BAB I.
PENDAHULUAN.
A. Latar Belakang Masalah.
Skripsi Ekonomi: Pengaruh Pengumuman Deviden Tunai Terhadap Reaksi Pasar
Sumber pendanaan
dari sebuah perusahaan
dapat berasal dari
internal maupun eksternalperusahaan. Pendanaan
internal berupa laba
yang didapatkan selama
periode tertentu. Sedangkan
pendanaan eksternal dapat
berasal dari kreditor
dan investor. Dengan
kondisi ekonomi di
Indonesia seperti saat
ini, membuat pihak
investor untuk benar-benar
berfikir matang sebelum
melakukan investasi. Mereka
benar-benar membutuhkan informasi-informasi dari
pihak manajemen perusahaan
yang dapat membantu
mereka untuk memprediksikan tingkat
risiko dan pengembalian
yang akan diterima
dari investasi yang
mereka lakukan.
Banyak sekali
informasi yang dapat
diperoleh investor, baik
informasi tersedia di
publik maupun pribadi
(privat) dalam pasar
modal. Salah satu informasi yang
penting adalah pengumuman
deviden. Pengumuman deviden merupakan
salah satu informasi
yang akan direspon
pasar karena seringkali dipakai
manajemen untuk menginformasikan prestasi
dan prospek perusahaan (Wibowo & Indriantoro, 1998).
Dalam teori Efficiency Market
Hypothesisharga saham akan
bereaksi terhadap informasi
yang ada, termasuk
di dalamnya berupa
informasi tentang pembagian deviden. Informasi pembagian deviden
dipercaya dapat mempengaruhi harga saham
di bursa akbibat
dari interaksi investor
yang menginginkan keuntungan
dari momenttersebut
(Siaputra & Atmadja,
2006). Hipotesis ini didukung oleh
Signaling Theory yang mengasumsikan
bahwa deviden mengandung signal tentang profit perusahaan di
masa mendatang yang digunakan manajemen untuk
menunjukkan kinerja perusahaan. Pembagian deviden
yang dilakukan perusahaan
menunjukkan bahwa kinerja
dan prospek perusahaan tersebut
baik. Sehingga diharapkan
investor dan calon
investor akan berpikir positif terhadap kinerja perusahaan. (Wibowo
& Indriantoro, 1998).
Pengumuman deviden
dianggap memiliki kandungan
informasi apabila pasar
bereaksi pada saat
pengumuman tersebut diterima
oleh pasar. Reaksi terhadap pengumuman ini dapat ditunjukkan
dengan adanya perubahan harga dan atau volume
perdagangan sekuritas dari
perusahaan yang bersangkutan.
Untuk mengukur reaksi
dalam bentuk perubahan
hargadapat menggunakan return sebagai nilai
perubahan harga atau
dengan menggunakan abnormal return (Jogiyanto, 1998).
Jika menggunakan abnormal return,
maka dapat dikatakan bahwa suatu pengumuman yang memiliki kandungan
informasi akan memberikan abnormal return. Sebaliknya jika tidak
mengandung informasi, maka tidak
akan memberikan abnormal return.
Menurut Sudjoko
(1999) dalam Selviana
Wijayanti (2008), investor
di Indonesia menggunakan
informasi mengenai kebijakan deviden dalam mengambil keputusan.
Investor akan memutuskan untuk
berinvestasi pada perusahaan
yang menetapkan kebijakan
deviden tinggi karena
menganggap perusahaan memiliki prospek
yang baik di
masa mendatang. Dapat
dikatakan bahwa investor
di Indonesia lebih
tertarik pada deviden
yang memiliki risiko
lebih rendah dibandingkan capital gain.
Hal ini mendukung
Bird in Hands
Theory, yang mengatakan bahwa investor
lebih menyukai kepastian yang akan
didapatkannya pada pembagian
deviden daripada ketidakpastian dari capital
gain.Oleh karena itu,
kebijakan deviden merupakan
hal penting yang
harus diperhatikan oleh perusahaan dimana
penetapannya harus seimbang
dan memperhatikan pihakpihak yang berkepentingan pada
perusahaan (stakeholder).
Kecenderungan investor
di Indonesia yang
leb ih tertarik pada
informasi mengenai deviden
mendorong perusahaan untuk lebih memperhatikan
keb ijakan deviden karena
akan mempengaruhi keputusan
pemegang saham dalam berinvestasi.
Deviden akan diterima para investor pada saat ini, sedangkan capital gainakan
diterima di masa
mendatang. Oleh karena
itu, penerimaan deviden akan memberikan tingkat kepastian yang lebih
tinggi dan risiko yang lebih rendah dibanding
penerimaan capital gain (Wijayanti, 2008).
Penelitian yang
dilakukan oleh Augustina,
et al (2011)
menunjukkan bahwa pasar
terbukti bereaksi terhadap
adanya pengumuman deviden.
Pengumuman kenaikan
deviden mengakibatkan adanya
abnormal returnpositif, pengumuman
penurunan deviden mengakibatkan abnormal returnnegatif, dan pengumuman
deviden stabil menunjukkan abnormal return yang tidak signifikan.
Selain itu, diketahui bahwa
variabel yang signifikan positif mempengaruhi adanya abnormal returnadalah dividend yield, size diketahui tidak signifikan terhadap
adanya abnormal return.
Lonie, et al (1996) menyatakan
bahwa good newsmenghasilkan abnormal returnpositif yang lebih
besar, bad newsmenghasilkan abnormal
returnnegatif yang lebih
besar, dan deviden stabil berasosiasi dengan abnormal return positif.
Penelitian tersebut
didukung oleh Lani and
Adwin (2006) yang
menemukan bahwa adanya
perubahan harga saham
secara statistik yang
disebabkan oleh pengumuman deviden pada 70,8% sampel
penelitian serta pada portofolio saham per tahunnya.
Vivek Syah (2012)
juga menemukan bahwa
adanya abnormal returnnegatif
pada hari pengumuman dan juga abnormal returnsignifikan positif pada H+1, yang mencerminkan optimisme dari
investor.
Di sisi
lain, pembagian deviden
kepada pemegang saham
menyebabkan posisi kas
suatu perusahaan semakin
berkurang. Hal ini
juga menyebabkan leverage (rasio antara
utang terhadap ekuitas)
akan semakin besar.
Hal ini merupakan
petunjuk eksplisit bahwa
pembagian deviden akan
berdampak terhadap pendanaan
perusahaan, karena harus mengeluarkan dana kas besar untuk para pemegang saham. Apabila pembayaran
deviden tunai semakin besar, secara keseluruhan
posisi modal akan menurun. Semakin besar deviden yang dibayarkan akan
mengurangi besarnya laba
ditahan, sehingga posisi modal
perusahaan akan menurun.
Kondisi ini berdampak terhadap pikiran negatif para
investor terhadap perusahaan (Sugeng Haryanto, 2011).
Richard Fairchild
(2010) mengemukakan bahwa
deviden memberikan sinyal
yang membingungkan bagi
investor. Mereka melihat
bahwa kenaikan deviden
merupakan sinyal positif
terhadap pendapatan perusahaan. Namun sebagian
dari mereka menganggap
bahwa kenaikan deviden
adalah suatu sinyal negatif karena pertumbuhan perusahaan
berkurang.
Campbell & Beaneks (1995)
menyatakan bahwa pembagian deviden tunai kepada pemegang saham akan menyebabkan harga
saham jatuh pada ex devidend date.Pembagian deviden
membuat investor berpikiran
negatif, sehingga harga saham perusahaan
pada saat ex devidend
datemengalami penurunan, sehingga terjadi abnormal return yang negatif.
Sugeng
Haryanto (2011) mengatakan
bahwa investor tidak
bereaksi terhadap adanya
informasi mengenai pengumuman deviden tunai. Hal ini terbukti dengan
tidak ditemukannya perbedaan
yang signifikan secara
statistik antara average
abnormal return sebelum dan sesudah
pengumuman. Kenaikan dan penurunan deviden
tunai bukan merupakan
informasi yang mempunyai kandungan informasi penting bagi investor,
sehingga para investor tidak bereaksi dengan
cepat atas informasi yang masuk ke pasar tersebut. Hal ini terjadi karena perusahaan-perusahaan yang
akan membagikan deviden tunai
sudah dapat diperkirakan sebelumnya yang dilihat dari
kinerja keuangan perusahaan.
Penelitian yang
dilakukan oleh Herdiansyah,
dkk (2002) mengatakan bahwa
pengumuman perubahan (stabil)
deviden tidak berpengaruh
secara signifikan (statistically unsignificant) terhadap
peningkatan (penurunan) keuntungan
perusahaan. Hal ini
mengindikasikan bahwa pengumuman
deviden tidak memiliki kandungan
informasi ke pasar.
Peningkatan (penurunan) deviden lebih
disebabkan keuntungan perusahaan
pada periode yang
sama dengan dilakukannya
pengumuman deviden, bukan
menggambarkan peluang profitabilitas perusahaan di waktu yang akan
datang.
Berdasar research gapyang
ditemukan antara dua pendapat yang berbeda tersebut,
peneliti merasa masih
diperlukannya penelitian lanjutan
untuk mendukung teori
mengenai pengumuman deviden.
Penelitian ini dilakukan mengingat
pentingnya peran pasar
modal bagi kegiatan
investasi suatu negara.
Pertumbuhan ekonomi suatu negara
merupakan hal yang penting sebagai dampak dari
globalisasi. Dibutuhkan
suatu indikator yang
jelas untuk dapat menggambarkan pasang
surut perekonomian suatu
negara. Salah satu
indikator yang digunakan
adalah pertumbuhan sektor
keuangan yang stabil. Stabilitas tersebut
dapat dipengaruhi oleh
sehat atau tidaknya
sektor keuangan negara tersebut yang dapat diketahui dari kinerja
lembaga keuangan negara.
Menurut SK Menkeu RI No. 792/1990
yang dimaksud lembaga keuangan adalah semua
perusahaan yang memiliki
kegiatan di bidang
keuangan berupa penghimpunan
dana dan penyaluran
dana kepada masyarakat
terutama untuk membiayai investasi perusahaan. Sektor
keuangan merupakan sektor penting bagi Indonesia.
Jika perusahaan sektor keuangan dalam kondisi yang stabil dan
baik, tentunya akan memberikan
pengaruh positif terhadap perekonomian suatu negara karena merupakan industri
yang sangat dinamis, kompleks, selalu berubah serta mempunyai
interdepedensi yang tinggi antara sektor yang satu dengan sektor yang lain (Bapepam-DJLK Depkeu RI).
Penelitian lain telah menguji
adanya pengaruh kinerja keuangan
terhadap adanya abnormal return. Ratna
Novaliyanti (2007) meneliti pengaruh Earning per Share
(EPS), Return on
Assets (ROA), Net
Profit Margin (NPM),
dan Debt Equity Ratio (DER) terhadap return saham
(abnormal return) perusahaan properti yang terdaftar
di Bursa Efek
Jakarta. Dari hasil
analisis menunjukkan bahwa secara bersama-sama
variabel kinerja keuangan
(EPS, NPM, DER,
ROA) berpengaruh signifikan
terhadap abnormal return saham. Secara parsial,
variable ROA berpengaruh
signifikan terhadap abnormal return
saham, sedangkan variabel lainnya tidak berpengaruh secara
signifikan.
Penelitian ini menggunakan objek penelitian
pada lembaga keuangan yang
terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Konsep
indikatoradanya reaksi pasar adalah
Abnormal Return.
Sedangkanfaktor-faktor yang diduga
mempengaruhi abnormal returnterdiri dari: besarnya deviden yang dibayarkan (menggunakan variabel devidend yield), profitabilitas
(menggunakan variabel ROA), perubahan profitabilitas (menggunakan
variabel delta NPM),
dan ukuran perusahaan (variabel size). Berdasar
latar belakang tersebut, penelitian ini mengambil judul “Pengaruh pengumuman deviden
tunai terhadap reaksi
pasar” (Studi pada Lembaga
Keuangan yang Terdaftar diBursa Efek Indonesia).
Skripsi Ekonomi: Pengaruh Pengumuman Deviden Tunai Terhadap Reaksi Pasar
Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi