Senin, 03 Maret 2014

Skripsi Ekonomi Pembangunan: ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA, PENDAPATAN PER KAPITA, DAN TENAGA KERJA TERHADAP KREDIT KONSUMSI PADA BANK UMUM

BAB I PENDAHULUAN
 1.1 Latar Belakang 

Pembangunan memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu negara, dengan adanya pembangunan dapat diketahui suatu negara mengalami kemajuan atau kemunduran. Pembangunan suatu negara sangat berkaitan erat dengan pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonominya, seperti infrastruktur, pendapatan per kapita masyarakat, tingkat tenaga kerjanya, sarana serta prasarananya. Selain itu juga pembangunan suatu negara dilihat dari tingkat pertumbuhan ekonominya, adapun pengertian dari pertumbuhan ekonomi adalah sebagai suatu ukuran kuantitatif yang menggambarkan perkembangan suatu perekonomian dalam suatu tahun
tertentu apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dimana pertumbuhan ekonomi sangat berkaitan dengan tingkat pendapatan nasional. Pada dasarnya pembangunan ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi adalah berbeda, namun sangat sulit membedakan antara pembangunan ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi adapun cara membedakan keduanya adalah dengan menggunakan ungkapan berikut “ Pembangunan Ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi ditambah dengan perubahan”, artinya ada tidaknya pembangunan ekonomi dalam suatu negara pada suatu tahun tertentu tidak saja diukur dari kenaikan produksi barang dan jasa berlaku dalam berbagai aspek kegiatan ekonomi, seperti perkembangan pendidikan, perkembangan teknologi, peningkatan dalam kesehatan, peningkatan dalam insfrastruktur yang tersedia dan peningkatan dalam pendapatan dan kemakmuran masyarakat.
Suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan atau berkembang apabila tingkat kegiatan ekonomi adalah lebih tinggi dari pada yang dicapai pada masa sebelumnya. Dengan kata lain, perkembangannya baru tercipta apabila jumlah fisik barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan dalam perekonomian tersebut menjadi bertambah besar pada tahun-tahun berikutnya. Untuk melihat suatu negara mengalami kemajuan dalam bidang pembangunannya juga dapat dilihat dari data pendapatan per kapita suatu negara tersebut yang dikumpulkan dari masa ke masa, tingkat perkembangan pendapatan per kapita yang dicapai sering sekali digunakan sebagai ukuran dari kesuksesan suatu negara dalam mencapai cita-cita untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang pesat. Dan dapat juga dilihat dari berkurangnya tingkat pengangguran dan bertambahnya tenaga kerja yang ada di negara tersebut. Dapat dilihat perekonomian Indonesia pada tahun 2009 yang mencapai 4,5% membuat pendapatan perkapita Indonesia pada tahun 2009 naik menjadi Rp 24,3 juta dibandingkan tahun 2008 sebesar Rp 21,7 juta, dari sini dapat dilihat bahwa semakin tinggi pendapatan perkapita masyarakat menunjukkan semakin sejahteranya masyarakat dan kemungkinan masyarakat untuk melakukan kredit konsumsi berkurang hal tersebut dapat dilihat dari tingkat kesejahteraan masyarakat dengan tingkat pendapatan per kapita masyarakat pada umumnya.
Selain itu juga dalam pembangunan suatu negara lembaga-lembaga keuangan juga memiliki peran terhadap jalannya pembangunan serta pertumbuhan ekonomi, dalam hal ini lembaga keuangan tersebut yang cukup berperan adalah Bank, Bank sangat berperan aktif didalam lingkungan masyarakat pada umumnya. Dimana bank menyiapkan berbagai macam produk yang tujuannya untuk membantu kesejahteraan masyarakat, adapun produk-produk yang ditawarkan Bank kepada masyarakat seperti tabungan, kredit konsumsi, deposito, giro
dan banyak lagi produk perbankan yang berperan aktif membantu kesulitan masyarakat pada umumnya. Adapun produk perbankan yang biasanya laris dilingkungan masyarakat pada umumnya adalah kredit konsumsi, dimana indikatornya adalah indeks penjualan komoditas eceran dan otomotif. Selain itu juga masyarakat menggunakan jasa perbankan ini tujuannya untuk membuat usaha, seperti usaha mikro, makro, usaha rumah tangga atau sebagai modal usaha. Dalam hal ini kredit modal kerja adalah yang paling besar dan paling diminati oleh masyarakat. Karena pada umumnya kredit konsumsi condong pada sesuatu hal yang sifatnya konsumtif. Berbagai macam jasa yang ditawarkan bank yang sangat menguntung masyarakat sebagai tolak ukur untuk mencapai kesejahteraan karena apabila tingkat pendapatan per kapita suatu penduduk meningkat hal tersebut menunjukkan bahwa meningkatnya juga tingkat kesejahteraan masyarakat, pendapatan per kapita juga mempengaruhi kecepatan pembangunan ekonomi suatu negara.
Dalam hal pembangunan perekonomian suatu negara sebagai suatu hal yang memiliki peranan penting bank berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Dimana dapat kita ketahui secara lebih spesifik fungsi bank dapat sebagai agent of trust yaitu perbankan dalam kegiatannya adalah kepercayaan baik dalam hal penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Fungsi yang kedua bank adalah agent of development yaitu bank mempelancar kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi karena dalam kegiatan perekonomian masyarakat berpengaruh terhadap sektor moneter dan sektor riil dimana kedua sektor tersebut berinteraksi saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Dan yang terakhir fungsi bank adalah sebagai agent of services maksudnya adalah bank selain tujuannya menghimpun dan menyalurkan dana bank berfungsi memberikan berbagai macam jasa yang
ditawarkan kepada masyarakat, jasa-jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa-jasa bank ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, jasa penitipan barang berharga, jasa pemberian jaminan bank, dan jasa penyelesaian tagihan. Menurut prof.G.M.Verryn stuart bank is a company who statisfied other people by giving a credit with the money they accept as a gamble to the other, eventhough they should supply the new money, yang berarti bahwa bank adalah badan usaha yang wujudnya memuaskan keperluan orang lain, dengan memberikan kredit berupa uang yang diterimanya dari orang lain, sekalipun dengan jalan mengeluarkan uang baru kertas atau logam. Bank selaku stabilisator moneter diartikan bahwa bank mempunyai kewajiban ikut serta menstabilkan nilai tukar uang, nilai kurs, atau harga barang-barang relatif stabil atau tetap, baik secara langsung maupun melalui mekanisme Giro Wajib Minimum (GWM) bank, Operasi Pasar Terbuka, ataupun kebijakan diskonto (Frank J.Fabozzi, 1999). Dalam pasal 2, 3, dan 4 UU no. 7 tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan UU no.10 tahun 1998 tentang perbankan, dinyatakan asa, fungsi, dan tujuannya. Selain itu juga bank memiliki peran yang penting dalam sistem keuangan seperti pengalihan asset (asset transmutation) yaitu mengalihkan aset/dana dari unit surplus ke unit defisit, dalam hal transaksi dimana bank memberikan kemudahan transaksi baik barang maupun jasa, selain itu juga bank memiliki peran likuiditas (liquidity) yang mana bank menawarkan produk dana dengan berbagai alternatif tingkat likuiditas, dan peran yang terakhir dari bank adalah efisiensi (efficiency).
Begitu banyak jasa yang ditawarkan perbankan kepada masyarakat yang memudahkan masyarakat baik dalam masalah pembiayaan maupun penyimpanan dana, dimana bank dalam hal ini juga menawarkan tingkat suku bunga yang diberikan kepada
masyarakat, semakin tinggi tingkat suku bunga yang ditawarkan kepada nasabah atau masyarakat maka semakin banyak pula masyarakat ataupun nasabah yang menabung namun tidak demikian terhadap para peminjam dana atau terhadap masyarakat yang melakukan kredit konsumsi karena apabila semakin tingginya tingkat suku bunga kepada masyarakat, masyarakat cenderung tidak mau untuk melakukan kredit karena beban bunga yang ditawarkan bank cukup besar sehingga memberatkan masyarakat untuk melakukan kredit konsumsi. Selain itu juga tekanan inflasi sangat mempengaruhi tingkat suku bunga bank, dimana dapat diperkirakan inflasi akan terus meningkat diparuh kedua tahun 2010 sehingga akhir inflasi tahun 2010 diperkirakan mencapai 6,3-6,5 persen. Implikasinya suku bunga diperkirakan akan meningkat dikuartal IV-2010 akan naik sebesar 50 basis poin sehingga mencapai 7 persen diakhir tahun. Hal tersebut mengakibatkan masyarakat cenderung malas melakukan kredit konsumsi khususnya akibat tingkat suku bunga yang naik yang akibatnya akan membuat masyarakat kesulitan dalam melakukan pembayaran kredit. Selain itu juga untuk mengukur pertumbuhan perekonomian suatu negara dapat juga dilihat dari pertumbuhan tenaga kerja, semakin banyak tenaga kerja dalam suatu negara maka dapat meningkatkan pendapatan per kapita masyarakatnya. Dan hal tersebut baik untuk pemerintah sebab pemerintah tidak lagi harus memikirkan cara untuk membuka lapangan pekerjaan. Dengan banyaknya tenaga kerja yang ada hal tersebut juga dapat meningkat kesejahteraan masyarakat pada umumnya sebab indikator dari pembangunan ekonomi suatu negara adalah tenaga kerja yang ada produktif, sehingga mengurangi pengangguran dan beban pemerintah dalam memberikan subsidi dan mengatasi masyarakat miskin, selain itu juga pembangunan ekonomi ditandai dengan meningkatnya tenaga kerja dan berkurangnya pengangguran dalam suatu negara.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) selama tahun 2004 – 2007 diperkirakan angkatan kerja cukup tinggi dan mengalami fluktuasi yang tidak tetap yaitu pada tahun 2004 sebanyak 5.512.405 jiwa naik menjadi 5.803.112 jiwa pada tahun 2005, sedangkan angkatan kerja pada tahun 2006 mengalami penurunan menjadi 5.491.696 jiwa dan pada tahun 2007 angkatan kerja kembali mengalami peningkatan menjadi 5.647.710 jiwa. Sedangkan tingkat pegangguran meningkat akibat pemutusan hubungan kerja dan kecilnya kesempatan kerja pada sektor produktif. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) selama kurun waktu 4 (empat) tahun, dari 11,08 % pada tahun 2004 menurun menjadi 10,98 % pada tahun 2005, kemudian pada tahun 2006 mengalami peningkatan menjadi 11,51 %, di tahun 2007 kembali menurun menjadi 10,10 %. Fluktuasi naik turunnya tingkat pengangguran sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi makro (BPS, 2007). Dan hal yang penting yang harus diingat dan dipahami dalam mewujudkan pembangunan ekonomi adalah : “ tingkat (persentase) pertumbuhan ekonomi harus melebihi tingkat pertambahan penduduk. Semakin besar perbedaannya semakin besar pula tingkat perkembangan atau pembangunan ekonomi yang dicapai. Selain itu juga pendapatan per kapita merupakan perbandingan dengan tingkat kemakmuran. Dalam konteks ini diasumsikan tingkat kemakmuran suatu negara direfleksikan oleh pendapatan rata-rata yang diterima penduduknya, semakin tinggi tingkat pendapatan tersebut semakin tinggi daya beli penduduk dan daya beli yang bertambah ini meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan uraian diatas maka, peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang masalah kredit konsumsi yang ada di medan tersebut dengan judul : “ Analisis Pengaruh Suku Bunga, Pendapatan Per kapita, dan Tenaga Kerja Terhadap Kredit Konsumsi pada Bank Umum di Sumatera Utara “.

1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan pada uraian diatas maka dapat diketahui beberapa perumusan masalah yang dapat diambil sebagai dasar kajian penelitian yang dilakukan, antara lain:
1. Bagaimanakah pengaruh suku bunga kredit terhadap kredit konsumsi pada Bank Umum di Sumatera Utara?
2. Bagaimanakah pengaruh pendapatan per kapita terhadap kredit konsumsi pada Bank Umum di Sumatera Utara?
3. Bagaimanakah pengaruh tenaga kerja terhadap kredit konsumsi pada Bank Umum di Sumatera Utara?
1.3 Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara dari permasalahan yang menjadi objek suatu penelitian, dimana tingkat kebenarannya masih perlu dibuktikan atau diuji secara empiris. Berdasarkan perumusan masalah diatas maka penulis membuat hipotesis sebagai berikut:
1. Suku bunga mempunyai pengaruh negatif terhadap kredit konsumsi yang ada pada Bank Umum di Sumatera Utara.
2. Pendapatan per kapita mempunyai pengaruh negatif terhadap kredit konsumsi yang ada pada Bank Umum di Sumatera Utara.

3. Tenaga kerja mempunyai pengaruh negatif terhadap kredit konsumsi yang ada pada Bank Umum di Sumatera Utara.
1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh tingkat suku bunga kredit terhadap kredit konsumsi pada Bank Umum di Sumatera Utara.
2. Untuk mengetahui pengaruh tingkat pendapatan per kapita terhadap kredit konsumsi pada Bank Umum di Sumatera Utara.
3. Untuk mengetahui pengaruh tingkat tenaga kerja terhadap kredit konsumsi pada Bank Umum di Sumatera Utara.
1.5 Manfaat Penelitian Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Dapat menjadi informasi mengenai perkembangan pertumbuhan pembangunan ekonomi dilihat dari segi tingkat pendapatan per kapitanya.
2. Dapat dijadikan bahan acuan atau bahan referensi bagi masyarakat dan mahasiswa/i Fakultas Ekonomi khususnya Departemen Ekonomi Pembangunan.
3. Memperluas wawasan penulis tentang pengaruh suku bunga, pendapatan per kapita dan inflasi terhadap kredit konsumsi pada Bank Umum di Sumatera Utara.
4. Diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis sebagai penambah pengetahuan dan bagi pihak lain yang berhubungan dengan penelitian ini.


Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi