Rabu, 26 Maret 2014

Skripsi Manajemen: ANALISIS PENGARUH CUSTOMER EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA BENGKEL CAHAYA



BAB I  PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang
 Pada era globalisasi, persaingan dalam dunia bisnis sangat tajam.  Setiap  perusahaan harus  menerapkan strategi pemasaran yang baik agar mampu  memberikan kepuasan kepada konsumen dengan tujuan untuk dapat  memenangkan persaingan. Kepuasan  akhir  konsumen  akan diperoleh  bila  perusahaan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen  dan mampu  merasakan keseluruhan pengalaman yang dibentuk oleh merek atau jasa yang  dijual.  Dengan pemenuhan kepuasan konsumen, diharapkan perusahaan akan  terus berkembang dan dapat membina konsumennya.

Kesuksesan perusahaan sangat tergantung pada kepuasan yang dirasakan  oleh konsumen, dimana perusahaan harus memasarkan produk/jasa yang tepat,  kapan, bagaimana, dan pada kualitas seperti apa yang diharapkan konsumen untuk melakukan pembelian.
Konsumen saat ini sangat berpengalaman, mengetahui dengan baik, dan  memiliki harapan yang tinggi atas pelayanan yang dinginkan. Mereka  menghendaki adanya banyak pilihanproduk, kecepatan pelayanan, kenyamanan,  serta tidak ingin dimanipulasi. Perusahaan yang tidak siap menghadapi perubahan  keinginan pelanggan ini akan kehilangan pangsa pasarnya.
Pentingnya memusatkan diri pada keinginan dan kebutuhan konsumen  merupakan hal yang sudah diketahui oleh banyak perusahaan saat ini. Hubungan  antara fokus pada pelanggan dengan tingkat kepuasan juga sudah disadari oleh  sebahagian besar perusahaan. Oleh sebab itu, tidak heran kalau banyak  perusahaan saat ini sangat concern dengan pencapaian kepuasan pelanggan (Eva,  Info BCA edisi Maret 2006) Dalam menciptakan kepuasan konsumen tersebut, perusahaan perlu  mengembangkan terus rancangan produk dan pelayanan, yang terintegrasiuntuk  dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.  Berdasarkan pengalaman konsumen dalam mengkonsumsi suatu produk atau jasa disebut dengan customer  experience atau dengan kata lain customer experience manajemen adalah proses  secara strategis dalam mengatur atau  implementasi  pengalaman atas diri  pelanggan dengan suatu produk atau perusahaan (Schmitt 2003:17).
Salah satu perusahaan yang menerapkan strategi tersebut adalah bengkel  Cahaya. Konsumen sejak pertama kali berkunjung ke Cahaya sudahdihadapkan  dengan keadaan yang ramai dan tempat yang cukup luas dan nyaman yang  menciptakan customer experience.
Penulis memilih bengkel Cahaya sebagai tempat penelitian, karena  bengkel ini menyediakan suku cadang yang lengkap dan tenaga ahli yang handal  dibandingkan dengan  bengkel lainnya. Selain itu, tentu saja kualitas dan harga  produk yang ditawarkan mampu  bersaing  sehingga bengkel ini dapat terus  mengembangkan usahanya dalam kondisi ekonomi yang krisis seperti sekarang  ini.
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan diatas, penulis tertarik untuk  melakukan penelitian dengan judul ”Analisis Pengaruh Customer Experience Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Bengkel Cahaya”.
 B.  Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka perumusan  masalah dalam penelitian ini adalah :  1.  Apakah customer experience, yang terdiri dari sense dan act  berpengaruh  signifikan terhadap kepuasan konsumen  bengkel Cahaya.
2.  Variabel manakah yang lebih dominan mempengaruhi  kepuasan  konsumen  bengkel Cahaya.
C.  Kerangka Konseptual Kerangka konseptual merupakan kesimpulan sementara dari tinjauan  teoritis yang mencerminkan hubungan antar variabel yang sedang diteliti.
Pemahaman dan pengelolaan pengalaman pelanggan pada setiap titik  kontak (touch points) merupakan bagian penting dalam meningkatkan kepuasan  konsumen (Utoyo, ebizasia Agustus 2005). Pada dasarnya, customer experience berfokus pada konsep manajemen yang berorientasi pada kepuasan. (Schmitt  2003:18)  Kerangka konseptual dibentuk atas dasar teori Schmitt, yaitu  ada dua  dimensi  customer experience, yaitu sense  dan act.
.    Customer Experience : Gambar 1.1. Kerangka Konseptual  Sumber: Schmitt (1999 & 2003) (diolah) D.  Hipotesis  Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah dan kerangka konseptual  yang telah dikemukakan, maka hipotesis dari penelitian ini adalah 1.  Customer Experience yang terdiri dari sense dan act berpengaruh terhadap kepuasan konsumen bengkel Cahaya.
2.  Faktor  sense  dan  act  sama-sama berpengaruh terhadap kepuasan  konsumen pada bengkel Cahaya.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.  Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana faktor  sensedan act mempengaruhi kepuasan konsumen bengkel Cahaya.
Sense (X1) Act (X2) Kepuasan Konsumen (Y)  2. Manfaat Penelitian 1.  Bagi perusahaan Penelitian ini dapat memberikan informasi dan masukan tentang  pengalaman pelanggan yang dapat menciptakan kepuasan konsumen  dalam menentukan kebijakan selanjutnya.
2.  Bagi penulis Penelitian ini memberikan kontribusi bagi untuk memperluas cakrawala  berfikir ilmiah dalam bidang pemasaran, khususnya marketing strategy,  terutama mengenai customer experience  yang  mempengaruhi  kepuasan  konsumen.
3.  Bagi Peneliti Lanjutan Sebagai referensi yang dapat menjadi bahan perbandingan dalam  melakukan penelitian selanjutnya dimasa yang akan datang.
F.  Metode Penelitian 1. Batasan dan Identifikasi Variabel Penelitian Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis  permasalahan, penelitian ini dibatasi pada customer experience dan kepuasan konsumen pada bengkel Cahaya. Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini  adalah, Sense (X1), Actl (X2), dan kepuasan konsumen (Y).
2. Defenisi Operasional Variabel Untuk menjelaskan variabel-variabel yang sudah diidentifikasi, maka  diperlukan definisi operasional dari masing-masing variabel sebagai upaya   pemahaman dalam penelitian. Definisi variabel yang diteliti adalah sebagai  berikut : 1.  Sense (X1) didefenisikan sesuatu yang berhubungan dengan panca indera  (seperti penglihatan, pendengaran,  dan penciuman)  pada  konsumen  bengkel Cahaya.
2.  Act (X3) didefenisikan merupakan tindakan  fisik dan interaksi yang  muncul pada konsumen bengkel Cahaya.
3.  Kepuasan (Y) adalah tingkat perasaan konsumen bengkel Cahaya setelah  membandingkan (atau hasil) yang dia rasakan dibandingkan dengan  harapannya.
Tabel 1.1 Definisi Operasional Variabel Sumber : Schmitt (1999 & 2003), Lupoyadi (2001) (diolah) Variabel  Indikator Skala  Pengukuran  Sense  1. Tata ruangan 2. Suasana yang ramai 3. Tempat yang bersih 4. Tempat yang nyaman Likert Act 1. Aktif menentukan jenis layanan 2. Interaksi langsung 3. Melihat langsung 4. Pemberian keterangan 5. Pemberian keluhan 6. Tidak wajib menunggu diruang  tunggu Likert Kepuasan  1. Pengalaman yang dirasakan 2. Harapan yang terpenuhi Likert  3.  Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji suatu kuesioner layak  digunakan sebagai instrumen penelitian. Validitas berhubungan dengan ketepatan  alat ukur melakukan tugas mencapai sasarannya. Pengukuran dikatakan valid jika  mengukur tujuannya dengan nyata dan benar. Reliabilitas menunjukkan akurasi  dan konsistensi dari pengukurannya. Pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner  dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 13.0 for windows, dengan  kriteria sebagai berikut: a. Jika rtabel >  rhitung, maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
b. Jika rtabel < rhitung, maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas  ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: (1)  Jika ralpha positif atau lebih besar dari rtabel maka pertanyaan reliabel.
(2)  Jika ralpha negatif atau lebih kecil dari rtabel maka pertanyaan tidak reliabel.
Tabel 1.2      Item-Total Statistics Scale Mean if  Item Deleted Scale  Variance if  Item Deleted Corrected  Item-Total  Correlation Cronbach's  Alpha if Item  Deleted Butir1  41,4333  52,599  ,737  ,934 Butir2  41,0333  54,171  ,798  ,932 Butir3  41,3000  53,666  ,735  ,934 Butir4  41,1000  53,266  ,817  ,931 Butir5  41,0667  53,651  ,681  ,936 Butir6  40,9000  54,921  ,732  ,934 Butir7  40,7667  53,357  ,768  ,933 Butir8  40,9333  55,995  ,554  ,940 Butir9  40,8333  55,523  ,764  ,933 Butir10  40,9667  55,413  ,705  ,935 Butir11  40,8333  53,523  ,801  ,931 Butir12  40,9000  54,162  ,680  ,936 Sumber: Hasil Penelitian, (2010) (data diolah)  Interpretasi item total statistic yaitu: 1.  Scale mean if item deleted  menerangkan  nilai rata-rata total jika variabel  tersebut dihapus, misalnya jika butir (item) satu dihapus maka rata-rata  variabel sebesar 41,4333; jika butir (item) dua dihapus maka rata-rata totalnya  bernilai 41,0333; dan seterusnya.
2.  Scale variance if item deleted menerangkan besarnya varians total jika butir  (item) satu dihapus maka besarnya varians adalah sebesar 52,599; sedangkan  jika butir dua dihapus adalah 54,171; dan seterusnya.
3.  Corrected item total correlation merupakan korelasi antarskor item dengan  skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Nilai  pada kolom Corrected item total correlation merupakan nilai rhitung yang akan  dibandingkan dengan rtabel  untuk mengetahui validitas pada setiap butir  instrumen. Nilai rtabelpada α 0,05 dengan derajat bebas df = jumlah sampel.
Jumlah sampel adalah 30, jadi df adalah 30, maka r (0,05;30) pada uji satu  arah 0,361.
Ketentuan untuk pengambilan keputusan validitas adalah: a.  Butir instrumen dinyatakan valid apabila nilai rhitung positif dan rhitung > rtabel.
b.  Butir instrumen dinyatakan valid apabila nilai rhitung positif dan rhitung < rtabel.
c.  Nilai rhitung dapat dilihat pada kolom Corrected item total correlation Tabel 1.3 Hasil Analisis Uji Validitas No  Butir Instrumen Nilai r Tabel Corrected Item-Total Correlation Keterangan 1  Butir 1  0,361  0,737  Valid 2  Butir 2  0,361  0,798  Valid 3  Butir 3  0,361  0,735  Valid  4  Butir 4  0,361  0,817  Valid 5  Butir 5  0,361  0,681  Valid 6  Butir 6  0,361  0,732  Valid 7  Butir 7  0,361  0,768  Valid 8  Butir 8  0,361  0,554  Valid 9  Butir 9  0,361  0,764  Valid 10  Butir 10  0,361  0,705  Valid 11  Butir 11  0,361  0,801  Valid 12  Butir 12  0,361  0,680  Valid Sumber: Hasil Penelitian, (2010) (data diolah) Ketentuan untuk pengambilan keputusan reliabilitas adalah sebagai berikut: 1.Jika nilai Cronbach Alpha > 0,80 (Kuncoro dalam Situmorang 2008:40), maka  pertanyaan tersebut dinyatakan reliabel.
2.Jika nilai Cronbach Alpha < 0,80 (Kuncoro dalam Situmorang 2008:40), maka  pertanyaan tersebut dinyatakan tidak reliabel.
Tabel 1.4 Hasil Analisis Uji Reliabilitas Butir Instrumen Nilai Cronbach’s Alpha Cronbach’s Alpha if Item Deleted Keterangan Butir 1  0,8  0,934  Reliabel Butir 2  0,8  0,932  Reliabel Butir 3  0,8  0,934  Reliabel Butir 4  0,8  0,931  Reliabel Butir 5  0,8  0,936  Reliabel Butir 6  0,8  0,934  Reliabel Butir 7  0,8  0,933  Reliabel Butir 8  0,8  0,940  Reliabel Butir 9  0,8  0,933  Reliabel Butir 10  0,8  0,935  Reliabel Butir 11  0,8  0,931  Reliabel Butir 12  0,8  0,936  Reliabel Sumber: Hasil Penelitian, (2010) (data diolah) Tabel 1.4 menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha if item deleted setiap  butir instrumen lebih besar dari 0,80 sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap  butir instrumen dinyatakan reliabel.
 Reliabilitas instrumen juga dapat dilihat pada tabel 1.5 berikut: Tabel 1.5 Reliability Statistics Cronbach's  Alpha  N of Items ,939  12 Sumber: Hasil Penelitian, (2010) (data diolah) 4.  Skala Pengukuran Variabel Skala pengukuran pada masing-masing variabel dalam penelitian ini  menggunakan Skala Likert. “Skala Likert sebagai alat untuk mengukur sikap,  pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Dalam melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada  setiap jawaban akan diberikan skor” (Sugiyono, 2005:86).
Pengukuran dengan Skala Likert dilakukan dengan pembagian: 1.  Sangat Setuju (SS) diberi skor 5 2.  Setuju (S) diberi skor 4 3.  Kurang Setuju (KS) diberi skor 3 4.  Tidak Setuju (TS) diberi skor 2 5.  Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1 Pada penelitian ini, responden diharuskan memilih salah satu dari kelima  alternatif jawaban yang tersedia. Nilai yang diperoleh akan dijumlahkan dan  jumlah tersebut menjadi nilai total. Nilai total inilah yang ditafsirkan sebagai  posisi responden dalam Skala Likert.
 5.  Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bengkel Cahaya Jl. Sisingamangaraja No. 45 A Medan. Waktu penelitian adalah, yaitu Februari-Maret 2010.
6.  Populasi dan Sampel a)  Populasi  Yang menjadi  populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung  bengkel Cahaya, yang  dimana jumlah pengunjung pada bulan Februari adalah2163 orang.
b)  Sampel Sampel diambil dengan menggunakan rumus Slovin (Umar 2000 : 73),  yaitu:  2 1 Ne N n + = Dimana: n  =   Jumlah Sampel  N  =   Ukuran populasi  e  =   Standart error, 10 % Maka jumlah sampel menjadi:  58,95 )1,0(21631 2163 2 = + = n Pada penelitian ini   jumlah sampel dibulatkan menjadi 96 orang.Dengan  taraf kesalahan 10% Sedangkan untuk penarikan sampel, penulis menggunakan   metoda aksidental sampling. Metoda  aksidental sampling  merupakan teknik  penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan  bertemu dengan peneliti yang dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang  orang kebetulan ditemui di lokasi itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono  2005:77).Dengan kriteria, responden telah pernah melakukan kunjungan minimal  sebanyak 3 kali ke bengkel Cahaya.
7.  Jenis dan Sumber data Penulis  menggunakan jenis-jenis data sebagai berikut:  a.  Data primer     Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden  yang terpilih, pada lokasi penelitian.
b.  Data sekunder  Data sekunder yaitu  data yang diperoleh dari studi dokumen, dengan  mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah,  hasil  lapangan, dan  internet untuk mendukung penelitian.
8.  Tehnik Pengumpulan Data a.  Kuesioner yaitu dengan  menyebarkan  daftar pertanyaan kepada para  responden  terpilih dandilakukan bengkel Cahaya b.  Wawancara yaitu   dengan   melakukan   wawancara   langsung  dengan  responden  terpilih.
 c.  Studi Dokumentasi  yaitu dengan mengumpulkan dan mempelajari informasi dan data-data  yang diperoleh dari  bengkel Cahaya, maupun dari buku-buku  literatur, jurnal, majalah, dan internet, yang berkaitan dengan  penelitian ini.
9. Teknik Analisis Data a.  Metode Analisis Deskriptif Metode ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data  primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden  penelitian sehingga mendapat gambaran umum.
b.  Metode Statistik Peneliti menganalisis dengan menggunakan metode analisis regresi linier  berganda. Analisis regresi linier berganda dalam peneltian ini  menggunakan aplikasi software SPSS 13.0 for Windows. Adapun model  persamaan yang digunakan adalah: Y= βο+β1X1+β2X2+e Di mana: Y  = Kepuasan konsumen β  = Konstanta β1  = Koefisien regresi X1 X1  = Sense  β2  = Koefisien regresi X2 X2  = Act  e  = standard error/variabel pengganggu c. Uji Asumsi Klasik Penelitian ini juga memakai beberapa pengujian asumsi klasik, yaitu: 1.  Uji Normalitas  Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah  data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi  data dalam bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang  mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data  tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. (Situmorang,  2008:55).
2.  Uji Heteroskedastisitas Dilakukan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians  yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians sama, maka  dikatakan homoskedastisitas. Apabila varians berbeda, maka dikatakan  terjadi heteroskedastisitas. Alat untuk mengujinya terbagi  2 yaitu,  dengan alat analisis grafik atau dengan analisis residual yang berupa  statistik (Situmorang, 2008:63).
3.  Uji Multikolinieritas Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi  ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas, jika terdapat korelasi  antara variabel bebas maka dapat dikatakan terdapat masalah  multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi  korelasi antar variabel bebas. Uji multikolinearitas menggunakan  kriteria Variance Inflation Factor (VIF) dengan ketentuan:  1.  Bila VIF > 5 terdapat masalah multikolinieritas yang serius.
2.  Bila VIF < 5 tidak terdapat masalah multikolinieritas yang serius.
d. Pengujian Hipotesis Uji hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah: a.  Uji Signifikan Simultan (Uji-F) Uji Fhitung dilakukan untuk melihat secara bersama-sama apakah ada  pengaruh positif dan signifikan variabel bebas (X1, X2) terhadap  variabel dependen (Y). Dengan rumus hipotesis sebagai berikut: Ho : b1 = b2 = 0 (Variabel bebas secara bersama    sama tidak berpengaruh  signifikan terhadap variabel terikat).
Ha : b1 ≠ b2 ≠0  (Variabel bebas secara bersama    sama tidak berpengaruh  signifikan terhadap variabel terikat).
Nilai F hitung akan dibandingkan dengan nilai F tabel, kriteria  pengambilan keputusan yaitu: Ho diterima jika Fhitung ‹ Ftabel pada = 5% Ha diterima jika Fhitung › Ftabel pada = 5% b.  Uji Signifikan Individual (Uji t) Dilakukan untuk menguji setiap variabel bebas (Xi) apakah  mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Yi)  secara parsial.
 Bentuk pengujiannya adalah: Ho : bi = 0 (Variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh  signifikan terhadap variabel terikat).
Ha : bi ≠ 0 (Variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan  terhadap variabel terikat).
Nilai T hitung akan dibandingkan dengan nilai T tabel, kriteria  pengambilan keputusan yaitu:  Ho diterima jika Thitung ‹ Ttabel pada = 5% Ha diterima jika Thitung › Ttabel pada = 5% c. Pengujian Koefisien Determinan (R²) Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel  bebas terhadap variabel terikat. Dengan kata lain koefisien determinan  digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel yang diteliti  (X1, X2) yaitu variabel sense dan act terhadap variabel terikat yaitu  kepuasan konsumen (Y). Koefisien determinan (R²) berkisar antara nol  sampai dengan satu (0 ‹ R² ‹ 1). Hal ini berarti bila R² = 0  menunjukkan tidak adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel  terikat dan bila R² mendekati 1 menunjukkan adanya pengaruh yang  kuat antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi