BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perekonomian
merupakan sektor yang sangat penting dan menjadi salah satu fokus pemerintah
dalam membuat berbagai kebijakan untuk mencapai kesejahteraan. Mengingat sangat
pentingnya sektor perekonomian ini sehingga dalam menentukan dan memutuskan
setiap kebijakan harus mempertimbangkan segala aspek yang mungkin dapat
mempengaruhi perekonomian baik yang bersifat positif maupun yang bersifat
negatif. Perekonomian suatu negara disamping memerlukan program yang terencana
dan terarah untuk mencapai sasaran, faktor lainnya adalah dibutuhkan modal atau
dana pembangunan yang cukup besar.
Program
pembangunan tersebut disusun oleh lembaga–lembaga perekonomian yang telah
ditentukan. Lembaga–lembaga perekonomian ini saling bekerja sama mengelola dan
menggerakkan semua potensi ekonomi agar berdaya dan berhasil guna secara
optimal. Lembaga keuangan khususnya perbankan mempunyai peran yang strategis
dalam menggerakkan perekonomian suatu negara.
Penulis
lain mendefenisikan bank adalah suatu badan yang usaha utamanya menciptakan
kredit. Prof. G.M. verry Stuart dalam bukunya Bank Politik mengatakan, “bank
adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan
alat – alat pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari orang
lain, maupun dengan jalan mengedarkan alat–alat penukar baru berupa uang
giral.”
A.Abdurrachman
dalam (Ensiklopedia Ekonomi Keuangan dan Perdagangan) menjelaskan bahwa,
“ bank adalah suatu jenis lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai macam
jasa, seperti memberikan pinjaman, mengedarkan mata uang, pengawasan
terhadap mata uang, bertindak sebagai
tempat penyimpanan benda–benda berharga, membiayai perusahaan–perusahaan, dan
lain–lain ”.
Defenisi bank menurut UU No.10 Tahun 1998 Pasal 1 tentang
pokok–pokok perbankan adalah, “ segala sesuatu yang menyangkut tentang bank,
mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan
kegiatan usahanya”. Sedangkan bank menurut undang–undang tersebut ialah, “
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.
Bank merupakan lembaga yang kegiatan utamanya adalah
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada
masyarakat serta jasa lainnya (Kashmir, 2004:11). Jadi, bank sebagai
intermediasi memobilisasi dana dari masyarakat yang mempunyai kelebihan dana
dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat yang kekurangan dana
melalui kredit.
Kredit merupakan sumber pendapatan yang terbesar bagi bank,
dibandingkan sumber pendapatan lainnya. Kredit dalam neraca bank merupakan
penggunaan dana, namun bagi perusahaan yang medapat bantuan dari bank,
merupakan sumber dana. Bahkan dikatakan kredit sebagai sumber dana pembangunan
karena kredit merupakan sumber dana dari berbagai lapisan pengusaha dan
berbagai lapisan masyarakat, yang secara makro merupakan unsur dalam
pembangunan sebuah negara.
Sebagaimana yang telah di tetapkan Pola Umum Pembangunan
Jangka Panjang Indonesia sasaran utamanya adalah tercapainya landasan yang kuat
bagi bangsa Indonesia untuk tumbuh dan berkembang atas kekuatanya sendiri
menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
Dalam hal ini Pemerintah telah
mengambil kebijaksaan usaha untuk mengembangkan dan meningkatkan dan
meningkatkan kesempatan berusaha bagi usaha mikro dalam bentuk pembinaan dan
permodalan yang disalurkan melalui bank.
Adapun hambatan-hambatan yang dihadapi oleh pengusaha mikro
dalam meningkatkan kemampuan usaha meliputi berbagai macam aspek dimana salah
satu dengan yang lainnya berkaitan, antara lain yaitu:
a. Kurangnya permodalan baik jumlah
maupun sumber
b. Kurangnya kemampuan managerial dan
keterampilan beroperasi, serta tidak adanya bentuk formil dari perusahaan
c. Lemahnya organisasi dan terbatasnya pemasaran
Selain hambatan di atas, persaingan yang terjadi sesama
mereka yang kurang sehat dan adanya desakan ekonomi yang kuat sehingga
mengakibatkan ruang lingkup gerak mereka menjadi terbatas. Hal tersebut tidak
diarahkan kearah yang pasti terhadap perkembangan kehidupan mereka dimasa–masa
yang akan datang.
Kecamatan Medan Johor merupanakan salah satu kecamatan yang
ada di kota Medan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Kecamatan
Medan Johor ini memiliki penduduk sekitar 115.182 orang pada tahun 2008 dan
116.220 orang pada tahun 2009. Jumlah penduduk terbanyak berada di Kelurahan
Kwala Bekala yakni sebanyak 30.843 orang pada tahun 2008 dan31.121 orang pada
tahun 2009. Dan jumlah penduduk terkecil di Kelurahan Kedai Durian yakni
sebanyak 4.832 orang pada tahun 2008 dan 4.877 orang pada tahun 2009.
Perkembangan jumlah penduduk yang setiap tahun meningkat, ini
membuat mulai banyak usaha-usaha yang ada mulai bermunculan. Usaha-usaha
tersebut baik usaha dalam skala besar dan kecil, termasuk usaha mikro dan
kecil. Usaha-usaha mikro dan kecil ini
umumnya tersebar diseluruh kelurahan
yang ada di Kecamatan Medan Johor. Usaha-usaha mikro dan kecil ini seperti:
perbengkelan, salon kecantikan, penjahit, doorsmer mobil dan sepeda motor,
minimarket, rumah makan, dan lain-lain.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun
2008 terdapat 16 industri kecil dan 47 industri rumah tangga. Namun, pada tahun
2009 terdapat 48 industri kecil dan 247 industri rumah tangga. Ini menunjukkan
bahwa setiap tahun usaha mikro dan kecil bertambah setiap tahunnya. Di
Kecamatan Medan Johor memiliki sejumlah pasar dan pertokoan yang sudah mulai
ramai untuk mendukung kegiatan perekonomian, diantaranya terdapat 5 pasar, 38
pertokoan, dan 9 minimarket. Usaha-usaha mikro dan kecil ini umumnya banyak di
pasar, seperti: pasar johor yang ada di Kelurahan Gedung Johor dan Pasar Kwala
Bekala yang ada di Kelurahan Kwala Bekala. Tetapi, hampir di setiap pertokoan
dan kios yang ada di Kelurahan Gedung Johor memiliki usaha mikro dan kecil.
Usaha ini seperti: rumah makan, salon, perbengkelan, penjahit, dan lain-lain.
Pada umumnya usaha yang banyak adalah usaha rumah makan.
Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk
mengkaji bagaimana pengaruh kredit bagi usaha kredit mikro dan kecil dalam
meningkatkan kesejahteraan dan pendapatannya, sehingga penulis mengangkat
judul” ANALISIS PERMINTAAN KREDIT PADA USAHA MIKRO DAN KECIL DI KECAMATAN MEDAN
JOHOR”.
1.2 Perumusan Masalah.
Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada pendahuluan maka
penelitian mengungkapkan beberapa permasalahan yang diangkat antara lain:
1. Apa yang melatarbelakangi
pengusaha kredit mikro dan kecil meminjam di bank?
2. Bagaimana peranan pinjaman kredit yang disalurkan bank
terhadap pendapatan usaha mikro dan kecil di Kecamatan Medan Johor.
1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian.
Adapun tujuan penelitian adalah:
1. Untuk mengetahui apa yang
melatarbelakangi pengusaha mikro dan kecil untuk meminjam kredit pada bank.
2. Untuk mengetahui peranan pinjaman yang disalurkan oleh
bank terhadap pendapatan usaha mikro dan kecil.
Sedangkan Manfaat penelitian ini antara lain adalah:
1. Bagi pengusaha mikro dan kecil
menjadi pertimbangan bila kelak ingin mengambil kredit di bank
2. Bagi bank menjadi masukan yang
membantu dalam berhubungan dengan para pengusaha mikro dan kecil dikemudian
hari.
3. Merupakan tambahan ilmu bagi penulis dan merupakan salah
satu syarat dalam menyelesaikan perkuliahan di Fakultas Ekonomi Program S1 Ekstension Jurusan Ekonomi
Pembangunan.
Download lengkap Versi Word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi