Selasa, 04 Maret 2014

Skripsi Ekonomi Pembangunan: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI KECIL DI PUSAT INDUSTRI KECIL

BAB I PENDAHULUAN
 1.1 Latar Belakang 
Pada periode 1970-an pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai program promosi yang secara langsung bertujuan untuk membantu usaha kecil, termasuk program kredit bersubsidi (program KIK/KMKP), program kredit tidak bersubsidi yang khusus ditujukan untuk usaha kecil (program KUK), program Bapak Angkat-Mitra Usaha pada tahun 1992. Tetapi program yang dilakukan pemerintah tersebut mulai dari KIK hingga KUK tidaklah berhasil. Program
KIK/KMKP pada tahun 1990 terpaksa dihentikan karena banyaknya kredit macet, program Bapak Angkat tidak berhasil karena pada dasarnya program ini adalah program dimana mewajibkan usaha besar (termasuk usaha swasta maupun BUMN) untuk membantu usaha kecil dalam berbagai bidang, seperti pendanaan, pemasaran, dan pelatihan manajemen. Pada saat ini, pemerintah menekankan pemberdayaan usaha mikro kecil menengah (UMKM) melalui pemberian dana perkuatan kepada UMKM pada berbagai sektor ekonomi melalui Program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Program kredit untuk sektor usaha mikro kecil menengah dan koperasi ini diberikan dengan pola penjaminan pemerintah. Program program tersebut dilakukan pemerintah karena pemerintah meyakini pentingnya industri kecil menengah dalam menyokong roda perekonomian yang ada. Karena proses pembangunan ekonomi suatu negara secara alami menimbulkan kesempatan yang sama besar bagi kegiatan ekonomi dari semua skala usaha yang ada.
Pentingnya industri kecil menengah khususnya industri kecil di negara-negara berkembang sering dikaitkan dengan masalah masalah ekonomi dan sosial dalam negeri
seperti tingginya tingkat kemiskinan, besarnya jumlah pengangguran terutama dari
golongan masyarakat berpendidikan rendah, ketimpangan distribusi pendapatan, proses
pembangunan yang tidak merata antara daerah perkotaan dan daerah pedesaan, serta
masalah urbanisasi dengan segala efek efek negatifnya. Artinya keberadaan atau
perkembangan industri kecil dan menengah diharapkan dapat memberi suatu kontribusi
positif yang signifikan terhadap upaya upaya penanggulangan masalah masalah tersebut
diatas. Sehingga peranan industri kecil dan menengah tersebut dapat diupayakan
pemerintah dalam menanggulangi hal pengangguran, memerangi kemiskinan, dan
pemerataan pendapatan serta dapat mencapai peningkatan produktivitasnya melalui
investasi dan perubahan teknologi.
Namun ada empat alasan atau tafsiran mengenai faktor-faktor yang menyebabkan
usaha kecil (termasuk usaha mikro) di Indonesia hingga kini kurang berkembang
(AKATIGA, 2003). Anggapan pertama menyoroti kelemahan internal usaha kecil,
khususnya kapasitas manajemen usaha kecil, sebagai penyebab utama mengapa
perkembangan usaha kecil hingga kini kurang berhasil. Anggapan kedua menekankan
bahwa tidak adanya infrastruktur yang baik, yang menghubungkan usaha kecil dengan
sumber permodalan, pelatihan, teknologi dan manajemen. Anggapan yang ketiga melihat
pada relasi yang eksploitatif yang terdapat dalam rantai hulu-hilir usaha kecil sebagai
faktor utama yang menghambat perkembangan usaha kecil yang sehat. Anggapan
keempat kelemahan dalam memperoleh peluang pasar dan memperbesar pangsa pasar.
Oleh karena itu, para ahli dan pemerhati usaha kecil, yang pandangannya juga
didukung oleh ahli ahli dari dari organisasi bantuan internasional dan regional, seperti
Bank Pembangunan Asia (ADB), menganjurkan bahwa program progarm promosi usaha

kecil yang baru, baik progarm kredit maupun program yang memberikan jasa-jasa bisnis (business services) harus bersifat ’demand driven’, yaitu terutama ditentukan oleh kebutuhan riil usaha kecil. Di samping itu, program-program promosi ini juga harus bersifat ’market-driven’, artinya baik permintaan maupun pemasokan program program ini akan ditentukan oleh kekuatan pasar dan bukan diwajibkan oleh pemerintah. Demikian juga di daerah kelurahan Medan Tenggara kecamatan Medan Denai kota Medan, pertumbuhan dan pengembangan ekonomi diarahkan dengan menitikberatkan pada sektor industri terutama subsektor industri kecil/rumah tangga atau kerajinan. Adapun salah satu usaha industri kecil yang banyak terdapat di kelurahan Medan Tenggara adalah industri kecil konveksi dan dalam hal ini pemerintah telah menempatkan satu kawasan industri konveksi di daerah ini yang kemudian kawasan ini diberi nama Pusat Industri kecil (PIK). PIK ini sendiri berdiri pada tahun 1996 dan pendiriannya dilakukan oleh PEMKO Medan yang saat itu dipegang oleh Bachtiar Jafar. Selama PIK ini berdiri banyak sekali kendala yang dihadapi oleh para pengusahanya seperti pemasaran yang tidak mendukung, adanya produk luar negeri yang masuk secara illegal terutama produk dari Cina dan Korea dan dijual dengan harga murah, sehingga membuat PIK sulit untuk berkembang dan bersaing dengan pasar yang produknya telah lebih awal dikenal oleh masyarakat.
Pada awal PIK berdiri jumlah seluruh pengusaha yang berkecimpung dalam unit usaha konveksi ini adalah 110 unit. Tetapi seiring dengan perkembangan kendala dan tantangan yang dihadapi apalagi ketika krisis moneter pada tahun 1998 terjadi, banyak pengusaha yang tidak sanggup untuk bertahan dalam kondisi usaha tersebut karena pendapatan yang mereka raih tidak cukup untuk meneruskan usahanya bahkan

pendapatannya pun tidak sanggup lagi untuk menggantikan modal yang telah mereka keluarkan dan menyebabkan pengusaha UKM ini enggan untuk meneruskan usahanya lagi dan lebih beralih ke usaha yang lain. Sehingga sampai dengan saat ini jumlah unit usaha konveksi yang berada pada kawasan PIK ini hanya berkisar sekitar 35% lagi dari jumlah awal ketika PIK ini berdiri. Dengan mengambil studi kasus pada kawasan ini dan berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan di atas, penulis mengambil titik berat penelitian pada pendapatan pengusaha kecil konveksi, dan yang menjadi judul skripsi penulis adalah ” Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Industri Kecil Di Pusat Industri Kecil (PIK) Medan Tenggara”. 1. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang pemilihan judul diatas, maka permasalahan pokok yang akan diteliti adalah :
1. Bagaimana pengaruh modal usaha terhadap tingkat pendapatan industri kecil di Pusat Industri Kecil (PIK) Medan Tenggara ?
2. Bagaimana pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap tingkat pendapatan industri kecil di Pusat Industri Kecil (PIK) Medan Tenggara ?
3. Bagaimana pengaruh lama berusaha terhadap tingkat pendapatan industri kecil di Pusat Industri Kecil (PIK) Medan Tenggara ?

1. 3. Hipotesa Hipotesa adalah jawaban sementara dari permasalahan yang menjadi objek penelitian dimana tingkat kebenarannya masih perlu diuji. Berdasarkan permasalahan diatas maka hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
1. Bahwa modal memberikan pengaruh positif terhadap tingkat pendapatan industri kecil di Pusat Industri Kecil (PIK) Medan Tenggara, cateris paribus.
2. Bahwa jumlah tenaga kerja memberikan pengaruh positif terhadap tingkat pendapatan industri kecil di Pusat Industri Kecil (PIK) Medan Tenggara, cateris paribus.
3. Bahwa lama berusaha memberikan pengaruh positif terhadap tingkat pendapatan industri kecil di Pusat Industri Kecil (PIK) Medan Tenggara, cateris paribus.
1. 4. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh modal terhadap tingkat pendapatan industri kecil di Pusat Industri Kecil (PIK) Medan Tenggara.
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap tingkat pendapatan industri kecil di Pusat Industri Kecil (PIK) Medan Tenggara.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh lama berusaha terhadap tingkat pendapatan industri kecil di Pusat Industri Kecil (PIK) Medan Tenggara.
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Memberikan gambaran dan informasi mengenai tingkat pendapatan serta karakteristik pengusaha industri kecil di Pusat Industri Kecil (PIK) Medan Tenggara.

2. Sebagai bahan masukan bagi pihak pihak yang berkepentingan dan pemerintah daerah terhadap kebijaksanaan yang akan diambil dalam pengembangan industri kecil.
3. Sebagai bahan studi dan tambahan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi terutama mahasiswa Departemen Ekonomi Pembangunan USU yang ingin melakukan penelitian di masa yang akan datang.


Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi