Rabu, 05 Maret 2014

Skripsi Ekonomi Pembangunan: ANALISIS PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI UKM TERHADAP PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI


 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Industrialisasi merupakan salah satu tahap perkembangan ekonomi yang dianggap penting untuk dapat mempercepat kemajuan ekonomi suatu bangsa. Industrialisasi merupakan proses perubahan struktur ekonomi dari struktur ekonomi pertanian atau agraris ke struktur ekonomi industri. Tidak dapat dipungkiri bahwa industrialisasi memberikan dampak yang positif bagi perekonomian di Indonesia, dengan kata lain sektor industri manufaktur muncul menjadi penyumbang nilai tambah yang dominan dan telah tumbuh pesat mengimbangi laju pertumbuhan sektor pertanian.

Thee (1993) mengemukakan bahwa pengembangan industri kecil adalah cara yang dinilai besar perananya dalam pengembangan industri manufaktur. Pengembangan industri berskala kecil akan membantu mengatasi masalah pengangguran mengingat teknologi yang digunakan adalah teknologi padat karya, sehingga bisa memperbesar lapangan kerja dan kesempatan usaha, yang pada giliranya mendorong pembangunan daerah dan kawasan pedesaan.
Pentingnya industri, khususnya di negara-negara sedang berkembang sering dikaitkan dengan masalah-masalah ekonomi dan sosial di negara tersebut seperti tingkat kemiskinan yang tinggi, jumlah pengangguran yang besar terutama dari golongan masyarakat berpendidikan rendah, ketimpangan distribusi pendapatan, dan proses pembangunan yang tidak merata antara kota dan desa. Untuk itu, keberadaan atau pertumbuhan industri kecil diharapkan dapat memberi suatu kontribusi positif yang signifikan terhadap upaya-upaya penanggulangan masalah-masalah tersebut.

Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara ataupun daerah, tidak terkecuali di Indonesia. Sebagai gambaran, kendati sumbangannya dalam output nasional (PDRB) hanya 56,7% dan dalam ekspor nonmigas hanya 15%, namun UKM memberi kontribusi sekitar 99% dalam jumlah badan usaha di Indonesia serta mempunyai andil 99,6% dalam penyerapan tenaga kerja (Kompas, 14/12/2001). Namun, dalam kenyataannya selama ini UKM kurang mendapatkan perhatian. Dapat dikatakan bahwa kesadaran akan pentingnya UKM dapat dikatakan barulah muncul belakangan ini saja.
Sementara itu belakangan ini banyak diungkapkan bahwa UKM memiliki peran penting bagi masyarakat di tengah krisis ekonomi. Dengan memupuk UKM diyakini pula akan dapat dicapai pemulihan ekonomi (Kompas. 14/12/2001). Hal serupa juga berlaku bagi sektor informal. Usaha kecil sendiri pada dasarnya sebagian besar bersifat informal dan karena itu relatif mudah untuk dimasuki oleh pelaku-pelaku usaha yang baru.
Pendapat mengenai peran UKM atau sektor informal tersebut ada benarnya setidaknya bila dikaitkan dengan perannya dalam meminimalkan dampak sosial dari krisis ekonomi khususnya persoalan pengangguran dan hilangnya penghasilan masyarakat. Setidaknya terdapat tiga alasan yang mendasari negara berkembang belakangan ini memandang penting keberadaan UKM (Berry, dkk, 2001). Alasan pertama adalah karena kinerja UKM cenderung lebih baik dalam hal menghasilkan tenaga kerja yang produktif. Kedua, sebagai bagian dari dinamikanya, UKM sering mencapai peningkatan produktivitasnya melalui investasi dan perubahan teknologi. Ketiga adalah karena sering diyakini bahwa UKM memiliki keunggulan dalam hal fleksibilitas ketimbang usaha besar. (Kuncoro; 2000) juga menyebutkan bahwa usaha

kecil dan usaha rumah tangga di Indonesia telah memainkan peran penting dalam menyerap tenaga kerja, meningkatkan jumlah unit usaha dan mendukung pendapatan rumah tangga.
Usaha kecil menengah (UKM) sebagaimana dimaksud dalam UU No.9 tahun 1995 dan Inpres No.10 tahun 1998 adalah usaha produktif yang berskala kecil dengan kekayaan bersih paling banyak Rp.200.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dalam pembahasan ini lembaga-lembaga keuangan formal dan non-formal sangat dibutuhkan perananya untuk mendorong pelaku UKM untuk maju, pemerintah. Dorongan yang dibutuhkan tidak hanya dalam aspek permodalan, tetapi juga dalam aspek pengembangan manajemen pengelolaan usaha serta informasi pasar baik domestik maupun manca negara. Untuk itu pelaku UKM memerlukan sokongan dari pemerintah agar dapat bersaing dipasar global.
Bank Indonesia (BI) memperkirakan penyaluran kredit untuk usaha kecil dan menengah (UKM) di Sumut pada tahun 2009 diatas 50% menyusul semakin membaiknya pertumbuhan ekonomi daerah itu. "Hingga Oktober peyaluran kredit ke UKM sudah mencapai 49% dari total kredit yang disalurkan perbankan yang sebesar Rp68,29 triliun. Prakiraan meningkatnya kredit untuk UKM, mengacu usaha UKM semakin berkembang dan sudah terbukti mampu bertahan pada benturan krisis ekonomi, sehingga bank semakin mempercayai pengusaha UKM itu. "Semakin otimistis karena potensi UKM di Sumut cukup besar, mulai dari produk makanan, minuman, hingga kerajinan.
Dalam situasi dan kondisi ekonomi yang belum kondusif ini, pengembangan kegiatan usaha kecil dan menengah dianggap sebagai satu alternatif penting yang mampu mengurangi beban berat yang dihadapi perekonomian nasional dan daerah.

Argumentasi ekonomi belakangan ini yakni karena UKM merupakan kegiatan usaha dominan yang dimiliki bangsa ini. Selain itu pengembangan kegiatan UKM relatif tidak memerlukan kapital yang besar dan dalam periode krisis selama ini UKM relatif tahan banting.
Seiring dengan berlakunya perdagangan bebas ASEAN 2003, sektor industri memegang peranan penting dalam menstabilkan kondisi perekonomian domestik. Perhatian secara khusus perlu diberikan kepada industri kecil menengah dengan cara menciptakan ikilm usaha yang kondusif agar dapat terus tumbuh dan berkembang seiring dengan majunya industri besar. Hal ini sesuai dengan tujuan pembagunan industri berdasarkan tujuan perekonomian dan kebijakan ekonomi yaitu peningkatan pendapatan nasional, perluasan kesempatan kerja, pembagian pendapatan secara merata, pengembangan industri serta penambahan jumlah tenaga kerja. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh industri UKM terhadap pertunbuhan sektor industri Sumatra Utara maka digunakan beberapa faktor antara lain jumlah unit usaha, total produksi, dan tenaga kerja, dimana hal-hal tersebut penting dalam membangun maupun mengembangkan industri UKM.
Pada tahun 1992, ternyata sektor industri telah menggeser peranan sektor pertanian dalam pembangunan. Sektor industri secara keseluruhan menyumbang 40% terhadap PDB, dimana peranan industri manufaktur cukup menonjol karena menyumbang 21% terhadap PDB. Pada tahun yang sama, sumbangan sektor pertanian menurun drastis hingga tinggal 19% dari PDB (Sumber; BPS 2000). Maka sektor industri merupakan salah satu sektor yang berpengaruh penting. Kontribusi dari sektor industri terhadap pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara rata-rata setiap tahunnya juga mengalami peningkatan.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis melihat adanya pengaruh industri UKM tersebut terhadap pertumbuhan sektor industri di Sumatera Utara. Untuk itu penulis meneliti dan mempelajarinya dalam bentuk skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Perkembangan Industri UKM Terhadap Pertumbuhan Sektor Industri Sumatera Utara”.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
a. Apakah penyerapan tenaga kerja industri usaha kecil menengah (UKM) berpengaruh terhadap pertumbuhan sektor industri Sumatera Utara?
b. Apakah total produksi industri usaha kecil menengah (UKM) berpengaruh terhadap pertumbuhan sektor industri Sumatera Utara?
c. Apakah jumlah usaha industri usaha kecil menengah (UKM) berpengaruh terhadap pertumbuhan sektor industri Sumatera Utara.

1.3 HIPOTESIS
a. Penyerapan tenaga kerja industri UKM berpengaruh positif terhadap pertumbuhan sektor industri Sumatera Utara.
b. Total produksi industri UKM berpengaruh positif terhadap pertumbuhan sektor industri Sumatera Utara.
c. Jumlah usaha industri UKM berpengaruh positif terhadap pertumbuhan sektor industri Sumatera Utara.


1.4 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Adapun tujan dari penulisan skripsi ini adalah :
a. Untuk mengetahui pengaruh penyerapan tenaga kerja industri UKM terhadap pertumbuhan sektor industri Sumatera Utara.
b. Untuk mengetahui pengaruh total output industri UKM terhadap pertumbuhan sektor industri Sumatera Utara.
c. Untuk mengetahui pengaruh jumlah usaha industri UKM terhadap pertumbuhan sektor industri Sumatera Utara.

Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Sebagai bahan studi dan tambahan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi , terutama bagi mahasiswa departemen Ekonomi Pembangunan yang ingin melakukan penelitian selanjutnya.
b. Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dibidang ekonomi terutama untuk peneliti.
c. Menambah dan melengkapi hasil-hasil penelitian yang telah ada, khususnya mengenai sektor industri terhadap pertumbuhan ekonomi.
d. Sebagai tambahan referensi dan informasi bagi peneliti lain yang mengambil bahan yang sama dimasa mendatang.


  
Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi