Kamis, 27 November 2014

Skripsi Ekonomi: Peranan Era Pemerintahan Dalam Pengaruh Suku Bunga, Kurs, Inflasi, Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Efisiensi Ekonomi Di Indonesia Periode Tahun 1990 - 2010

 BAB I.
PENDAHULUAN.
A.Latar Belakang Masalah.
Skripsi Ekonomi: Peranan Era Pemerintahan Dalam Pengaruh Suku Bunga, Kurs, Inflasi, Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Efisiensi Ekonomi Di Indonesia Periode Tahun 1990 - 2010
Efisiensi  ekonomi  adalah  suatu   masalah  fundamental  dan  perlu  diberi  perhatian khusus di era perekonomian saat ini. Pertumbuhan ekonomi modern  bergantung pada sektor keuangan yang efisien (Uma Sankar Mishra dan Pallavi  Mishra,  2010).Perekonomian  saat  ini  sedang  berubah  ke  arah  perekonomian  tanpa batas yakni  perekonomi  global.  Dalam  konteks  golobalisasi,   isu  besar  yang  harus  dijadikan  agenda  bersama  adalah  persoalan  terkait  dengan  aspek  membangun  efisiensi  dan  produktifitas  nasional  masing-masing  negara.

Dengan  semakin  tinggi  efisiensidan  produktifitas suatu  negara,  maka  tinggi  pula  pertumbuhan  ekonomi  di  negara  tersebut.Pertumbuhan  ekonomi  adalah  salah  satu  indikator  yang  amat  penting  dalam  melakukan  analisis  tentang  pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu negara. Pertumbuhan ekonomi  menunjukkan  sejauh  mana  aktifitas  perekonomian  akan  menghasilkan  tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu.
Pertumbuhan  ekonomi  dapat  tercapai  apabila  ada  efisiensi  ekonomi.
Bui  Truong  Giang  dan  Pham Sy  an  (2011)  dalam  penelitiannya  di  Vietnam,  menyimpulkan  bahwa  pertumbuhan  ekonomi  Vietnam  mempunyai  hubungan  negatif  dengan  ICOR.  Sedangkan  Study  Sarwono  (2006)  mengatakan  bahwa  jika  variabel  ICOR  tinggi,  maka  n ilai variabel  pertumbuhan  ekonomi  akan  tinggipula.  Sebaliknya,  jika  koefisien  korelasi  negatif,  maka  kedua  variable  mempunyai hubungan terbalik. Artinya, jika nilai variabel  ICOR tinggi, maka  nilai variabel pertumbuhan ekonomi menjadi rendah.Untuk mencapai sasaran  pertumbuhan ekonomi tertentu, sangat diperlukan adanya perkiraan kebutuhan  investasi  yang  benar. Iklim  investasi  yang  baik  akan  mendorong  terjadinya pertumbuhan  ekonomi,  yaitu  melalui  investasi  yang  juga  didukung oleh  produktivitas  yang  tinggi.  Model  Harrord  Dommar  mengaitkan  adanya  tambahan  stock  kapital  terhadap  output  yang  dikenal  dengan  ICOR  (Incremental  Capital  Output  Ratio). Perhitungan  ICOR  sangat  dibutuhkan  dalam  menentukan  seberapa  besar  kebutuhan  investasi  pada  tingkat  pertumbuhan  ekonomi  yang  diharapkan  tumbuh  dan  dengan  ICOR  dapat  dilihat  seberapa  efisien  investasi  yang  ditanamkan  pada  priode  tertentu.
Perbandingan ICOR Indonesia bisa dilihat pada tabel 1.Tabel 1.1  Angka ICOR beberapa negara ICOR 1960s 1970s 1980s 1990s Rata-rata  2000-200Indonesia 2,4 2,3 4,6 6,9 4,Thailand 3,4 4,2 4,1 6,9 4,Philippines 3,9 4,0 10,7 8,2 4,India 4,3 6,6 3,6 4,1 4,China 7,9 4,8 3,8 4,0 4,Korea 1,5 2,5 3,6 5,7 5,Sumber: World Development Indicators, World Bank Bisa dilihat dari data diatas bahwa dengan rata-rata ICOR Indonesia pada  tahun 2000-2006 sebesar 4,7 maka Indonesia termasuk negara yang ICORnya  lebih tinngi dibandingkan negara lain. Itu menunjukan bahwa negara Indonesia   termasuk  dalam  negara  yang  kurang  efisien  dibanding  negara-negara  lain  terutama  dibandingkan  dengan  negara sesama ASEAN.Perkembangan ICOR  Indonesia selama tahun 1990-2010 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 1.Perkembangan ICOR Indonesia Tahun 1990-201Tahun ICOR 1990 4,1991 4,1992 4,1993 4,1994 4,1995 3,1996 4,1997 7,1998 (1,5) 1999 4,2000 5,2001 5,2002 4,2003 3,2004 4,2005 3,2006 3,2007 3,2008 3,2009 5,2010 4,Rata-rata 4.Sumber : Data BPS diolah  Grafik 1.Grafik Perkembangan ICOR di Indonesia Tahun 1990-201-90 92 94 96 98 00 02 04 06 08 1ICOR Dilihat dari grafik  1.1  keadaan ICOR di  Indonesia  mengalami  fluktuasi  dan  mengalami  minus  pada  tahun  1998  (tahun  dimana  pergantian  antara  era  orde  baru  dan  reformasi)  dikarenakan  pada  jaman  tersebut  Indonesia  mengalami  krisis  perekonomian.  Dilihat  dari  Tabel  1.2  rata-rata  Indonesia  sebesar 4,2. Angka  ini  berarti menunjukan  bahwa untuk meningkatkan 1 unit  output,  maka  dibutuhkan  tambahan  modal  sebesar  4,2  unit.  Angka  ICOR  sebesar 4,2 menunjukan angka yang tidak efisien. Widodo (1990)menyatakan  bahwa  secara  umum,  nilai  ICOR  yang  menunjukkan  produktivitas  investasi  yang efisien  antara  3  – 4,  semakin  tinggi  ICOR  memberikan  indikasi  kemungkinan  terjadinya  inefisiensi  dalam  penggunaan  investasi. ICOR  yang  rendah menunjukkan adanya efisiensi  dalam penggunaan modal.  Efisiensi  terjadi  akibat  adanya teknologi.  Menurut teori  Solow  Swantingkat kemajuan teknologi   adalah  salah  satu  faktor  produksi   dalam  meningkatkan pertumbuhan  ekonomi  (Lincolin Arsyad, 1988).
Study Tohand Ng Wai Choong (2002) menjelaskan bahwa ICOR dengan  penggunaan  kapital,  mampu  menjelaskan  mengenai  efisiensi  ekonomi  Singapura  secara  keseluruhan.  Studi  ini  menjelaskan  tentang  perbandingan  investasi  yang  efisien  antara  Singapura  dengan  negara  Asia  lainnya  yaitu  Hongkong dan Taiwan. Penggunaan modal di Singapura telah efektif dengan  menggunakan  variabel capital(K) dan labour(L). Sementara itu studi Mischra  dan Pallavi (2010) di  negara India, menjelaskanbahwavariabel  pertumbuhan  ekonomi (GDP) dan capital market(investasi) berpengaruh signifikan terhadap  efisiensi  ekonomi.  Selain  itu  studi  tersebut  juga  menjelaskan  mengenai  pertumbuhan ekonomi di suatu perekonomian modern bergantung pada sektor  keuangan yang efisien.
Studi di Indonesia oleh Rahutami (2002) menggunakan ICOR (perubahan  PDB  riil  dibagi  kapital  kotor  riil)  sebagai  acuan  dalam  efisiensi  ekonomi.
Dalam studi  ini  terdapat  4  variabel  kebijakan ekonomi makro  yang memiliki  pengaruh signifikan terhadap efisiensi ekonomi. Efisiensi ekonomi dipengaruhi  oleh  kurs  riil,  suku  bunga  riil,  inflasi,  dan  pengeluaran  pemerintah  secara  signifikan.
Menurut Muhammad Farid Mahmud (2008), ada pendapat dari ekonom  bahwa  perubahan  suku  bunga  akan  mempengaruhi  efisiensi  perekonomian  agregatif.  Karena,  apabila  kita  berbicara  suku  bunga,  maka  kitapun  akan  menyinggung  persoalan  investasi.  Persoalan  investasi  (penanaman  modal)   berkaitan  erat  dengan  konsep Incremental  Capital  Output  Ratio (ICOR).
Berikut perkembangan suku bunga di Indonesia tahun 1990-2010.
Tabel 1.Perkembangan suku bunga riilIndonesia Tahun 1990-201Sumber: World Bank Sumber : World Bank 201Tahun Suku bunga riil 1990 12.11991 15.31992 17.71993 10.71994 9.21995 8.31996 9.51997 8.21998 -24.61999 11.82000 -1.62001 3.72002 12.32003 10.82004 5.12005 -0.22006 1.62007 2.32008 -3.82009 5.72010 4.7 Grafik 1.Grafik Perkembangan Suku Bunga Riil di Indonesia Tahun 1990-201-3-2-11290 92 94 96 98 00 02 04 06 08 1INT Bisa dilihat dari Garik 1.2 perkembangan suku bunga Riil di Indonesia  mulai tidak normal pada tahun 1998 dimana akhir era orde dan dilihat dari Tabel  1.4  tersebut  bahwa  pada  era  reformasi  suku  bunga  riil  di  Indonesia  dari  tahun  1990  sampai  dengan  tahun  1997,   kondisinya  stabil  dan  cenderung  menurun.
Akan tetapi pada tahun 1998 suku bunga riil turun secara drastis lebih dari tahuntahun sebelumnya. Pada tahun 1997 suku bunga tercatat sebesar 8,2 dan di tahun  1998  turun  hingga  mencapai -24,6.  Kondisi  in i  tentu  sangat  berpengaruh  pada  perekonomian Indonesia.
Menurut Odekun (1996) tingkat inflasi memiliki pengaruh yang negatif  terhadap  efisiensi.  Berikut  adalah  perkembangan  inflasi  Indonesia  dari  tahun  1990-2010.

 Tabel 1.Perkembangan inflasi Indonesia Tahun 1990-201Sumber : World Bank Tahun Inflasi 1990 7.81991 9.41992 7.51993 9.61994 8.51995 9.41996 7.91997 6.21998 58.31999 20.42000 3.72001 11.52002 11.82003 6.52004 6.22005 10.42006 13.12007 6.42008 9.72009 4.82010 5.1Grafik 1.Grafik Perkembangan Inflasi di Indonesia Tahun 1990-20112345690 92 94 96 98 00 02 04 06 08 1 
Skripsi Ekonomi: Peranan Era Pemerintahan Dalam Pengaruh Suku Bunga, Kurs, Inflasi, Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Efisiensi Ekonomi Di Indonesia Periode Tahun 1990 - 2010

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi