Sabtu, 01 Maret 2014

Skripsi Ekonomi Pembangunan: ANALISIS PERMINTAAN KREDIT PADA USAHA MIKRO DAN KECIL


 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Perekonomian merupakan sektor yang sangat penting dan menjadi salah satu fokus pemerintah dalam membuat berbagai kebijakan untuk mencapai kesejahteraan. Mengingat sangat pentingnya sektor perekonomian ini sehingga dalam menentukan dan memutuskan setiap kebijakan harus mempertimbangkan segala aspek yang mungkin dapat mempengaruhi perekonomian baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif. Perekonomian suatu negara disamping memerlukan program yang terencana dan terarah untuk mencapai sasaran, faktor lainnya adalah dibutuhkan modal atau dana pembangunan yang cukup besar.

Program pembangunan tersebut disusun oleh lembaga–lembaga perekonomian yang telah ditentukan. Lembaga–lembaga perekonomian ini saling bekerja sama mengelola dan menggerakkan semua potensi ekonomi agar berdaya dan berhasil guna secara optimal. Lembaga keuangan khususnya perbankan mempunyai peran yang strategis dalam menggerakkan perekonomian suatu negara.
Penulis lain mendefenisikan bank adalah suatu badan yang usaha utamanya menciptakan kredit. Prof. G.M. verry Stuart dalam bukunya Bank Politik mengatakan, “bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat – alat pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, maupun dengan jalan mengedarkan alat–alat penukar baru berupa uang giral.”
A.Abdurrachman dalam (Ensiklopedia Ekonomi Keuangan dan Perdagangan) menjelaskan bahwa, “ bank adalah suatu jenis lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai macam jasa, seperti memberikan pinjaman, mengedarkan mata uang, pengawasan

terhadap mata uang, bertindak sebagai tempat penyimpanan benda–benda berharga, membiayai perusahaan–perusahaan, dan lain–lain ”.
Defenisi bank menurut UU No.10 Tahun 1998 Pasal 1 tentang pokok–pokok perbankan adalah, “ segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya”. Sedangkan bank menurut undang–undang tersebut ialah, “ badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.
Bank merupakan lembaga yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat serta jasa lainnya (Kashmir, 2004:11). Jadi, bank sebagai intermediasi memobilisasi dana dari masyarakat yang mempunyai kelebihan dana dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat yang kekurangan dana melalui kredit.
Kredit merupakan sumber pendapatan yang terbesar bagi bank, dibandingkan sumber pendapatan lainnya. Kredit dalam neraca bank merupakan penggunaan dana, namun bagi perusahaan yang medapat bantuan dari bank, merupakan sumber dana. Bahkan dikatakan kredit sebagai sumber dana pembangunan karena kredit merupakan sumber dana dari berbagai lapisan pengusaha dan berbagai lapisan masyarakat, yang secara makro merupakan unsur dalam pembangunan sebuah negara.
Sebagaimana yang telah di tetapkan Pola Umum Pembangunan Jangka Panjang Indonesia sasaran utamanya adalah tercapainya landasan yang kuat bagi bangsa Indonesia untuk tumbuh dan berkembang atas kekuatanya sendiri menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

Dalam hal ini Pemerintah telah mengambil kebijaksaan usaha untuk mengembangkan dan meningkatkan dan meningkatkan kesempatan berusaha bagi usaha mikro dalam bentuk pembinaan dan permodalan yang disalurkan melalui bank.
Adapun hambatan-hambatan yang dihadapi oleh pengusaha mikro dalam meningkatkan kemampuan usaha meliputi berbagai macam aspek dimana salah satu dengan yang lainnya berkaitan, antara lain yaitu:
a. Kurangnya permodalan baik jumlah maupun sumber
b. Kurangnya kemampuan managerial dan keterampilan beroperasi, serta tidak adanya bentuk formil dari perusahaan
c. Lemahnya organisasi dan terbatasnya pemasaran

Selain hambatan di atas, persaingan yang terjadi sesama mereka yang kurang sehat dan adanya desakan ekonomi yang kuat sehingga mengakibatkan ruang lingkup gerak mereka menjadi terbatas. Hal tersebut tidak diarahkan kearah yang pasti terhadap perkembangan kehidupan mereka dimasa–masa yang akan datang.
Kecamatan Medan Johor merupanakan salah satu kecamatan yang ada di kota Medan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Kecamatan Medan Johor ini memiliki penduduk sekitar 115.182 orang pada tahun 2008 dan 116.220 orang pada tahun 2009. Jumlah penduduk terbanyak berada di Kelurahan Kwala Bekala yakni sebanyak 30.843 orang pada tahun 2008 dan31.121 orang pada tahun 2009. Dan jumlah penduduk terkecil di Kelurahan Kedai Durian yakni sebanyak 4.832 orang pada tahun 2008 dan 4.877 orang pada tahun 2009.
Perkembangan jumlah penduduk yang setiap tahun meningkat, ini membuat mulai banyak usaha-usaha yang ada mulai bermunculan. Usaha-usaha tersebut baik usaha dalam skala besar dan kecil, termasuk usaha mikro dan kecil. Usaha-usaha mikro dan kecil ini

umumnya tersebar diseluruh kelurahan yang ada di Kecamatan Medan Johor. Usaha-usaha mikro dan kecil ini seperti: perbengkelan, salon kecantikan, penjahit, doorsmer mobil dan sepeda motor, minimarket, rumah makan, dan lain-lain.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2008 terdapat 16 industri kecil dan 47 industri rumah tangga. Namun, pada tahun 2009 terdapat 48 industri kecil dan 247 industri rumah tangga. Ini menunjukkan bahwa setiap tahun usaha mikro dan kecil bertambah setiap tahunnya. Di Kecamatan Medan Johor memiliki sejumlah pasar dan pertokoan yang sudah mulai ramai untuk mendukung kegiatan perekonomian, diantaranya terdapat 5 pasar, 38 pertokoan, dan 9 minimarket. Usaha-usaha mikro dan kecil ini umumnya banyak di pasar, seperti: pasar johor yang ada di Kelurahan Gedung Johor dan Pasar Kwala Bekala yang ada di Kelurahan Kwala Bekala. Tetapi, hampir di setiap pertokoan dan kios yang ada di Kelurahan Gedung Johor memiliki usaha mikro dan kecil. Usaha ini seperti: rumah makan, salon, perbengkelan, penjahit, dan lain-lain. Pada umumnya usaha yang banyak adalah usaha rumah makan.
Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk mengkaji bagaimana pengaruh kredit bagi usaha kredit mikro dan kecil dalam meningkatkan kesejahteraan dan pendapatannya, sehingga penulis mengangkat judul” ANALISIS PERMINTAAN KREDIT PADA USAHA MIKRO DAN KECIL DI KECAMATAN MEDAN JOHOR”.
1.2 Perumusan Masalah.

Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada pendahuluan maka penelitian mengungkapkan beberapa permasalahan yang diangkat antara lain:
1. Apa yang melatarbelakangi pengusaha kredit mikro dan kecil meminjam di bank?
2. Bagaimana peranan pinjaman kredit yang disalurkan bank terhadap pendapatan usaha mikro dan kecil di Kecamatan Medan Johor.



1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian.

Adapun tujuan penelitian adalah:
1. Untuk mengetahui apa yang melatarbelakangi pengusaha mikro dan kecil untuk meminjam kredit pada bank.
2. Untuk mengetahui peranan pinjaman yang disalurkan oleh bank terhadap pendapatan usaha mikro dan kecil.

Sedangkan Manfaat penelitian ini antara lain adalah:
1. Bagi pengusaha mikro dan kecil menjadi pertimbangan bila kelak ingin mengambil kredit di bank
2. Bagi bank menjadi masukan yang membantu dalam berhubungan dengan para pengusaha mikro dan kecil dikemudian hari.
3. Merupakan tambahan ilmu bagi penulis dan merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan perkuliahan di Fakultas Ekonomi  Program S1 Ekstension Jurusan Ekonomi Pembangunan.


  
Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi