Jumat, 28 Februari 2014

Skrippsi Ekonomi Pembangunan: ANALISIS PERAMALAN EKSPOR INDONESIA PASCA KRISIS KEUANGAN EROPA DAN GLOBAL TAHUN 2008 DENGAN METODE DEKOMPOSISI

 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perekonomian Indonesia pernah mengalami goncangan besar akibat krisis ekonomi yang terjadi tahun 1997 sampai 1998 lalu. Peristiwa ini telah membawa dampak yang merugikan bagi kondisi perekonomian Indonesia pada saat itu, dimana terjadi kemerosotan Produk Domestik Bruto (PDB), output menurun, banyak perusahaan yang bangkrut, perbankan hancur, pengangguran meningkat, kemiskinan meningkat.

Menjelang akhir triwulan III pada tahun 2008, dunia kembali dihadapkan kepada krisis keuangan global yang mulai muncul sejak bulan Agustus 2007, yaitu pada saat salah satu bank terbesar Perancis, BNP Paribas mengumumkan pembekuan beberapa sekuritas yang terkait dengan kredit perumahan berisiko tinggi Amerika Serikat (subprime mortgage). Keadaan ini selanjutnya memicu gejolak di pasar keuangan dan akhirnya merambat ke seluruh dunia. Intensitas krisis semakin membesar akibat bangkrutnya bank investasi terbesar Amerika Serikat, Lehman Brothers yang diikuti oleh kesulitan keuangan yang semakin parah di sejumlah lembaga keuangan berskala besar di Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang (Outlook Ekonomi Indonesia 2009-2014, Edisi Januari 2009).
Oleh banyak ekonom dunia, krisis ini disebut sebagai krisis ekonomi paling serius setelah depresi ekonomi besar yang terjadi pada dekade 30-an. Hal ini membuat banyak investor dunia mengalami kerugian besar yang tidak kalah
 dahsyatnya dengan kerugian yang dialami oleh banyak investor di kawasan Asia pada saat krisis ekonomi 1997-1998. (Tambunan, 2011:106).
Menjelang berakhirnya krisis ekonomi global periode 2008, ekonomi zona Eropa sebenarnya sudah mulai menunjukkan gejala akan mengalami krisis besar karena masalah utang pemerintah Yunani yang tidak terbayarkan sehingga menyebabakan defisit keuangan pemerintah. Keadaan ini memicu terjadinya krisis di zona Eropa pada tahun 2011. Adanya krisis keuangan yang di hadapi global dan Eropa ini tentu akan berdampak juga terhadap kondisi perekonomian di Asia, termasuk Indonesia karena mengingat bahwa perekonomian Indonesia yang saat ini semakin terbuka. Krisis keuangan ini berdampak terhadap sektor keuangan domestik.
Berdasarkan dokumen yang di terbitkan Bappenas yang berjudul “Krisis Keuangan Eropa : Dampak Terhadap Perekonomian Indonesia”, menuliskan bahwa pengaruh krisis global terhadap perekonomian domestik mengalir melalui beberapa kemungkinan transmisi, yaitu :
Dampak gejolak ekonomi di Eropa dan Amerika bagi perekonomian domestik Indonesia dapat dilihat dalam gambar berikut ini1. Transmisi moneter dan keuangan melalui perubahan suku bunga, nilai tukar mata uang, kredit, dan yield surat utang pemerintah; 2. Transmisi fiskal seperti utang luar negeri; 3. Transmisi perdagangan berupa ekspor dan impor; 4. Transmisi investasi berupa FDI dan Portofolio; 5. Transmisi komoditas berupa perubahan harga komoditas.



Pelemahan Ekonomi Global
Krisis Keuangan Eropa dan AS
Gejolak Harga Komoditas
Pasar Keuangan IDN


Pengetatan Kredit
Rupiah menurun
Harga saham turun
Yield SUN naik
Dampak Ekonomi Domestik


Kebutuhan Pembiayaan Pemerintah
Dampak inflasi
Pendapatan masyarakat melemah
Volume dan nilai ekspor
Investasi
Sumber : William Walace, 2009 dalam Bappenas
Gambar 1.Dampak Gejolak Ekonomi di Eropa dan Amerika bagi Perekonomian Domestik
Pada gambar 1.1 di atas dapat dilihat bahwa krisis keuangan Eropa dan global berdampak terhadap sektor keuangan domestik, kondisi perekonomian global serta gejolak harga yang selanjutnya memberi dampak terhadap perekonomian domestik. Dampak terhadap pasar keuangan Indonesia adalah harga saham menurun, nilai tukar juga mengalami penurunan, terjadinya pengetatan kredit, serta terjadi kenaikan yield SUN. Selanjutnya, dampak krisis terhadap ekonomi domestik dapat di lihat bahwa lebih dirasakan oleh sektor riil, dimana terjadi penurunan volume dan nilai ekspor, pendapatan masyarakat melemah, investasi menurun, keadaan ini menyebabkan kebutuhan pembiayaan
 pemerintah meningkat, dan pada akhirnya akan memicu terjadinya peningkatan inflasi.
Pada penelitian ini, penulis mencoba untuk meneliti bagaimana dampak krisis keuangan Eropa dan global terhadap ekonomi domestik Indonesia, khususnya terhadap ekspor Indonesia. Seperti yang dinyatakan dalam sebuah laporan tahunan berjudul Asian Development Outlook 2009 :
the main channel by which the global financial crisis and economic slump spread to developing Asia was the collapse of demand in major global markets, hitting the region’s exports. With a large proportion of regional trade in parts and components supporting supply chains, imports also buckled. The more open economies of East Asia and Southeast Asia-such as Hong Kong, China; Republic of Korea (henceforth Korea) ; Malaysia; Singapore; Taipei, China; and Thailand-were hardest hit, and their economies contracted significantly.... (ADB 2009a, halaman 2 dalam Tambunan, 2011:108).
Kesimpulan dari laporan ini adalah bahwa negara-negara Asia yang memiliki integrasi ekonomi dunia melalui ekspor seperti Hong Kong, Cina, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Taipei sangat terkena dampaknya dari krisis tersebut. Berdasarkan kondisi ini, tidak tertutup kemungkinan akan terjadi juga terhadap Indonesia. Hal ini juga diperkuat dengan adanya kutipan dari berita harian Kompas (1 Oktober 2011) sebagai berikut : “sebagian besar pengusaha domestik, sampai dengan akhir September, belum menerima pesanan atau kontrak ekspor untuk tahun 2012. Hal ini merupakan dampak dari melambatnya perdagangan global akibat krisis keuangan yang kian meluas di Amerika Serikat dan Eropa”.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mencoba meneliti dan menganalisis bagaimana peramalan ekspor Indonesia kedepannya akibat adanya
 krisis yang di hadapi oleh Eropa dan global tersebut. Dalam hal ini penulis melakukan suatu penelitian melalui penulisan skripsi yang berjudul: “Analisis Peramalan Ekspor Indonesia Pasca Krisis Keuangan Eropa dan Global Tahun 2008 dengan Metode Dekomposisi”.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan pokok-pokok permasalahan penelitian sebagai berikut: 1.2 Perumusan Masalah
1. Bagaimana peramalan nilai ekspor Indonesia pada sektor pertanian periode Januari 2012 s/d Desember 2017 ke depan dengan metode dekomposisi. 2. Bagaimana peramalan nilai ekspor Indonesia pada sektor industri periode Januari 2012 s/d Desember 2017 ke depan dengan metode dekomposisi. 3. Bagaimana peramalan nilai ekspor Indonesia pada sektor pertambangan periode Januari 2012 s/d Desember 2017 ke depan dengan metode dekomposisi. 4. Bagaimana peramalan nilai ekspor Indonesia secara agregat dari ketiga sektor tersebut periode Januari 2012 s/d Desember 2017 ke depan dengan metode dekomposisi. 5. Bagaimana tingkat kelayakan dalam peramalan nilai ekspor Indonesia secara agregat pada Januari 2002 s/d Desember 2011 dengan menggunakan metode dekomposisi.  1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis peramalan nilai ekspor Indonesia pada sektor pertanian selama periode Januari 2012 s/d Desember 2017 ke depan dengan metode dekomposisi. 2. Untuk menganalisis peramalan nilai ekspor Indonesia pada sektor industri selama periode Januari 2012 s/d Desember 2017 ke depan dengan metode dekomposisi.
3. Untuk menganalisis peramalan nilai ekspor Indonesia pada sektor pertambangan periode Januari 2012 s/d Desember 2017 ke depan dengan metode dekomposisi.
 4. Untuk menganalisis peramalan nilai ekspor Indonesia secara agregat dari ketiga sektor tersebut periode Januari 2012 s/d Desember 2017 ke depan dengan metode dekomposisi.
5. Untuk menganalisis tingkat kelayakan dalam peramalan nilai ekspor Indonesia secara agregat pada periode Januari 2002 s/d Desember 2011 dengan menggunakan metode dekomposisi.

1.4 Manfaat Penelitian 1. Sebagai tambahan wawasan ilmiah dan ilmu pengetahuan penulis dalam ilmu yang penulis tekuni 2. Bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), eksportir, Kementerian Perdagangan Indonesia, diharapkan penelitian ini menjadi pertimbangan keputusan dalam melakukan kegiatan ekspor ke mitra dagang Indonesia.  7 3. Bagi akademisi, mahasiswa, dan penelitian selanjutnya, diharapkan penelitian ini dapat menjadi suatu bahan studi, literatur tambahan khususnya dengan topik penelitian yang sejenis   
Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi