Sabtu, 01 Maret 2014

Skripsi Ekonomi Pembangunan: ANALISIS KLASTER INDUSTRSI KARET


 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dalam usaha percepatan pembangunan ekonomi, industrialisasi merupakan salah satu strategi yang dilakukan oleh pemerintah yang dapat menciptakan pemerataan pembangunan yang dirasakan oleh semua masyarakat, baik meningkatkan kesempatan kerja dan pemerataan pendapatan serta mampu mengurangi perbedaan kemampuan antar daerah ( Kuncoro, 2003).

Pada umumnya negara-negara berkembang berkeyakinan bahwa sektor industri mampu mengatasi masalah perekonomian, dengan asumsi bahwa sektor industri dapat memimpin sektor-sektor perekonomian lainnya menuju pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, di Indonesia sektor industri dipersiapkan agar mampu menjadi penggerak dan memimpin (the leading sector) terhadap perkembangan sektor perekonomian lainnya, selain akan mendorong perkembangan industri yang terkait dengannya (Saragih, 2004)
Klaster industri dapat menjadi suatu kerangka yang powerful dalam pembangunan ekonomi dan mempercepat pertumbuhan industri dengan peningkatan daya saing wilayah, sejalan dengan itu menurut Tambunan (2001), bahwa fenomena klaster telah menarik perhatian para ekonom untuk terjun dalam studi masalah lokasi sehingga memunculkan paradigma baru serta disebut dengan geografi ekonomi baru (new economic geography atau geograhical economics).
Klaster industri mencakup hubungan ekonomi dan nonekonomi antar industri. Pendekatan klaster industri merupakan salah satu kebijakan yang
diterapkan pemerintah untuk dapat memajukan industri yang berusaha mengoptimalkan pembangunan melalui konsep keterkaitan dalam aktivitas ekonomi masing-masing dalam mencapai keunggulan kompetitifnya dalam cakupan wilayah regional atau fungsional ekonomi tertentu. Melalui pendekatan ini, diharapkan terjadi pola keterkaitan antar kegiatan baik dalam sektor industri maupun antar sektor industri dengan seluruh jaringan produksi dan distribusi yang terkait dengan industri inti.

Pembangunan koridor ekonomi di Indonesia dilakukan berdasarkan keunggulan masing-masing wilayah yang tersebar di seluruh indonesia. Pada dasarnya industri merupakan suatu aktivitas ekonomi yang tidak terlepas dari kondisi konsentrasi geografis. Koridor ekonomi Sumatera berfokus pada tiga kegiatan ekonomi utama yaitu Kelapa Sawit, Karet dan Batubara. Sumatera Utara memiliki potensi sebagai penghasil karet yang cukup signifikan oleh karena itu dalam rancangan MP3I, Sumut salah satunya diklasifikasikan dalam klaster industri karet. Hal ini terbukti bahwa Sumatera menghasilkan sekitar 65 % dari produksi karet nasional, dimana Sumatera Utara memberikan kontribusi sebesar 16 % dari produksi karet nasional. Dalam produksi karet mentah dari perkebunan, Sumatera adalah produsen terbesar di Indonesia dan masih memiliki peluang dalam peningkatan produktivitas. Peningkatan produksi karet di Sumut seiring dengan pertambahan ekspor karet ke luar negeri yang pada tahun sebelumnya mengalami peningkatan.
Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi