BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan
merupakan suatu proses yang terus-menerus dilaksanakan melalui suatu
perencanaan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat dalam segala aspek. Salah
satu aspek yang amat penting dalam pembangunan tersebut adalah pembangunan
ekonomi. Pembangunan ekonomi itu pada dasarnya meliputi usaha masyarakat
keseluruhan untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan mempertinggi tingkat
kesejahteraan masyarakat.
Proses
pembangunan itu sendiri pastinya tidak berjalan dengan sendirinya akan tetapi
dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Salah satu faktor yang sangat
mempengaruhi jalannya roda pembangunan tersebut adalah tenaga listrik. Dalam
upaya memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, tenaga
listrik sebagai bagian dari cabang produksi penting bagi negara dan sangat
menunjang upaya tersebut. Sebagai salah satu hasil pemanfaatan kekayaan alam
yang menguasai hidup orang banyak, tenaga listrik digunakan untuk kesejahteraan
masyarakat.
Tenaga listrik
merupakan sarana produksi maupun sarana kehidupan sehari-hari yang memegang
peranan penting dalam upaya mencapai sasaran pembangunan. Sebagai sarana
produksi, tersedianya tenaga listrik dalam jumlah dan mutu pelayanan yang baik
serta harga yang terjangkau merupakan penggerak utama dan dapat mendorong laju
pembangunan di berbagai sektor lain. Pembangunan di berbagai sektor ini sangat
penting bagi tercapainya tujuan
pembangunan
seperti menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan nasional, mengubah
struktur ekonomi, yang pada gilirannya akan meningkatkan permintaan tenaga
listrik lagi. Di samping itu tersedianya tenaga listrik yang merata dan
dipergunakan secara luas untuk keperluan sehari-hari akan dapat
mensejahterahkan seluruh lapisan masyarakat.
Sebagai salah
satu bentuk energi yang sudah siap oleh konsumen (energi final), tenaga listrik
merupakan salah satu faktor yang menentukan untuk mencapai sasaran pembangunan
nasional. Dengan demikian, pembangunan ketenagalistrikan akan memperoleh
prioritas yang tinggi merupakan bagian terpadu dari pembangunan nasional,
sehingga diusahakan serasi, selaras, dan serempak dengan tahapan pembangunan
nasional. Hal ini berarti bahwa sasaran pembangunan ketenagalistrikan harus
selalu menunjang setiap tahapan pembangunan nasional baik dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat maupun dalam peningkatan ekonomi.
Pembangunan
sektor tenaga listrik akan dapat memberikan sumbangan pada upaya pemerataan
pembangunan dan hasil-hasilnya, peningkatan pertumbuhan ekonomi yang cukup
tinggi, dan stabilitas nasional yang sehat dan dinamis. Disamping itu,
mengingat pembangunan tenaga listrik dilakukan dengan menggunakan
bermacam-macam sumber daya energi, maka kebijaksanaan umum di bidang energi
terutama kebijaksanaan diversifikasi dalam menggunakan sumber daya energi.
Selanjutnya, dalam melaksanakan pembangunan di sektor tenaga listrik pada
umumnya akan mempengaruhi lingkungan, sehingga pengamanan terhadap pelaksanaan
pembangunan dan dampak lingkungan dilakukan sebaik-baiknya.
Dalam rangka
pelaksanaan pembangunan tanaga listrik di Indonesia, baik untuk peningkatan
penyediaan, pelayanan, maupun untuk pengelolaannya dihadapi beberapa masalah
dan kendala, antara lain adalah besarnya jumlah penduduk yang bermukim di
daerah pedesaan secara tersebar mengakibatkan rendahnya kepadatan beban
sehingga biaya penyaluran tenaga listrik per KWh menjadi mahal, kondisi
geografis yang terdiri dari kepulauan membatasi kemungkinan pelaksanaan
interkoneksi sistem ketenagalistrikan sehingga upaya peningkatan skala ekonomi,
efisiensi dan keandalan melalui interkoneksi sistem ketenagalistrikan terbatas,
dan letak sumber daya energi yang umumnya jauh dari pusat beban sehingga
memerlukan biaya transportasi energi listrik yang cukup tinggi.
Sementara itu, mengingat
bahwa tenaga listrik merupakan salah satu faktor yang penting dalam
menggerakkan ekonomi nasional, harga tenaga listrik harus diupayakan agar
terjangkau oleh masyarakat luas. Khusus bagi para investor dan pengusaha, harga
tenaga listrik harus dapat membantu meningkatkan daya saing hasil-hasil
produksi dalam negeri.
Pengamatan
menunjukkan pemakaian listrik di Indonesia terus mengalami peningkatan.
Meningkatnya jumlah pemakaian tenaga listrik tersebut terutama disebabkan oleh
berbagai faktor, antara lain:
1. Pemakaian
tenaga listrik perkapita yang terus meningkat sebagai akibat tingkat hidup yang
lebih baik.
2. Pemakaian
tenaga listrik perkapita yang terus meningkat sebagai akibat dari peningkatan
jumlah penduduk .
3. Peningkatan
produktivitas berbagai usaha yang pada akhirnya mempergunakan peralatan listrik
yang lebih banyak dan memerlukan tenaga listrik.
4. Sifat
pemakaian tenaga listrik yang lebih praktis, lebih mudah dipakai , karena itu
tingkat pemakaiannya sebagai sarana kehidupan terus meningkat menggantikan
berbagai jenis energi lainnya.
Berkaitan dengan
hal tersebut, di kota Medan kebutuhan akan tenaga listrik ini terus mengalami
peningkatan mengingat kota Medan kini telah menjadi kota terbesar ketiga di
Indonesia. Kebutuhan akan listrik yang meningkat ini disebabkan oleh
meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam penggunaan tenaga listrik baik oleh
rumah tangga, industri, perdagangan, jasa, dan lain-lain. Besarnya tingkat
penggunaan tenaga listrik ini menimbulkan semakin menipisnya pasokan penyediaan
listrik oleh pihak PLN mengingat lagi pembangkit listrik wilayah Sumatera Utara
mengalami kerusakan karena mesin-mesin pembangkit listrik ynag semakin menua
dan memerlukan pembangunan pembanglit listrik sesegera mungkin.
Berdasarkan
uraian tersebut diatas maka penulis tertarik untuk membuat penelitian dengan
judul : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Tenaga
Listrik Rumah Tangga di kota Medan.
1.2. Perumusan
Masalah
Berdasarkan dari
apa yang telah diuraikan pada latar belakang, maka perumusan masalah yang akan
dikaji dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana
pengaruh pendapatan perkapita terhadap perubahan permintaan tenaga listrik di
kota Medan?
2. Bagaimana
pengaruh perubahan jumlah penduduk terhadap perubahan permintaan tenaga listrik
di kota Medan?
3. Bagaimana
pengaruh perubahan tarif listrik terhadap permintaan tenaga listrik di kota
Medan?
1.3. Hipotesis
Hipotesa
merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang ada yang masih perlu
dikaji kebenarannya melalui data-data yang terkumpul. Berdasarkan perumusan
masalah di atas, maka hipotesanya adalah sebagai berikut:
a. Pendapatan
perkapita berpengaruh positif terhadap permintaan tenaga listrik di kota Medan,
ceteris paribus.
b. Jumlah
penduduk berpengaruh positif terhadap permintaan tenaga listrik di kota Medan, ceteris
paribus.
c. Besarnya
tarif listrik berpengaruh negatif terhadap permintaan tenaga listrik di kota
Medan, ceteris paribus.
1.4 Tujuan dan
Manfaat Penelitian
Adapun tujuan
dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk
mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan tenaga
listrik di kota Medan.
2. Untuk
mengetahui perkembangan permintaan tenaga listrik dari tahun ke tahun.
Manfaat dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai
tambahan wawasan bagi penulis untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan tenaga listrik di kota Medan.
2. Sebagai bahan
masukan bagi pengambil kebijakan yang berkaitan dengan ketenagalistrikan di
kota Medan.
3. Sebagai bahan
masukan bagi kalangan akademis dan peneliti yang tertarik membahas masalah
ketenagalistrikan.
Download lengkap Versi Word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi