BAB I P E N D A H U L U
A N
1.1. Latar Belakang
Pembangunan ekonomi merupakan suatu
proses yang terjadi terus-menerus untuk menaikkan tingkat pendapatan per kapita
dan berlangsung dalam jangka panjang. Dengan cara ini akan mewujudkan
peningkatan dalam kegiatan ekonomi dan taraf kesejahteraan masyarakat dari satu
tahap pembangunan ke tahap berikutnya.
Peningkatan kegiatan
ekonomi atau sering disebut tingkat pertumbuhan ekonomi akan tercermin pada
persentase perubahan Produk Domestik Bruto (PDRB) atau “Gross Domestik Produk
(PDB)”, yang merupakan hasil produksi barang dan jasa dari tahun ke tahun dalam
suatu negara.
Salah satu kendala yang
dihadapi oleh bangsa Indonesia khususnya Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
dalam pelaksanaan pertumbuhan ekonominya adalah tingkat inflasi. Salah satu
hasil penyebab tingginya tingkat inflasi di Indonesia khususnya di Sumatera
Utara adalah keputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM),
telah membuahkan hasil yaitu melonjaknya laju inflasi mencapai 8,7 persen pada Oktober
tahun 2005. Akibatnya, laju inflasi Januari-Oktober 2005 mencapai 15,65 persen,
sedangkan laju inflasi year-on-year (Oktober 2005 terhadap Oktober 2004)
sebesar 17,89 persen.
Ada tiga yang
menyebabkan laju inflasi menjadi tinggi dan akan terulang kembali. Pertama,
Pendekatan yang dilakukan pemerintah dalam menekan laju inflasi adalah pendekatan
moneter dan pengetatan fiskal.
Kedua,
fungsi instrumentasi. Terjadinya lonjakan inflasi menggambarkan telah terjadi
kekacauan hukum pasar, yaitu hukum permintaan dan penawaran. Artinya, permintaan
dan penawaran tidak mencerminkan keadaan yang sesungguhnya.
Ketiga, kesalahan dalam
melihat dampak inflasi itu sendiri. Kenaikan tingkat suku bunga yang diterapkan
BI jelas menyebabkan permintaan akan uang berkurang atau kegiatan investasi
berkurang. Ini artinya produksi melemah. Ini menyebabkan pengangguran dan
mengakibatkan semakin banyaknya jumlah penduduk miskin.
Pembangunan ekonomi
yang mementingkan produksi sehingga dapat meningkatkan PDRB. Tapi harus
disadari bahwa tingkat inflasi yang tinggi di satu sisi dan diikuti pula dengan
pertumbuhan penduduk yang tinggi dan struktur umur muda sangat mempengaruhi
penyediaan lapangan kerja di masa-masa mendatang, karena salah satu aspek
peningkatan produksi justru mengesampingkan perluasan kesempatan kerja yang
menjadi sasaran penting bagi pembangunan jangka panjang.
Propinsi Sumatera Utara
khususnya, menurut data statistik yang bersumber dari Badan Pusat Statistik
Sumatera Utara, diperoleh bahwa struktur umur penduduk di Sumatera Utara
tergolong usia muda. Dengan melihat kepada pertumbuhan angkatan kerja periode
tahun 1991–1995 sebesar 2,9% menjadi 3,2% per tahun pada periode tahun 1995–2000,
berarti terdapat peningkatan sebesar 0,3%. Sedangkan pertumbuhan kesempatan
kerja pada periode tahun 2000–2005 sebesar 2,97% per tahun. Hal ini berarti laju
pertumbuhan angkatan kerja lebih besar daripada laju pertumbuhan kesempatan
kerja yang tersedia pada periode tahun yang sama.
Dengan terbatasnya
perluasan kesempatan kerja maka angka pengangguran juga semakin terbuka dan hal
tersebut dapat berakibat secara negatif apabila dihubungkan dengan
tingkat pemenuhan kebutuhan masyarakat itu sendiri khususnya para pencari kerja.
Berdasarkan uraian
tersebut di atas, maka penulisan Skripsi ini diberi judul “Analisis Pengaruh
Inflasi Terhadap Tingkat Pengangguran di Sumatera Utara”.
1.2. Perumusan Masalah Dalam
suatu penelitian maka perihal masalah adalah suatu hal yang sangat penting, hal
ini disebabkan dengan adanya identifikasi masalah maka akan dapat diberikan
gambaran permasalahan awal yang ditemukan sebagai dasar pelaksanaan penelitian
tersebut dilakukan.
Berdasarkan penelitian
pendahuluan masalah dapat dirumuskan sebagai berikut : “Apakah inflasi
memberikan pengaruh positif atau negatif terhadap tingkat pengangguran di
Provinsi Sumatera Utara”.
1.3. Hipotesis Hipotesis
dapat didefinisikan sebagai berikut: “Hipotesis adalah perumusan jawaban
sementara terhadap masalah yang dimaksud sebagai tuntutan sementara dalam penyelidikan
untuk mencari jawaban sebenarnya”.
Berdasarkan masalah di
atas, dapat dikemukakan hipotesis sebagai berikut: Apabila tingkat inflasi
tinggi maka produksi akan turun berarti akan mengurangi tingkat pemakaian
tenaga kerja. Dengan kata lain inflasi memberikan pengaruh terhadap tingkat pengangguran
di Sumatera Utara.
1.4. Tujuan Penelitian Adapun
tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mencari tahu tingkat
pertumbuhan inflasi dan tingkat pertumbuhan pengangguran di Provinsi Sumatera
Utara.
2. Untuk mengetahui
apakah tingkat pertumbuhan inflasi memberikan pengaruh terhadap tingkat
pengangguran di Provinsi Sumatera Utara.
1.5. Manfaat Penelitian
Sedangkan
manfaat penelitian ini adalah : 1. Untuk memberikan masukan dan wawasan kepada
penulis bagaimana sebenarnya peranan inflasi terhadap pertumbuhan perekonomian
suatu kawasan.
Sebagai sumbangan
pemikiran kepada pemerintahan dan instansi terkait dalam
Download lengkap Versi Word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi