BAB I.
PENDAHULUAN.
A. Latar Belakang Permasalahan.
Skripsi Sastra: Perancangan Buku Cerpen Surealis Negeri Oranye Karya Adellia Rosa
Cerpen atau
cerita pendek adalah
salah satu karya
sastra yang cukup populer. Menurut Edgar Allan Poe,
Jassin (1961:72) cerpen adalah sebuah cerita yang selesai dibaca dalam sekali
duduk, kira-kira berkisar antara setengah sampai dua jam. Sebuah cerpen
merupakan prosa fiksi dengan jumlah kata berkisar antara 750-10.000 kata.
Cerpen ini terbagi menjadi beberapa aliran yaitu aliran realisme, impresionisme,
naturalisme, neonaturalisme, determinisme, eskpresionisme, romantisme,
idealisme, dan surealisme.
Dari sekian
banyak aliran cerpen,
tidak semuanya dikenal
dan digemari masyarakat. Salah
satu yang kurang
digemari adalah cerpen
beraliran surealis. J.S. Badudu mengatakan surealisme realistasnya
bercampur dengan angan-angan. Pelukisan
dalam surealisme melompat-lompat karena
itu amat sulit
mengikuti karya surealisme.
Pembaca harus menyatukan
dalam pikirannya lukisan
yang seakan-akan bertaburan apalagi
karena pengarang seakan
mengabaikan tata bahasa, pikiran
tampak meloncat-loncat, logika
seakan hilang, alam benda
dan alam pikiran bercampur jadi satu.
Di Indonesia, aliran surealis
berkembang di tahun 90-an. Yang terkenal di masa itu
yaitu Sagra (kumpulan
cerpen) karya Oka
Rusmini dan Kali Mati (kumpulan cerpen) karya Joni Ariadinata.
Walaupun pernah populer tapi cerpen surealis rupanya kurang
diminati oleh masyarakat
luas. Hanya para penggemarnya yang
bisa menikmati. Hal
ini dapat dimaklumi
karena jalan ceritanya
bisa dibilang aneh,
ganjil, dan irasional.
Salah satu penulis yang beraliran surealis yaitu Adellia Rosa.
Penulis asal Surakarta ini mampu membawa para
pembaca masuk ke alam
imaji yang dia
bangun di dalam
cerpen-cerpen karyanya.
Tema-tema yang diangkat
berkisar seputar kesedihan,
keterpurukan, kematian, dan pengkhianatan. Di antaranya terselip juga
kisah tentang cinta kasih.
Namun apabila
dilihat secara keseluruhan
cerpen-cerpen Adellia memang bernuansa gelap.
Hal ini membuat
karyanya kurang bisa
dinikmati masyarakat luas.
Membaca berbaris-baris tulisan surealis saja sudah susah apalagi jika isinya tentang
kesedihan.
Untuk membuat
cerpen surealis terlihat
lebih menarik maka dibutuhkan peran serta ilustrasi. Tidak
melulu menjelaskan secara gamblang, ilustrasi di sini juga bersifat
dekoratif. Ilustrasi bisa membuat
imajinasi semakin berkembang sehingga menciptakan
penafsiran yang berbeda
di benak setiap
pembaca. Hal inilah yang
diharapkan oleh para
penulis cerita surealis. Untuk
menimbulkan kesan yang tepat
perlu dipilih jenis ilustrasi
yang sesuai dengan
cerita dan juga target pembacanya. Maka penulis merencanakan untuk
membuat ilustrasi dengan gaya
kolase. Kolase merupakan
teknik penggabungan potongan
gambar untuk menghasilkan sebuah
desain atau rancangan
tertentu. Teknik ini
belum banyak dikenal oleh orang.
Kebanyakan orang menganggap bahwa ilustrasi sebuah buku akan lebih menarik jika
menggunakan ilustrasi berupa gambar.
Berangkat dari
kurangnya minat masyarakat
terhadap karya cerpen surealis maka penulis berniat untuk
mengangkatnya melalui “Perancangan Buku Kumpulan Cerpen Surealis Negeri Oranye”.
B. Perumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang
masalah di atas maka dapat disimpulkan pokok masalah yang didapat adalah
sebagai berikut:.
1. Bagaimana merancang buku
kumpulan cerpen surealis Negeri Oranye dengan menarik?.
2. Bagaimana merancang media
promosi yang efektif bagi buku kumpulan cerpen surealis Negeri Oranye?.
C. Tujuan Perancangan.
Tujuan perancangan buku kumpulan
cerpen ini adalah sebagai berikut: 1. Merancang buku kumpulan cerpen surealis
Negeri Oranye dengan menarik.
2. Merancang media
promosi yang efektif
bagi buku kumpulan cerpen surealis Negeri Oranye.
D. Target Market dan Target
Audience.
Untuk lebih detailnya, segmentasi
dari target market dan target audience adalah sebagai berikut: 1. Demografi a.
Usia : 20 - 40 tahun b. Jenis kelamin : perempuan dan laki-laki c. Kelas sosial ekonomi : menengah ke atas d.
Pendidikan : perguruan tinggi 2. Geografi a. Wilayah : seluruh wilayah
Indonesia b. Kepadatan : perkotaan E. TARGET VISUAL.
1. Target Karya.
a. Buku kumpulan cerpen surealis
Negeri Oranye 2. Media Promosi a. Poster b. X-banner c. Kaos d. Sticker e.
Pembatas buku f. Pin g. Gantungan kunci h. Mug i. Tote bag j. Kartu pos k. Pouch F. Metode Pengumpulan
Data.
Metode yang
digunakan dalam penelitian
ini adalah metode
penelitian deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang datanya berupa
kata-kata atau gambar.
Hal itu disebabkan adanya
penerapan penelitian kualitatif yang jenis temuannya tidak diperoleh melalui
prosedur statistik atau bentuk hitungan.
1. Jenis data.
Data yang
digunakan dalam penelitian
ini yaitu data primer
dan sekunder. Data primer
berupa teks hasil
wawancara yang diperoleh
melalui wawancara dengan informan. Sedangkan data sekunder berasal dari
dokumendokumen yang sudah
tersedia dengan cara
membaca, melihat dan mendengarkan.
2. Metode Pengambilan Data.
Dalam penelitian
ini digunakan tiga macam teknik
pengumpulan data yaitu :.
a. Observasi.
Teknik pengumpulan
data melalui observasi
pada umumnya banyak dilakukan
dalam penelitian kualitatif,
studi kasus, dan
kajian kelompok kecil. Menurut Kartono (1980: 142) pengertian observasi
diberi batasan sebagai berikut:
“studi yang disengaja
dan sistematis tentang
fenomena sosial dan
gejala-gejala psikis dengan
jalan pengamatan dan pencatatan”. Selanjutnya dikemukakan
tujuan observasi adalah: “mengerti ciri-ciri
dan luasnya signifikansi
dari inter relasinya
elemen-elemen tingkah laku manusia
pada fenomena sosial
serba kompleks dalam
pola pola kulturil tertentu”.
b. Kajian Pustaka.
Data diperoleh
dari observasi studi
kepustakaan dan buku-buku yang sesuai dengan permasalahan
yang dikaji.
1) Kajian Literatur.
Mencari data melalui buku atau media
cetak lainnya.
2) Internet.
Penelitian terhadap
data yang ada
lewat jaringan internet.
Data tersebut biasanya berupa artikel atau pendapat seseorang.
c. Wawancara.
Wawancara merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan pertanyaan
sepihak yang dikerjakan
dengan sistematik dan berlandaskan kepada tujuan penelitian.
Seperti halnya kuesioner,
wawancara juga ada yang terstruktur dan ada
yang semi informal.
Pada wawancara terstruktur,
pertanyaanpertanyaan yang harus ditanyakan oleh pewawancara telah
disusun dalam bentuk kuesioner atau
panduan wawancara. Semakin
rinci panduannya, semakin
terstruktur wawancaranya.
Skripsi Sastra: Perancangan Buku Cerpen Surealis Negeri Oranye Karya Adellia Rosa
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi