawatikan
berbagai negara. Menurut
Gunu Umar dan
Kilishi, A. Abdulhakeem (2010)
serta Burbridge dan Harrison (1984) dari hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa harga minyak
memiliki dampak signifikan
pada PDB riil.
Dari hasil
penelitian Hamilton (1983),
dan Gisser dan
Goodwin (1986) menemukan
bahwa kenaikan harga
minyak dunia memiliki
dampak negatif terhadap
pertumbuhan ekonomi. Penelitian
Mukhriz Izraf Azman
Aziz dan Nor’Aznin Abu Bakar (2011) juga menemukan
adanya dampak negatif kenaikan harga
minyak dunia dan nilai tukar terhadap
pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut juga
sama dengan hasil penelitian yang ditemukan Guo Jin (2008) yang dilakukan terhadap
Negara Jepang dan
China yang menemukan
dampak negatif kenaikan harga
minyak dunia dan
nilai tukar terhadap
pertumbuhan ekonomi. Selain
itu, hasil yang berbeda juga
ditunjukkan oleh Guo Jin (2008) yang menemukan bahwa bahwa
kenaikan harga minyak
dunia dan nilai
tukar memiliki dampak
positif terhadap pertumbuhan
ekonomi di Rusia.
Berdasarkan beberapa penelitian tersebut, studi ini akan mengeksplorasi dampak
kenaikan harga minyak dunia dan nilai
tukar terhadap pertumbuhan ekonomi di ASEAN 4 dan China.
Salah satu
studi paling awal
yang mengidentifikasi hubungan
negatif antara harga
minyak dan indikator
ekonomi makro menunjukkan
bahwa hampir semua
resesi di Amerika
Serikat setelah Perang
Dunia II telah
didahului oleh 1 kenaikan harga
minyak (Hamilton, 1983).
Penelitian lain juga
menemukan dampak negatif dari
kenaikan harga minyak terhadap kinerja makroekonomi. Di Amerika
Serikat, hubungan itu
ditemukan negatif dan
relatif stabil (Gisser
dan Goodwin, 1986). Untuk
berbagai negara lain juga diteliti, menunjukkan hasil yang berbeda-beda tetapi sebagian besar membuktikan
bahwa guncangan harga minyak tahun 1973
memiliki pengaruh besar terhadap kinerja makroekonomi (Burbridge dan Harrison, 1984). Selain itu, guncangan
harga minyak juga memiliki dampak negatif
pada investasi dengan meningkatkan biaya perusahaan. Di sisi lain dilihat dari
pengaruh nilai tukar
menunjukkan bahwa sebagian
besar depresiasi nilai tukar akan
cenderung meningkatkan ekspor
dan mengurangi impor,
sedangkan apresiasi nilai
tukar akan cenderung
menurunkan ekspor dan
mendorong impor.
Terutama depresiasi
nilai tukar mengarah
pada transfer pendapatan
dari negaranegara pengimpor
ke negara-negara pengekspor
melalui pergeseran dalam
hal perdagangan. Mukhriz
Izraf Azman Aziz
dan Nor’Aznin Abu
Bakar (2011) mengemukakan
bahwa dari hasil
penelitiannya melalui analisis
data panel dari semua negara
dan negara pengimpor
minyak menunjukkan bahwa
setiap guncangan minyak di masa
depan harga akan menyebabkan nyata depresiasi nilai tukar.
Harga minyak
dunia dan nilai
tukar adalah faktor
yang sangat penting dalam memperkirakan pertumbuhan ekonomi Rusia,
Jepang dan China dari tahun 1999 sampai
2007. Analisis berdasarkan
model VAR mengkonfirmasi bahwa kenaikan harga
minyak ditemukan memiliki
dampak negatif pada
pertumbuhan ekonomi di
Jepang dan China
dan dampak positif
pada pertumbuhan ekonomi Rusia.
Di satu sisi,
apresiasi nilai tukar
riil mengarah ke
pertumbuhan ekonomi yang positif di Rusia dan pertumbuhan
ekonomi yang negatif di Jepang dan China (Guo Jin, 2008) Harga
minyak mentah telah
meningkat secara substansial
di pasar dunia sejak pertengahan
tahun 2004. Berdasarkan
data dari West
Texas Intermediate (WTI)
referensi harga yang digunakan Amerika
Serikat dan dunia menunjukkan adanya kenaikan
harga minyak mentah
dari US $
25,89 per barel
pada 1993 menjadi
US $ 34,94
per barel pada
tahun 2003. Kemudian
di tahun-tahun berikutnya
harga minyak dunia
mengalami fluktuasi meskipun
cenderung naik berturut-turut
menjadi US $37,33
(2000), US $58,04
(2005) dan US
$80,66 (2010). Hingga kenaikan tertinggi di tahun 2011
menjadi US $105,80 per barel.
Lalu di tahun 2012 harga minyak
dunia menurun menjadi US $101,08 per barel.
Faktor-faktor seperti
berkurangnya pasokan minyak,
meningkatkan konsumsi minyak,
terutama dari negara
yang industrinya sedang
berkembang seperti China
dan India serta
ketidakstabilan politik di
negara produsen minyak juga
sebagai penyebab utama
kenaikan harga minyak
tersebut. Peristiwa ini memicu
banyak negara untuk meninjau kembali dan merestrukturisasi kebijakan ekonominya untuk menanggulangi dampak negatif
tersebut.
Perbedaan terhadap
dampak guncangan harga
minyak dunia terutama terjadi
pada negara-negara pengekspor
minyak dan pengimpor
minyak. Bagi negara-negara pengekspor
minyak kenaikan harga
minyak dunia menjadi
suatu kabar yang menggembirakan, akan tetapi bagi
negara-negara pengimpor minyak hal ini
menjadi sebuah berita buruk. Mekanisme transmisi dari dampak kenaikan harga minyak dunia akan berpengaruh terhadap
kegiatan ekonomi riil di berbagai Norasibah
Abdul Jalil, Gairuzazmi Mat Ghani and Jarita Duasa (2012) negara
yang mencakup pasokan
dan permintaan terhadap
minyak. Hal itu disebabkan karena
minyak mentah merupakan
input bahan baku
dalam proses produksi.
Kenaikan harga minyak
menyebabkan kenaikan biaya
produksi dan penurunan
kuantitas output perusahaan,
sehingga kenaikan harga
minyak merupakan faktor pendorong
terjadinya inflasi.
Peristiwa kenaikan
harga minyak berdampak
terhadap kenaikan biaya produksi, sehingga
menghambat produktivitas dan
output yang akhirnya berorientasi
pada penurunan PDB.
Kondisi tersebut terjadi
di berbagai negara meskipun dengan karakteristik perubahan
kinerja ekonomi makro yang berbedabeda.
Dampak dari guncangan
harga minyak terhadap
PDB dikenal sebagai supply-side.
Berdasarkan latar
belakang tersebut. Studi
ini bertujuan untuk
melihat pengaruh guncangan
harga minyak dunia
dan fluktuasi nilai
tukar terhadap pertumbuhan ekonomi di negara China dan empat
negara ASEAN 4 (Indonesia, Singapura, Malaysia
dan Thailand). Studi
ini dilakukan dengan
metode Vector Autoregression (VAR).
B. Rumusan Masalah.
Bagaimana pengaruh
guncangan harga minyak
dunia dan fluktuasi
nilai tukar terhadap pertumbuhan
ekonomi di negara ASEAN 4 (Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand) dan China ?.
C. Tujuan Penelitian.
Melihat pengaruh guncangan harga
minyak dunia dan fluktuasi nilai tukar terhadap pertumbuhan
ekonomi di negara
ASEAN 4 (Indonesia,
Singapura, Malaysia, Thailand)
dan China.
D.
Manfaat Penelitian.
Hasil penelitian
tentang Pengaruh Harga
Minyak Dunia dan
Nilai Tukar Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi : Analisis Perbandingan
ASEAN 4 dan China dimaksudkan untuk dapat bermanfaat
bagi pihak yang berkepentingan dalam
penyusunan perencanaan strategis dalam mengambil kebijakan berupa:
1. Manfaat teoritis Hasil penelitian
ini diharapkan dapat
bermanfaat untuk menambah pemahaman
mengenai penyusunan rencana
strategis dalam pengkajian
isu ekonomi yang
berkaitan dengan dampak
fluktuasi harga minyak
dunia dan nilai
tukar terhadap perekonomian.
Selain itu penelitian
ini dapat dijadikan salah satu referensi baik oleh kalangan
akademisi maupun bagi peneliti untuk selanjutnya
yang mengadakan penelitian lebih lanjut dengan topik yang sama.
2. Manfaat praktis Hasil penelitian
ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi pihak
yang berkompeten yaitu
pemegang otoritas fiskal
dan moneter dalam
menyusun rencana strategis untuk
menentukan kebijakan yang tepat berdasarkan anilisis.
Skripsi Ekonomi: Pengaruh Harga Minyak Dunia Dan Nilai Tukar Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Analisis Perbandingan Asean 4 Dan China
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi