Selasa, 04 Maret 2014

Skripsi Ekonomi Pembangunan: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PEDAGANG BATIK NON-KIOS

BAB I PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang
Pembangunan tidak lain merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung secara sadar, terencana dan berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia atau masyarakat suatu bangsa. Ini berarti bahwa pembangunan senantiasa beranjak dari suatu keadaan atau kondisi kehidupan yang kurang baik menuju suatu kehidupan yang lebih baik dalam rangka pencapaian tujuan nasional suatu bangsa.

suatu pembangunan ekonomi tidak saja tergantung pada pengembangan industrialisasi dan program-program pemerintah, namun juga tidak lepas dari peran sektor informal yang merupakan katup pengaman dalam pembangunan ekonomi. Masyarakat ekonomi sektor informal merupakan masyarkat yang masuk dalam kelompok usaha sendiri dengan jenis kesempatan kerja yang kurang terorganisir, tidak terdaftar secara resmi, umumnya yang masuk sektor informal adalah usaha yang keberadaannya tidak memiliki NPWP.
Pada saat krisis dan sampai dengan saat ini salah satu sektor yang masih mampu bertahan ialah sektor kecil dan mikro atau yang lebih sering disebut dengan sektor informal. Kita tidak dapat meremehkan sektor ini, karena dewasa ini sektor informal telah banyak menyerap tenaga kerja, walaupun tenaga kerja tersebut produktivitasnya rendah, namun telah berperan positif dalam usaha kesempatan kerja, oleh karena itu sektor informal tidak bisa diabaikan begitu saja.
Menurut todaro (1998:322) karakteristik khas sektor informal adalah sangat bervariasi dalam bidang kegiatan produksi barang dan jasa berskala kecil, unit produksi dimiliki secara perorangan atau kelompok, banyak menggunakan tenaga kerja (padat karya) dan tehnologi yang  digunakan relatif sederhana. Para pekerjanya sendiri biasanya tidak memiliki pendidikan formal, umumnya mereka tidak memiliki keterampilan khusus dan sangat kekurangan modal kerja. Oleh sebab itu produktivitas dan pendapatan mereka cenderung lebih rendah dari kegiatan bisnis yang ada di sektor formal.
Meskipun sektor informal bukanlah hal yang baru dalam perekonomian indonesia namun masalah yang dihadapi oleh sektor informal khususnya pedagang kecil tidak pernah ada habisnya, mulai dari pengadaan modal sampai dengan kualitas barang yang diperdagangkan.
Dalam hal ini kredit sering dijadikan alat untuk membantu usaha mereka, pemberian kredit pada pedagang kecil dapat membantu meningkatkan pendapatan mereka namun dalam hal ini masih banyak pedagang kecil yang lebih mempercayakan peminjaman uangnya terhadapa para rentenir, dengan alasan peminjaman terhadap rentenir tidak terlalu berbelit-belit seperti peminjaman di bank walaupun dengan bunga yang jauh lebih tinggi daripada bank.
Kota Solo adalah wilayah yang merupakan core area atau pusat aktifitas baik ekonomi, sosial, budaya dan politik bagi wilayah disekitarnya.Wilayah kota solo yang relatif kecil dengan jumlah penduduk yang juga sedikit menyebabkan perkembangan kota mengarah pada kotanisasi diwilayah-wilayah sekitarnya. Karena itulah fungsi dan peran kota ini cukup unik, karena sebagai pusat administrasi dan ekonomi, kota ini digerakkan oleh sumber daya dan tenaga kerja yang lebih dari separuhnya berasal dari luar kota. terbatasnya kemampuan kota untuk menyediakan lapangan pekerjaan bagi pendatang telah menciptakan kerja-kerja informal diperkotaan, di surakarta sektor ini menjelma menjadi wilayah yang disatu sisi menjadi problem perkotaan, namun disisi yang lain bermanfaat sebagai peredam ledakan pengangguran dan juga sebagai sumber pemasukan daerah melalui retribusi. Disadari atau tidak sektor ini menjadi bagian yang penting dalam pembangunan kota solo, karena sektor inilah yang justru merupakan  penggerak utama roda ekonomi kota, karena dari sinilah kebutuhan mendasar masyarakat kota diproduksi.
Berbicara tentang kota Solo kurang lengkap jika kita tidak membicarakan batik, karena kota Solo adalah salah satu pusat batik terbesar di Indonesia, dimana banyak masyarakatnya adalah pengrajin atau pedagang batik, industri batik di kota Solo sudah lama berkembang dan menjadi lokomotif perekonomian di kota ini. Banyak alternatif lokasi yang tersedia untuk dijadikan tujuan belanja batik, salah satunya adalah pasar batik klewer yang merupakan salah satu pusat perdagangan batik terbesar di indonesia yang didirikan pada tahun 1970, dikarenakan oleh letak pasar klewer yang sangat strategis yaitu berdekatan dengan kraton solo dan alun-alun sehingga hampir setiap hari daerah ini tak pernah sepi oleh hiruk-pikuk jalanan. Pasar klewer menjadi sentral bisnis perdagangan yang cukup besar dengan jumlah kios sebanyak 2.022 unit dan nonkios sebanyak 500 orang (data tahun 2007) dengan perputaran uang sebesar Rp.5.000.000.000-Rp.6.000.000.000/hari dan menghasilkan pendapatan dari retribusinya sebesar Rp.3.000.000.000/tahun, atau menyumbang lebih kurang 5% untuk PAD kota solo (suara merdeka : 2004) jenis batik yang dijual di pasar klewer antara lain kain batik tulis, batik cap, baju batik, sprei batik, hingga sarung bantal batik dengan kisaran harga Rp.10.000-Rp.25.000 untuk baju batik dan Rp.100.000-Rp.1.000.000 untuk jenis batik dari bahan sutra.
Dengan berkembang pesatnya peranan pasar klewer terhadap perekonomian kota solo, berakibat pada bertambahnya jumlah pedagang di pasar tersebut, tidak terkecuali pedagang nonkios atau yang sering kita sebut pedagang informal. Memang jumlahnya tidak dapat mengalahkan pedagang formal tetapi secara tidak langsung pedagang informal juga memberikan kontribusi terhadap PAD kota solo.
 Untuk meningkatkan pendapatan pedagang informal dihadapkan pada persoalan tentang bagaimana memilih berbagai keputusan yang pada umumnya mereka mengambil keputusan dengan naluri saja. Kemungkinan cara ini berhasil, namun seberapa jauh keberhasilannya jika usaha formal semakin berkembang. Sehingga secara tidak langsung pedagang informal harus mulai mempertimbangkan suatu cara yang tepat dalam mengambil keputusan untuk meningkatkan pendapatanya.
Dari uraian diatas penulis merasa tertarik untuk membahas masalah tersebut dalam sebuah karya tulis berbentuk skripsi dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Pedagang Batik Non-kios (Study kasus : Pasar Batik Klewer di kota solo)” 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka ada rumusan masalah yang dapat diambil sebagai kajian dalam penelitian yang akan dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam penulisan skripsi ini. Rumusan masalah ini diperlukan sebagai suatu cara untuk mengambil keputusan dari akhir penulisan skripsi.
Yang menjadi pokok permasalahan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah Modal berpengaruh terhadap pendapatan pedagang batik? 2. Apakah Lama usaha berpengaruh terhadap pendapatan pedagang batik? 3. Apakah kredit berpengaruh terhadap pendapatan pedagang batik?  1.3. Hipotesis Hipotesis adalah proporsi, kondisi atau prinsip yang untuk sementara waktu dianggap benar dan barangkali tanpa keyakinan, agar bisa ditarik suatu konsekuensi yang logis dan dengan cara ini kemudian diadakan pengujian (testing) tentang kebenarannya dengan mempergunakan data empiris (empirical data) hasil penelitian. Dalam hipotesis ini penulis membatasi diri pada 4 faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang batik non-kios yaitu pada : 1. Modal berpengaruh positif terhadap pendapatan pedagang batik 2. Lama usaha berpengaruh positif terhadap pendapatan pedagang batik 3. Kredit berpengaruh positif terhadap pendapatan pedagang batik 1.4 Tujuan Penelitian Sesuai dengan pokok permasalahan yang telah dirumuskan diatas maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor modal, lama usaha, jumlah pegawai dan kredit terhadap pendapatan pedagang batik non-kios.
1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Menambah, melengkapi sekaligus sebagai pembanding hasil-hasil penelitian yang Sudah ada menyangkut topik yang sama 2. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan pemikiran bagi mahasiswa fakultas ekonomi,khususnya mahasiswa departemen ekonomi pembangunan.
3. Sebagai proses pembelajaran dan menambah wawasan bagi penulis dalam hal menganalisa dan berfikir.

4. Sebagai referensi dan informasi bagi penelitian-penelitian selanjutnya dengan Topik yang sama   
Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi