Senin, 03 Maret 2014

Skripsi Ekonomi Pembangunan: ANALISIS PENGARUH KURS DOLLAR AS DAN TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO BERJANGKA TERHADAP JUMLAH UANG BEREDAR DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang
Pada tahun 1980-an, Indonesia mengalami resesi ekonomi sebagai implikasi dari resesi global yang terjadi pada negara-negara maju. Kondisi sektor makro ekonomi khususnya sektor moneter mengalami gejala penurunan intensitasnya. Hal ini dapat dilihat dari kenaikan neraca pembayaran luar negeri yang mencapai hampir tiga kali lipat dari tahun sebelumnya yaitu sekitar US$ 6.280 juta. Nilai yang sangat buruk untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang diharapkan sebelumnya (Bank Indonesia, 1998:126).

Untuk menghadapi tekanan yang begitu besar terhadap melemahnya nilai tukar rupiah, pemerintah membuat strategi dan kebijakan dalam upaya pemulihan ekonomi nasional yang mencakup sejumlah langkah dan kebijakan dan penataan kelembagaan di bidang moneter. Dari sisi kebijakan, langkah-langkah kebijakan moneter yang ditempuh lebih diarahkan kepada upaya menciptakan dan menjaga stabilitas moneter yaitu dimulai dari pengendalian jumlah uang beredar dalam perekonomian . langkah kebijakan ini secara berangsur-angsur mampu menstabilkan nilai tukar rupiah dan mengendalikan tekanan inflasi .
Nilai tukar rupiah mulai stabil dan menguat dari rata-rata Rp.9.316 per Dollar Amerika Serikat pada tahun 2002 menjadi rata-rata Rp.8.572 per dollar Amerika Serikat pada tahun 2003. Selanjutnya, Bank Indonesia mulai dapat menurunkan suku  bunga SBI secara bertahap untuk lebih mendorong sektor riil dan pemulihan ekonomi nasional. Tingkat suku bunga SBI menurun dari 13,01% pada akhir tahun 200menjadi 7,34% pada juni 2004. Adanya perubahan kebijakan yang diterapkan pemerintah untuk menstabilkan nilai tukar rupiah tidak terlepas dari kebijakan yang menyangkut perubahan tingkat suku bunga, karena hal tersebut juga akan memberi dampak signifikan terhadap perubahan dalam fundamental ekonomi. Para pengamat pasar valuta asing, menyatakan bahwa tingkat suku bunga adalah penentu utama nilai tukar suatu mata uang, selain indikator keuangan lainnya seperti jumlah uang beredar.
Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi keadaan moneter ini. Pemerintah mulai mengeluarkan kebijakan devaluasi rupiah sebesar 27,6% yang ditetapkan pada tanggal 30 Maret 1983 dengan patokan kurs yang berlaku menjadi Rp.970; per US$ 1. Devaluasi ini disusul dengan beberapa kebijakan lain, diantaranya adalah deregulasi sistem perbankan.
Permulaan berlakunya deregulasi perbankan ini adalah dengan dikeluarkannya Paket Kebijakan 1 Juni 1983 atau lebih dikenal dengan PAKJUN’83. Salah satu inti dari kebijakan 1 Juni 1983 yang memiliki relevansi dengan judul penulis adalah dihapuskannya ketentuan yang mengatur pembatasan ekspansi aktiva dalam negeri bersih perbankan, yang sebelumnya digunakan sebagai salah satu instrumen intervensi langsung. Sebagai gantinya, pemerintah menggunakan instrumen tidak langsung yaitu penentuan cadangan wajib, Operasi Pasar Terbuka (OPT), fasilitas diskonto dan moral suasion serta diberikannya kebebasan pada bank pemerintah untuk menetapkan suku bunga deposito. Sebelumnya, suku bunga deposito ini masih  diatur oleh Bank Indonesia. Selanjutnya, untuk keperluan Operasi Pasar Terbuka (OPT), sejak Februari 1984 Bank Indonesia menerbitkan instrumen moneter berupa Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan menyediakan fasilitas diskonto dalam rangka pemenuhan kebutuhan likuiditas jangka pendek perbankan.
Berdasarkan data statistik Ekonomi Keuangan dan Moneter Bank Indonesia (Bank Indonesia, 2000:111), kenaikan suku bunga deposito pada bank-bank umum, baik deposito dalam bentuk rupiah maupun deposito yang dinominasi dalam bentuk dollar AS, dipicu oleh meningkatnya suku bunga SBI dan tekanan inflasi.
Dengan adanya SBI maka pemerintah dapat melakukan pengendalian terhadap jumlah uang beredar yang terdapat di masyarakat. Bila jumlah uang beredar dapat dikendalikan maka pemerintah dapat juga mengendalikan tingkat inflasi. Dalam mengurangi jumlah uang beredar dalam masyarakat, pemerintah akan menaikkan tingkat suku bunga SBI. Apabila tingkat suku bunga SBI naik maka bank-bank umum akan menaikkan tingkat suku bunga deposito guna memperoleh likuiditas dari masyarakat dalam jumlah besar. Karena tingkat suku bunga deposito yang tinggi maka masyarakat akan lebih cenderung untuk mengalokasikan dana yang dimilikinya dalam bentuk deposito. Dengan demikian, jumlah uang beredar dalam masyarakat akan mengalami penurunan, sehingga tingkat inflasi pun dapat dikendalikan.
Naik turunnya tingkat suku bunga deposito berjangka, tabungan maupun giro di dunia perbankan dipengaruhi oleh tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Selama ini tingkat suku bunga SBI sebagai acuan utama bagi bankbank umum dalam menentukan tingkat suku bunga simpanannya baik untuk deposito  berjangka, tabungan maupun giro. Pernyataan ini didukung oleh pernyataan yang mengatakan penurunan dan peningkatan suku bunga deposito itu belum berpengaruh secara signifikan terhadap penurunan jumlah simpanan nasabah atau dana pihak ketiga. Penurunan suku bunga deposito lebih banyak dipengaruhi oleh penurunan suku bunga SBI.
Bank Indonesia dalam mengembangkan strategi kebijakan moneter operasional berbasis pengendalian suku bunga, menetapkan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) sebagai instrument moneter dalam mempengaruhi jumlah uang yang beredar. Peningkatan dan penurunan tingkat suku bunga SBI dan SBPU dalam pengendalian moneter, mempengaruhi besarnya tingkat suku bunga deposito pada bank-bank umum, baik deposito dalam bentuk rupiah maupun deposito yang didominasi dalam bentuk dollar AS. Pertumbuhan jumlah uang yang beredar merupakan unsur yang paling penting dalam perkembangan moneter dan bahkan perilaku otoritas moneter menentukan pertumbuhan jumlah uang yang beredar. Tingkat suku bunga deposito berjangka yang cenderung menurun, memacu merosotnya nilai tukar rupiah dan pada akhirnya akan menjadi faktor utama kenaikan uang beredar.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mencoba melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Kurs (Rupiah terhadap Dollar AS) dan Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Terhadap Jumlah Uang Beredar Di Indonesia”  1.2 Perumusan Masalah.
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka ada beberapa rumusan masalah yang dapat diambil sebagai dasar kajian dalam penelitian yang dilakukan, yaitu: “Berapa besar pengaruh Nilai Tukar dan Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka terhadap Jumlah Uang Beredar di Indonesia.” 1.3 Hipotesa.
Hipotesa merupakan jawaban sementara ataupun kesimpulan sementara yang diambil untuk menjawab permasalahan yang terdapat dalam penelitian.
Berdasarkan permasalahan di atas maka sebagai jawaban sementara penulis membuat hipotesis sebagai berikut: 1. Nilai Tukar mempunyai pengaruh positif terhadap Jumlah Uang Beredar di Indonesia, cateris paribus.
2. Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka mempunyai pengaruh negatif terhadap Jumlah Uang Beredar di Indonesia, cateris paribus.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian.
Adapun yang menjadi tujuan dari pada penulisan ini adalah:.
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kurs terhadap jumlah uang beredar di Indonesia.
 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat suku bunga deposito berjangka terhadap jumlah uang beredar di Indonesia.
3. Untuk mengetahui faktor yang signifikan terhadap jumlah uang beredar.
4. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi jumlah uang beredar.
Manfaat dari pada penulisan ini adalah: 1. Untuk menambah wawasan penulis dan pembaca lainnya tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi jumlah uang yang beredar dan bagaimana pengaruh yang ditimbulkan.
2. Dapat digunakan sebagai bahan masukan yang berguna bagi pengambil keputusan di masa yang akan datang dan juga sebagai bahan referensi.
3. Dapat menjadi bahan informasi bagi peneliti lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.
4. Sebagai masukan atau bahan pertimbangan atau perbandingan bagi kalangan peneliti lainnya yang tertarik membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah uang beredar dan seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan.

  
Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi