Kamis, 27 November 2014

Skripsi Ekonomi: Prosedur Pengajuan Kredit Pensiun Sejahtera Pada Pt.Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. Kantor Cabang Surakarta

 BAB I.
PENDAHULUAN.
A.LATAR BELAKANG MASALAH.
Skripsi Ekonomi: Prosedur Pengajuan Kredit Pensiun Sejahtera Pada Pt.Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. Kantor Cabang Surakarta
Dalam  hal pengajuan kredit di lembaga-lembaga keuangan khususnya  dalam  hal  ini  bank  memerlukan  suatu  prosedural.  Prosedur  ini  dibutuhkan  sebagai alat atau sarana dalam menyeleksi para nasabah yang akan melakukan  pengajuan  kredit.  Ardiyos  (2004:73) dalam  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Mulyasari  (2008) berpendapat  bahwa  “Prosedur  adalah  suatu  bagian  sistem  yang  merupakan  rangkaian  tindakan  yang  menyangkut   beberapa   orang  dalam   satu  atau  beberapa   bagian  yang  ditetapkan  untuk  menjamin  agar  suatau  kegiatan  usaha  atau  transaksi  dapat  terjadi  secara  berulangkali  dan  dilaksanakan secara seragam”.

Prosedur  pengajuan  kredit  yang  baik  merupakan  suatu  hal  yang  penting bagi  perbankan.  Menurut Ardiyos (2004) terdapat  beberapa  manfaat  prosedur yang  pertama lebih  memudahkan  langkah-langkah  kegiatan  dimasa  mendatang,  kedua  mengubah  pekerjaan  yang  berulang-ulang  menjadi  rutin  dan terbatas, ketiga adanya suatu  petunjuk yang jelas  dan harus dipatuhi oleh  seluruh pelaksana, keempat membantu meningkatkan produktifitas kerja yang   efektif  dan  efisien,  dan  kelima  mencegah  terjadinya  penyimpangan  dan  memudahkan dalam pengawasan.
Konsep prosedur tersebut sesuai  dengan  penelitian sebelumnya  oleh  Puri Wahyu Setyaningsih (2012) menyimpulkan bahwa PT. BTPN Tbk Kacab  Surakarta  menetapkan  tahapan  prosedur  dalam  pengajuan  kredit  yaitu  penyerahan  dan  pemeriksaan  dokumen,  wawancara,  pemberkasan,  penyerahan  berkas,  pencairan  dana.  Dan  juga  terdapat  hambatan-hambatan  dalam  pemberian  kredit  pensiun  yaitu,  kurangnya  sosialisasi,  masih  adanya  SK palsu dan, klaim asuransi yang lama.
Akan  tetapi  pada  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Intan  Damayanti  (2009)  mendapatkan  sebuah kesimpulan bahwa ada beberapa prosedur  yang  berbeda  ,karena  disesuaikan  dengan  keadaan  yang  dihadapi.  Namun,  masih  terdapat celah-celah yang  mengakibatkan  kredit macet,yaitu  pada  kurangnya  komunikasi  dengan  pihak  juru  bayar  atau  bendaharawan  dalam  hal  ini  PT.
POS dan PT. Taspen.
Pendapat diatas didukung  oleh  penelitian  dari Arintya  Yuniasari  (2011)  menyimpulkan bahwa  terdapat  celah-celah  yang  menyebabkan kredit  macet yaitu pada pemisahan tugas  dalam kredit KMK  Kontraktor belum ada  sehingga  satu  orang loan  service akan  menjalankan  proses  kredit  dari  awal  permohonan sampai dengan realisasi kredit dan pengawasan kredit.
 Pada  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Nofi  Lestari  (2007)  menyimpulkan alur prosedur pemberian kredit pada PT. BNI Cabang Malang  telah  mencerminkan  pemberian  kredit  sesuai  dengan  kebijakan  penyaluran  kredit yang bertolak ukur pada keputusan PT. BNI pusat.
Berdasarkan  beberapa  penelitian,  peneliti  tertarik  untuk  melakukan  penelitian  prosedur  pengajuan  kredit  yang  lebih  fokus  terhadap  produk  pemberian dana pensiun  di PT.BTPN  Kacab Surakarta dengan  nama  produk  Kredit  Pensiun  Sejahtera  yang  didalamnya  memiliki prosedur khusus  yang  memudahkan  bagi para  pensiunan  agar  mendapatkan  kredit  pensiun  dengan  keunggulan  fasilitas  produk  dan  juga  kecepatan  proses  kredit  dibandingkan  dengan  kredit  pensiun  yang  ditawarkan  oleh  bank  lain  yang  dirasa  kurang  efisien.  Berikut  adalah  jumlah  nasabah  kredit  pensiun  PT.  BTPN  Tbk.KC  Surakarta tahun 2008-2012 : Tabel 1.Data Jumlah Nasabah Kredit Pensiun Periode Tahun 2008-201PT. BTPN Kantor Cabang Surakarta Jumlah Nasabah Peningkatan Nasabah Tahun Surakarta Solo Angka  Surakarta Angka  Solo  Raya Surakarta Solo Raya 2008 13.52 3.118 - - - -2009 13.843 3.104 323 -14 2% -0,44% 2010 15.739 3.55 1.896 446 14% 14% 2011 18.449 3.82 2.71 270 17% 7,60% 2012 21.194 3.915 2.745 95 15% 2,40% Rata-rata 82.59 199.25 12% 14% Sumber : PT. BTPN Kantor Cabang Surakarta  Berdasarkan  Tabel  1.1  diatas  pada  wilayah  Solo  dan  Karisidenan  Surakarta  menunjukkan  bahwa  jumlah  nasabah  yang  melakukan  kredit  PT.
BTPN  Kantor Cabang Surakarta mengalami peningkatan hal ini dapat dilihat  dari jumlah nasabah  yang melakukan kredit. Untuk wilayah  Solo  pada tahun  2008  dan  2009 trend jumlah  nasabah  yang  melakukan  kredit  mengalami  penurunan dengan  jumlah nasabah -0,44%. Pada tahun 2010 jumlah nasabah  kembali  mengalami peningkatan  yaitu  sebesar  14%.  Pada  tahun  2011 trend  mengalami  penurunan  sebesar  7,60%.  Dan  untuk  tahun  2012 trend jumlah  nasabah   sebesar  2,40%.  Dari  tahun  2008-2012  jumlah  nasabah  yang  melakukan kredit mengalami peningkatan. Walaupun pada tahun 2009 jumlah  nasabah menurun sebesar -0,44%.
Pada wilayah Karisidenenan Surakarta pada tahun 2008 dan 2009trend jumlah  nasabah  sebesar  2%pada  tahun  2010  jumlah  nasabah  kembali  meningkat  sebesar  14%.  Tahun  2011  jumlah  nasabah  meningkat  menjadi  17%.  Dan  pada  tahun  2012  jumlah  nasabah  sebesar  15%.  Pada  wilayah  Karisidenan  Surakarta  dari  tahun  ke  tahun  mengalami  kenaikan  jumlah  nasabah  yang  ingin  melakukan  kredit.  Dari  data-data  tersebut  kenaikan  dan  penurunan jumlah  nasabah PT.  BTPN  Kantor  Cabang  Surakarta dipengaruhi  oleh beberapa faktor. Antara lain : pelayanan, suku bunga, jangka  waktu  dan  kemudahan prosedur pengajuan kredit.
 Berdasarkan  uraian  diatas,  maka  penulis  tertarik  untuk  mengambil  judul  tugas  akhir“PROSEDUR PENGAJUAN  KREDIT  PENSIUN  SEJAHTERA PADA PT.BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL  CABANGSURAKARTA Tbk.” B. RUMUSAN MASALAH.
Berdasarkan  uraian  pada  latar  belakang  masalah,  maka  dapat  dirumuskan  masalah penelitian sebagai berikut :.
1. Bagaimana  prosedur  pengajuan  kredit  pensiun  Sejahtera  pada  PT.  Bank  Tabungan Pensiun Nasional Tbk. Kantor cabang Surakarta ?.
2. Apakah prosedur pemberian pengajuan kredit pensiun Sejahtera pada PT.
Bank  Tabungan  Pensiun  Nasional  Tbk.  Kantor  cabang  Surakarta  telah  efektif dan efisien ?.
C.TUJUAN PENELITIAN.
Dari perumusan masalah di atas, maka tujuan penyusunan Tugas Akhir ini  adalah:.
1. Untuk  mengetahui  penerapan  prosedur  pengajuan  produk  kredit  pensiun  sejahtera PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. KC Surakarta  dalam upaya meningkatkan jumlah nasabahnya.
 2. Untuk mengetahui apakah prosedur pengajuan produk kredit pensiun sejahtera  sudah  efektif  dan  efisien  pada  PT.  Bank  Tabungan  Pensiunan  Nasional  (BTPN) Tbk. KC Surakarta.
D.MANFAAT PENELITIAN.
Manfaat  penelitian  yang  dapat  ditarik  dari  penelitian  ini  adalah  sebagai  beritkut : Sebagai  bahan  refrensi  bagi  pihak-pihak  lain yang  membutuhkan  dan  menambah wawasan dalam hal proses pengajuan kredit pensiun. Memberikan  pengetahuan dalam menjamin dan meningkatkan hidup para pensiunan.
E. METODE PENELITIAN.
Metode penelitian adalah metode yang menggunakan  logika atau rasio dalam  menjelaskan  fenomena  dan  kemudian  melakukan  pengujian  terhadap  penjelasan  itu  dan  fakta  (Sanusi,  2012:  3).Penulis  menggunakan  3  metode  penelitian yaitu :.
1. Tahap  penelitian  dilakukan  dengan  cara  Penelitian  lapangan  yaitu  dilakukan  secara  langsung ke  lapangan  di tempat permasalahan  yaitu PT  BTPN Kantor Cabang Pembantu Surakarta.
 2. Metode Pengumpulan Data.
Peneliti menggunakan  jenis  penelitian  kualitatif,  yaitu  penelitian  yang  berdasarkan  keterangan  ataudata  kualitatif yang  diberikan  oleh  perusahaan.
3. Jenis Data.
Data  merupakan  keterangan-keterangan  tentang  suatu  informasi  tertentu  yang dapat disajikan berupa angka, simbol, kode, dan lain lain.
a. Data Primer.
Data yang didapatkan langsung dari lapangan selama proses penelitian  berlangsung.
b. Data Sekunder.
Data  yang  didapatkan  yang  bersumber  dari  kepustakaan  dan  website  PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. Kantor Cabang  Surakarta  mengenai  gambaran  umum  meliputi  sejarah  berdiri  dan  perkembangan  perusahaan,  visi  dan  misi  perusahaan,  produk  dan  layanan jasa, deskripi jabatan, dan lain lain.
4. Tekhnik Analisis.
Metode  yang  dilakukan  dalam  penelitian  ini  yaitu  metode  Deskriptif  Kualitatif  yang fokus pada  penjelasan  obyek yang diteliti yaitu PT. Bank  Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. Kantor Cabang Surakarta.

 Skripsi Ekonomi: Prosedur Pengajuan Kredit Pensiun Sejahtera Pada Pt.Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. Kantor Cabang Surakarta

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi