BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada periode 1970-an pemerintah
Indonesia telah meluncurkan berbagai program promosi yang secara langsung
bertujuan untuk membantu usaha kecil, termasuk program kredit bersubsidi
(program KIK/KMKP), program kredit tidak bersubsidi yang khusus ditujukan untuk
usaha kecil (program KUK), program Bapak Angkat-Mitra Usaha pada tahun 1992.
Tetapi program yang dilakukan pemerintah tersebut mulai dari KIK hingga KUK
tidaklah berhasil. Program
KIK/KMKP pada tahun 1990 terpaksa dihentikan karena
banyaknya kredit macet, program Bapak Angkat tidak berhasil karena pada
dasarnya program ini adalah program dimana mewajibkan usaha besar (termasuk
usaha swasta maupun BUMN) untuk membantu usaha kecil dalam berbagai bidang,
seperti pendanaan, pemasaran, dan pelatihan manajemen. Pada saat ini,
pemerintah menekankan pemberdayaan usaha mikro kecil menengah (UMKM) melalui
pemberian dana perkuatan kepada UMKM pada berbagai sektor ekonomi melalui
Program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Program kredit untuk sektor usaha mikro
kecil menengah dan koperasi ini diberikan dengan pola penjaminan pemerintah.
Program program tersebut dilakukan pemerintah karena pemerintah meyakini
pentingnya industri kecil menengah dalam menyokong roda perekonomian yang ada.
Karena proses pembangunan ekonomi suatu negara secara alami menimbulkan
kesempatan yang sama besar bagi kegiatan ekonomi dari semua skala usaha yang
ada.
Pentingnya
industri kecil menengah khususnya industri kecil di negara-negara berkembang
sering dikaitkan dengan masalah masalah ekonomi dan sosial dalam negeri
seperti
tingginya tingkat kemiskinan, besarnya jumlah pengangguran terutama dari
golongan
masyarakat berpendidikan rendah, ketimpangan distribusi pendapatan, proses
pembangunan yang
tidak merata antara daerah perkotaan dan daerah pedesaan, serta
masalah
urbanisasi dengan segala efek efek negatifnya. Artinya keberadaan atau
perkembangan
industri kecil dan menengah diharapkan dapat memberi suatu kontribusi
positif yang
signifikan terhadap upaya upaya penanggulangan masalah masalah tersebut
diatas. Sehingga
peranan industri kecil dan menengah tersebut dapat diupayakan
pemerintah dalam
menanggulangi hal pengangguran, memerangi kemiskinan, dan
pemerataan
pendapatan serta dapat mencapai peningkatan produktivitasnya melalui
investasi dan
perubahan teknologi.
Namun ada empat
alasan atau tafsiran mengenai faktor-faktor yang menyebabkan
usaha kecil
(termasuk usaha mikro) di Indonesia hingga kini kurang berkembang
(AKATIGA, 2003).
Anggapan pertama menyoroti kelemahan internal usaha kecil,
khususnya
kapasitas manajemen usaha kecil, sebagai penyebab utama mengapa
perkembangan
usaha kecil hingga kini kurang berhasil. Anggapan kedua menekankan
bahwa tidak
adanya infrastruktur yang baik, yang menghubungkan usaha kecil dengan
sumber
permodalan, pelatihan, teknologi dan manajemen. Anggapan yang ketiga melihat
pada relasi yang
eksploitatif yang terdapat dalam rantai hulu-hilir usaha kecil sebagai
faktor utama
yang menghambat perkembangan usaha kecil yang sehat. Anggapan
keempat
kelemahan dalam memperoleh peluang pasar dan memperbesar pangsa pasar.
Oleh karena itu,
para ahli dan pemerhati usaha kecil, yang pandangannya juga
didukung oleh
ahli ahli dari dari organisasi bantuan internasional dan regional, seperti
Bank Pembangunan
Asia (ADB), menganjurkan bahwa program progarm promosi usaha
kecil yang baru,
baik progarm kredit maupun program yang memberikan jasa-jasa bisnis (business
services) harus bersifat ’demand driven’, yaitu terutama ditentukan
oleh kebutuhan riil usaha kecil. Di samping itu, program-program promosi ini
juga harus bersifat ’market-driven’, artinya baik permintaan maupun
pemasokan program program ini akan ditentukan oleh kekuatan pasar dan bukan
diwajibkan oleh pemerintah. Demikian juga di daerah kelurahan Medan Tenggara
kecamatan Medan Denai kota Medan, pertumbuhan dan pengembangan ekonomi
diarahkan dengan menitikberatkan pada sektor industri terutama subsektor
industri kecil/rumah tangga atau kerajinan. Adapun salah satu usaha industri
kecil yang banyak terdapat di kelurahan Medan Tenggara adalah industri kecil
konveksi dan dalam hal ini pemerintah telah menempatkan satu kawasan industri
konveksi di daerah ini yang kemudian kawasan ini diberi nama Pusat Industri
kecil (PIK). PIK ini sendiri berdiri pada tahun 1996 dan pendiriannya dilakukan
oleh PEMKO Medan yang saat itu dipegang oleh Bachtiar Jafar. Selama PIK ini
berdiri banyak sekali kendala yang dihadapi oleh para pengusahanya seperti
pemasaran yang tidak mendukung, adanya produk luar negeri yang masuk secara
illegal terutama produk dari Cina dan Korea dan dijual dengan harga murah,
sehingga membuat PIK sulit untuk berkembang dan bersaing dengan pasar yang
produknya telah lebih awal dikenal oleh masyarakat.
Pada awal PIK
berdiri jumlah seluruh pengusaha yang berkecimpung dalam unit usaha konveksi
ini adalah 110 unit. Tetapi seiring dengan perkembangan kendala dan tantangan
yang dihadapi apalagi ketika krisis moneter pada tahun 1998 terjadi, banyak
pengusaha yang tidak sanggup untuk bertahan dalam kondisi usaha tersebut karena
pendapatan yang mereka raih tidak cukup untuk meneruskan usahanya bahkan
pendapatannya
pun tidak sanggup lagi untuk menggantikan modal yang telah mereka keluarkan dan
menyebabkan pengusaha UKM ini enggan untuk meneruskan usahanya lagi dan lebih
beralih ke usaha yang lain. Sehingga sampai dengan saat ini jumlah unit usaha
konveksi yang berada pada kawasan PIK ini hanya berkisar sekitar 35% lagi dari
jumlah awal ketika PIK ini berdiri. Dengan mengambil studi kasus pada kawasan
ini dan berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan di atas, penulis
mengambil titik berat penelitian pada pendapatan pengusaha kecil konveksi, dan
yang menjadi judul skripsi penulis adalah ” Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Industri Kecil Di Pusat Industri Kecil (PIK)
Medan Tenggara”. 1. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah
dikemukakan pada latar belakang pemilihan judul diatas, maka permasalahan pokok
yang akan diteliti adalah :
1. Bagaimana
pengaruh modal usaha terhadap tingkat pendapatan industri kecil di Pusat
Industri Kecil (PIK) Medan Tenggara ?
2. Bagaimana
pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap tingkat pendapatan industri kecil di
Pusat Industri Kecil (PIK) Medan Tenggara ?
3. Bagaimana
pengaruh lama berusaha terhadap tingkat pendapatan industri kecil di Pusat
Industri Kecil (PIK) Medan Tenggara ?
1. 3. Hipotesa Hipotesa adalah
jawaban sementara dari permasalahan yang menjadi objek penelitian dimana
tingkat kebenarannya masih perlu diuji. Berdasarkan permasalahan diatas maka
hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
1. Bahwa modal
memberikan pengaruh positif terhadap tingkat pendapatan industri kecil di Pusat
Industri Kecil (PIK) Medan Tenggara, cateris paribus.
2. Bahwa jumlah
tenaga kerja memberikan pengaruh positif terhadap tingkat pendapatan industri
kecil di Pusat Industri Kecil (PIK) Medan Tenggara, cateris paribus.
3. Bahwa lama
berusaha memberikan pengaruh positif terhadap tingkat pendapatan industri kecil
di Pusat Industri Kecil (PIK) Medan Tenggara, cateris paribus.
1. 4. Tujuan dan
Manfaat Penelitian Tujuan
dari penelitian ini adalah:
1. Untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh modal terhadap tingkat pendapatan industri
kecil di Pusat Industri Kecil (PIK) Medan Tenggara.
2. Untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap tingkat
pendapatan industri kecil di Pusat Industri Kecil (PIK) Medan Tenggara.
3. Untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh lama berusaha terhadap tingkat pendapatan
industri kecil di Pusat Industri Kecil (PIK) Medan Tenggara.
Manfaat dari
penelitian ini adalah:
1. Memberikan
gambaran dan informasi mengenai tingkat pendapatan serta karakteristik
pengusaha industri kecil di Pusat Industri Kecil (PIK) Medan Tenggara.
2. Sebagai bahan
masukan bagi pihak pihak yang berkepentingan dan pemerintah daerah terhadap
kebijaksanaan yang akan diambil dalam pengembangan industri kecil.
3. Sebagai bahan
studi dan tambahan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi terutama
mahasiswa Departemen Ekonomi Pembangunan USU yang ingin melakukan penelitian di
masa yang akan datang.
Download lengkap Versi Word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi