BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Dengan adanya
deregulasi pemerintah yang dikenal dengan Paket Deregulasi Desember 1988
(PAKDES 1988) dimana pemerintah memberikan kesempatan mendirikan perusahaan
asuransi dan lembaga pendukungnya, serta UU No 2 Tahun 1992 tentang usaha
perasuransian, dan dengan masuknya Indonesia sebagai negara anggota APEC
membuat iklim investasi khususnya disektor jasa asuransi jiwa tumbuh dengan
cepat.
Akan tetapi,
krisis ekonomi pada tahun 1997 yang merupakan awal bagi jatuhnya perekonomian
Indonesia berdampak negatif secara langsung pada sektor industri asuransi. Hal
ini menyebabkan berkurangnya investasi baru sehingga kondisi ini membuat pasar
asuransi menjadi jenuh dan menurunkan daya beli serta skala prioritas
masyarakat terhadap produk dan jasa asuransi. (Sumber: digilib.mmui.edu)
Dengan mulai
membaiknya kondisi perekonomian Indonesia saat ini menyebabkan usaha
perasuransian mulai berkembang. Pertumbuhan dan perkembangan asuransi dan
industri asuransi pada dasarnya mengikuti pertumbuhan dan perkembangan ekonomi
masyarakat. Hal ini disebabkan semakin tinggi pendapatan masyarakat maka
semakin mampu masyarakat memiliki harta kekayaan dan semakin dibutuhkan pula
perlindungan keselamatannya dari ancaman bahaya. Karena pendapatan masyarakat
meningkat maka kemampuan membayar premi
asuransi juga
meningkat. Dengan demikian kebutuhan akan jasa perasuransian semakin dirasakan
sebagai suatu institusi atau lembaga yang bersedia mengambil alih risiko-risiko
masyarakat baik risiko perorangan maupun dunia usaha di Indonesia. (Abdulkadir
Muhammad, 1999:5)
Asuransi
merupakan sarana finansial dalam tata kehidupan rumah tangga, baik dalam
menghadapi risiko yang mendasar seperti risiko kematian, atau dalam menghadapi
risiko atas harta benda yang dimiliki. Demikian pula dunia usaha dalam
menjalankan kegiatannya menghadapi berbagai risiko yang mungkin dapat
mengganggu kesinambungan usahanya. Walaupun banyak metode untuk menangani
risiko, namun asuransi merupakan metode yang paling banyak dipakai. Asuransi
menjanjikan perlindungan kepada pihak tertanggung terhadap risiko yang dihadapi
perorangan maupun risiko yang dihadapi perusahaan.
Disamping itu,
usaha perasuransian sebagai salah satu lembaga keuangan menjadi penting
peranannya karena dari kegiatan perlindungan risiko, perusahaan asuransi
menghimpun dana masyarakat dari penerimaan premi. Pembangunan ekonomi
memerlukan dukungan dana investasi dalam jumlah yang memadai. Untuk itu
diperlukan usaha pengerahan dana masyarakat. Dengan peranan asuransi tersebut
dalam perkembangan pembangunan ekonomi yang semakin meningkat, maka semakin
terasa kebutuhan akan hadirnya industri perasuransian. (Herman Darmawi, 2000:1)
Berdasarkan
Undang-Undang No 2 Tahun 1992 tentang perasuransian, terdapat 3 jenis usaha
asuransi yang berkembang di Indonesia adalah asuransi
kerugian (non
life insurance), asuransi jiwa (life insurance), reasuransi (reinsurance).
Tiap-tiap jenis tersebut mempunyai spesialisasi dibidangnya masing-masing.
(Kasmir, 2004:278)
Berbeda dengan jenis
asuransi lainnya, asuransi jiwa mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan
dalam beberapa tahun terakhir. Kinerja asuransi jiwa nasional pada kuartal
I-2008, mencatat pendapatan premi sebesar Rp 13,9 triliun atau tumbuh 61%
dibandingkan periode yang sama tahun 2007 sebesar Rp 8,7 triliun. Data ini
diikuti oleh 40 perusahaan asuransi jiwa di Indonesia yang terdiri dari 24
perusahaan asuransi jiwa nasional dan 16 perusahaan patungan. Mengenai nilai
investasi, industri asuaransi jiwa anggota Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia
(AAJI) pada kuartal I-2008 mencapai Rp 91,9 triliun atau naik 38,4% dari Rp
66,5 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2007. Sementara total aset
mencapai Rp 102,5 triliun naik 37% dari Rp 74,8 triliun. Sepanjang tahun 2007, industri
asuransi jiwa nasional berhasil menutup pertumbuhan dengan total pendapatan
premi asuransi mencapai Rp 44,4 triliun atau tumbuh 67% dibandingkan tahun 2006
yang mencapai Rp 26,5 triliun. (Sumber: economy.okezone.com)
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan asuransi jiwa ini adalah inovasi produk dalam
memperluas saluran distribusi dan penurunan suku bunga perbankan dan masyarakat
juga mulai mencari alternatif investasi lain yang memberikan keuntungan yang
lebih menarik dibandingkan deposito di bank. Dari sektor makro, pemerintah yang
menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga mencapai
angka 6,8% juga
menambah keyakinan pertumbuhan asuransi jiwa akan semakin tinggi pada tahun
2008 ini.
Faktor-faktor
lain yang mempengaruhi adalah semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya asuransi kesehatan dan dengan kemajuan teknologi dimana alat-alat
yang dipergunakan semakin modern yang memiliki kemungkinan kecelakaan jiwa
manusia semakin besar sehingga peranan asuransi jiwa semakin diperlukan untuk
melindungi jiwa seseorang dari kecelakaan yang mungkin terjadi, yang tidak
diketahui sebelumnya dan tidak dikehendaki oleh setiap manusia, serta dapat
mengurangi beban bagi keluarga yang ditinggalkan. (Sumber: www.bni.co.id)
Kesadaran setiap
orang bahwa dunia penuh dengan ketidakpastian, kecuali kematian, yang meskipun
demikian juga tetap mengandung ketidakpastian di dalamnya mengenai kapan
kematian itu terjadi. Di mana ketidakpastian tersebut mengakibatkan adanya
risiko (yang merugikan) bagi pihak yang berkepentingan seperti ahli waris yaitu
kelanjutan kehidupan serta pendidikan anak. Untuk itu, diperlukan adanya jasa
asuransi jiwa beasiswa yang dapat menjamin kelanjutan pembiayaan pendidikan
anak. Meskipun biaya pendidikan terus meningkat mereka tetap dapat terus
melanjutkan pendidikannya sampai ke perguruan tinggi. Salah satu yang menjadi
faktor pendorong terjadinya peningkatan permintaan terhadap asuransi beasiswa
ini adalah keuntungan finansial yang akan dipeoleh oleh pemegang polis maupun
ahli waris (anak) serta persepsi dari orang tua sebagai pemegang polis mengenai
fungsi beasiswa bagi ahli waris (anak).
Di dalam skripsi
ini penulis hanya membahas mengenai Asuransi Jiwa Mitra Beasiswa yang merupakan
salah satu produk jasa asuransi jiwa pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912
Kantor Wilayah Sumatera Utara. Asuransi Jiwa Mitra Beasiswa ini merupakan dana
tabungan pendidikan bagi anak pemegang polis yang dapat direncanakan sejak
dini. Asuransi Jiwa Mitra Beasiswa dirancang khusus untuk menjadi mitra belajar
bagi anak. Melalui program ini anak secara teratur akan menerima dana
kelangsungan belajar sesuai dengan jenjang pendidikannya. Anak juga berhak
mendapatkan perlindungan dengan tetap menerima dana beasiswa bahkan ketika
orang tuanya sebagai pemegang polis meninggal dunia.
Asuransi Jiwa
Bersama Bumiputera 1912 sukses meningkatkan total pendapatan premi perusahaan
sampai September 2008 sebesar 14,16% menjadi
Rp 2,4 triliun.
Jumlah tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode sama tahun 2007
yang hanya Rp 2,1 triliun. Pertumbuhan investasi sebesar 22,8% menjadi Rp 7,65
miliar lebih besar daripada tahun 2007 yang cuma membukukan Rp 6,23 miliar.
Pada 2007 Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 berhasil membukukan pertumbuhan
premi 26,6% dibandingkan dengan 2006 yakni dari Rp 3,3 triliun menjadi Rp 4,2
triliun. Dari total investasi Rp 7,3 triliun pada 2007, Asuransi Jiwa Bersama
Bumiputera 1912 meraih hasil investasi Rp 730,8 miliar. Sebagai perbandingan
pada 2006 total investasi Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 sebesar Rp 5,7
triliun dengan hasil investasi Rp 512 miliar. (Sumber: www.bumiputera.com)
Pendapatan premi
yang diperoleh Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumatera
Utara pada tahun 2006 sebesar Rp 160.942.695.000 dan untuk produk Mitra
Beasiswa adalah sebesar Rp 24.141.404.25. Pada tahun 2007 yaitu sebesar Rp
200.564.502.000, meningkat 24,62% dibandingkan tahun 2006 dan untuk produk
Mitra Beasiswa sebesar Rp 30.084.675.300. Sampai Oktober 2008 pendapatan premi
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumatera Utara adalah
sebesar Rp 175.308.505.000, meningkat 8,32% dibandingkan periode yang sama pada
Oktober 2007 yaitu sebesar Rp 161.848.274.000 dan untuk produk Mitra Beasiswa
adalah sebesar Rp 26.296.275.750. Peningkatan pendapatan premi dari tahun ke
tahun yang diperoleh Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Wilayah
Sumatera Utara disebabkan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 terus melakukan
promosi melalui media cetak (majalah Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912),
menjadi sponsor beberapa kegiatan, brosur dan saleskit produk jasa, serta
kunjungan langsung yang dilakukan Agen Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912
(penjual) yang mencapai jumlah 1329 orang dari 21 kantor cabang di Sumatera
Utara kepada para calon pemegang polis Mitra Beasiswa.
Hal yang sama
juga terjadi pada jumlah pemegang polis Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912
Kantor Wilayah Sumatera Utara terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Sampai Agustus 2008 jumlah pemegang polis diseluruh Sumatera Utara mencapai
137.883 orang, mengalami penambahan sebanyak 489 orang dari 137.394 orang pada
Juli 2008. Sedangkan, jumlah pemegang polis Mitra Beasiswa sebesar sampai
Agustus 2008 sebanyak 41.365 orang.
Sebagai salah
satu lembaga penghimpun dana masyarakat, perusahaan asuransi ini berusaha
memberikan pelayanan dan fasilitas terbaik bagi pemakai jasanya agar dapat
tetap bertahan dan bersaing dengan perusahaan-perusahaan asuransi sejenis.
Nilai-nilai asuransi yang kurang disosialisasikan di Indonesia dijadikan
tantangan oleh Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumatera
Utara untuk lebih berperan secara aktif dalam meningkatkan pemahaman masyarakat
akan pentingnya proteksi terhadap dirinya yang dapat dialihkan kepada
perusahaan asuransi.
Berdasarkan
uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Asuransi Jiwa Mitra Beasiswa Pada
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumatera Utara.
1.2. Perumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang akan dikaji
dan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana
pengaruh pendapatan terhadap permintaan asuransi jiwa mitra beasiswa pada AJB
Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumatera Utara.
2. Bagaimana
pengaruh pendidikan terhadap permintaan asuransi jiwa mitra beasiswa pada AJB
Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumatera Utara.
3. Bagaimana
pengaruh usia terhadap permintaan asuransi jiwa mitra beasiswa pada AJB
Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumatera Utara.
1.3. Hipotesis
Hipotesis adalah
jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian yang kebenarannya harus
diuji secara empiris. Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka hipotesisnya
adalah sebagai berikut:
1. Pendapatan
memiliki pengaruh positif terhadap permintaan asuransi jiwa mitra beasiswa pada
AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumatera Utara.
2. Pendidikan
memiliki pengaruh positif terhadap permintaan asuransi jiwa mitra beasiswa pada
AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumatera Utara.
3. Usia memiliki
pengaruh positif terhadap permintaan asuransi jiwa mitra beasiswa pada AJB
Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumatera Utara.
1.4. Tujuan
Penelitian
Adapun tujuan
dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui berapa besar pengaruh pendapatan terhadap permintaan asuransi jiwa
mitra beasiswa pada AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumatera Utara.
2 Untuk
mengetahui berapa besar pengaruh pendidikan terhadap permintaan asuransi jiwa
mitra beasiswa pada AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumatera Utara.
3. Untuk
mengetahui berapa besar pengaruh usia terhadap permintaan asuransi jiwa mitra
beasiswa pada AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumatera Utara.
1.5. Manfaat
Penelitian
Adapun manfaat
yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai
tambahan wawasan ilmiah dan ilmu pengetahuan penulis dalam disiplin ilmu yang
penulis tekuni.
2. Sebagai
tambahan informasi dan bahan masukan bagi mahasiswa/i Fakultas Ekonomi khususnya mahasiswa/i Departemen Ekonomi
Pembangunan yang ingin melakukan penelitian selanjutnya.
3. Sebagai
sarana informasi kepada masyarakat untuk dapat mengetahui peranan asuransi jiwa
mitra beasiswa.
4. Sebagai bahan
masukan bagi perusahaan asuransi umumnya dan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera
1912 khususnya.
Download lengkap Versi Word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi