Senin, 03 Maret 2014

Skripsi Ekonomi Pembangunan: ANALISIS KAUSALITAS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang
Yang menjadi cita-cita dari suatu suatu negara adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Salah satu tolak ukur dari ukuran pertumbuhan ekonomi adalah pendapatan nasional. Pendapatan nasional suatu negara dapat menunjukkan seberapa besar aktivitas perekonomian berlangsung secara keseluruhan. Konsep pendapatan nasional adalah ukuran yang paling sering dipakai sebagai indikator pertumbuhan ekonomi namun bukan satu satunya indikator pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi adalah sebuah proses, bukan merupakan suatu gambaran ekonomi pada suatu periode tertentu, ada perkembangan atau perubahan dan penggunaan waktu (Boediono,1992).

Pertumbuhan ekonomi akan menunjukkan sejauh mana kinerja atau aktifitas dari beberapa sektor ekonomi akan menghasilkan nilai tambah atau pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu. Untuk mengetahui fluktuasi pendidikan ekonomi tersebut secara riil dari tahun ke tahun digunakan PDRB atas dasar harga konstan secara berkala. Pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya peningkatan perekonomian dan sebaliknya apabila pertumbuhan negatif menunjukkan penurunan dalam pembangunan. Kuznets dalam Jhingan (2008) mendefenisikan pertumbuhan ekonomi, sebagai kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakin banyak jenis barangbarang ekonomi kepada penduduk.
 Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakat mengelola sumber daya yang ada. Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah daerah merupakan serangkaian usaha dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, meningkatkan pemerataan pembangian pendapatan dan mengupayakan peningkatan ekonomi.
Menurut Samuelson dan Nordhaus, ada empat faktor sebagai sumber pertumbuhan ekonomi. Faktor-faktor tersebut adalah sumber daya manusia, sumber daya alam, pembentukan modal, dan teknologi. Pengeluaran pemerintah berperan dalam pembentukan modal melalui pengeluaran pemerintah di berbagai bidang seperti sarana dan prasarana. Pembentukan modal di bidang sarana dan prasaran ini umumnya menjadi social overhead capital (SOC) yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi.
Pendidikan merupakan komponen penting dan vital terhadap pembangunan terutama dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang keduanya merupakan input bagi total produksi (Todaro,2003). Pendidikan juga berfungsi meningkatkan produktivitas. Selain dari itu kemampuan untuk menyerap teknologi dan mengembangkan kapasitas memerlukan peningkatan sumber daya manusia agar tercipta pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Seseorang yang memiliki tingkat pendidikan yang semakin tinggi akan mendapatkan pekerjaan atau pendapatan yang semakin tinggi dimasa yang akan datang dan juga menyatakan bahwa bila untuk membuat keputusan untuk melakukan investasi pada human capital.
 Todaro (2003) menjelaskan bahwa ada dua alasan ekonomi mendasar yang memaksa kita percaya bahwa sistem pendidikan di banyak Negara berkembang pada dasarnya tidak memperhatikan aspek pemerataan (equality), dalam arti anak anak dari keluarga miskin tidak dibantu sedikitpun untuk meningkatkan kesempatannya yang sangat terbatas itu dalam memperoleh dan menyelesaikan program pendidikan pada segala tingkatan, terutama jika kesempatan mereka dibandingkan dengan dari kesempatan dari anak keluarga kaya. Pertama tingginya biaya oportunitas tenaga kerja yang harus ditanggung keluarga miskin jika anaknya bersekolah. Program wajib belajar oleh pemerintah pada prinsipnya diberikan kemasyarakat tanpa ada biaya moneter atau pungutan uang, akan tetapi bagi keluarga miskin pendidikan tidak pernah cuma-cuma.
Berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 201pasal 28 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara anggaran pendidikan direncanakan sebesar Rp248.978.493.061.200,00 (dua ratus empat puluh delapan triliun sembilan ratus tujuh puluh delapan miliar empat ratus sembilan puluh tiga juta enam puluh satu ribu dua ratus rupiah) dengan persentase anggaran sebesar 20,2 persen yang merupakan perbandingan alokasi anggaran pendidikan terhadap total anggaran belanja Negara sebesar Rp1.229.558.465.306.000,00 (satu kuadriliun dua ratus dua puluh sembilan triliun lima ratus lima puluh delapan miliar empat ratus enam puluh lima juta tiga ratus enam puluh ribu rupiah).
Untuk alokasi anggaran pendidikan di Sumatera Utara sebesar Rp. 2,1 triliun.
 Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara tercatat terdapat pertumbuhan yang positif sebesar 6,36% (yoy), pada triwulan IV-2010. Secara keseluruhan nilai PDRB Sumatera Utara tahun 2010 sebesar Rp. 118,64 triliun.
Pengeluaran pemerintah atas pendidikan, pada dasarnya merupakan suatu investasi terhadap pertumbuhan ekonomi. Efek pembangunan pada pengeluaran pendidikan tersebut tidak dapat berdampak langsung melainkan membutuhkan beberapa period untuk dapat merasakan dampaknya. Terdapat time lag ketika pemerintah mengeluarkan anggaran pembangunan atau belanja negara untuk sektor tersebut dengan dampak kebijakan tersebut, maka dibutuhkan suatu penelitian yang menggunakan runtut waktu (time series) cukup panjang. Penelitian dengan menggunakan runtun waktu akan membantu melihat hubungan kausalitas pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi. Investasi pemerintah dalam pendidikan akan menyebabkan peningkatan kualitas modal manusia, hal ini juga akan memacu investasi ekonomi. Investasi ekonomi selanjutnya akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi karena banyaknya modal yang tersedia untuk pembangunan.
Pengeluaran pemerintah merupakan suatu jenis kebijakan yang dapat dilakukan pemerintah sebagai salah satu langkah untuk mensejahterakan masyarakatnya dan menuju pertumbuhan ekonomi. Pengeluaran pemerintah terhadap sektor pendidikan, merupakan bagian dari pengeluaran pemerintah yang memacu kesejahteraan masyarakat dan pada akhirnya mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Atas dasar inilah penulis tertarik menganalisanya dan  menuangkannya dalam penulisan skripsi yang berjudul: “Analisis Kausalitas Pengeluaran Pendidikan dan Pertumbuhan Ekonomi SumateraUtara”.
1.2 Perumusan Masalah Pengeluaran pemerintah memiliki hubungan yang kuat dengan pertumbuhan ekonomi, terutama jenis pengeluaran pemerintah yang menyangkut pencapaian kesejahteraan masyarakat. Pengeluaran tersebut adalah pengeluaran atas pendidikan. Pengaruh pengeluaran pemerintah atas pendidikan, terhadap pertumbuhan ekonomi tidak dapat langsung dirasakan dalam jangka pendek melainkan baru akan terasa dalam jangka panjang. Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penelitian ini dapat ditarik beberapa pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana pola atau arah hubungan kausalitas antara pertumbuhan ekonomi dan realisasi pengeluaran pendidikan di Sumatera Utara? 2. Apakah terdapat hubungan keseimbangan jangka panjang antara pertumbuhan ekonomi dan realisasi pengeluaran pendidikan di Sumatera Utara? 1.3 Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris. Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dibuat hipotesis sebagai berikut : 1. Terdapat pola atau hubungan yang timbal balik (feedback) antara realisasi pengeluaran pendidikan dan pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara.
2. Terdapat hubungan jangka panjang antara realisasi pengeluaran pendidikan dan pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara  1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui perkembangan pertumbuhan ekonomi dan realisasi pengeluaran pendidikan di Sumatera Utara.
2. Untuk mengetahui pola atau arah hubungan kausalitas antara pertumbuhan ekonomi dan realisasi pengeluaran pendidikan di Sumatera Utara.
3. Untuk mengetahui hubungan keseimbangan jangka panjang antara pertumbuhan ekonomi dan realisasi pengeluaran pendidikan di Sumatera Utara.
1.4.2 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sebagai masukan yang bermanfaat bagi pemerintah atau bagi instansi - instansi yang terkait.
2. Sebagai alat penambah wawasan bagi peneliti yang berkaitan dengan hubungan kausalitas antara pertumbuhan ekonomi dan pengeluaran pemerintah di Sumatera Utara.
3. Sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya terutama yang akan meneliti mengenai kebijakan mengenai pengeluaran pemerintah sektor pendidikan.


Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi