BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Transportasi
adalah sarana yang sangat penting dalam memperlancar roda perekonomian,
mempererat persatuan dan kesatuan bangsa serta dapat mempengaruhi semua aspek
kehidupan bangsa dan negara. Tersedianya transportasi yang memadai dalam satu
daerah atau negara dapat memperlancar aktivitas masyarakatnya serta dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi bangsa atau negara tersebut.
Transportasi
merupakan suatu proses perpindahan suatu barang atau orang (penumpang) dari suatu
tempat ke tempat lain. Dengan berpindahnya manusia dari satu tempat ke tempat
lain melalui pengangkutan maka produktifitasnya akan bertambah tinggi. Karena
memperoleh nilai tambah, maka pemilik barang maupun manusia (penumpang)
bersedia memberikan balas jasa. Balas jasa sering disebut ongkos (tarif).
Keputusan
Pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) secara langsung
(tahap pertama) menambah beban biaya operasi kendaraan angkutan umum. Pada
tahap kedua, biaya ini akan meningkat lagi dengan terjadinya peningkatan harga
komponen dan sukucadang kendaraan bermotor. Di sisi lain, tarif angkutan umum
masih ditetapkan oleh Pemerintah dan diupayakan untuk tidak naik dalam rangka
memberikan pelayanan transportasi yang murah kepada masyarakat luas.
Dampak
kenaikan minyak dunia yang mengakibatkan pemerintah mengurangi subsidi untuk
minyak dalam negeri sehingga harus dinaikkannya
harga bahan bakar minyak (BBM) mulai tanggal 1 Maret 2005. Akibatnya secara langsung berdampak terhadap
dinaikkan tarif angkutan umum.
Dalam
membuat kebijaksanaan tentang tarif ini pemerintah selalu memperhatikan
kepentingan kedua belah pihak yang berkaitan dengan angkutan umum ini, pihak
pertama yaitu para pengusaha sebagai pemilik dan pemegang kuasa terhadap
kendaraan dan para supir sebagai pemberi jasa yang akan
menerima pembayaran sesuai dengan
tarif yang berlaku dan pihak kedua adalah masyarakat sebagai pengguna jasa yang
akan membayar ongkos. Jika salah satu pihak merasa dirugikan, maka proses
pelaksanaan kegiatan transportasi akan terganggu. Hal ini terlihat adanya aksi
mogok dari para supir angkutan umum akibat penetapan tarif yang tidak sesuai
atau merugikan para supir.
Tarif angkutan kota (Angkot) di Medan disesuaikan menjadi
Rp1.400 per orang per estafet untuk umum dan Rp750 per orang per estafet untuk
mahasiswa dan pelajar. Tarif baru angkutan umum ini diberlakukan mulai Senin 14
Maret 2005 berdasarkan Surat Keputusan Walikota Medan Nomor 551.21/300.K/tahun
2005 tentang tarif angkutan kota dengan mobil bus umum dan mobil penumpang umum
di Kota Medan.
Namun pemerintah tidak dapat memberikan subsidi terlalu
banyak untuk bahan bakar minyak kepada masyarakat sehingga kembali dinaikkannya
tarif angkutan umum. Berdasarkan hasil pertemuan antara Pemerintah Kota Medan
dengan beberapa pengusaha Angkutan Kota Medan maka telah disepakati tarif
angkutan untuk Kota Medan sbebar Rp 2.400 untuk umum atau 71,4 persen dan Rp
1.000 untuk pelajar dan mahasiswa, atau sekitar 40 persen, ketentuan ini segera
dituangkan dalam bentuk SK Walikota dan berlaku mulai Rabu, 05 Oktober 2005.
Berdasarkan uraian di atas, dengan mengamati antara kenaikan
tarif dengan pendapatan yang diperoleh para supir maka penulis melakukan penelitian
di daerah kodya madya Medan yaitu pada PT. MARS. Adapun yang menjadi judul
skripsi ini adalah :
“ ANALISIS DAMPAK KENAIKAN TARIF ANGKUTAN TERHADAP PENDAPATAN
PARA SUPIR ANGKUTAN UMUM “.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis
merumuskan permasalahan sebagai berikut :
a. Apakah jam kerja, tahun mobil dan
jumlah penumpang berpengaruh terhadap tingkat pendapatan supir angkutan umum ?
b. Apakah ada perbedaan pendapatan para supir setelah
kenaikan tarif dengan sebelum kenaikan tarif dalam satu hari ?
3. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
a. Untuk lebih mengetahui lebih nyata
mengenai pengaruh kenaikan tarif angkutan umum terhadap pendapatan para supir
angkutan umum serta mekanisme penetapan tarif angkutan umum itu sendiri.
b. Untuk lebih mengetahui pengaruh jam kerja, tahun mobil dan
banyaknya jumlah penumpang terhadap pendapatan supir angkutan umum.
4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Sebagai sumbangan pemikiran dan
informasi mengenai keberadaan angkutan umum dalam suatu masyarakat serta
peranannya dalam menopang sistem perhubungan antar daerah.
2. Sebagai bahan perbandingan bagi masyarakat umum tentang
mekanisme penetapan tarif angkutan umum serta pengaruhnya terhadap tingkat
pendapatan supir angkutan itu sendiri.
5. Hipotesa
Hipotesa merupakan suatu dugaan sementara terhadap suatu
permasalahan yang ada. Hal ini menjadi suatu kesimpulan sementara yang harus
diuji kebenarannya.
Adapun yang menjadi hipotesa dalam skripsi ini adalah :
1. Jam kerja, tahun mobil dan jumlah
penumpang berpengaruh positif atau negatif terhadap tingkat pendapatan supir
angkutan umum..
2. Ada perbedaan pendapatan para supir setelah kenaikan tarif
dengan sebelum kenaikan tarif dalam satu hari.
Download lengkap Versi Word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi