Selasa, 04 Maret 2014

Skripsi Ekonomi Pembangunan: ANALISIS DAMPAK KENAIKAN TARIF ANGKUTAN TERHADAP PENDAPATAN PARA SUPIR ANGKUTAN UMUM


 BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Transportasi adalah sarana yang sangat penting dalam memperlancar roda perekonomian, mempererat persatuan dan kesatuan bangsa serta dapat mempengaruhi semua aspek kehidupan bangsa dan negara. Tersedianya transportasi yang memadai dalam satu daerah atau negara dapat memperlancar aktivitas masyarakatnya serta dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi bangsa atau negara tersebut.

Transportasi merupakan suatu proses perpindahan suatu barang atau orang (penumpang) dari suatu tempat ke tempat lain. Dengan berpindahnya manusia dari satu tempat ke tempat lain melalui pengangkutan maka produktifitasnya akan bertambah tinggi. Karena memperoleh nilai tambah, maka pemilik barang maupun manusia (penumpang) bersedia memberikan balas jasa. Balas jasa sering disebut ongkos (tarif).
Keputusan Pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) secara langsung (tahap pertama) menambah beban biaya operasi kendaraan angkutan umum. Pada tahap kedua, biaya ini akan meningkat lagi dengan terjadinya peningkatan harga komponen dan sukucadang kendaraan bermotor. Di sisi lain, tarif angkutan umum masih ditetapkan oleh Pemerintah dan diupayakan untuk tidak naik dalam rangka memberikan pelayanan transportasi yang murah kepada masyarakat luas.
Dampak kenaikan minyak dunia yang mengakibatkan pemerintah mengurangi subsidi untuk minyak dalam negeri sehingga harus dinaikkannya harga bahan bakar minyak (BBM) mulai tanggal 1 Maret 2005. Akibatnya secara langsung berdampak terhadap dinaikkan tarif angkutan umum.
Dalam membuat kebijaksanaan tentang tarif ini pemerintah selalu memperhatikan kepentingan kedua belah pihak yang berkaitan dengan angkutan umum ini, pihak pertama yaitu para pengusaha sebagai pemilik dan pemegang kuasa terhadap kendaraan dan para supir sebagai pemberi jasa yang akan

menerima pembayaran sesuai dengan tarif yang berlaku dan pihak kedua adalah masyarakat sebagai pengguna jasa yang akan membayar ongkos. Jika salah satu pihak merasa dirugikan, maka proses pelaksanaan kegiatan transportasi akan terganggu. Hal ini terlihat adanya aksi mogok dari para supir angkutan umum akibat penetapan tarif yang tidak sesuai atau merugikan para supir.
Tarif angkutan kota (Angkot) di Medan disesuaikan menjadi Rp1.400 per orang per estafet untuk umum dan Rp750 per orang per estafet untuk mahasiswa dan pelajar. Tarif baru angkutan umum ini diberlakukan mulai Senin 14 Maret 2005 berdasarkan Surat Keputusan Walikota Medan Nomor 551.21/300.K/tahun 2005 tentang tarif angkutan kota dengan mobil bus umum dan mobil penumpang umum di Kota Medan.
Namun pemerintah tidak dapat memberikan subsidi terlalu banyak untuk bahan bakar minyak kepada masyarakat sehingga kembali dinaikkannya tarif angkutan umum. Berdasarkan hasil pertemuan antara Pemerintah Kota Medan dengan beberapa pengusaha Angkutan Kota Medan maka telah disepakati tarif angkutan untuk Kota Medan sbebar Rp 2.400 untuk umum atau 71,4 persen dan Rp 1.000 untuk pelajar dan mahasiswa, atau sekitar 40 persen, ketentuan ini segera dituangkan dalam bentuk SK Walikota dan berlaku mulai Rabu, 05 Oktober 2005.
Berdasarkan uraian di atas, dengan mengamati antara kenaikan tarif dengan pendapatan yang diperoleh para supir maka penulis melakukan penelitian di daerah kodya madya Medan yaitu pada PT. MARS. Adapun yang menjadi judul skripsi ini adalah :
“ ANALISIS DAMPAK KENAIKAN TARIF ANGKUTAN TERHADAP PENDAPATAN PARA SUPIR ANGKUTAN UMUM “.

2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :
a. Apakah jam kerja, tahun mobil dan jumlah penumpang berpengaruh terhadap tingkat pendapatan supir angkutan umum ?
b. Apakah ada perbedaan pendapatan para supir setelah kenaikan tarif dengan sebelum kenaikan tarif dalam satu hari ?

3. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
a. Untuk lebih mengetahui lebih nyata mengenai pengaruh kenaikan tarif angkutan umum terhadap pendapatan para supir angkutan umum serta mekanisme penetapan tarif angkutan umum itu sendiri.
b. Untuk lebih mengetahui pengaruh jam kerja, tahun mobil dan banyaknya jumlah penumpang terhadap pendapatan supir angkutan umum.

4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Sebagai sumbangan pemikiran dan informasi mengenai keberadaan angkutan umum dalam suatu masyarakat serta peranannya dalam menopang sistem perhubungan antar daerah.
2. Sebagai bahan perbandingan bagi masyarakat umum tentang mekanisme penetapan tarif angkutan umum serta pengaruhnya terhadap tingkat pendapatan supir angkutan itu sendiri.


5. Hipotesa
Hipotesa merupakan suatu dugaan sementara terhadap suatu permasalahan yang ada. Hal ini menjadi suatu kesimpulan sementara yang harus diuji kebenarannya.
Adapun yang menjadi hipotesa dalam skripsi ini adalah :
1. Jam kerja, tahun mobil dan jumlah penumpang berpengaruh positif atau negatif terhadap tingkat pendapatan supir angkutan umum..
2. Ada perbedaan pendapatan para supir setelah kenaikan tarif dengan sebelum kenaikan tarif dalam satu hari.


  
Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi