1BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Sektor industri
merupakan komponen utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Sektor ini tidak
saja berpotensi mampu memberikan kontribusi ekonomi yang besar melalui nilai
tambah, lapangan kerja dan devisa, tetapi juga mampu memberikan kontribusi yang
besar dalam transformasi struktural bangsa ke arah modernisasi kehidupan
masyarakat yang menunjang pembentukan daya saing nasional. Selama dua dasawarsa
sebelum krisis ekonomi, peran sektor industri terhadap perekonomian nasional
hampir mencapai 25%.
Sejak
pertengahan tahun 1980-an peranan sektor industri manufaktur mulai meningkat,
menyamai peranan sektor migas dan pertanian. Perkembangan yang menakjubkan
tidak hanya terjadi di dalam negeri, tetapi juga dalam perdagangan
internasional. Pada tahun 1996, nilai ekspor non migas mencapai 76,44% dari
seluruh nilai ekspor Indonesia. Sekitar 61,14% diantaranya berasal dari ekspor
barang industri. Kemajuan ekonomi yang diraih Indonesia pada saat itu, menyebabkan
Bank Dunia memasukkan Indonesia sebagai salah satu Negara Ajaib di Asia Timur (The
East Asian Miracle).
Sumbangan sektor
industri terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional di tahun 1996 adalah
sebesar 22,1%, sedangkan pada tahun 2004 sebesar 24,6% dan pada tahun 2003
sebesar 25,0%. Cabang industri yang memberikan sumbangan terbesar terhadap PDB
pada tahun 2004 adalah industri makanan,
1minuman dan
tembakau, meskipun tahun 2004 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan
tahun sebelum 2003, yaitu sebesar 6,9%. Kontribusi terbesar lainnya adalah
industri alat angkut, mesin dan peralatan sebesar 5,5%, produk industri pupuk,
kimia serta barang dari karet sebesar 4,2%.
Profil sektor
industri Indonesia secara garis besar berdasarkan Sensus Ekonomi 2006 yang
dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Industri Kecil dan
Rumah Tangga (IKRT) memiliki peranan yang cukup besar dalam industri manufaktur
dilihat dari sisi jumlah unit usaha dan daya serap tenaga kerja, namun lemah
dalam menyumbang nilai output. Pada tahun 2006, dari total unit usaha
manufaktur di Indonesia sebanyak 3,2 juta, ternyata 99,3% merupakan unit usaha
IKRT. IKRT, dengan jumlah tenaga kerja kurang dari 20 orang, mampu menyediakan
kesempatan kerja sebesar 60,3% dari total kesempatan kerja. Kendati demikian,
sumbangan nilai output IKRT terhadap industri manufaktur hanya sebesar 10,3%.
Pola ini sedikit meningkat dari tahun ke tahunnya (2002-2006). Banyaknya jumlah
orang yang bekerja pada IKRT memperlihatkan betapa pentingnya peranan IKRT
dalam membantu memecahkan masalah pengangguran dan pemerataan distribusi
pendapatan.
Di sisi lain,
Industri Besar dan Menengah (IBM) memberikan kontribusi yang dominan dari sisi
nilai output. Pada tahun 2002, IBM menyumbang 91,6% dari keseluruhan nilai
output, menyerap sekitar 39,9% dari total kesempatan kerja, namun dari sisi
unit usaha hanya menyumbang 0,8% dari total unit usaha yang ada. Pada tahun
2006, IBM menyumbang 89,7% dari keseluruhan nilai output,
1menyediakan
lapangan pekerjaan sekitar 39,7% dari total kesempatan kerja, namun hanya
menyumbang 0,7% dari total unit usaha yang ada.
Sumber daya
manusia (tenaga kerja) tentu sangat diperlukan dalam beroperasinya industri dan
akan lebih efektif dengan spesialisasi kerja. Alokasi tenaga kerja yang efektif
adalah permulaan pertumbuhan ekonomi, dengan kata lain alokasi tenaga kerja
yang efektif merupakan syarat perlu (necessary condition) bagi
pertumbuhan ekonomi (Adam Smith dalam Subri, 2003). Seperti diketahui bahwa
pertumbuhan ekonomi tahun tertentu dapat diperoleh dari pengurangan Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun tertentu dengan PDRB tahun sebelumnya
kemudian dibagi PDRB tahun sebelumnya, dengan demikian pertumbuhan ekonomi erat
kaitannya dengan PDRB.
Dalam memajukan
sektor industri perlu diberikan kredit bagi pengusaha. Kredit usaha industri
merupakan fasilitas pinjaman yang diberikan dalam jangka pendek, menengah, dan
panjang untuk membiayai penyediaan capital goods seperti pendirian
pabrik, pembelian mesin, perluasan usaha, atau keperluan rehabilitasi dan untuk
membiayai operasional (Simorangkir, 2004). Untuk mengoptimalkan pemberian
kredit usaha industri oleh bank-bank umum, Bank Indonesia bersama dengan
perbankan selama ini telah menempuh tiga strategi dasar sebagai berikut :
Pertama, penerapan batas minimum pemberian kredit sebesar 20% dari keseluruhan
kredit bagi semua bank. Kedua, mengembangkan kelembagaan dengan memperluas
jaringan perbankan, mendorong kerja sama antar bank dalam penyaluran kredit
usaha dan mengembangkan lembaga-lembaga keuangan yang sesuai dengan kebutuhan
penduduk berpenghasilan rendah, seperti
1pendirian Bank
Perkreditan Rakyat dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah. Ketiga, pemberian
bantuan teknis melalui Proyek Pengembangan Usaha Kecil dan Proyek Hubungan Bank
dengan Kelompok Swadaya Masyarakat (Kuncoro, 2008).
Kota
Pematangsiantar merupakan wilayah perkotaan sehingga tidak sesuai dikembangkan
untuk kegiatan pertanian. Wilayah perkotaan cenderung sesuai untuk kegiatan
industri, perdagangan, dan jasa. Salah satu alasan berkembangnya sektor
industri di Kota Pematangsiantar adalah karena secara geografis terletak di
tengah-tengah Kabupaten Simalungun, dimana kabupaten ini unggul pada beberapa
jenis komoditas pertanian sehingga dapat berfungsi sebagai penyedia input (hinterland)
bagi industri Kota Pematangsiantar. Pada periode 1983-1995 PDRB sektor
industri Kota Pematangsiantar terus meningkat, namun di tahun 1996 mengalami penurunan
sebesar 4,43%. Pada tahun 1999 meningkat kembali sebesar 2,80% yang menunjukkan
mulai bangkitnya sektor industri paska krisis ekonomi.
Hasil industri
andalan Kota Pematangsiantar adalah rokok putih filter dan nonfilter serta
tepung tapioka. Pada tahun 2000, dengan tenaga kerja sebanyak 2.700 orang, NV
Sumatra Tobacco Trading Company (STTC), produsen rokok yang berdiri sejak 1952,
menghasilkan 11,06 milyar batang rokok putih filter dan 75 juta batang rokok
putih nonfilter. Dari seluruh hasil produksi rokok filter tersebut, 88,14%
dijual ke luar negeri terutama ke Malaysia, negara-negara Timur Tengah dan Asia
Timur, dengan nilai ekspor mencapai Rp 345 juta. Sisanya sebesar 11,86% rokok
putih filter dan seluruh hasil produksi rokok putih nonfilter dijual di dalam
negeri dengan nilai penjualan mencapai Rp 83 milyar. Sementara
1itu, Taiwan
menjadi negara tujuan penjualan tepung tapioka yang diproduksi kota ini. Tahun
2000, volume ekspor tepung tapioka mencapai 3,8 ton dan tepung Modified Starch
mencapai 2,7 ton. Keseluruhan nilai penjualan ekspor kedua jenis komoditas ini
mencapai Rp 12,9 milyar. Industri lain yang juga memberi kontribusi terhadap
perekonomian kota Pematangsiantar diantaranya adalah industri makanan, tekstil,
perabot, percetakan, dan, kimia.
Berdasarkan
pembahasan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul ”Analisis Pengaruh Tenaga Kerja dan Kredit Usaha Terhadap PDRB Sektor
Industri Manufaktur Kota Pematangsiantar”.
1.2 Perumusan
Masalah
1. Bagaimana
pengaruh tenaga kerja sektor industri manufaktur terhadap PDRB sektor industri
Kota Pematangsiantar?
2. Bagaimana
pengaruh kredit usaha industri manufaktur tahun sebelumnya terhadap PDRB sektor
industri Kota Pematangsiantar?
1.3 Hipotesis
1. Tenaga kerja
sektor industri manufaktur mempunyai pengaruh yang positif terhadap PDRB sektor
industri Kota Pematangsiantar.
2. Kredit usaha
industri manufaktur tahun sebelumnya mempunyai pengaruh yang positif terhadap
PDRB sektor industri Kota Pematangsiantar.
21.4 Tujuan
Penelitian
1. Untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh tenaga kerja sektor industri manufaktur
terhadap PDRB sektor industri Kota Pematangsiantar.
2. Untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh kredit usaha industri manufaktur tahun
sebelumnya terhadap PDRB sektor industri Kota Pematangsiantar.
1.5 Manfaat
Penelitian
1. Sebagai
tambahan wawasan ilmiah dan ilmu pengetahuan yang dalam disiplin ilmu yang
penulis tekuni.
2. Menambah dan
melengkapi hasil-hasil penelitian yang telah ada, khususnya mengenai sektor
industri.
3. Sebagai
tambahan referensi dan informasi bagi peneliti lain yang mengambil topik yang
sama di masa mendatang.
Download lengkap Versi Word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi