Selasa, 04 Maret 2014

Skripsi Ekonomi Pembangunan: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN ASURANSI JIWA MITRA BEASISWA PADA ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dengan adanya deregulasi pemerintah yang dikenal dengan Paket Deregulasi Desember 1988 (PAKDES 1988) dimana pemerintah memberikan kesempatan mendirikan perusahaan asuransi dan lembaga pendukungnya, serta UU No 2 Tahun 1992 tentang usaha perasuransian, dan dengan masuknya Indonesia sebagai negara anggota APEC membuat iklim investasi khususnya disektor jasa asuransi jiwa tumbuh dengan cepat.

Akan tetapi, krisis ekonomi pada tahun 1997 yang merupakan awal bagi jatuhnya perekonomian Indonesia berdampak negatif secara langsung pada sektor industri asuransi. Hal ini menyebabkan berkurangnya investasi baru sehingga kondisi ini membuat pasar asuransi menjadi jenuh dan menurunkan daya beli serta skala prioritas masyarakat terhadap produk dan jasa asuransi. (Sumber: digilib.mmui.edu)
Dengan mulai membaiknya kondisi perekonomian Indonesia saat ini menyebabkan usaha perasuransian mulai berkembang. Pertumbuhan dan perkembangan asuransi dan industri asuransi pada dasarnya mengikuti pertumbuhan dan perkembangan ekonomi masyarakat. Hal ini disebabkan semakin tinggi pendapatan masyarakat maka semakin mampu masyarakat memiliki harta kekayaan dan semakin dibutuhkan pula perlindungan keselamatannya dari ancaman bahaya. Karena pendapatan masyarakat meningkat maka kemampuan membayar premi
asuransi juga meningkat. Dengan demikian kebutuhan akan jasa perasuransian semakin dirasakan sebagai suatu institusi atau lembaga yang bersedia mengambil alih risiko-risiko masyarakat baik risiko perorangan maupun dunia usaha di Indonesia. (Abdulkadir Muhammad, 1999:5)
Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata kehidupan rumah tangga, baik dalam menghadapi risiko yang mendasar seperti risiko kematian, atau dalam menghadapi risiko atas harta benda yang dimiliki. Demikian pula dunia usaha dalam menjalankan kegiatannya menghadapi berbagai risiko yang mungkin dapat mengganggu kesinambungan usahanya. Walaupun banyak metode untuk menangani risiko, namun asuransi merupakan metode yang paling banyak dipakai. Asuransi menjanjikan perlindungan kepada pihak tertanggung terhadap risiko yang dihadapi perorangan maupun risiko yang dihadapi perusahaan.
Disamping itu, usaha perasuransian sebagai salah satu lembaga keuangan menjadi penting peranannya karena dari kegiatan perlindungan risiko, perusahaan asuransi menghimpun dana masyarakat dari penerimaan premi. Pembangunan ekonomi memerlukan dukungan dana investasi dalam jumlah yang memadai. Untuk itu diperlukan usaha pengerahan dana masyarakat. Dengan peranan asuransi tersebut dalam perkembangan pembangunan ekonomi yang semakin meningkat, maka semakin terasa kebutuhan akan hadirnya industri perasuransian. (Herman Darmawi, 2000:1)
Berdasarkan Undang-Undang No 2 Tahun 1992 tentang perasuransian, terdapat 3 jenis usaha asuransi yang berkembang di Indonesia adalah asuransi
kerugian (non life insurance), asuransi jiwa (life insurance), reasuransi (reinsurance). Tiap-tiap jenis tersebut mempunyai spesialisasi dibidangnya masing-masing. (Kasmir, 2004:278)
Berbeda dengan jenis asuransi lainnya, asuransi jiwa mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Kinerja asuransi jiwa nasional pada kuartal I-2008, mencatat pendapatan premi sebesar Rp 13,9 triliun atau tumbuh 61% dibandingkan periode yang sama tahun 2007 sebesar Rp 8,7 triliun. Data ini diikuti oleh 40 perusahaan asuransi jiwa di Indonesia yang terdiri dari 24 perusahaan asuransi jiwa nasional dan 16 perusahaan patungan. Mengenai nilai investasi, industri asuaransi jiwa anggota Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) pada kuartal I-2008 mencapai Rp 91,9 triliun atau naik 38,4% dari Rp 66,5 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2007. Sementara total aset mencapai Rp 102,5 triliun naik 37% dari Rp 74,8 triliun. Sepanjang tahun 2007, industri asuransi jiwa nasional berhasil menutup pertumbuhan dengan total pendapatan premi asuransi mencapai Rp 44,4 triliun atau tumbuh 67% dibandingkan tahun 2006 yang mencapai Rp 26,5 triliun. (Sumber: economy.okezone.com)
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan asuransi jiwa ini adalah inovasi produk dalam memperluas saluran distribusi dan penurunan suku bunga perbankan dan masyarakat juga mulai mencari alternatif investasi lain yang memberikan keuntungan yang lebih menarik dibandingkan deposito di bank. Dari sektor makro, pemerintah yang menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga mencapai
angka 6,8% juga menambah keyakinan pertumbuhan asuransi jiwa akan semakin tinggi pada tahun 2008 ini.
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi adalah semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi kesehatan dan dengan kemajuan teknologi dimana alat-alat yang dipergunakan semakin modern yang memiliki kemungkinan kecelakaan jiwa manusia semakin besar sehingga peranan asuransi jiwa semakin diperlukan untuk melindungi jiwa seseorang dari kecelakaan yang mungkin terjadi, yang tidak diketahui sebelumnya dan tidak dikehendaki oleh setiap manusia, serta dapat mengurangi beban bagi keluarga yang ditinggalkan. (Sumber: www.bni.co.id)
Kesadaran setiap orang bahwa dunia penuh dengan ketidakpastian, kecuali kematian, yang meskipun demikian juga tetap mengandung ketidakpastian di dalamnya mengenai kapan kematian itu terjadi. Di mana ketidakpastian tersebut mengakibatkan adanya risiko (yang merugikan) bagi pihak yang berkepentingan seperti ahli waris yaitu kelanjutan kehidupan serta pendidikan anak. Untuk itu, diperlukan adanya jasa asuransi jiwa beasiswa yang dapat menjamin kelanjutan pembiayaan pendidikan anak. Meskipun biaya pendidikan terus meningkat mereka tetap dapat terus melanjutkan pendidikannya sampai ke perguruan tinggi. Salah satu yang menjadi faktor pendorong terjadinya peningkatan permintaan terhadap asuransi beasiswa ini adalah keuntungan finansial yang akan dipeoleh oleh pemegang polis maupun ahli waris (anak) serta persepsi dari orang tua sebagai pemegang polis mengenai fungsi beasiswa bagi ahli waris (anak).
Di dalam skripsi ini penulis hanya membahas mengenai Asuransi Jiwa Mitra Beasiswa yang merupakan salah satu produk jasa asuransi jiwa pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumatera Utara. Asuransi Jiwa Mitra Beasiswa ini merupakan dana tabungan pendidikan bagi anak pemegang polis yang dapat direncanakan sejak dini. Asuransi Jiwa Mitra Beasiswa dirancang khusus untuk menjadi mitra belajar bagi anak. Melalui program ini anak secara teratur akan menerima dana kelangsungan belajar sesuai dengan jenjang pendidikannya. Anak juga berhak mendapatkan perlindungan dengan tetap menerima dana beasiswa bahkan ketika orang tuanya sebagai pemegang polis meninggal dunia.
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 sukses meningkatkan total pendapatan premi perusahaan sampai September 2008 sebesar 14,16% menjadi
Rp 2,4 triliun. Jumlah tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode sama tahun 2007 yang hanya Rp 2,1 triliun. Pertumbuhan investasi sebesar 22,8% menjadi Rp 7,65 miliar lebih besar daripada tahun 2007 yang cuma membukukan Rp 6,23 miliar. Pada 2007 Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 berhasil membukukan pertumbuhan premi 26,6% dibandingkan dengan 2006 yakni dari Rp 3,3 triliun menjadi Rp 4,2 triliun. Dari total investasi Rp 7,3 triliun pada 2007, Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 meraih hasil investasi Rp 730,8 miliar. Sebagai perbandingan pada 2006 total investasi Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 sebesar Rp 5,7 triliun dengan hasil investasi Rp 512 miliar. (Sumber: www.bumiputera.com)

Pendapatan premi yang diperoleh Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumatera Utara pada tahun 2006 sebesar Rp 160.942.695.000 dan untuk produk Mitra Beasiswa adalah sebesar Rp 24.141.404.25. Pada tahun 2007 yaitu sebesar Rp 200.564.502.000, meningkat 24,62% dibandingkan tahun 2006 dan untuk produk Mitra Beasiswa sebesar Rp 30.084.675.300. Sampai Oktober 2008 pendapatan premi Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumatera Utara adalah sebesar Rp 175.308.505.000, meningkat 8,32% dibandingkan periode yang sama pada Oktober 2007 yaitu sebesar Rp 161.848.274.000 dan untuk produk Mitra Beasiswa adalah sebesar Rp 26.296.275.750. Peningkatan pendapatan premi dari tahun ke tahun yang diperoleh Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumatera Utara disebabkan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 terus melakukan promosi melalui media cetak (majalah Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912), menjadi sponsor beberapa kegiatan, brosur dan saleskit produk jasa, serta kunjungan langsung yang dilakukan Agen Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 (penjual) yang mencapai jumlah 1329 orang dari 21 kantor cabang di Sumatera Utara kepada para calon pemegang polis Mitra Beasiswa.
Hal yang sama juga terjadi pada jumlah pemegang polis Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumatera Utara terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sampai Agustus 2008 jumlah pemegang polis diseluruh Sumatera Utara mencapai 137.883 orang, mengalami penambahan sebanyak 489 orang dari 137.394 orang pada Juli 2008. Sedangkan, jumlah pemegang polis Mitra Beasiswa sebesar sampai Agustus 2008 sebanyak 41.365 orang.

Sebagai salah satu lembaga penghimpun dana masyarakat, perusahaan asuransi ini berusaha memberikan pelayanan dan fasilitas terbaik bagi pemakai jasanya agar dapat tetap bertahan dan bersaing dengan perusahaan-perusahaan asuransi sejenis. Nilai-nilai asuransi yang kurang disosialisasikan di Indonesia dijadikan tantangan oleh Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumatera Utara untuk lebih berperan secara aktif dalam meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya proteksi terhadap dirinya yang dapat dialihkan kepada perusahaan asuransi.
Berdasarkan uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Asuransi Jiwa Mitra Beasiswa Pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumatera Utara.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang akan dikaji dan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh pendapatan terhadap permintaan asuransi jiwa mitra beasiswa pada AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumatera Utara.
2. Bagaimana pengaruh pendidikan terhadap permintaan asuransi jiwa mitra beasiswa pada AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumatera Utara.
3. Bagaimana pengaruh usia terhadap permintaan asuransi jiwa mitra beasiswa pada AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumatera Utara.

1.3. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris. Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka hipotesisnya adalah sebagai berikut:
1. Pendapatan memiliki pengaruh positif terhadap permintaan asuransi jiwa mitra beasiswa pada AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumatera Utara.
2. Pendidikan memiliki pengaruh positif terhadap permintaan asuransi jiwa mitra beasiswa pada AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumatera Utara.
3. Usia memiliki pengaruh positif terhadap permintaan asuransi jiwa mitra beasiswa pada AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumatera Utara.
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh pendapatan terhadap permintaan asuransi jiwa mitra beasiswa pada AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumatera Utara.
2 Untuk mengetahui berapa besar pengaruh pendidikan terhadap permintaan asuransi jiwa mitra beasiswa pada AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumatera Utara.
3. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh usia terhadap permintaan asuransi jiwa mitra beasiswa pada AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumatera Utara.

1.5. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai tambahan wawasan ilmiah dan ilmu pengetahuan penulis dalam disiplin ilmu yang penulis tekuni.
2. Sebagai tambahan informasi dan bahan masukan bagi mahasiswa/i Fakultas Ekonomi  khususnya mahasiswa/i Departemen Ekonomi Pembangunan yang ingin melakukan penelitian selanjutnya.
3. Sebagai sarana informasi kepada masyarakat untuk dapat mengetahui peranan asuransi jiwa mitra beasiswa.
4. Sebagai bahan masukan bagi perusahaan asuransi umumnya dan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 khususnya.


Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi