Selasa, 04 Maret 2014

Skripsi Ekonomi Pembangunan: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN FERTILITAS


 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Penduduk merupakan titik sentral pembangunan. Konsep ini lahir dari Konfrensi Asia Pasifik ke 5 di Bangkok, Thailand pada Desember 2002. Dalam konsep ini, penduduk diposisikan sebagai sumberdaya yang paling penting dan berharga bagi setiap bangsa. Penduduk dengan demikian menjadi modal pembangunan sehingga menjadi dasar dan sasaran semua kebijakan pembangunan negara.

Sedangkan kebijakan kependudukan yang dijalankan di Indonesia seperti tercantum dalam GBHN 1999-2004 bidang kesehatan dan kesejahteraan : “meningkatkan kualitas penduduk melalui pengendalian kelahiran, memperkecil angka kematian, dan peningkatan kualitas program keluarga berencana”. Penduduk yang berkualitas mencerminkan keberhasilan pembangunan suatu bangsa.
Meningkatkan kualitas penduduk melalui pengendalian kelahiran ( fertilitas ) merupakan isu penting di dunia sekarang ini. Hal ini disebabkan oleh tingginya jumlah penduduk dunia yang mencapai 6,7 miliar jiwa pada tahun 2008. Pada tahun 2008 jumlah penduduk Indonesia mencapai 238.567.492 jiwa. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 1,5 persen bila dibandingkan dengan tahun 2007. Dengan jumlah penduduk sebesar itu Indonesia masuk dalam peringkat

keempat penduduk terbanyak di dunia setelah Cina 1.333.207.572 jiwa, India 1.154.845.005 jiwa dan Amerika Serikat 304.838.948 jiwa.
Sumatera Utara juga menunjukkan kondisi yang tidak jauh berbeda. Jumlah penduduk pada tahun 2005 sebesar 12.326.678 jiwa. Naik sebesar 2,5 persen pada tahun 2006 menjadi 12.643494 jiwa. Demikian juga pada tahun 2007 dan 2008 sebesar 12.834.371 jiwa dan 13.042.317 jiwa dengan kenaikan rata-rata 1,5 persen. ( www.bps.go.id ).
Ledakan Penduduk menimbulkan masalah-masalah sebagai berikut, antara lain:
1. Persaingan lapangan pekerjaan
Di negara yang memiliki pertumbuhan penduduk tinggi akan semakin banyak orang yang memperebutan lapangan pekerjaan. Diperkirakan harus diciptakan 30 juta lapangan pekerjaan baru setiap tahunnya jika setiap orang yang menginjak usia kerja harus memiliki pekerjaan.
2. Persaingan untuk mendapat pemukiman
Persaingan untuk mendapat permukiman yang layak. Persaingan ini terutama terjadi di daerah perkotaan yang padat, tapi tidak ada perumahan yang memadai. Dikota seperti ini, ering kita jumpai permukiman kumuh.
3. Kesempatan pendidikan
Dengan makin banyaknya bayi yang lahir setip tahunnya, tentu makin banyaknya diperlukan fasilitas sekolah dan guru yang memadai. Negara miskin, mungkin tidak bisa memenuhi fasilitas pendidikan. Sebagai hasilnya,

tidak setiap anak memiliki kesempatan untuk bersekolah dan mendapatkan pendidikan yang memadai.
Disamping meningkatkan kualitas penduduk, kuantitas penduduk dan persebaran kependudukan harus dikendalikan agar ledakan penduduk dapat diatasi. Adapun yang dimaksud dengan kuantitas penduduk meliputi jumlah, struktur komposisi, dan pertumbuhan penduduk.
Selain jumlah penduduk dan pertumbuhannya yang tinggi, persebaran penduduk juga tidak merata. Di Indonesia terdapat 922 pulau berpenghuni dan 12.675 pulau tanpa penghuni. Pulau terbesar jumlah penduduknya adalah Jawa. Pada tahun 2000 59,2% penduduk Indonesia berdiam di pulau itu, padahal luasnya hanya 7% dari luas Indonesia. Sebaliknya Kalimantan dengan luas 28% dari luas Indonesia hanya dihuni oleh 5,4% penduduk.


Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi