BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Perekonomian
merupakan sektor yang sangat penting dan menjadi salah satu fokus pemerintah
dalam membuat berbagai kebijakan untuk mencapai kesejahteraan. Sedemikian
pentingnya sektor perekonomian ini sehingga dalam setiap pembuatan kebijakan
harus mempertimbangkan segala aspek yang mungkin dapat mempengaruhinya baik
yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif. Perekonomian suatu negara
disamping memerlukan program yang terencana dan terarah untuk mencapai sasaran,
faktor lainnya adalah
dibutuhkan modal atau dana pembangunan yang cukup besar.
Program-program pembangunan tersebut disusun oleh lembaga-lembaga perekonomian
yang telah ditentukan. Lembaga-lembaga perekonomian ini bahu-membahu mengelola
dan menggerakkan semua potensi ekonomi agar berdaya dan berhasil guna secara
optimal. Lembaga keuangan khususnya perbankan mempunyai peranan yang strategis
dalam menggerakkan perekonomian suatu negara.
Perbankan
pada masa sebelum deregulasi yakni tahun 1980 an sangat ketat dipengaruhi oleh
berbagai kepentingan ekonomi dan politik dari pengusaha yang dalam hal ini
adalah pemerintah. Bank-bank yang ada tidak secara tegas diarahkan untuk
mengembangkan perekonomian rakyat seluas-luasnya. Penekanan kebijakan yang
berkaitan dengan sektor perbankan hanya pada kegiatan usaha-usaha besar dan
program-program pemerintah, keadaan pada masa ini juga ditandai dengan belum
adanya peraturan dan perundang-undangan yang secara khusus mengatur dunia
perbankan.
Bank merupakan lembaga yang kegiatan utamanya adalah
menghimpun dana dari mayarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada
masyarakat serta jasa lainnya (Kasmir, 2004:11). Jadi, Bank sebagai
intermediasi memobilisasi dana dari masyarakat yang mempunyai kelebihan dana
dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat yang kekurangan dana
melalui kredit.
Kredit merupakan sumber pendapatan yang terbesar bagi bank,
dibandingkan sumber pendapatan lainnya. Kredit dalam neraca bank merupakan
penggunaan dana, namun bagi perusahaan yang mendapat bantuan dari bank,
merupakan sumber dana. Bahkan dikatakan kredit sebagai sumber dana pembangunan
karena kredit merupakan sumber dana bagi berbagai lapisan pengusaha dan
berbagai lapisan masyarakat, yang secara makro merupakan unsur dalam
pembangunan sebuah negara. Bank sebagai perusahaan pemberi kredit (money
lender) mempunyai berbagai sumber pendapatan, seperti provisi dari berbagai
jasa bank, dan bunga sebagai imbalan jasa kredit. Kalau dilihat dalam komposisi
rugi laba bank, maka dominasi pendapatan dari bunga merupakan porsi yang
terbesar.
Sebagaimana telah ditetapkan dalam pola umum Pembangunan
Jangka Panjang Indonesia, sasaran utama Pembangunan Jangka Panjang adalah
tercapainya landasan yang kuat bagi bangsa Indonesia untuk tumbuh dan
berkembang atas kekuatannya sendiri menuju masyarakat adil dan makmur
berdasarkan Pancasila.
Dalam hal ini Pemerintah telah mengambil langkah-langkah dan
kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam usaha untuk mengembangkan dan meningkatkan
kesempatan
berusaha bagi usaha mikro dan kecil
baik dalam bentuk pembinaan, bimbingan maupun dalam bentuk permodalan yang
disalurkan melalui Perbankan.
Pada dasarnya hambatan dan rintangan yang dihadapi pengusaha
mikro dan kecil dalam meningkatkan kemampuan usaha sangat kompleks dan meliputi
berbagai aspek yang mana salah satu dengan yang lainnya saling berkaitan,
antara lain yaitu:
a. Kurangnya permodalan baik jumlah
maupun sumbernya.
b. Kurangnya kemampuan menagerial dan
keterampilan beroperasi, serta tidak adanya bentuk formil dari perusahaan.
c. Lemahnya organisasi dan terbatasnya pemasaran.
Disamping ketiga hal tersebut ditambah lagi dengan persaingan
sesama mereka yang kurang sehat dan adanya desakan ekonomi yang kuat sehingga
mengakibatkan ruang lingkup gerak mereka menjadi terbatas. Hal tersebut tidak
dapat diarahkan kearah yang pasti terhadap perkembangan kehidupan mereka
dimasa-masa yang akan datang. Untuk itulah penulis merasa tertarik untuk
membahas permasalahan yang timbul dalam hal usaha peningkatan pendapatan pada
usaha mikro dan kecil.
Penulis dalam penyusunan skripsi ini hanya membahas kredit
umum pedesaan dalam hubungannya dengan pengembangan usaha mikro dan kecil di
Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi. Kupedes salah salah jenis kredit yang
disalurkan oleh Bank BRI guna membantu program Pemerintah dalam perkreditan
yang khusus ditujukan untuk membantu pengembangan usaha mikro dan kecil dalam
rangka pemerataan hasil-hasil pembangunan. Pemberian fasilitas Kupedes setiap
tahunnya terus meningkat, hal ini disebabkan disamping syarat-syarat lunak dan
prosedurnya
yang sederhana juga bunganya yang
rendah, sehingga dalam memperoleh fasilitas Kupedes ini dapat dijangkau oleh
pengusaha mikro dan kecil.
Dengan adanya kupedes pada umumnya pengusaha mikro dan kecil
yang menerima kredit tersebut telah dapat meningkatkan usahanya. Tapi kita
harus mengakui bahwa kupedes tidak selamanya membawa hasil yang positif
terhadap perkembangan usaha yang telah mendapat kredit tersebut. Bahkan kredit
tersebut dapat menjadi beban bagi pengusaha yang menerima kredit apabila
pengusaha debitur tidak menggunakan kredit untuk pengembangan usahanya, tapi
digunakan untuk keperluan lainnya yang sifatnya konsumtif. Hal ini sering
terbukti dengan banyaknya harta benda nasabah yang dilelang oleh pihak bank
melalui prosedur hukum, karena si nasabah tidak dapat memanfaatkan kredit yang
telah diterimanya dengan baik.
Jadi jelaslah kredit dapat membawa arah positif terhadap si
penerima apabila kredit tersebut diolah sesuai dengan tujuan untuk meningkatkan
usaha. Tetapi sebaliknya dapat berakibat negatif jika kredit yang diperoleh
tersebut disalahgunakan pemakainya.
Karena pentingnya Bank Rakyat Indonesia untuk membantu
pengusaha mikro dan kecil melalui penyaluran kupedes seperti yang telah
diuraikan di atas, maka penulis menetapkan judul skripsi: “Peranan Bank BRI
Unit Terminal Sidikalang dalam pengembangan Usaha Mikro dan Kecil di Kabupaten
Dairi”.
1.2. Perumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan Bank BRI
Unit Terminal di Sidikalang ?
2. Apa yang melatarbelakangi nasabah meminjam di Bank BRI
Unit Terminal Sidikalang?
3. Bagaimana peranan pinjaman yang disalurkan Bank BRI Unit
Terminal Sidikalang terhadap pendapatan nasabah ? 1.3. Hipotesis
1. Pinjaman berpengaruh positif terhadap pendapatan nasabah. 1.4.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana
perkembangan Bank BRI Unit Terminal di Sidikalang.
2. Untuk mengetahui yang
melatarbelakangi nasabah meminjam di Bank BRI Unit Terminal Sidikalang
3. Untuk mengetahui bagaimana peranan pinjaman yang
disalurkan Bank BRI Unit Terminal Sidikalang terhadap pendapatan nasabah.
1.5. Manfaat
Penelitian
Sedangkan manfaat penelitian ini adalah
1. Bagi Bank menjadi masukan yang
membantu dalam berhubungan dengan nasabah dikemudian hari.
2. Bagi nasabah dapat menjadi
pertimbangan bila kelak ingin mengambil kredit pada Bank.
3. Bagi penulis menjadi salah satu syarat dalam menyelesaikan
perkuliahan di Fakultas Ekonomi Program
S1 ekstension Jurusan Studi Pembangunan.
Download lengkap Versi Word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi