Senin, 03 Maret 2014

Skripsi Ekonomi Pembangunan: ANALISA PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN PENDAPATAN TERHADAP PERMINTAAN KREDIT GRIYA UTAMA PADA BANK BTN

BAB I PENDAHULUAN 
1. Latar Belakang
Indonesia saat ini sedang berusaha keluar dari berbagai permasalahan ekonomi yang telah terjadi sejak krisis moneter tahun 1998. Pemerintah Indonesia berusaha segiat-giatnya untuk membangun kembali infrastruktur ekonomi yang hancur akibat krisis multi dimensi yang berkepanjangan. Salah satu usaha pemerintah untuk kembali membangkitkan perekonomian adalah pembangunan disektor riil yang mana sektor riil ini merupakan dasar bagi suatu pembangunan yang berkesinambungan.

Dalam rangka mendukung kemajuan pembangunan, terutama perekonomian di Indonesia, bank mempunyai pengaruh yang sangat besar untuk mendukung laju perekonomian rakyat. Bank berfungsi sebagai lembaga yang mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan, giro maupun deposito dan meyalurkannya kembali ke masyarakat yaitu kredit atau pinjaman. Penyaluran kembali ke masyarakat atau yang biasa disebut kredit atau pinjaman sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan yang bersifat komersil maupun konsumtif.
Sebagaimana kita ketahui bahwa sejak tahun 1998, Indonesia mengalami krisis ekonomi yang berkepanjangan. Harga-harga kebutuhan pokok melambung tinggi sehingga daya beli masyarakat pun menurun. Terlebih lagi saat ini harga minyak dunia sangat tinggi yang juga mempengaruhi harga bahan bakar minyak di  Indonesia dan serta merta menaikkan seluruh komposisi harga bahan kebutuhan pokok. Hal ini mengakibatkan masyarakat semakin sulit untuk memenuhi kebutuhan mereka, apalagi kebutuhan untuk mendapatkan sebuah rumah yang layak huni.
Dengan kondisi yang seperti ini Bank Indonesia sebagai bank sentral mengeluarkan berbagai kebijakan agar kondisi ekonomi tetap stabil. Meningkatnya harga barang-barang dan bahan bakar minyak (BBM) membuat uang yang beredar pun semakin banyak, sehingga BI menetapkan suku bunga simpanan yang tinggi agar masyarakat yang berpendapatan tinggi tetap menempatkan dananya di Indonesia.
Tingginya suku bunga simpanan juga akan meninggikan suku bunga pinjaman karena bagaimanapun bank devisa maupun bank swasta lainnya harus menyesuaikan tingkat suku bunga kredit agar mereka tidak mengalami kerugian ketika mengembalikan imbalan terhadap pemilik simpanan. Hal ini tentu saja berdampak negatif pada mereka yang membutuhkan pinjaman dari bank.
Rumah merupakan suatu tempat untuk kita huni, dimana kita dapat merasa nyaman dan beristirahat. Selain itu rumah juga merupakan tempat kita untuk bernaung. Sejak masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kala mencanangkan pembangunan sejuta rumah, pemerintah berusaha mengupayakan seluruh masyarakat Indonesia dapat memiliki rumah yang layak huni, karena banyak sekali orang yang belum memiliki tempat tinggal yang tetap dan belum layak huni seperti dibawah kolong jembatan, ditempat-tempat pembuangan sampah, dibantaran sungai dan sebagainya. Melalui lembaga perbankan diharapkan dapat membantu usaha pemerintah untuk memenuhi pembangunan perumahan untu  rakyat tersebut. Dan Bank BTN telah berkomitmen dengan pemerintah untuk dapat membantu pembiayaan perumahan sebanyak +- 100.000 unit rumah sederhana sehat.
Di kota Medan yang berpenduduk padat, setiap warganya tentu ingin mempunyai rumah yang layak huni. Namun tidak serta merta langsung dapat memenuhi keinginan mereka karena keterbatasan finansial. Disinilah bank sangat membantu mereka untuk mendapatkan rumah yang mereka inginkan tersebut. Bank memberikan bantuan pinjaman uang untuk membeli rumah kepada debitur yang membutuhkan rumah dengan syarat dan ketentuan yang sudah dipenuhi dan disepakati bersama. Dari data-data yang penulis peroleh memperlihatkan bahwa terjadi kenaikan maupun penurunan yang cukup signifikan pada permintaan kredit griya utama pada Bank BTN Cabang Medan. Dari data-data tersebut terlihat bahwa ada peningkatan pendapatan setiap tahunnya, namun suku bunga dan inflasi naik turun tidak tentu. Artinya suku bunga dan inflasi terjadi karena kondisi pasar. Hal ini menyebabkan kenaikan maupun penurunan terhadap permintaan kredit griya utama. Karena walaupun pendapatan masyarakat meningkat akan tetapi bila suku bunga kredit dan inflasi tinggi mereka akan kesulitan untuk mengembalikan pinjaman.
Walaupun demikian selain hal-hal diatas terdapat juga hal-hal yang menjadi sebab masyarakat tidak dapat membeli dan memiliki rumah. Diantaranya pendapatan mereka yang minim atau kurang mencukupi, dalam arti walaupun terjadi kenaikan pendapatan namun bila dilakukan analisa terhadap permintaan kredit mereka serta untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka, pendapatan yang mereka miliki belum dapat mencukupi untuk membayar kredit dan memenuhi  kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Selain itu tingginya harga barang-barang (inflasi), suku bunga kredit rumah yang tinggi, letak atau lokasi yang kurang sesuai dengan keinginan, luas rumah atau tanah yang kurang sesuai dengan selera, model ataupun tipe rumah, maupun tawaran kredit dari bank lain dengan suku bunga dan persyaratan yang lebih ringan dan lain sebagainya.
Namun biasanya hal yang sangat berpengaruh terhadap konsumen untuk memiliki sebuah rumah adalah harga atau nilai dari rumah tersebut. Apakah harganya sesuai dengan kemampuan finansial dan pendapatan yang dimiliki oleh calon pembeli. Karena tidak semua orang dapat membeli rumah secara tunai, maka kredit di bank merupakan salah satu alternatif yang cukup baik untuk memiliki rumah.
Berdasarkan pada pengamatan yang selama ini penulis perhatikan, penulis berpendapat bahwa dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi permintaan akan kredit rumah, hal yang paling banyak mempengaruhi debitur untuk memohon kredit di bank antara lain adalah uang tunai yang dimiliki oleh calon debitur tidak cukup untuk membeli rumah secara tunai. Namun pendapatan mereka yang dinilai secara formal oleh bank tidak mencukupi untuk membayar cicilan perumahan tersebut sehingga dapat disimpulkan bahwa dari segi pendapatan mereka belum dapat memenuhi persyaratan untuk menjadi calon debitur sehingga sulit untuk bagi bank untuk memberikan mereka kredit. Tingginya suku bunga sehingga debitur merasa berat untuk membayar cicilan serta naiknya harga barang-barang dari waktu ke waktu yang menambah beban biaya hidup mereka. Untuk itulah penulis ingin mengetahui bahwa seberapa besar pengaruh tingkat suku bunga, inflasi, dan pendapatan terhadap  banyaknya permintaan Kredit Griya Utama di Bank BTN Cabang Medan. Adapun judul skripsi ini adalah: “ANALISA PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, DAN PENDAPATAN TERHADAP PERMINTAAN KREDIT GRIYA UTAMA PADA BANK BTN CABANG MEDAN.” 1.2. Perumusan Masalah Berdasarakan pada uraian yang telah dipaparkan di latar belakang sebelumnya maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pengaruh tingkat suku bunga terhadap permintaan Kredit Griya Utama di Medan.
2. Berapa besarkah pengaruh tingkat inflasi terhadap permintaan Kredit Griya Utama di Medan.
3. Bagaimana pengaruh tingkat pendapatan masyarakat terhadap permintaan Kredit Griya Utama di Medan.
1.3. Tujuan penelitian Adapun tujuan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui secara pasti bagaimana pertumbuhan Kredit Griya Utama di Bank BTN Cabang Medan 2. Untuk mengetahui apakah tingkat suku bunga, inflasi dan pendapatan mempengaruhi secara nyata permintaan Kredit Griya Utama di Bank BTN Cabang Medan  3. Memberikan informasi yang dapat membantu pihak yang berkompeten sebagai bahan pertimbangan dalam menjalankan serta mengambil kebijakan yang tepat.
1.4. Hipotesa Hipotesa merupakan jawaban sementara untuk menjawab permasalahan yang terdapat dalam penelitian. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas maka hipotesanya adalah sebagai berikut: 1. Tingkat suku bunga mempunyai pengaruh yang negatif terhadap permintaan Kredit Griya Utama di Bank BTN Cabang Medan 2. Pendapatan mempunyai pengaruh yang positif terhadap permintaan Kredit Griya Utama di Bank BTN Cabang Medan 3. Tingkat inflasi mempunyai pengaruh yang negatif terhadap permintaan Kredit Griya Utama di Bank BTN Cabang Medan.
1.5. Manfaat Penelitian a) Bagi Penulis Adapun manfaat penelitian ini bagi penulis adalah untuk menambah ilmu pengetahuan dengan mengimplementasikan teori-teori yang diperoleh selama masa perkuliahan dengan fakta yang terjadi dilapangan khususnya mengenai suku bunga, inflasi, pendapatan perkapita serta permintaan kredit griya utama di Bank BTN Cabang Medan.
 b) Bagi Bank BTN 1. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang suku bunga, inflasi dan pendapatan dalam hubungannya dengan permintaan Kredit Griya Utama di Bank BTN Cabang Medan 2. Sebagai bahan informasi bagi Bank BTN Cabang Medan dalam menentukan kebijakan dan langkah-langkah untuk lebih meningkatkan penjualan produk kredit griya utama dalam rangka usaha meningkatkan perannya sebagai bank yang fokus terhadap pembiayaan perumahan.
c) Bagi Pembaca 1. Sebagai bahan perbandingan dan informasi bagi rekan-rekan yang akan melakukan penelitian, baik dalam bidang yang sama maupun berbeda.
2. Bagi masyarakat secara umum akan menambah pengetahuan tentang suku bunga, inflasi serta kredit sehingga akan menambah wawasan mereka dalam rangka melakukan pemenuhan kebutuhan akan perumahan/tempat tinggal.

  
Download lengkap Versi Word

1 komentar:

  1. Apakah Anda dalam kesulitan keuangan, Anda membutuhkan pinjaman bisnis untuk mengembangkan bisnis Anda? Terapkan untuk pinjaman sekarang dan mendapatkan disetujui. kami menawarkan semua jenis pinjaman pada tingkat bunga berkurang dari 2%. (Kredit Usaha, Kredit Tanpa Agunan, Pinjaman Konsolidasi, Kredit Mobil, investasi pinjaman, dll) kami telah menyewakan pinjaman kepada mereka yang tekanan keuangan dan juga untuk ekspansi bisnis . hubungi kami hari ini dan mendapatkan disetujui. email: am.credito@blumail.org

    BalasHapus

pesan skripsi