Senin, 24 Maret 2014

Skripsi Manajemen: ANALISIS HUBUNGAN MANAJEMEN MODAL KERJA DENGAN RENTABILITASPADA PT. KIMIA FARMA PLANT



   BAB I  PENDAHULUAN  
 A. Latar Belakang  
 Perusahaan adalah organisasi yangmempunyai kegiatan tertentu untuk  mencapai tujuan dalam menjaga dan mengembangkan kelangsungan usahanya  untuk mendapatkan laba yang optimal. Perusahaan yang berhasil sudah  semestinya memiliki manajemen yang mampu untuk melihat kemungkinan dan  kesempatan di masa yang akan datang, baik jangka pendek ataupun jangka  panjang. Setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang industri, dagang  maupun jasa senantiasa dihadapkan dengan berbagai masalah, salah satunya  adalah berkaitan dengan tersedianya dana untuk digunakan sebagai modal kerja.

Modal kerja merupakan dana yang disediakan oleh perusahaan untuk  melakukan aktivitas operasionalnya yang meliputi current assets atau aktiva lancar  dan current liabilities  atau hutang lancar  (Sawir, 2005:129).  Aktiva lancar  umumnya mencapai hampir 50% dan hutang lancar mencapai hampir 30% dari  total financing (total pembelanjaan) sehingga pengelolaan modal kerja merupakan  salah satu aspek penting dari keseluruhan financial management.
Perusahaan secara umum harus mempertahankan jumlah modal kerja yang menguntungkan yaitu jumlah aktiva lancar yang harus lebih besar daripada jumlah  hutang lancar. Modal kerja yang dimiliki perusahaan harus mampu mewujudkan  jumlah penjualan yang dikehendaki sekaligus mampu memenuhi kewajiban jatuh  tempo dari perusahaan sehingga dapat mewujudkan laba dikehendaki sekaligus  mampu pula mewujudkan atau mempertahankan posisi likuiditas perusahaan.
     Pengelolaan modal kerja yang baik akan mendukung perusahaan dalam  mencapai suatu keseimbangan dalam hal penyediaan dan penggunaan modal  kerja. Modal kerja yang lebih kecil dari kebutuhan akan menimbulkan kerugian  atau kehilangan kesempatan untuk memperoleh laba. Modal kerja yang jumlahnya  terlalu besar dari yang dibutuhkan akan mengakibatkan terjadinya dana  menganggur (idle money), sehingga tidak efisien dalam penggunaan dana. Jika  perusahaan mampu mengelolamodal kerja dengan baik, maka profitabilitas/  rentabilitas suatu perusahaan dapat ditingkatkan.
Profitabilitas atau rentabilitas perusahaan berhubungan dengan manajemen  modal kerja perusahaan, karena manajemen modal kerja merupakan salah satu  aspek terpenting dari keseluruhan manajemen pembelanjaan perusahaan. Rasio  rentabilitas mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditunjukkan  dengan besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya  dengan penjualan maupun investasi. Salah satu alat ukur rentabilitas yang sering  digunakan adalah ROI(Return On Investment). ROImerupakan pengukuran  kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan  dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan.
Industri farmasi merupakan industri di bidang penemuan, pengembangan,  produksi, pengolahan, peracikan, dan distribusi obat. Perkembangan industri  farmasi di Indonesia terutama di tahun 2006 semakin menurun karena  dipengaruhi  oleh  keadaan  ekonomi  negara  yang  tidak  mendukung  (www.wartaekonomi, 2007). Pertumbuhan industri melambat dan sebagian besar  perusahaan menurun kinerjanya. Menurut Anthony, Ketua Gabungan Pengusaha  Farmasi Indonesia, penyebab lambatnya pertumbuhan industri farmasi akibat       adanya peraturan baru berupa labelisasi generik, penurunan harga obat dan  labelisasi obat yang menyebabkan pembelian barang menjadi tertahan karena  menunggu stok produk habis (www.tempointeraktif, 2006). Penurunan daya beli  masyarakat, naiknya harga bahan baku impor, dan kurs mata uang juga menjadi  penyebab turunnya penjualan obat.
Kimia Farma sebagai perintis dalam industri farmasi Indonesia merupakan  sebuah perusahaan pelayanan kesehatan yang terintegrasi, bergerak dari hulu ke  hilir, yaitu : industri, marketing, distribusi, ritel, laboratorium klinik dan klinik  kesehatan (www.kimiafarma, 2006). Hasil produksi yang di buat oleh pabrik  farmasi perusahaan baik produk obat-obat kimia, formulasi dan herbal, dibagi  dalam enam lini produksi yaitu etikal, obat bebas, generik, narkotika, lisensi dan  bahan baku. Pada saat ini, Kimia Farma telah berkembang menjadi sebuah  perusahaan pelayanan kesehatan utama di Indonesia yang kian memainkan  peranan penting dalam pengembangan dan pembangunan bangsa dan masyarakat.
‐ 2.00  4.00  6.00  8.00  10.00  12.00  14.00  16.00  18.00  2003 2004 2005 2006 200CURRENT RATIO WORKING CAPITAL  TURNOVER RECEIVABLES  TURNOVER RETURN ON  INVESTMENT Sumber: Bagian Akuntansi dan Keuangan, (2008) diolah  Grafik 1.1  Current ratio, Working capital turnover, Receivables turnoverdan ROIPT. Kimia  Farma Plant Medan periode 2003- 2007       Grafik 1.1 menunjukkan bahwa pergerakan current ratiopada PT. KImia  Farma PlantMedan selalu searah dengan ROI. Misalnya pada tahun 2004 dan  2006 ROImengalami penurunan hingga mencapai 0,52 dan 0,21 demikian juga  dengan current ratioyang turun pada hingga mencapai 15,55 dan 1,66. Menurut  teori Van Horne & Wachowicz (2005:313) profitabilitas berbanding terbalik  dengan likuiditas. Tentunya pergerakan current ratiodengan ROIdalam grafik  tersebut tidak sesuai dengan teori Van Horne & Wachowicz, karena current ratio yang merupakan bagian dari likuiditas tidak bergerak searah dengan  ROI.
Fluktuasi rasio modal kerja dan ROIpada Grafik 1.1 yang selalu mengalami  kenaikan/ penurunan yang drastis tersebut tentunya berpengaruh bagi kinerja  perusahaan dan keefektifan manajemen secara keseluruhan khususnya manajemen  modal kerja perusahaan yang ditunjukkan dengan besar kecilnya tingkat  keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun  investasi.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis tertarik untuk  melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Hubungan Manajemen Modal  Kerja dengan Rentabilitas pada PT. Kimia Farma PlantMedan”.
B. Perumusan Masalah  Berdasarkan latar belakang permasalahan yang diuraikan sebelumnya,  maka dirumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah manajemen modal kerja  (current ratio, working capital turnover dan receivables turnover)memiliki  hubungan yang signifikan dengan rentabilitas pada PT. Kimia Farma  Plant Medan? ”.
     C. Kerangka Konseptual  Menurut Sugiyono (2003:49) kerangkakonseptual merupakan sintesa  tentang hubungan antar variabel yang diteliti.Variabel ini disusun dari berbagai  teori yang telah dideskripsikan.
Modal kerja mengandung dua pengertian pokok yaitu gross working  capital yang merupakan total dari aktiva lancar dan net working capital yang  merupakan selisih antara aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Aktiva lancar  harus lebih besar daripada hutang lancar yang secara umum paling tidak  berbanding 2:1 dan net working capital paling tidak 1:1. Hal ini dimaksudkan  sebagai jaminan kemampuan perusahaan untuk membayar kebutuhan-kebutuhan  jangka pendek atau kewajiban finansial jangka pendek berupa hutang- hutang.
Menurut Martono dan Harjito (2001:71), modal kerja dapat dibagi dalam  3 konsep, yaitu: konsep kuantitatif, konsep kualitatif  dan konsep fungsional.
Modal kerja dalam konsep kualitatif, merupakan sebagian dari aktiva lancar yang  dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa mengganggu  likuiditasnya (Sawir, 2005:130). Perusahaan yang tidak memiliki modal kerja  yang cukup, tidak dapat membayar kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya  dan akan menghadapi masalah likuiditas.
Rasio lancar (current ratio)adalah ratio yang paling umum digunakan  untuk menganalisa posisi modal kerja suatu perusahaan (Syahyunan, 2004:36).
Current ratiomerupakan perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan hutang  lancar. Perputaran modal kerja (working capital turnover) menunjukkan hubungan  modal kerja dengan penjualan. Semakin tinggi perputaran modal kerja semakin  kecil dana yang tertanam dalam modal kerja untuk mencapai penjualan tertentu       yang telah ditetapkan. Perputaran piutang (receivables turnover)yang dimiliki  suatu perusahaan mempunyai hubungan yang erat dengan jumlah penjualan  kredit. Semakin tinggi tingkat perputaran piutang berarti semakin cepat dana  yang diinvestasikan pada piutang dagang dapat ditagih menjadi uang tunai begitu  juga sebaliknya.
Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba  dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain  rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama  periode tertentu (Riyanto, 2001: 35).
 Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa variabel receivables turnover,  working capital turnover, dan total assets turnover mempunyai hubungan yang  positif dan signifikan terhadap kemampulabaan perusahaan sedangkan variabel  current ratiotidak mempunyai hubungan yang signifikan terhadap  kemampulabaan (ROI) perusahaan.
Kerangka konseptual yang menjadi dasar penelitian ini adalah sebagai  berikut:  Sumber  : Martono dan Harjito(2001), Riyanto(2001), Syahyunan(2004), Sawir(2005), diolah  Gambar1.1  : Kerangka Konseptual  Indikator Manajemen Modal Kerja  1.  Current ratio (X1)  2.  Working capital turnover (X2)  3.  Receivables turnover(X3)  Rentabilitas  (Y)       D. Hipotesis  Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah  diuraikan sebelumnya, maka peneliti mengajukan hipotesis bahwa:  ” Manajemen modal kerja (current ratio, working capital turnover  dan  receivables turnover) memiliki hubungan yang signifikan dengan rentabilitas  pada PT. Kimia Farma PlantMedan”.
E.  Tujuan dan Manfaat Penelitian  1. Tujuan Penelitian  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis hubungan  manajemen modal kerja (current ratio, working capital turnover dan  receivables turnover)dengan rentabilitas pada PT. Kimia Farma Plant Medan.
2. Manfaat Penelitian  Manfaat dilaksanakannya penelitian adalah sebagai berikut:  a.  Bagi Perusahaan  Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam menetapkan  kebijakan untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan modal  kerja.
b.  Bagi Pihak Lain  Sebagai referensi atau sumbangan pemikiran bagi pihak lain, terutama  bagi mahasiswa manajemen yang mengambil konsentrasi keuangan  untuk tujuan penelitian selanjutnya khususnya mengenai modal kerja.
     c.  Bagi Peneliti  Untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang keuangan,  dan memberi kesempatan kepada penulis untuk menerapkan teori yang  telah didapatkan di perkuliahan terutama mengenai modal kerja.
F. Metode Penelitian  1. Batasan Operasional  Batasan operasional yang penulis tetapkan untuk menghindari  ketidakakuratan data dalam membahas dan menganalisis permasalahan, yaitu:  a.  Ruang lingkup permasalahan dari penelitian hanya menganalisis  hubungan manajemen modal kerja (current ratio, working capital  turnover dan receivables turnover) dengan rentabilitas pada PT. Kimia  Farma PlantMedan.
b.  Laporan keuangan perusahaan yang digunakan adalah laporan  keuangan tahunan selama periode tahun 2003- 2007.
c.  Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis  Korelasi Pearson.
2. Defenisi Operasional Variabel  Operasional dan pengukuran variabelmerupakan penjelasan mengenai  pengertian teoritis dan pengukuran variabel sehingga dapat diamati dan diukur  yang terdiri dari:       a. Rasio lancar (current ratio) Rasio lancar merupakan ukuran paling umum yang digunakan untuk  mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek karena  rasio ini menunjukkan seberapa jauh tuntutan dari kreditor jangka pendek  dipenuhi oleh aktiva yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam periode  yang sama dengan jatuh tempo utang (Sawir, 2005: 144).
Rasio ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:  Current ratio =  sLiabilitie Current Assets Current Current ratioyang rendah biasanya menunjukkan masalah dalam  likuiditas. Suatu perusahaan yang  rasio lancarnya terlalu tinggi juga  kurang baik, karena menunjukkan banyaknya dana yang menganggur (idle  money)yang pada akhirnya dapat mengurangi laba perusahaan.
b. Perputaran modal kerja (working capital turnover) Rasio ini mengukur aktivitas bisnis terhadap ketentuan aktiva lancar atas  kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan banyaknya penjualan (dalam  rupiah) yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja  (Sawir, 2005: 151).
Rasio ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:  Working capital turnover =  Capital WorkingNet Sales c.  Perputaran piutang (receivables turnover)  Perputaran piutang menunjukkan berapakali piutang dapat berputar  menjadi kas yang berkaitan dengan periode terikatnya modal kerja dalam  piutang (Sawir, 2005: 150).
     1Rasio ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:  Receivables Turnover =  sreceivable Average Sales Tinggi rendahnya receivables turnovermempunyai efek yang langsung  terhadap besar besar kecilnya modal yang diinvestasikan dalam piutang.
Semakin tinggi turnover-nya berarti semakin pendek waktu terikatnya  modal dalam piutang.
d. Return On Investment(ROI)  Rasio rentabilitas dalam hubungannya dengan investasi adalah ROI (Return On Investment). ROIatau sering disebut juga Return On Total  Assetsmerupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan  total aktiva (Kuswadi, 2004: 191).
ROIdapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:  ROI=  %100 x Assets Total EAT ROImerupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di  dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang  tersedia di dalam perusahaan.
3.  Tempat dan Waktu Penelitian  Penelitian dilakukan di PT. Kimia Farma Plant Medan yang bertempat di  Jl. Medan Tanjung Morawa KM. 9 Medan.Waktu penelitian mulai dari Maret  sampai dengan Juni 2008.
     14. Jenis Data  Data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder yaitu data yang  telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada  masyarakat pengguna data (Kuncoro,2003:127).
 Data sekunder yang digunakan penulis yaitu:  a.  Laporan keuangan tahunan perusahaan (laporan neraca dan laba rugi  tahun 2003 sampai dengan tahun 2007).
b.  Sejarah singkat perusahaan  c.  Struktur organisasi perusahaan  d.  Literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan topik bahasan dalam  penelitian.
5.  Teknik Pengumpulan Data   Teknik yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data adalah sebagai  berikut:  a.  Teknik wawancara yaitu penulismelakukan komunikasi langsung  melalui tanya jawab dengan pihak terkait pada perusahaan untuk  menanyakan dan mempelajari dokumen- dokumen yang berhubungan  dengan masalah yang akan diteliti, juga untuk memperoleh keterangan  lebih lanjut sebagai pendukung data sekunder.
b.  Teknik dokumentasi, dilakukan  dengan mengumpulkan laporan  dokumen- dokumen, catatan- catatan dan informasi lainnya dari  perusahaan.
     16.  Metode Analisis Data   Metode analisis data menggunakan tahap – tahap sebagai berikut:  a.  Metode Analisis Deskriptif  Metode analisis deskriptif adalah suatu metode dimana data yang telah  diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis kemudian  diinterpretasikan sehingga diperoleh gambaran yang sebenarnya.
Dalam penelitian ini data yang dideskriptifkan berupa gambaran  modal kerja perusahaan yang diperoleh dari rasio- rasio keuangan  perusahaan.
b.  Metode Analisis Statistik  1)  Analisis Korelasi Pearson   Metode ini digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antar  variabel X dan Y. Keeratan hubungan antara dua variabel tersebut dinyatakan  dalam bentuk koefisien korelasi (r). Menurut Suharyadi dan Purwanto (2004:89)  koefisien korelasi Pearson dapat dihitung dengan rumus:  r  =       ])()([])()([ )()()( 2 2 2 YYnXXn YXXYn Dimana:  r   = nilai koefisien korelasi    X  = jumlah pengamatan variabel X  Y = jumlah pengamatan variabel Y  XY = jumlah pengamatan variabel X dan Y     X  = jumlah kuadrat dari pengamatan variabel X  X = jumlah kuadrat dari jumlah pengamatan variabel X       1   Y  = jumlah kuadrat dari pengamatan variabel Y  Y  = jumlah kuadrat dari jumlah pengamatan variabel Y  n  = jumlah pasangan pengamatan X dan Y   Penulis menggunakan alat bantu program SPSSversi 12.0 untuk  menghitung koefisien korelasi Pearson. Nilai koefisien korelasi mendekati -1 atau  +1 menyatakan bahwa hubungan kedua variabeladalah kuat atau korelasi kedua  variabel tinggi. Tanda positif (+) menunjukkan arah hubungan dua variabel yang  searah sedangkan tanda negatif (-) menunjukkan arah hubungan dua variabel yang  tidak searah. Apabila nilai r mendekati 0, hubungan antara kedua variabel sangat  lemah atau mungkin tidak ada sama sekali (Suharyadi dan Purwanto, 2004:89).
Menurut Ghozali (2005: 182) apabila tingkat signifikansi yang dihasilkan  lebih kecil dari koefisien korelasi makaterdapat hubungan yang signifikan antara  variabel X dan variabel Y dan sebaliknya.
2) Uji statistik t   Pengujian ini dilakukan untuk menguji signifikansi dari koefisien  korelasi Pearson yang diperoleh. Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai  daripada thitung (Sugiyono, 2004:185) adalah:   t = rr n Bentuk pengujian:  H0: t = 0, artinya tidak ada hubungan yang signifikan dari manajemen  modal kerja dengan rentabilitas.
H1: t ≠0, artinya terdapat hubungan yang signifikan dari manajemen  modal kerja dengan rentabilitas.
     1 Peneliti selanjutnya akan melakukan uji signifikan dengan  membandingkan tingkat signifikan α(alpha) 1% dan derajat kebebasan (n-k)  dengan thitungyang diperoleh.
H0diterima jika -ttabel ≤thitung ≤ttabel H1diterima jika thitung> ttabel   

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi