Selasa, 04 Maret 2014

Skripsi Ekonomi Pembangunan: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REALISASI KREDIT YANG DISALURKAN TERHADAP UKM


 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Tujuan pembangunan Nasional ditetapkan untuk mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur, yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Dalam hal ini pemerintah telah mengambil langkah-langkah dan kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam usaha untuk mengembangkan dan meningkatkan kesempatan berusaha bagi pengusaha Usaha Kecil Menengah baik dalam pembinaan, bimbingan, maupun bentuk permodalan yang disalurkan melalui perbankan.

Bank merupakan lembaga yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat serta jasa lainnya (Kasmir, 2004:11). Peranan perbankan nasional perlu ditingkatkan sesuai dengan fungsi dalam menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat dengan lebih memperhatikan pembiayaan kegiatan sektor perekonomian nasional dengan prioritas kepada koperasi, pengusaha kecil dan menengah. Dunia perbankan menunjukkan peningkatan yang lebih nyata dalam mendukung keberhasilan garis-garis kebijakan usaha suatu perusahaan maupun dalam kehidupan ekonomi masyarakat secara umum. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya penggunaan fasilitas secara langsung maupun tidak langsung yang terdapat pada bidang perbankan baik fasilitas teknologi perbankan dalam pelaksanaan transaksi perdagangan maupun pemanfaatan produk-produk perbankan.
Usaha Kecil Menengah di Indonesia merupakan sumber penting dalam memberikan kesempatan kerja dan penggerak utama pembangunan ekonomi di daerah pedesaan, di luar

sektor pertanian. Saat ini peran Usaha Kecil Menengah telah mengalami perubahan, dahulu peran Usaha Kecil Menengah sebagai usaha untuk memperluas kesemptan kerja dan meningkatkan sumber pendapatan khususnya bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah. Namun saat ini usaha Kecil Menengah diharapkan dapat berperan sebagai salah satu sumber penting dalam peningkatan ekspor non_migas seperti di Negara-negara maju. Usaha Kecil yang merupakan unit-unit usaha yang lebih banyak jumlahnya dibandingkan usaha industri berskala besar, selain mampu menyerap tenaga kerja yang lebih banyak maka usaha yang berskala kecil juga lebih mempercepat proses pemerataan sebagai bagian dari tujuan pembangunan.
Begitu pentingnya peranan industri atau usaha kecil ini sehingga pemerintah telah memberi perhatian yang besar bagi pengembangannya. Dalam program pemmbangunan nasional dikatakan bahwa segenap kemampuan modal dan potensi dalam negeri harus dimanfaatkan untuk membangun dan membimbing pertumbuhan dan meningkatkan kemampuan yang lebih besar bagi golongan ekonomi lemah untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan sehingga dapat berdiri sendiri.
Berbicara mengenai peningkatan usaha kecil, maka salah satu usaha untuk meningkatkannya adalah dari segi permodalan (kredit). Modal akan meningkatkan gairah masyarakat untuk menjalankan berbagai jenis kegiatan usaha melalui kreativitas dan inisiatif sendiri untuk lebih meningkatkan taraf kehidupan. Umumnya usaha kecil termasuk usaha informal, tradisional, maupun industri rumah tangga memiliki margin keuntungan yang cukup tinggi, namun terlepas dari masalah keterbatasan modal.
Bank tidak hanya menyalurkan dana yang dimilikinya melalui jasa perbankan yang sesuai dengan fungsi utamanya, tetapi juga menggerakkan dana masyarakat untuk kepentingan perekonomian. Bank harus dapat mengalokasikan dana tersebut secara terencana, terpadu dan

terarah sehingga dapat memberikan dampak yang positif dan besar bagi kesejahteraan masyarakat.
BPR sebagai lembaga keuangan yang bergerak khususnya melayani kebutuhan kredit bagi masyarakat pedesaan. Banyak anggapan yang berkembang di masyarakat bahwa BPR memiliki pandangan sebagai bank kecil, segmentasi pasar dan jangkauan operasionalnya terbatas dan diperuntukkan melayani kebutuhan masyarakat yang berpenghasilan rendah serta menyalurkan kredit untuk usaha-usaha kecil maupun menengah yang bergerak terutama pada sektor informal dan trdisional di pasar-pasar, pedagang, warung-warung yang berskala kecil, juga bagi usaha menengah yang membutuhkan modal dan investasi lebih besar dibandingkan dengan usaha kecil.
Sekalipun ada kredit yang ditawarkan oleh pihak perbankan, kadangkala para pengelola usaha kecil dan menengah masih enggan untuk mengajukan kredit ke bank. Hal ini disebabkn oleh banyak hal. Salah satunya adalah tingkat suku bunga kredit yang diberikan oleh bank. Suku bunga adalah balas jasa kepada orang yang menanggung atau balas jasa yang diterima oleh bank apabila bank memberikan kredit. Jika suku bunga kredit tinggi, ada kecenderungan permintaan kredit ke bank sedikit. Sebaliknya, jika suku bunga kredit rendah, maka semakin banyak jumlah permintaan kredit ke bank.
Jumlah jaminan/agunan juga merupakan hal yang dapat mempengaruhi permintaan kredit oleh usaha kecil menengah. Yang dimaksud dengan jaminan/agunan adalah keyakinan/kemampuan/kesanggupan nasabah untuk melunasi kewajibannya sesuai dengan yang diperjanjikan. Kredit tanpa jaminan sangat membahayakan posisi bank, mengingat jika nasabah mengalami suatu kemacetan, maka akan sulit untuk menutupi kerugian terhadap kredit yang

disalurkan (Kasmir2008:106), Karena kadangkala para pengusaha kecil dan menengah tidak memiliki jumlah agunan seperti yang diminta oleh bank sebagai syarat pengajuan kredit.
Dana bank adalah uang tunai yang dimiliki oleh bank ataupun aktiva lancar yang dikuasai oleh bank dan setiap waktu dapat dgunakan untuk kegiatan operasionalnya. Dana bank yang digunakan sebagai modal operasional dapat bersumber dari modal sendiri (Dana Pihak I), dana pinjaman dari pihak luar (Dana Pihak II), serta dana dari masyarakat (Dana Pihak III). (M. Hasibuan,2001:56). Sumber dana terbesar yang paling diandalkan BPR adalah penghimpunan dana dari masyarakat,yaitu Dana Pihak III yang terdiri dari tabungan dan deposito. Ini juga merupakan mobilisasi dana yang diperlukan untuk pembangunan. Dalam halnya dana pihak ketiga dimana banyak faktor-faktor penentu yang bisa mempengaruhi bank diantaranya tingkai inflasi,tingkat suku bunga, keamanan, pelayanan, marketing, dan manajemen.
Dalam penentuan pemberian kredit dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tingkat suku bunga, besar agunan, dan dana pihak ketiga, dimana hal-hal tersebut penting dalam penentuan besarnya pinjaman ataupun kredit yang dibutuhkan dalam membangun maupun mengembangkan usahanya.
Dari uraian diatas, penulis akan mencoba membahas tentang seberapa besar pengaruh tingkat suku bunga, besar agunan, dan DPK terhadap penyaluran kredit yang dilakukan oleh PT.PBR Hombar Makmur. adapun judul dari skripsi ini adalah “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Realisasi Kredit yang disalurkan Terhadap Usaha Kecil Menengah oleh PT.BPR Hombar Makmur Perbaungan, Kab. Serdang Bedagai” .
1.2 Perumusan Masalah

Dari keadaan dan pemaparan yang telah dijelaskan diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh suku bunga terhadap realisasi kredit yang disalurkan oleh PT.BPR Hombar Makmur Perbaungan terhadap usaha kecil menengah
2. Bagaimana pengaruh jumlah agunan/jaminan terhadap realisasi kredit yang disalurkan oleh PT.BPR Hombar Makmur Perbaungan terhadap usaha kecil menengah
3. Bagaimana pengaruh dana pihak ketiga terhadap realisasi kredit yang disalurkan oleh PT.BPR Hombar Makmur Perbaungan terhadap usaha kecil menengah

1.3 Hipotesa
Dengan berpedoman terhadap tujuan BPR, yaitu untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa penyaluran dana kemasyarakat dalam bentuk kredit, terutama untuk golongan usaha kecil, maka untuk sementara penulis mengemukakan hipotesa sebagai berikut:
1. Suku bunga memiliki pengaruh negatif terhadap realisasi kredit yang disalurkan PT.BPR Hombar Makmur
2. Jumlah agunan/jaminan kredit memiliki pengaruh yang negatif terhadap realisasi kredit yang disalurkan PT.BPR Hombar Makmur
3. Dana pihak ketiga memiliki pengaruh yang positif terhadap realisasi kredit yang disalurkan PT.BPR Hombar Makmur

1.4 Tujuan Penelitian


a. untuk mengetahui perkembangan dan peran BPR dalam peningkatan Usaha kecil Menengah,
b.Untuk mengetahui pengaruh suku bunga terhadap realisasi kredit yang disalurkan oleh PT.BPR Hombar Makmur
c. Untuk mengetahui pengaruh besar agunan/jaminan kredit terhadap realisasi kredit yang disalurkan oleh PT.BPR Hombar Makmur

d. untuk mengetahui pengaruh dana pihak ketiga terhadap realisasi kredit yang disalurkan oleh PT.BPR Hombar Makmur
1.5 Manfaat Penelitian
a. Secara praktis melalui penelitian penulis berharap dapat mengetahui perkrmbangan dan peranan BPR secara mendalam, khususnya dalam pembiayaan dan melalui kredit kepada Usaha Kecil dan Menengah.
b.Secara teoritis, penulis berharap penelitian ini dapat memperkaya pengetahuan, secara khusus kepada penulis dan secara umum kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi  serta pembaca mengenai perkembangan dan peran BPR dalam penyaluran kredit terhadap Usaha Kecil dan Menengah.
c. Sebagai bahan masukan bagi instansi pemerintah dalam rangka meningkatkan realisasi kredit UKM.
d.Menambah, melengkapi sekaligus sebagai pembanding hasil-hasil penelitian yang sudah ada.


  
Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi