Rabu, 05 Maret 2014

Skripsi Ekonomi Pembangunan: ANALISIS PENGARUH TINGKAT PENDAPATAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN MASYARAKAT TERHADAP PERMINTAAN PRODUK ASURANSI JIWA PADA ASURANSI JIWA BERSAMA

1BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Krisis keuangan global yang berpusat di Amerika Serikat pada tahun 2008, telah memberi dampak negatif terhadap industri pasar modal nasional. Hal ini ditandai dengan menurunnya indeks harga saham. Industri pembiayaan atau multifinance juga menderita karena kenaikan suku bunga dan tingginya yield obligasi yang membuat permintaan pinjaman menurun dan meningkatnya kredit bermasalah. Industri perbankan pun bernasib sama. Ketatnya likuiditas saat ini membuat transaksi pinjaman uang antarbank mengalami
kemacetan sehingga penyaluran kredit mengalami kontraksi secara drastis. Seperti diketahui, saat ini pemerintah sedang menggalakkan pembangunan infrastruktur. Besarnya dana yang dibutuhkan dalam pembangunan proyek infrastruktur tersebut, mencapai US$ 140 miliar dalam 5 tahun ke depan. Kalangan perbankan yang diharapkan dapat membantu membiayai proyek infrastruktur tersebut tidak mampu berbuat banyak. Banyak kalangan praktisi perbankan mengkhawatirkan terjadinya mismatch apabila perbankan dipaksa untuk membiayai pembangunan infrastruktur yang merupakan proyek jangka panjang, padahal hampir 90% dana pihak ketiga perbankan merupakan dana jangka pendek.
Untuk mengatasi hal ini, pemerintah telah mengambil langkah untuk memperkuat sistem keuangan nasional, salah satunya adalah dengan memperkuat industri asuransi. Mengapa pemerintah memilih industri asuransi? Sebab asuransi
1berbeda dengan lembaga keuangan lain yang kerap kali hanya mendapat petaka jika terjadi krisis, industri asuransi justru bisa memperoleh berkah dari krisis. Ini karena bisnis asuransi adalah bisnis risiko dan proteksi.
Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia, Evelina Pietruschka mengatakan, dalam situasi ketidakpastian seperti saat ini, kinerja industri asuransi justru semakin dinamis. Tak hanya kesadaran masyarakat terhadap asuransi meningkat, tetapi juga peran asuransi dalam menyelamatkan dan mendorong perekonomian juga menjadi dominan. (Sumber: www.kompas.com) Banyak orang dan perusahaan khawatir dengan ketidakpastian kondisi perekonomian pada tahun-tahun mendatang, salah satunya adalah kemungkinan melemahnya pertumbuhan ekonomi yang biasanya berujung pada pengurangan karyawan di banyak perusahaan. Belum lagi jika memperhitungkan dampak memburuknya kondisi perekonomian terhadap meningkatnya gejolak sosial seperti huru-hara yang bisa mengakibatkan rusaknya properti, seperti bangunan dan kendaraan bermotor. Di tengah kekhawatiran ini, orang akan mengandalkan asuransi untuk melindungi properti-properti mereka. Peran penting asuransi adalah pembayaran klaimnya. Pembayaran klaim akan menolong perusahaan yang merugi dari kebangkrutan sehingga perusahaan tetap bisa beroperasi. Ujungnya, roda perekonomian akan tetap meningkat.
Resiko yang dihadapi oleh perseorangan maupun perusahaan bermacam-macam, seperti resiko kecelakaan, kematian, kerugian, kebakaran, kegagalan suatu kegiatan dan lain-lain. Berdasarkan Undang-Undang No.2 tahun 1992 tentang Perasuransian, terdapat berbagai jenis perusahaan asuransi, seperti (1) asuransi
1kerugian (non life insurance); (2) asuransi jiwa (life insurance); (3) reasuransi (reinsurance). Tiap-tiap jenis asuransi tersebut mempunyai spesialisasi di bidangnya masing-masing. (Kasmir, 2004:278) Berbeda dengan jenis asuransi lainnya, asuransi jiwa mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Kinerja asuransi jiwa nasional pada triwulan III 2009, mencatat pendapatan premi sebesar Rp 61,95 triliun atau naik 69,28% dibandingkan total pendapatan pada periode yang sama tahun 2008 sebesar Rp 36,6 triliun. Data ini bersumber dari 50 perusahaan asuransi jiwa di Indonesia yang tergabung di dalam anggota Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI). (Sumber: economy.okezone.com)
Dari perolehan premi brutonya, asuransi jiwa tumbuh secara konsiten. Dari total perolehan premi bruto tersebut, 69% dikuasai oleh sepuluh perusahaan asuransi jiwa terbesar. Sepuluh besar ini didominasi oleh perusahaan asuransi jiwa joint venture yang dikenal memiliki modal dan dukungan teknologi informasi yang kuat. Penguasa pasar saat ini adalah AJB Bumiputera, yaitu merupakan perusahaan lokal berbentuk mutual life yang menguasai 12,08%. Peringkat keduanya dipegang oleh Prudential Life Assurance dengan menguasai 9,62% premi bruto, disusul oleh AIG Life sebesar 8,98%, Asuransi Jiwasraya sebesar 7,66%, Indolife Pensiontama sebesar 6,49%, Asuransi Jiwa Manulife Indonesia sebesar 6,33%, Asuransi Jiwa Megalife sebesar 4,84%, Asuransi Allianz Life Indonesia sebesar 4,76%, Asuransi Jiwa Sinarmas sebesar 4,53%, Panin Life sebesar 4,26%, dan 30,46% dikuasai oleh asuransi jiwa lainnya. (Sumber: www.bni.co.id)
1Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 sukses meningkatkan total pendapatan premi perusahaan sampai Rp 4,5 triliun pada tahun 2009, jumlah ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun 2008 yang hanya sebesar Rp 2,4 triliun dan tahun 2007 sebesar Rp 2,1 triliun. (Sumber: www.bumiputera.com) Di dalam skripsi ini, penulis hanya membahas mengenai asuransi jiwa yang terdapat pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumi Putera 1912 cabang Pematangsiantar. Karena banyaknya produk dari asuransi jiwa tersebut, maka penulis membatasi pada satu produk yaitu asuransi pendidikan yang dikenal dengan nama Mitra Beasiswa Berencana. Dari sekitar 3000 nasabah, 2000 orang tercatat sebagai pemegang Polis Mitra Beasiswa Berencana. Jumlah pemegang Polis Mitra Beasiswa Berencana ini terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Desember 2007, jumlah pemegang Polis Mitra Beasiswa Berencana adalah 704 orang. Desember 2008 jumlahnya menjadi 1244 orang mengalami penambahan sebanyak 540 orang dari tahun 2007. Desember 2009 jumlah pemegang polis ini mencapai 2000 orang, mengalami penambahan sebanyak 756 orang dari tahun 2008.
2704124420000500100015002000pemegang polisJumlah Pemegang Polis Mitra Beasiswa Berencana AJB Bumi Putera 1912 Cabang Pematangsiantar200720082009Tahun Gambar 1.1 Perkembangan Jumlah Pemegang Polis Asuransi Mitra Beasiswa Berencana Bumi Putera 1912Cabang Pematangsiantar Masyarakat lebih memilih Mitra Beasiswa Berencana ini dikarenakan produk ini dirancang khusus untuk mengembangkan dana yang dialokasikan untuk biaya pendidikan yang terus melambung tinggi setiap tahunnya. Dan juga memberikan proteksi biaya pendidikan bagi putra-putri tertanggung sesuai dengan program pendidikannya. Pengertian proteksi di sini adalah anak atau ahli waris tertanggung berhak mendapatkan perlindungan dengan tetap menerima dana beasiswa bahkan ketika orang tuanya sebagai pemegang polis meninggal dunia. Tingkat kesadaran masyarakat Indonesia berasuransi masih tergolong sangat rendah jika dibandingkan dengan kondisi di negara lain. Hanya sekitar 5 juta orang dari 220 juta jiwa penduduk Indonesia yang saat ini tercatat sebagai pemegang polis asuransi secara individual. Itu pun ada beberapa orang yang memiliki polis lebih dari satu.
Sumber: AJB Bumi Putera 1912 Cabang
2Banyak faktor penyebab terjadinya kondisi demikian. Tingkat kesejahteraan masyarakat, diukur dengan pendapatan per kapita yang masih rendah, mungkin bisa dikatakan penyebab utama. Faktor lainnya adalah tingkat pendidikan masyarakat yang rendah, ditambah lagi kapasitas dunia usaha asuransi yang masih tergolong rendah sehingga upaya melakukan edukasi (pendidikan) kepada publik masih terbatas. Padahal, edukasi itulah yang sangat penting untuk meningkatkan kesadaran, paling tidak pemahaman masyarakat akan pentingnya berasuransi. Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai seberapa besar pengaruh tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan masyarakat terhadap permintaan asuransi jiwa khususnya asuransi pendidikan yang dilihat dari besarnya premi. Oleh karena itu, peneliti memberikan judul: “Analisis Pengaruh Tingkat Pendapatan dan Tingkat Pendidikan Masyarakat Terhadap Permintaan Produk Asuransi Jiwa, Pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumi Putera 1912, cabang Pematangsiantar”. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan urutan yang disampaikan dalam latar belakang, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah tingkat pendapatan masyarakat berpengaruh terhadap permintaan produk asuransi jiwa pada AJB Bumi Putera 1912 , cabang Pematangsiantar.
2. Apakah tingkat pendidikan masyarakat berpengaruh terhadap permintaan produk asuransi jiwa pada AJB Bumi Putera 1912, cabang Pematangsiantar.

21.3 Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu jawaban sementara terhadap suatu permasalahan yang ada. Hal ini berarti bahwa hipotesis yang ada bukan berarti jawaban akhir, namun menjadi kesimpulan sementara yang harus diuji kebanarannya. Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Tingkat pendapatan masyarakat berpengaruh positif terhadap permintaan produk asuransi jiwa pada AJB Bumi Putera 1912, cabang Pematangsiantar.
2. Tingkat pendidikan masyarakat berpengaruh positif terhadap permintaan produk asuransi jiwa pada AJB Bumi Putera 1912, cabang Pematangsiantar.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis pengaruh tingkat pendapatan masyarakat terhadap permintaan produk asuransi jiwa pada AJB Bumi Putera 1912 , cabang Pematangsiantar.
2. Untuk menganalisis pengaruh tingkat pendidikan masyarakat terhadap permintaan produk asuransi jiwa pada AJB Bumi Putera 1912 , cabang Pematangsiantar.
1.5 Manfaat penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Memberikan bukti empiris mengenai pengaruh variabel pendapatan dan pendidikan terhadap permintaan produk asuransi jiwa pada AJB Bumi Putra 1912, cabang Pematangsiantar.

22. Merupakan ilmu pengetahuan tambahan bagi penulis.
3. Sebagai tambahan informasi dan bahan masukan bagi mahasiswa/i Fakultas Ekonomi khususnya mahasiswa/i Departemen Ekonomi Pembangunan yang ingin melakukan penelitian selanjutnya.
4. Sebagai sarana informasi kepada masyarakat untuk dapat mengetahui peranan asuransi pendidikan.
5. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk pengambilan keputusan bagi perusahaan asuransi jiwa umumnya dan AJB Bumi Putra 1912 khususnya.


Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi