Senin, 03 Maret 2014

Skripsi Ekonomi Pembangunan: ANALISIS PERILAKU NASABAH DALAM MEMILIH KREDIT PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 
Perkembangan positif dunia saat ini telah membawa para pelaku perbankan ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan nasabah. Berbagai pendekatan untuk memperebutkan dana dari nasabah baik melalui peningkatan sarana dan prasarana berfasilitas teknologi tinggi maupun dengan pengembangan sumber daya manusia agar mampu memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah telah dilakukan. Persaingan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah yang dilakukan oleh masing-masing bank telah menempatkan nasabah sebagai pengambil
keputusan. Semakin banyaknya bank yang beroperasi dengan berbagai fasilitas dan kemudahan yang ditawarkan, membuat nasabah dapat menentukan pilihan sesuai dengan kebutuhannya. Perbankan merupakan industri jasa yang sangat penting dalam menunjang program pembiayaan pembangunan, baik sebagai penghimpun dana, sebagai lembaga yang memperlancar arus uang dari masyarakat dan menuju masyarakat, dalam hal ini bank merupakan perantara keuangan masyarakat dan sebagai alat pembangunan.
Bank Rakyat Indonesia yang dikenal dengan nama Bank BRI adalah salah satu bank terkemuka di Indonesia yang telah tersebar luas di seluruh

wilayah Indonesia dan memiliki unit kerja yang sangat luas, sampai pada daerah yang terpencil. Salah satu Unit Bank BRI adalah Bank BRI Unit Batang Kuis. Bank BRI Unit Batang Kuis sebagai bank umum dalam melaksanakan fungsinya antara lain sebagai keuangan nasabah dan juga merupakan alat pembangunan yang bertujuan meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. Dalam rangka operasional di Bank BRI Unit Batang Kuis menjalankan fungsinya dengan menghimpun dana dan menyalurkan kemasyarakat dalam bentuk kredit berupa Kredit Umum Pedesaan (Kupedes), Kredit BRIGUNA, dan Kredit KUR Mikro (Kredit Usaha Rakyat). Mengenali perilaku konsumen tidaklah mudah, kadang mereka terus terang menyatakan kebutuhan dan keinginannya, namun sering pula mereka bertindak sebaliknya. Mungkin mereka tidak memahami motivasi mereka secara lebih mendalam, sehingga mereka sering pula bereaksi untuk mengubah pikiran mereka pada menit-menit terakhir sebelum akhirnya melakukan keputusan pembelian. Keberhasilan pemasaran suatu bank tidak hanya dinilai dari seberapa besar dana yang dapat dihimpun dari masyarakat, namun juga bagaimana cara mempertahankan dana tersebut. Dalam pemasaran dikenal bahwa setelah konsumen melakukan keputusan pembelian, ada proses yang dinamakan tingkah laku pasca pembelian yang didasarkan rasa puas dan tidak puas. Sedangkan rasa puas dan tidak puas konsumen terletak pada hubungan antara harapan konsumen dengan prestasi yang diterima dari produk.
Bila produk tidak memenuhi harapan konsumen, konsumen merasa tidak puas, dan bila melebihi harapan konsumen, konsumen merasa puas dan akan melakukan pembelian ulang. Hal ini jika dikaitkan dengan dunia perbankan, maka nasabah akan tetap menyimpan dananya pada suatu bank jika dia merasa puas akan produk yang diberikan bank tersebut. Perilaku nasabah merupakan suatu tindakan nyata konsumen yang dipengaruhi oleh faktor-faktor kejiwaan dan faktor luar lainnya yang mengarahkan mereka untuk memilih dan mempergunakan barang atau jasa yang diinginkannya. Perilaku nasabah suatu bank dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain keyakinan nasabah terhadap bank yang bersangkutan, kepuasan nasabah terhadap pelayanan bertransaksi, keyakinan terhadap referen serta pengalaman masa lalu nasabah. Proses pengambilan keputusan pembelian ini adalah penentuan kebutuhan/masalah, pencarian informasi, penilaian alternatif, keputusan membeli dan perilaku pasca pembelian. Dari definisi tersebut terdapat tiga ide penting dari perilaku konsumen yaitu : (1) perilaku konsumen adalah dinamis; (2) hal tersebut melibatkan interaksi antara afeksi, dan kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar, serta (3) hal tersebut melibatkan pertukaran (Setiadi 2003:45). Seseorang sebelum bertindak seringkali mengembangkan keinginan berperilaku berdasarkan kemungkinan tindakan yang akan dilakukan. Keinginan berperilaku didefinisikan sebagai keinginan konsumen untuk berperilaku menurut cara tertentu dalam rangka memiliki, membuang, dan menggunakan produk atau jasa.
Pendapat para ahli dapat disimpulkan melalui dua elemen penting dari arti perilaku konsumen yaitu kegiatan fisik dan proses pengambilan keputusan, yang semua ini melibatkan individu, kelompok, atau organisasi dalam menilai, mendapatkan, dan menggunakan barang-barang atau jasa yang dapat dipengaruhi lingkungan. Kualitas pelayanan akan memberikan konsekuensi perilaku tertentu pada konsumennya. Parasuman (2002:30) mengatakan konsekuensi perilaku kualitas layanan dapat dilihat sebagai tanda terjadinya retensi (bertahan) dan defeksi (berpindah), apabila kualitas layanan yang diterima menyenangkan, maka konsumen akan tetap setia pada perusahaan dan sebaliknya, apabila kualitas layanan yang diterima tidak menyenangkan maka konsumen akan meninggalkan perusahaan tersebut. Kepuasaan konsumen salah satunya dipengaruhi oleh pelayanan (service). Apabila perusahaan dapat memberikan pelayanan yang baik terhadap konsumen, maka konsumen akan merasa puas dengan pelayanan yang didapatnya, sehingga hal ini akan berpengaruh kepada besar kecilnya permintaan konsumen terhadap barang atau jasa yang dihasilkan. Banyak nasabah yang mengalami ketidakpuasan terhadap pelayanan jasa perbankan karena perusahaan hanya dapat melayani keluhan nasabah dalam jumlah terbatas. Kemampuan perusahaan untuk menjaga kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumen merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu perusahaan untuk tetap unggul dalam persaingan dan mampu menangani setiap keluhan yang disampaikan nasabahnya.
Perilaku konsumen pasca pembelian menjadi sangat penting bagi perusahaan. Perilaku mereka dapat mempengaruhi ucapan-ucapan mereka kepada pihak lain tentang produk perusahaan. Bagi perusahaan jasa seperti perbankan perilaku nasabah pasca pembelian jasa layanan perbankan, akan menentukan minat nasabah untuk melakukan transaksi lagi di bank tersebut. Ada kemungkinan nasabah tidak akan menjadi nasabah bank lagi setelah melakukan transaksi di suatu bank karena ketidaksesuaian kualitas pelayanan yang didapatkan dengan keinginan atau apa yang digambarkan sebelumnya. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengambil judul penelitian. “ ANALISIS PERILAKU NASABAH DALAM MEMILIH KREDIT PERBANKAN (STUDI KASUS : BANK BRI UNIT BATANG KUIS) DI KABUPATEN DELI SERDANG ”. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah Pendapatan nasabah, Tingkat Suku Bunga, Jumlah Kredit (plafond), Jaminan/Agunan, Jangka Waktu, Proses Penyaluran Kredit, dan Pelayanan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap perilaku nasabah dalam memilih kredit perbankan di Bank BRI Unit Batang Kuis? 2. Diantara Pendapatan nasabah, Tingkat Suku Bunga, Jumlah Kredit (plafond), Jaminan/Agunan, Jangka Waktu, Proses Penyaluran Kredit, dan Pelayanan manakah yang paling dominan mempengaruhi perilaku nasabah dalam memilih kredit perbankan di Bank BRI Unit Batang Kuis?
1.3 Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap suatu permasalahan yang ada, artinya hipotesa bukanlah merupakan berarti jawaban akhir, namun menjadi kesimpulan sementara yang harus diuji kebenarannya dengan data-data yang mempunyai hubungan ataupun dengan melihat fakta yang terjadi dilapangan. Maka berdasarkan uraian perumusan masalah diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :
1. Pendapatan nasabah, Tingkat Suku Bunga, Besarnya Jumlah Kredit (plafond), Jaminan/Agunan, Jangka Waktu, Proses Penyaluran Kredit, dan Pelayanan secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku nasabah dalam memilih kredit perbankan di Bank BRI Unit Batang Kuis.
2. Pendapatan nasabah dan Besarnya jumlah kredit (plafond) merupakan faktor yang paling dominan dipilih terhadap permintaan kredit di Bank BRI Unit Batang Kuis.
1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang akan dibahas, sesuai dengan permasalahan diatas adalah :
1. Mengetahui dan menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku nasabah dalam memilih kredit perbankan di Bank BRI Unit Batang Kuis.
2. Mengetahui dalam menganalisis faktor yang paling berpengaruh terhadap permintaan kredit pada Bank BRI Unit Batang Kuis.

1.5 Manfaat Penelitian Adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak terkait. Adapun manfaat yang diharapkan antara lain:
1. Dapat mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku nasabah dalam memilih kredit perbankan di Bank BRI Batang Kuis.
2. Sebagai referensi yang bermanfaat bagi pihak lain untuk mengadakan penelitian lanjutan yang lebih mendalam pada masa yang akan datang.
3. Sebagai syarat untuk mendapat gelar sarjana.


Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi