1BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Beberapa negara-negara berkembang kurang menyadari bahwa
usaha untuk memajukan dan perluasan berbagai sektor haruslah sejajar dengan pembangunan
dan pengembangan sektor industri. Sesungguhnya adalah naïf untuk memilih salah
satu saja karena kedua sektor tersebut berkaitan erat, sektor industri yang
lebih maju dibutuhkan oleh sektor lainnya, karena hal ini berhubungan dengan
kehidupan rakyat banyak dan sangat dibutuhkan, sehingga pengelolaannya harus
benar-benar untuk konsumsi masyarakat.
Dalam menghadapi kebutuhan dan tantangan global pada masa
yang akan datang, kegiatan sektor industri dituntut untuk lebih mampu mendukung
kesinambungan pembangunan nasional dalam rangka peningkatan kemakmuran dan
kesejahteraan rakyat.
Dan untuk menopang semua pertumbuhan sektor industri
tersebut, maka salah satu caranya adalah dengan meningkatkan infrastruktur.
Infrastruktur adalah merupakan bangunan fisik untuk kepentingan umum dan
keselamatan umum seperti jalan, jembatan, irigasi, air bersih, sanitasi dan
berbagai bangunan pelengkap kegiatan lainnya.
Ini juga dapat menekan dan mengefisiensikan biaya ekonomi
setiap kegiatan sektor industri. Dengan perkataan lain, biaya ekonomi yang
ringan atau efisien merupakan faktor pengaruh penentu sebagai perangsang
pertumbuhan 1sektor industri suatu negara atau bangsa yang sekaligus
merupakan faktor pendukung dalam mencapai kemakmuran bangsa atau negara
tersebut.
Jadi jelaslah, bahwa peran infrastruktur merupakan salah
satu faktor yang penting bagi kegiatan sektor industri, baik kecil, menengah
atau skala besar. Dan pembangunan infrastruktur sudah merupakan suatu kewajiban
Pemerintah bersama-sama pihak swasta untuk membangun dan meningkatkannya ke
arah yang lebih baik lagi.
Infrastruktur adalah sebagai penopang pertumbuhan sektor
industri, jadi dapat dibayangkan bagaimana bila infrastruktur tersebut tidak
ada, kerugian yang akan diderita dari sektor industri tersebut akan besar dan
mengganggu jalannya pembangunan di berbagai sektor kehidupan masyarakat. Waktu
tempuh yang lama merupakan bagian dari biaya kegiatan ekonomi dan merupakan
salah satu pengaruh pada daya saing, infrastruktur juga berperan dalam
penciptaan keamanan di masyarakat, khususnya keamanan kegiatan transportasi.
Jalan dan jembatan adalah beberapa infrastruktur yang paling
penting didalam mendukung kegiatan pertumbuhan sektor industri di Sumatera
Utara, hal ini dapat dilihat dimana jalan dan jembatan merupakan jantung
transportasi darat yang dibutuhkan suatu daerah untuk masuk dan keluarnya dalam
membawa dan mengantar komoditi yang diperlukan di daerah Sumatera Utara dan
daerah lainnya.
Dimana kondisi jalan dan jembatan di Provinsi Sumatera Utara
selama ini masih banyak dalam kondisi yang rusak, serta banyaknya daerah yang
belum terjamah oleh pembangunan dan terlayani dengan baik oleh transportasi
sehingga 1Daerah Tingkat I Sumatera Utara membuat suatu kebijakan
pembangunan untuk memperbaiki dan memelihara jalan yang sudah ada serta membuka
jalan darat lainnya yang dapat menghubungkan suatu daerah ke daerah lainnya
agar lebih cepat.
Dengan diberlakukannya Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang otonomi daerah yang kewenangannya diserahkan kepada daerah,
sentralisasi menjadi desentralisasi, pendekatan top down menjadi bottom up.
Sumber-sumber penerimaan daerah yang merupakan pendapatan asli daerah, dana
perimbangan, pinjaman daerah dan lain sebagainya mendukung pembangunan yang
sedang dan akan dikerjakan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Menyimak kondisi infrastruktur jalan dan jembatan,
sebagaimana dikemukakan diatas, tergambar jelas adanya tanggung jawab Dinas
Jalan dan Jembatan untuk menyikapi dengan cara meningkatkan dan memperbaiki
jalanjalan tersebut menjadi lebih baik lagi.
Berdasarkan uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk
melakukan penelitian lebih lanjut dan menuangkannya di dalam penulisan skripsi
yang berjudul “Analisis
Pengaruh Alokasi Dana Pembangunan Jalan dan Jembatan Terhadap Sektor Industri
di Propinsi Sumatera Utara”.
1.2 Perumusan Masalah Setiap penelitian dimulai dengan
perumusan masalah, yaitu yang memberikan gambaran bahwa ada sesuatu yang perlu diselesaikan
atau dipecahkan dalam arti dicari jawabannya.
1Berdasarkan uraian diatas, maka
penulis menentukan perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut: ”Bagaimana pengaruh alokasi dana jalan dan jembatan terhadap sektor
industri di propinsi Sumatera Utara?” 1.3 Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara atau kesimpulan
terhadap permasalahan yang menjadi objek penelitian yang kebenarannya masih
harus diuji atau dibuktikan lagi.
Dari rumusan masalah diatas, maka penulis mengambil
hipotesisnya adalah sebagai berikut: “Dana pembangunan jalan dan jembatan
berpengaruh positif terhadap pertumbuhan sektor indusri di propinsi Sumatera
Utara”.
1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan “Untuk
mengetahui bagaimana pengaruh alokasi dana pembangunan jalan dan jembatan
terhadap sektor industri di propinsi Sumatera Utara”.
1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini
adalah: 1. Bagi penulis adalah untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai
ilmu ekonomi khususnya pengaruh alokasi dana pembangunan jalan dan jembatan
terhadap sektor industri di Provinsi Sumatera Utara.
12. Untuk tambahan referensi khususnya
mengenai pengaruh alokasi dana pembangunan jalan dan jembatan terhadap sektor
industri di Provinsi Sumatera Utara.
3. Sebagai bahan masukan bagi Dinas Jalan dan Jembatan
khususnya tentang pengaruh alokasi dana dan jembatan terhadap sektor industri.
Download lengkap Versi Word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi